oleh
1) Gusti Ayu Veren Eda Wulandari A41222842
2) Muhammad Rizal Yusvian A41222792
3) Ocha Putri Nindyandaru A41222182
4) Wendy Tri Prayoga A41221990
5) Yuliariska A41222039
Dosen
Putri Santika, S.ST, M.Sc
Dr. Ir. Rahmat Ali Syaban, M.si
Teknisi
Rina Sofiana, S.ST
Yuliatiningsih, S.ST
Alat
1. Nampan besar
2. Wadah plastik
3. ATK
4. Label
Bahan
1. Benih padi baru dipanen
2. Benih padi yg telah disimpan lebih dari 3 bulan
3. Kertas Merang
4. Plastic
4.1 Hasil
perlakua
n Ulangan DB (%)
1 82
2 90
3 80
A 4 74
Rerata 81,5
1 94
2 84
3 94
B 4 94
Rerata 91,5
1 90
2 90
3 80
C 4 84
Rerata 86
1 92
2 72
3 92
D 4 86
Rerata 84,5
4.2 Pembahasan
Hasil dan Pembahasan:
Perbandingan Rerata:
Perlakuan A memiliki rerata 81,5%, B dengan rerata 91,5%, C dengan rerata 86%,
dan D dengan rerata 84,5%.
Analisis Rerata:
Perlakuan B memiliki rerata tertinggi (91,5%), menunjukkan kinerja paling baik
dalam repening padi.
Perlakuan D memiliki rerata terendah (84,5%), menandakan kinerja paling rendah di
antara perlakuan lainnya.
Variabilitas:
Perlakuan A memiliki variasi dari 74% hingga 90%, menunjukkan fluktuasi yang
signifikan.
Perlakuan C menunjukkan variasi yang relatif lebih stabil dengan rentang 80%
hingga 90%.
Pengaruh Ulangan:
Ulangan 2 memiliki pengaruh positif pada hasil repening pada semua perlakuan
kecuali pada perlakuan D.
Perlakuan D mengalami penurunan hasil pada ulangan 2, yang dapat menjadi fokus
perbaikan.
Rekomendasi:
Perlakuan B dapat dijadikan model terbaik untuk meningkatkan hasil repening.
Fokus pada peningkatan hasil ulangan 2 dapat memberikan dampak positif pada
semua perlakuan, terutama perlakuan D.
Semua analisis di atas dapat memberikan wawasan mendalam untuk meningkatkan
efisiensi dan hasil repening padi pada setiap perlakuan.
BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa benih padi yang langsung
ditanam tanpa ada penyimpanan memiliki persentase daya berkecambah yang paling
rendah dibandingkan perlakuan yang lainnya yaitu sebesar 81,5%. Dan benih yang
direndam dengan air panas 50 C memiliki persentase daya berkecambah yang cukup
tinggi yaitu sekitar 84,5%, sedangkan pada benih yang dikecambahkan dengan media
yang dilembabkan dengan KNO3 sebesar 0,2% memiliki persentase daya
berkecambah yang lebih besar dari perlakuan benih yang direndam dengan air panas
yaitu 86%.
Pada persentase daya berkecambah tertinggi dimiliki pada benih yang diberi
perlakuan penyimpanan selama 3 bulan, dan memiliki daya berkecambah sebesar
91,5%. Hal ini dapat terjadi karena setiap benih memiliki masa dormansi sehingga
benih memerlukan waktu untuk mematahkan masa dormansinya dan pada benih padi
yang diberi perlakuan penyimpanan selama 3 bulan memiliki waktu untuk
mematahkan dormansinya sehingga mempengaruhi pada daya berkecambah. Ada
beberapa teknik untuk mematahkan masa dormansi yaitu dengan merendam dengan
air panas dan dengan direndam dengan larutan KNO3, dari dua cara tersebut dengan
larutan KNO3 memiliki persentase daya berkecambah lebih tinggi dibandingkan
dengan cara direndam dengan air panas.
5.2 Saran
Disarankan pada mahasiswa saat melakukan praktikum agar selalu mematuhi
sop yang berlaku dan selalu mengingat tentang jadwa saat pengamat. Dan juga selalu
kompak saat melakukan praktikum agar praktikum berjalan dengan lancar. Saran
untuk para teknisi agar memberikan intruksi yang lebih mudah dan jelas kepada
mahasiswa agar tidak terjadi salah komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
First Count
Final Count