1. Pertama tama kita harus persiapkan bedengan dengan ukuran 1 x 10 meter (30 kg biji jati). Media
3. Keringkan biji jati tersebut selama 3 hari (jemur dengan terik matahari)
6. Sebelum melakukan penyebaran, sebaiknya semprotkan pestisida dan fungisida pada media sebar.
7. Sebarkan benih tersebut pada bedengan yang telah di sediakan, taburkan pasir setebal 1 cm
diatasnya..tutup rapar pakai plastik putih yang dibikin seperti tenda dan berilah peneduh paranet di
1. Setelah benih jati memiliki daun 4, benih jati siap untuk di sapih/dipindah
2. Siapkan media polybag dengan ukuran 10 x 15, isi dengan media tahah (sebaiknya di campur dengan
TSP0/SP-36)
3. Tata berjejer 7 x 100 polybag,(kanan kiri polybag sedikit diaruk tanah (supaya polubag tetap pada
posisinya)
6. Pindahkan benih jati pada sore hari (mulai jam 3). Siram kembali secukupnya.
2. Penyemprotan dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan menggunakan pestisida dicampur pupuk daun
(gandasil D)
• Camput 1 liter air larutan tersebut dengan air biasa 15 liter, lalu siramkan untuk 500 batang bibit
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh benih yang berkualitas tinggi. Benih yang bermutu baik
memiliki beberapa karakteristik antara lain : (1) Berdaya kecambah tinggi (di atas 70%), (2) Persen
kemurnian tinggi, dan (3) Bersertifikat (teruji dan diketahui asal benih dan lain sebagainya).
b. Perlakuan Benih
Kegiatan ini dilakukan untuk memacu benih agar mampu berkecambah dalam waktu cepat tanpa
merusak dan menurunkan kualitas bibit serta terbebas dari hama dan penyakit. Jenis perlakuan yang
akan diaplikasikan untuk jenis tanaman keras, secara sederhana dan praktis yakni menyiram benih
Media sapai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pengecambahan
benih, karena keberadaan media ini ikut berperan dalam menentukan tingkat kelembaban dan besarnya
suplai oksigen di sekitar benih, dalam mempercepat proses pecahnya kulit biji, yang selanjutnya diikuti
oleh terjadinya pengecambahan. Selain itu media juga merupakan faktor eksternal yang berperan sebagai
penentu kesehatan bibit, sehingga melalui treatmen media yang baik, seperti perlakuan sterilisasi yang
tepat terhadap media semai sebelum digunakan, akan mampu mencegah dan menekan munculnya jamur
perusak/pembusuk akar . Adapun jenis media yang akan digunakan dalam tahap penyemaian ini adalah
pasir atau campuran tanah, sekam dan kompos (perbandingan 2 : 1 : 2 ) yang telah disterilkan.
Kegiatan penyemaian dilakukan segera setelah benih mendapatkan perlakuan yang tepat pada media
semai yang telah disiapkan. Untuk mempercepatkan proses pengecambahan benih beberapa perlakukan
yang harus diaplikasikan antara lain : (1) Penyiraman yang cukup dan terkontrol, agar kelembaban di
sekitar benih dapat dipertahankan, (2) Memberikan cahaya yang cukup, agar proses etiolasi dapat
dihindari dan (3) Aerasi cukup, agar suplai oksigen disekitar benih tersedia dengan baik.
d. Persiapan Media Sapih
Media sapih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dalam pengadaan
bibit, karena peran media ini disamping sebagai penopang tegaknya bibit, juga sebagai penentu tingkat
kelembaban, suplai oksigen dan ketersediaan nutrisi (unsur hara) di sekitar perakaran bibit. Adapun jenis
media semai yang akan digunakan dalam pengadaan bibit ini antara lain : tanah topsoil, kompos, sekam
padi (perbandingan 2 : 1 : 1 ).
e. Penyapihan Bibit
Kegiatan penyapihan dilakukan segera setelah benih berkecambah, kelopak biji telah terlepas dan telah
keluar akar lateralnya (umur bibit kurang lebih telah 2-3 minggu setelah kecambah).
Bedeng sapih adalah areal khusus yang dipergunakan sebagai tempat untuk menaruh dan menyimpan
bibit setelah disapih. Pada umumnya Ukuran bedeng sapih 5 meter persegi (lebar 1 meter dan panjang 5
meter). Beberapa perlakuan yang harus diberikan terhadap bibit selama berada dalam bedeng sapih,
g.Pemeliharaan
Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemeliharaan, antara lain : penyiraman,
Kondisi ini dimaksudkan agar bibit memiliki daya adaptasi yang tinggi setelah ditanam di lapangan.
Selain itu sebelum bibit didistribusikan ke lapangan terlebih dahulu dilakukan penyeleksian untuk
memperoleh bibit yang baik, antara lain : (1) tinggi minimal 25 cm, (2) media kompak, (3) batang