Oleh
Rhinanda Maulaya Putri
2214151060
Kelompok 1
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2024
I. PENDAHULUAN
Benih adalah embrio tanaman yang istirahat, yang dikelilingi oleh selaput
benih dan memiliki endosperma. Embrio memiliki satu atau lebih kotiledon yang
akan berfungsi sebagai helai daun jika benih telah berkecambah. Antara kotiledon
terletak dua titik tumbuh, yaitu hipokotil yang akan memunculkan akar dan
epikotil yang akan tumbuh menjadi tajuk. Salah satu keajaiban benih ialah bahwa
semua bagian tanaman di atas tanah berkembang dari epikotil yang kecil dan
sistem perakaran yang berasal dari hipokotil yang kecil. Awal pertumbuhan dan
pembesaran epikotil dan hipokotil setelah perkecambahan benih akan tergantung
pada pasokan makanan yang tersimpan dalam kotiledon dan bagian lain dari benih
yang dinamakan sebagai organ penyimpanan (Tefa, 2017).
Skarifikasi merupakan salah satu upaya pra-treatment atau perlakuan awal
pada benih yang ditujukan untuk mematahkan dormansi dan mempercepat
terjadinya perkecambahan benih yang seragam. Skarifikasi (pelukaan kulit benih)
adalah cara untuk memberikan kondisi benih yang impermeabel menjadi
permeabel melalui penusukan, pembakaran, pemecahan, pengikiran, dan
penggoresan dengan bantuan pisau, jarum, pemotong kuku, kertas, amplas, dan
alat lainnya. Kulit benih yang permeabel memungkinkan air dan gas dapat masuk
ke dalam benih sehingga proses imbibisi dapat terjadi. Benih yang diskarifikasi
akan menghasilkan proses imbibisi yang semakin baik. Air dan gas akan lebih
cepat masuk ke dalam benih karena kulit benih yang permeabel. Air yang masuk
ke dalam benih menyebabkan proses metabolisme dalam benih berjalan lebih
cepat akibatnya perkecambahan yang dihasilkan akan semakin baik (Nurmiaty et
al., 2014).
Pada umumnya biji tidak segera tumbuh menjadi tanaman baru akan tetapi
memerlukan waktu istirahat yang cukup lamaOleh karena itu dilakukanlah
skarifikasi dalam rangka menghentikan masa dormansi atau masa istirahat benih
tersebut. Pertumbuhan tidak akan terjadi selama benih belum melalui masa
dormansinya atau sebelum dikenakan suatu perlakuan khusus terhadap benih
tersebut. Dormansi dapat dipandang sebagai keuntungan biologis dari benih dalam
menghadapi siklus pertumbuhan tanaman terhadap keadaan lingkungannya, baik
musim maupun kemungkinan- kemungkinan variasi yang akan terjadi. Dormansi
pada benih dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari biji/kulit biji, keadaan
fisiologis dari embrio atau kombinasi dari kedua keadaan tersebut (Agurahe et al.,
2019).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
5.1. Simpulan
Simpulan dari hasil praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut,
1. Benih pohon akasia (acacia mangium) memiliki sifat kulit yang keras.
2. Cara lazim yang digunakan pada skarifikasi benih adalah cara mekanik,
cara fisik, dan cara kimiawi.
3. Skarifikasi pada benih akasia (acacia mangium) yang memiliki
karakteristik kulit keras adalah dengan cara fisik yaitu dengan merendam
benih ke dalam air panas selama 24 jam dan merendam dengan air biasa
selama 24 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Agurahe, L., Rampe, H. L., Mantiri, F. R. 2019. Pematahan dormansi benih pala
(Myristica fragrans) menggunakan hormon giberalin. Pharmacon. 8(1):
30-40.
Febriyan, D. G., Widajati, E. 2015. Pengaruh teknik skarifikasi fisik dan media
perkecambahan terhadap daya berkecambah benih pala (Myristica
fragrans). Buletin Agrohorti. 3(1): 71-78.
Kusuma, M., Payung, D., Rahmawati, N. 2019. Uji Daya kecambah benih akasia
(Acacia Mangium Willd) di Desa Teluk Kepayang Kecamatan Kusan Hulu
Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae.
2(1): 175-183.
Rahmawati, D., Supriyanto, S., Nugroho, A. 2022. Pengaruh radiasi sinar gamma
terhadap daya kecambah benih akasia (Acacia mangium) generasi M2.
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan. 10(1): 23-36.
Tefa, A. 2017. Uji viabilitas dan vigor benih padi (Oryza sativa L.) selama
penyimpanan pada tingkat kadar air yang berbeda. Jurnal Savana
Cendana. 2(3): 48-50.
(a) (b)
Gambar 3. Benih akasia setelah diskarifikasi
Gambar 4. Benih akasia yang telah ditanam pada media pasir