Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ARTIKEL

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Dosen Pengampu:
Wildan Muhlison, SP. MSi.

Kelompok 6:
Muh. Auriza Yusuf (171510501051)
Lailatul Mukaromah (171510501106)
Angelia Rachma F. (171510501152)
Sulistiyanto Yusuf Raharjo (171510501154)
Miftakhul Jannah (171510501180)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019

0
PENDAHULUAN

Alat dan mesin pertanian merupakan sebuah inovasi dalam pertanian yang
diciptakan dan digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam bidang
pertanian. Menurut Amrullah dan Hadi (2018), alat dan mesin pertanian
merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam mendukung pencapaian
target program swasembada beras nasional. Hal ini disebabkan oleh adanya
tuntutan kebutuhan teknologi dalam budidaya suatu tanaman. Penggunaan alat
dan mesin pertanian dalam usahatani dapat mengurangi penggunaan air dan
tenaga kerja, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk usahatani dapat ditekan atau
penggunaan modal lebih sedikit dibandingkan dengan usahatani yang tidak
menggunakan alat dan mesin pertanian. Hal ini dapat menguntungkan bagi petani
yang melakukan usahatani karena penggunaan alat dan mesin pertanian dalam
berusahatani mampu berkontribusi dalam mencapai swasembada pangan di
Indonesia (Aldillah, 2016).
Beberapa tahun kebelakang sudah ditemukan berbagai jenis alat dan mesin
pertanian. Alat dan mesin pertanian yang diciptakan dapat digunakan pada setiap
fase atau periode suatu budidaya tanaman berdasakan jenisnya, sehingga tidak
hanya pada saat pengolahan tanah atau pemanenan saja yang menggunakan alat
dan mesin pertanian. Alat dan mesin pertanian juga diciptakan untuk masa
budidaya tanaman. Alat dan mesin pertanian tersebut diantaranya digunakan untuk
pindah tanam, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit tanaman. Alat
dan mesin pertanian yang digunakan di Indonesia pada masa budidaya tanaman
diataranya adalah rice transplanter, boom sprayer, sprayer, power weeder (landak),
dan pompa air.

1
BAB 2. PEMBAHASAN

1. Rice Transplanter

Rice Transplanter merupakan sebuah alat mesin penanam padi yang


digunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus
dengan umur tertentu. Mesin ini dirancang ringan dan sudah dilengkapi dengan
alat pengapung sehingga dapat bekerja di lahan berlumpur. Mekanisme kerja rice
transplanter ini adalah sebagai berikut, sumber tenaga berasal dari bensin. Energi
dari engine berguna untuk menggerakkan poros melalui kopel, putaran poros
dihubungkan dengan dua macam gear. Gear pertama digunakan untuk
menjalankan papan benih yang bergerak kiri-kanan. Gear yang kedua berfungsi
untuk memutar jari-jari tanam dari sprocket yang dihubungkan dengan rantai.
Jari-jari tanam akan menjepit bibit yang tersedia di papan benih. Papan benih
bergerak secara lateral sesuai dengan perputaran jari-jari tanam. Gerakan papan
benih diatur oleh mekanisme gigi ratchet. Gigi ratchet digunakan untuk
mekanisme pengunci sewaktu menahan suatu beban. Kualitas hasil penanaman
yang diamati, yakni hasil tertanam, jarak tanam, jumlah rumpun per lubang,
kedalaman tanam dan efisiensi lapang (Lestari, 2017).

2
Menurut Saleh dan Muqwin (2018), kelebihan dan kekurangan mesin rice
transplanter sebagai berikut:
Kelebihan:
a. Proses penanaman menjadi lebih cepat sehingga waktu yang dibutuhkan lebih
efisien.
b. Mesin rice transplanter mudah dioperasikan.
c. Jarak tanam dapat ditentukan dan mudah diatur.
d. Proses penanaman dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
Kekurangan:
a. Para petani di Indonesia masih banyak yang masih menggunakan cara
tradisional dan enggan untuk berganti teknologi baru.
b. Harga mesin rice transplanter terlalu mahal terutama bagi para petani di desa.
c. Mesin tersebut kurang sesuai bila diterapkan pada daerah pertanian dengan
petak-petak kecil.
d. Kontur lahan yang berbukit-bukit menyebabkan mesin tersebut sulit masuk ke
lahan.

2. Boom Sprayer

Boom Sprayer merupakan alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pupuk


maupun pestisida pada lahan pertanian untuk mengendalikan opt. Mekanisme
kerja mesin tersebut yaitu menggunakan pompa tipe plunger yang digerakkan oleh
motor penggerak diesel akan menghisap air dalam tangka dan kemudian
disemprotkan melalui pipa penyemprot dan keluar dari lubang nosel menjadi
butiran cairan (droplet) atau spray. Kecepatan jalan mesin dapat disesuaikan
dengan dosis penyemprotan yang diinginkan (Kementan, 2019).
Kelebihan dan kekurangan alat mesin boom sprayer sebagai berikut:

3
Kelebihan:
a. Waktu yang dibutuhkan lebih efisien bila diterapkan pada lahan yang luas.
b. Hasil semprotan sangat efektif mengenai sasaran, dengan butiran semprot yang
lebih halus dan lebih merata mengenai seluruh permukaan daun dibandingkan
dengan hasil semprotan sprayer manual.
c. Mempunyai fleksibilitas, produktifitas dan daya jangkau yang luas.
Kekurangan:
a. Harga mesin dan perawatannya tersebut masih terlalu mahal terutama bagi
petani di desa.
b. Mesin tersebut harus dirawat secara rutin seperti servis, penggantian suku
cadang, dll.

3. Sprayer

Alat ini sering digunakan petani di Indonesia untuk mengendalikan gulma


karena lebih murah dan lebih mudah jika digunakan untuk lahan pertanian yang
sempit. Ada beberapa tipe sprayer yang cukup dikenal berdasarkan sumber
tenaganya, yaitu menggunakan tenaga tangan untuk memompa udara dan alat
penyemprot bertenaga motor (power sprayer). Alat penyemprot bertenaga motor
dioperasikan dengan tenaga motor bakar internal atau dengan motor listrik. Jenis
alat penyemprot bertenaga motor yang sudah banyak dikena adalah alat

4
penyemprot hidrolik (hydraulic sprayer) dan alat penyemprot blower (blower
sprayer), sedangkan alat penyemprot tenaga tangan ada tiga macam yaitu
atamozer, alat penyemprot jenis udara bertekanan (compressed air sprayer), dan
alat penyemprot jenis gendong (knapsack sprayer).
Menurut Yuliyanto dkk (2017), pelaksanaan penyemprotan menggunakan
sprayer dimulai dari melarutkan herbisida dengan air. Setelah bahan terlarut
kemudian melakukan kegiatan penyemprotan dengan cara melakukan pemompaan
sebanyak 8 kali dengan tujuan memberi tekanan udara pada kran stik sehingga
alat mampu mengeluarkan larutan dari nozzel. Kegiatan pengaplikasian dilakukan
dengan arah lurus dan memutar berbentuk huruf U dari plot pertama hingga ketiga
dengan tujuan supaya gulma dapat terkena oleh larutan secara merata.
Kelemahan sprayer:
a. Beberapa jenis sprayer seperti pompa hidrolik dan pompa blower hanya bisa
digunakan pada lahan perkebunan karena ukuran alat yang besar dan berat.
b. Harga sprayer bertenaga motor mahal.
c. Sprayer manual membutuhkan waktu yang lama, memiliki tangki yang kecil,
dan kondisi kematian gulma kurang merata.
Kelebihan sprayer:
a. Sprayer manual lebih murah, ringan, dan tidak membutuhkan bahan bakar atau
listrik.
b. Sprayer bertenaga motor memiliki kapasitas tangki yang lebih besar, waktu
pengaplikasian lebih cepat, kondisi kematian gulma merata, tidak
membutuhkan tenaga yang besar karena menggunakan mesin, jarak semprot
lebih jauh, dan dapat mengatur kekuatan air yang keluar.
4. Power Weeder (Landak)

5
Landak atau Power weeder adalah salah satu alat penyiangan yang
mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan alat pemangkas rumput yang
didorong manusia. Bedanya landak tidak memakai roda, tetapi terdiri dari sebuah
tabung silinder yang diberi paku atau logam/besi, berbentuk lurus atau bengkok.
Menurut Thorat et al (2017), power weeder mempercepat penyiangan dan
mengurangi penggunaan tenaga kerja serta lebih efektif karena petani dapat
mengoprasikannya dengan cara berdiri. Pada tanaman padi alat ini dapat
digunakan untuk menyiang gulma sampai umur 40 hst. Mekanisme atau cara kerja
power weeder yakni dengan di dorong piringan putar power weeder berbentuk
segi 6 untuk lahan yang dangkal dengan diameter 35 cm dan berbentuk segi 8
dengan diameter 45 cm untuk tanah yang dalam. Tenaga putar didapatkan dari
sebuah motor bakar berukuran 2 HP hasil modifikasi motor dari mesin potong
rumput gendong (Harnel dan Buharman 2011).
Kelebihan dan kekurangan alat power weeder sebagai berikut:
Kelebihan:
a. Alat tersebut 3 kali lebih besar dibandingkan alat penyiang manual, sehingga
proses kerjanya lebih cepat.
b. Alat tersebut dapat dioperasikan oleh 1 orang.
c. Dapat menekan ongkos kerja penyiangan.
Kekurangan:
a. Alat ini hanya dapat dioperasikan pada lahan padi sawah yang mempunyai
jarak tanam yang telah ditentukan.

6
b. Alat ini tidak dapat membersihkan gulma yang berada dalam barisan tanaman.

5. Pompa Air

Pompa air merupakan alat yang digunakan untuk melakukan proses pengairan
atau irigasi pada suatu lahan. Mekanisme kerja dari alat mesin pompa air tersebut
yaitu cairan masuk ke impeler dengan arah aksial melalui mata impeller (impeller
eye) dan bergerak ke arah radial diantara sudu-sudu impeller (impeller vanes)
hingga cairan tersebut keluar dari diameter luar impeler. Ketika cairan tersebut.
meninggalkan impeler, cairan tersebut dikumpulkan didalam rumah pompa
(casing).
Salah satu desain casing dibentuk seperti spiral yang mengumpulkan cairan
dari impeler dan mengarahkannya ke discharge nozzle. Discharge nozzle dibentuk
seperti kerucut sehingga kecepatan aliran yang tinggi dari impeler secara bertahap
turun. Kerucut ini disebut difuser (diffuser). Pada waktu penurunan kecepatan di
dalam diffuser, energi kecepatan pada aliran cairan diubah menjadi energi
tekanan.
Kelebihan dan kekurangan alat pompa air sebagai berikut:
Kelebihan:
a. Alatnya mudah dioperasikan.
b. Mempercepat dan lebih efisien dalam proses pengairan.
c. Tidak memakan banyak tempat
d. Harga dan biaya perawatannya terjangkau
Kekurangan:
a. Kurang cocok menggunakan cairan yang kental karena volume atau lubang
penyerap air kecil

7
BAB 3. PENUTUP

Teknologi yang berkembang saat ini terutama dibidang pertanian sangat


menguntungkan karena dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia dalam
proses budidaya tanaman dan juga dapat meningkatkan produktivitas. Akan tetapi,
pemanfaatan mesin pertanian di indonesia masih sangat minim dikarenakan

8
masyarakatnya yang masih bersifat tradisional dan harganya yg terlalu mahal
terutama bagi masyarakat pedesaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aldillah, Rizma. 2016. Kinerja Pemanfaatan Mekanisasi Pertanian dan


Implikasinya dalam Upaya Percepatan Produksi Pangan di Indonesia.
Forum Penelitian Agro Ekonomi, 34(2): 163-177.

Amrullah, E. R. dan S. N. Hadi. 2018. Peran dan Kontribusi Hand Tractor


terhadap Efisiensi Usahatani di Banten. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Pertanian, 1584-1590.

Harnel dan Buharman. 2011. Kajian Teknis Dan Ekonomis Mesin Penyiang
(Power Weeder) Padi di Lahan Sawah Tadah Hujan. Jurnal Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian. 14(1): 1-10

Kementrian Pertanian. 2019. http://www.litbang.pertanian.go.id/info-


teknologi/3477/ (diakses 5 Maret 2019).

Lestari, N. L. T. D., Murad., A. Priyati. 2017. Uji Performansi Rice Transplanter


Tipe Walking Model Pf48 (2 Zs - 4a) di Desa Tanjung Kecamatan Tanjung
Kabupaten Lombok Utara – Ntb. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan
Biosistem. 5(2). 395-407.

Saleh, A. S. dan M. Hasyim RA. 2018. Buku Ajar Perancangan Alat Mesin
Penanam (Transplanter) Bibit Padi Sawah Sederhana. Yogyakarta: CV.
Budi Utama.

Thorat, D.S., Dipankar De, P.K. Sahoo, and M.A. Iquebal. 2017. Prototype: A
Ridge Profile Mechanical Power Weeder. Agricultural Mechanizatuin in
Asia, Africa, and Latin America, 48(1): 81-96.

Yuliyanto, N.W. Kesuma, dan R. Sinuraya. 2017. Evektifitas dan Efisiensi


Penggunaan Knapsack Sprayer dan Knapsack Motor pada Penyemprotan
Gulma di Perkebunan Kelapa Sawit. Citra Widya Edukasi,4(1): 80-92.

Anda mungkin juga menyukai