Anda di halaman 1dari 8

16

MA
TO TERI
P L DA
EV
EL N LAT

GEOGRAFI
-X
II S IHAN
MA SO
ALS
BM
PT
N

SET 16
ATMOSFER 1

A. LAPISAN ATMOSFER
Lapisan atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi.
a. Mengandung gas atom Nitrogen 78%, Oksigen 21%, Argon 0,9%, CO2, Hidrogen,
Helium, Kripton, Neon, Xenon, dan Ozon.
b. Atmosfer berputar bersama-sama bumi, dalam bentuk rotasi dan revolusi.

B. KARAKTERISTIK LAPISAN ATMOSFER

Km Angkasa Luar
800 Eksosfer a. Lapisan atmosfer paling luar, gravitasi bumi
lemah.
b. Gas atom meloloskan diri ke angkasa/gas atom
sedikit.

1
80 Termosfer/ a. Filter penahan radiasi matahari.
Ionosfer b. Akibat pancaran sinar UV, atom-atom terionisasi
sehingga membentuk aliran listrik yang kuat.
c. Tempat pemantulan gelombang radio, TV, dan
-400 telepon seluler.
F d. Lapisan D memantulkan gelombang panjang
dan menengah.
-200 Lapisan E memantulkan gelombang pendek
E sampai 1500 km.
Lapisan F memantulkan gelombang pendek
-100 sampai jarak > 1.500 km dari pemancar radio.
D e. Terjadi arus inversi (udara semakin naik semakin
panas).
50 Mesosfer Metode terbakar dan terurai.
18 Stratosfer a. Terdapat ozon (berfungsi menyerap UV)
b. Tidak ada gejala cuaca dan pesawat jet.
c. Uap air, embun, dan debu sangat sedikit.
d. Arus konveksi sangat sedikit, arus adveksi
sangat tenang.
0 Troposfer a. Lapisan terbawah, gravitasi bumi kuat.
b. Padat gas atom, N, O2, Ar, CO2, H, He, Kr, Ne, Xe,
dan O3.
c. Banyak mengandung uap air, embun, dan
debu.
d. Sinar matahari diserap secara langsung oleh
uap air, debu dan CO2.
e. Terjadi gejala cuaca: awan, hujan, petir, angin
kencang.
f. Pesawat berbaling-baling.
g. Terjadi arus konveksi (udara semakin naik
semakin dingin).
h. Terjadinya gradien temperatur (tiap naik 100 m,
temperatur turun 0,5 ⁰C).
i. Terjadi arus adveksi dan arus turbulensi.

2
C. UNSUR PEMBENTUK CUACA DAN IKLIM
a. Pengertian Cuaca dan Iklim
1. Cuaca adalah keadaan udara pada suatu wilayah yang sempit dengan jangka waktu
yang singkat. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut Meteorologi.
2. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang luas dengan jangka
waktu yang lama. Ilmu yang mempelajari iklim disebut Klimatologi.

b. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim


1. Unsur utama ada lima, yaitu:
• Suhu udara/temperatur
• Tekanan udara
• Kelembaban udara
• Curah hujan
• Angin
2. Unsur pelengkap ada tiga, yaitu:
• Intensitas penyinaran matahari
• Awan
• Listrik di udara/guntur/halilintar

D. PROSES PEMANASAN
Pemanasan terbagi atas:
a. Pemanasan langsung (absorpsi/difusi/refleksi).
b. Pemanasan tidak langsung, berasal dari panas matahari yang diserap bumi dan disebarkan
secara vertikal/horizontal.
1. Pemanasan vertikal
• Konduksi, pemanasan dengan kontak langsung antara permukaan bumi lapisan
udara paling bawah.
• Konveksi terjadi karena adanya gerakan udara secara vertikal sehingga udara
di atas yang belum panas akan menjadi panas karena pengaruh udara di
bawahnya yang sudah panas.
2. Pemanasan horizontal
• Adveksi terjadi akibat gerak udara panas secara horizontal dan menyebabkan
udara di dekatnya juga menjadi panas.
Contoh: gerakan udara dari kutub ke equator, dari laut ke darat, dari darat ke
laut.
• Turbulensi, penyebaran panas secara tidak teratur/berputar-putar. Hal ini
menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara dingin
sehingga udara yang dingin akan menjadi panas pula.

3
Contoh: gerakan udara yang ditimbulkan oleh pesawat, menabrak bukit, hutan,
dan bangunan.

E. SUHU UDARA
Banyak panas matahari yang diterima permukaan bumi tidak sama sehingga menyebabkan
perbedaan suhu udara.
a. Perbedaan suhu udara disebabkan oleh:
1. Lamanya penyinaran matahari
2. Sudut datang sinar matahari/kemiringan sinar maahari/sudut bujur suatu tepat
3. Jarak tempat dari laut
4. Tinggi tempat dari permukaan laut
5. Keadaan permukaan bumi/relief permukaan bumi
6. Keadaan udara (banyak/sedikit awan)
7. Keadaan tanah (kasar, licin, hitam, putih)
8. Angin dan arus laut
9. Letak lintang (di lintang rendah, sedang, tinggi)
b. Perubahan suhu di Indonesia disebabkan beberapa faktor, yaitu:
1. Adanya perbedaan siang dan malam. Suhu maksimum pukul 13.00 dan suhu
minimum pukul 03.30
2. Ketinggian tempat yang berbeda-beda. Tiap naik 100 meter, suhu udara turun
0,5oC
c. Alat ukur suhu adalah termometer dan termograf.
d. Suhu rata-rata Indonesia tinggi (>18oC). Amplitudo suhu rendah (3oC) karena lautnya
luas sehingga siang tidak panas (rata-rata 26oC) dan malam tidak dingin (rata-rata
23oC).

F. TEKANAN UDARA
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara pada bidang seluas 1 cm2.
a. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh:
1. Perbedaan suhu.
Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin rendah tekanan udaranya.
2. Perbedaan ketinggian.
Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin rendah tekanan udaranya.
b. Alat pengukur tekanan udara adalah barometer dan barograf. Alat pengukur tekanan
udara di ruang tertutup adalah manometer. Barometer pengukur ketinggian tempat/
ketinggian terbang pesawat adalah altimeter.
c. Gradien barometrik, tiap naik 8,6 m tekanan udara turun 1 mb (milibar).

4
Contoh:
Tekanan udara di tempat N adalah 960 mb, maka tekanan udara pada ketinggian 275 m
di atas N adalah..
Jawab:
275
Tekanan udara = 960 mb – mb
8,6
= 960 mb – 32 mb
= 928 mb

G. KELEMBABAN UDARA
Kelembaban udara adalah banyak sedikitnya (kandungan) uap air di dalam udara.
a. Uap air berasal dair peguapan sungai, danau, rawa, air tanah, laut, tumbuhan, dan lain-
lain. Karena uap air menyerap panas, maka makin lembab udara, makin rendah suhunya.
b. Alat pengukur kelembaban udara adalah higrometer dan higrograf.
c. Kelembaban udara dibedakan menjadi:
1. Kelembaban mutlak/absolut yaitu jumlah uap air yang terdapat di dalam 1 m3
udara.
2. Kelembaban relatif/nisbi yaitu perbandingan antara jumlah uap air dalam 1 m3 udara,
dengan jumlah uap air maksimum pada suhu yang sama.

∑ uap air per 1 m3 udara


Kelembaban Relatif = x 100 %
∑ uap air maksimum

Contoh:
• 1 m3 udara mengandung uap air 4 g. Pada suhu 27oC udara tersebut mengandung
uap air 25 g. Maka kelembaban relatifnya adalah..
Jawab:
4g
Kelembaban relatif = × 100 %
25 g

= 16 %

• Udara pada ruangan berukuran 2 m × 2 m × 2 m mengandung uap air 320 gram.


Pada suhu 19oC udara tersebut mengandung uap air 50 gram. Hitunglah:
- kelembaban absolut.
- kelembaban nisbi.

5
Jawab:
320 g
- Kelembaban absolut =
8 m3
= 40 g/m3

40 g
- Kelembaban absolut = × 100%
50 g
= 80 %
d. Jika suhu naik, kelembaban relatifnya akan berkurang dan sebaliknya.

H. CURAH HUJAN
Curah hujan adalah banyaknya uap air hujan yang jatuh ke tanah, baik cair maupun padat
(hujan es dan hujan salju).
a. Jenis Hujan
1. Hujan konveksi/zenithal/hujan naik ekuator
Terjadi karena udara panas bergerak konveksi/vertikal, lalu berkondensasi menjadi
awan cumulonimbus dan jatuh sebagai hujan. Di khatulistiwa terjadi sepanjang
tahun terutama di musim kemarau. Ciri-ciri hujan konveksi, yaitu:
• Deras di musim kemarau
• Awan cumulonimbus
• Lebat
• Singkat
• Petir
• Angin kencang
2. Hujan orografis/naik pegunungan
Terjadi karena udara yang bergerak vertikal terhalang oleh pegunungan. Kemudian
naik di sepanjang lereng, berkondensasi menjadi awan, dan jatuh sebagai hujan di
lereng pertama.
3. Hujan frontal
Terjadi karena pertemuan massa udara panas dengan udara dingin di lintang tengah
(60o LU/LS)
b. Alat pengukur curah hujan adalah fluviometer.
c. Tanda-tanda akan turun hujan, yaitu:
1. Awan nimbus (cumulonimbus atau nimbostratus).
2. Kelembaban relatif > 60%.
3. Udara panas sejenak.

6
d. Perbedaan curah hujan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Letak DKAT (Daerah Konvergensi Antar-Tropis)
DKAT yaitu daerah dengan suhu udara tinggi sehingga DKAT disebut Equator termal.
Karena suhu tinggi, penguapan besar, kondensasi besar, dan curah hujan besar
(hujan konveksi).
2. Letak geografis
3. Bentuk medan/topografi/relief
Medan berbukit/bergunung curah hujannya lebih besar daripada medan yang rata.
4. Arah lereng medan
Lereng yang menghadap angin curah hujan besar dan lereng yang membelakangi
angin (daerah bayangan hujan) curah hujan sedikit.
5. Arah angin sejajar garis pantai
Jika garis pantai sejajar dengan arah angin, suhu tidak akan turun sehingga tidak
terkondensasi dan tidak tejadi hujan. Contoh: Pantai Utara Jawa, Madura (Sumenep),
Aceh (Pidi). Cocok untuk tambak garam.
6. Jarak perjalanan angin di atas medan datar
Angin ini berasal dari perairan menuju ke daratan. Jika medan yang dilalui angin itu
panjang dan datar, hujan akan turun di dekat pantai, kecuali gejala Cibinong.

Selatan
Utara
Jan-Feb X
LAUT Bogor
Tg. Priok Cibinong
X
X
Apr-Mei

e. Curah hujan di Indonesia rata-rata tinggi, > 100 mm/bulan tetapi tidak merata.

I. POLA HUJAN INDONESIA


a. Pantai barat curah hujannya lebih besar dibandingkan pantai timur.
b. Wilayah bagian barat curah hujannya lebih besar, semakin ke timur semakin sedikit.
c. Hujan bergeser dari barat ke timur.
1. November: pantai barat Sumatera – Bengkulu.
2. Desember: Lampung – Bangka.
3. Januari: Pantura – Bali – NTB – NTT.
4. Mei: Sulawesi – Maluku.
d. Pada musim hujan, hujan jatuh di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

7
e. Pada musim kemarau, hujan jatuh di Maluku dan Sulawesi.
f. Pada musim pancaroba/peralihan, hujan jatuh di daerah rawa yang luas dan daerah
pedalaman/pegunungan, seperti Bandung, Purwokerto, dan Malang.
g. Semakin tinggi tempat, semakin besar hujannya.
h. Batas daerah hujan Indonesia Barat dengan Indonesia Timur 120⁰ BT (Sulawesi).

Anda mungkin juga menyukai