PRAKTIKUM AGRONOMI
PENDAHULUAN
Perbanyakan tanaman bisa dibedakan menjadi dua yaitu secara generatif dan
vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif dilakukan melalui biji dan mengalami
penyerbukan alami dengan bantuan angin atau serangga. Keunggulan dari perbanyakan
tanaman secara generatif yaitu tanaman memiliki sistem perakaran yang kuat dan kokoh,
lebih mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan
kekurangannya yaitu seperti penanaman dilakukan pada saat musimnya, keturunan yang
dihasilkan kemungkinan tidak sama dengan induknya, persentase berkecambah yang
rendah, biaya yang dikeluarkan lebih banyak dan membutuhkan waktu yang lama untuk
berkecambah dan berbuah lebih dengan waktu yang lama. Perkembangbiakan tumbuhan
vegetatif adalah proses reproduksi tumbuhan yang tidak melibatkan pembentukan biji atau
spora. (Mersi at all 2020)
Proses perbanyakan vegetatif ini melibatkan bagian-bagian tumbuhan yang tidak
termasuk organ reproduksi utama, seperti akar yaitu dengan pada umbi akar, batang yaitu
stek batang, sambung pucuk dan cangkok, dan daun yaitu stek daun, untuk menghasilkan
individu baru. Target pembiakan vegetatif bukan hanya sekedar keseragaman genetik
(genotip) antara tanaman induk dan anaknya tetapi juga tingkat kepastian keseragaman
waktu mulai berbuah, sifat arah pertumbuhan cabang (misalnya, heterotrop atau autotrop)
yang diinginkan, penggabungan sifat-sifat unggul dari kedua induk tanaman. Perbanyakan
secara vegetatif mempunyai keunggulan dibanding dengan cara generatif. Yaitu tumbuhan
cepat berbuah, Varietas akan menjadi semakin berkualitas, Kekurangan dari cara vegetative
adalah akar yang tidak begitu kuat, lenih mudah terserang hama. (Duaja et all 2020)
Media tanam yang baik adalah media yang mampu menyediakan air dan unsur hara dalam
jumlah cukup bagi pertumbuhan tanaman. kemampuan menahan air yang baik dan ruang
untuk perakaran yang cukup. media tanam yang baik harus memiliki persyaratan-
persyaratan sebagai tempat berpijak tanaman, memiliki kemampuan mengikat air dan
menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mampu mengontrol kelebihan air
(drainase) serta memiliki sirkulasi dan ketersediaan udara (aerasi) yang baik, dapat
mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman dan tidak mudah lapuk atau rapuh.
(Mariana 2002)
Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam
diantaranya arang sekam, cacahan pakis, sebuk sabut kelapa dan humus daun bambu.
Arang sekam bersifat porous dan tidak dapat menggumpal/memadat sehingga akar
tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sempurna. Serbuk sabut kelapa mempunyai
kemampuan menyerap air yang tinggi yaitu delapan kali dari berat keringnya dan
mengandung beberapa hara utama seperti N, P, K, Ca dan Mg. Media batang pakis bersifat
mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik serta bertekstur lunak sehingga
mudah ditembus oleh akar tanaman. (Mariana 2002)
Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk dijadikakan tanaman dan biji adalah
perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan berfungsi alat
perkembangbiakan. (Novianti 2012). Saat ini industry benih menggunakan kekuatan bijji
untuk mengevaluasi kualitas benih. Benih yang tinggi berpotensi untuk meningkatkam
pertumbuhan serta produktivitas pertanian (Wen et all 2018).
Perkecambahan biji adalah perkembangan pertama dalam siklus hidup tumbuhan
dan diikuti oleh pertumbuhan perkecambahan bibit benih mulai berkecambah Ketika
mendapat rangsangan lingkungan yaitu suhu , Cahaya dan mekanisme molekuler.
Perkecambahan dimulai dengan penyerapan air dan selesai Ketika radikula menonjol.
(Wolny et all 2018)