Anda di halaman 1dari 3

Acara 1.

Persemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura

A. Pendahuluan
Dalam setiap usaha pertanian, bibit merupakan suatu titik awal kegiatan budidaya,
sehingga kuliatas produk budidaya akan sangat tergantung pada kualitas benihnya. Bibit
adalah simbol dari suatu permulaan, merupakan inti dari kehidupan tanaman. Bibit dituntut
untuk bermutu tinggi, sebab bibit harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi
maksimum dengan sarana teknologi yang maju.
Pengertian bibit yang dimaksud adalah tanaman kecil (belum dewasa) yang berasal
dari pembiakan generatif (dari biji), vegetatif, kultur jaringan dan perbanyakan lainnya.
Selain itu bibit juga dapat diperoleh dari kombinasi cara-cara perbanyakan tersebut. Bibit
yang diperoleh dengan beberapa system perbanyakan dapat pula dikembangkan untuk
diambil atau untuk digunakan sebagai pohon induk. Tanaman hortikultura berfokus pada
perbanyakan biji (generatif) untuk dilakukan tahap pembibitan sebelum pindah ke lahan.
Pembibitan merupakan tahapan utama bagi tanaman untuk tumbuh di media tertentu
agar menghasilkan individu baru. Teknik pembibitan yang baik dilakukan dengan cara
memperhatikan kualitas benih yang digunakan. Benih yang unggul dan bersertifikat dapat
meningkatkan pertumbuhan pada saat tahap pembibitan berlangsung. Selain benih, media
sangatlah perlu diperhatikan karena berperan penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
dan unsur hara bagi benih untuk tumbuh.
Pada dasarnya media tanam merupakan media atau bahan yang digunakan untuk
tempat tumbuh dan berkembang tanaman. Media tanam sebagai tempat benih/biji
berkecambah harus terjamin dari segi ketersediaan nutrisinya, kelembaban dan strukturnya
baik. Selain itu ketersediaan air dalam media harus mencukupi atau tingkat kelembaban
yang relative lebih tinggi dari areal tanam biasa. Media yang digunakan pada praktikum
kali ini yaitu arang sekam, tanah, pupuk kandang untuk media pembibitan pada umumnya
dan media rockwool yang biasa digunakan pada persemaian tanaman untuk system
hidroponik.
Rockwool merupakan bahan non-organik yang terbuat dari campuran batuan basalt
dan pasir yang berbentuk serat. Rockwool sebagai media tanam memiliki kelebihan, yakni
bersih dan terlihat rapi, memeliki daya serap air yang tinggi sehingga penggunaan air lebih
efisien, tidak mengandung bakteri yang berbahaya bagi tanaman, penggunaan pupuk/nutrisi
lebih sedikit, sebagai isolator termal dan bising, serta kadar airnya dapat terkontrol dengan
mudah.

B. Tujuan
Untuk mengetahui cara persemaian dan pembibitan yang baik dan benar sesuai jenis
tanaman yang dibudidayakan.
C. Alat dan Bahan
Alat
1. Nampan plastic ukuran 41 x 31 x 3 cm (4 buah per kekelompok) untuk Vertikultur
2. Nampan plastic ukuran 41 x 31 x 3 cm (1 buah per kekelompok) untuk Hidroponik
3. Alat pelubang rockwool
4. Gergaji
5. Sprayer
Bahan
1. Rockwool
2. Tanah kering angin bertekstur halus (3kg perkelompok)
3. Pupuk kandang
4. Arang sekam
5. Larutan nutrisi
6. Benih: pak choi, sawi cai sim, selada keriting, selada merah

D. Cara Kerja
Pembibitan untuk hidroponik
1. Potong rockwool secara melintang dengan gergaji untuk menghasilkan sebuah
potongan dengan dengan ukuran 3,5 x 7 x 14 cm
2. Potong potongan rockwool menjadi 8 dengan masing-masing bagian berukuran 3,5
x 3,5 x 3,5 cm.
3. Susun potongan rockwool dalam nampan dan berikan air secukupnya sampai
rockwool basah
4. Lubangi potongan rockwool dengan menggunakan pensil pada bagian tengah
5. Masukkan satu benih kedalam satu lubang
6. Sirami air setiap pagi, taruh ditempat yang terbebas air hujan dan terkena sinar
matahari langsung serta bebas dari gangguan tikus dan serangga
7. Berikan larutan nutrisi pada umur 3-5 hari dan lakukan penyulaman untuk benih
yang gagal berkecambah.
8. Pindahakan bibit ke instalasi hidroponik saat daun sudah muncul 4 helai (umur 2
minggu)

Pembibitan untuk Vertikultur


1. Siapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan arang
(perbandingan 1:1:1)
2. Letakkan dan ratakan media tanam pada nampan plastik dengan ketebalan 4 cm
3. Lembabkan media tanam dengan menyemprotkan air secukupnya
4. Buat lubang tanam dengan jarak 1 cm dengan kedalaman lubang 1 cm
5. Tanam satu benih per lubang dan tutup dengan media tanam
6. Siram kembali dengan sprayer
7. Sirami air setiap pagi, taruh ditempat yang terbebas air hujan dan terkena sinar
matahari langsung serta bebas dari gangguan tikus dan serangga
8. Pindahakan bibit ke instalasi verikultur saat daun sudah muncul 4 helai (umur 2
minggu)

Pengamatan pada umur 2 minggu (tanah vs rockwool)


1. Persentase tanaman hidup
2. Tinggi tanaman pada umur 2 minggu
3. Jumlah helai daun pada umur 2 minggu

Pelaporan dilakukan 1 minggu setelah pengamatan terakhir

Daftar Pustaka:
Perwitasari B, Tripatmasari M, Wasonowati C. 2012. Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakchoi (Brassica juncea L.) dengan
Sistem Hidroponik. Agrovigor Vol. 5 No.1 Hal. 14-25.

Register S. 1993. Roof Garden in The City. New York (US): Academic Press.

Sastro Y, Rokhmah NA. 2016. Hidroponik Sayuran di Perkotaan. Jakarta (ID) : BPTP

Anda mungkin juga menyukai