Anda di halaman 1dari 4

ACARA 1

PEMILIHAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN BENIH

Hari, Tanggal : Selasa, 31 Maret 2020


Waktu :
Tempat : Laboraturium Ekologi dan Managemen Produksi Tanam

Alat:
1. Timbangan : Digunakan untuk menimbang berat 100 atau 1000 biji
2. Petridish : Digunakan untuk meletakkan biji yang akan di uji daya kecambah
dan kecepatan kecambahnya
3. Sprayer : Digunakan untuk menyemprotkan air pada petridish.

Bahan
1. Benih Jagung : Digunakan untuk menghitung berat 100 atau 1000 biji, uji DK dan
KK jagung. Benih yang digunakan merupakan jagung manis dengan varietas talenta.
2. Benih Kacang Tanah : Digunakan untuk meghitungberat 100 atau 1000 biji, uji DK
dan KK kacang tanah. Benih kacang tanah yang digunakan adalah varietas local
jumantono.
3. Kertas Buram : Digunakan sebagai alas meletakkan biji pada petridish. Tujuan
menggunakan kertas buram, karena kertas buram dapat lebih mudah menyerap air
serta lebih jelas terlihat jika terlalu basah.
4. Air : Digunakan untuk menyiram biji pada petridish.

Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan:
Pelaksanaan praktikum acara I ini dibagi menjadi tiga, yaitu menghitung berat 100 atau
1000 biji, pemilihan benih, serta Uji DK dan KK.
1. Menghitung berat 100 atau 1000 biji.
Pelaksanaannya adalah dengan mengambil biji jagung/kacang tanah sebanyak 100
biji secara acak. Kemudian, 100 biji tersebut ditimbang pada timbanga nanalitik dan
dicatat beratnya. Setelah itu, biji yang telah selesai ditimbang, dikembalikan. Kegiatan
ini diulang sebanyak tiga kali, kemudian hasil di rata- rata dengan dibagi 3. Pengulangan
3 kali bertujuan agar data yang didapat lebih valid.
2. Pemilihan benih
Pemilihan benih ini dilaksanakan dengan melihat kualitas benih/biji yang baik
secara visual. Benih yang baik memiliki warna yang normal, tidak cacat dan tidak
keriput. Pemilihan benih yang baik perlu dilakukan, karena salah satu faktor yang
menentukan angka hasil tanaman adalah benih. Apabila benih yang digunakan tidak
berkualitas atau dalam kondisi yang tidak baik, maka tanaman yang dihasilkan tentu
tidak akan baik pula.
3. Uji Perkecambahan
Secara fisiologis, benih yang bermutu baik dapat dilihat dari kemampuan daya
hidup (viabilitas) benih itu sendiri. Uji perkecambahan dilakukan dengan mengamati DK
(Dayakecambah) dan KK (KecepatanKecambah).
Pertama, siapkan 2 petridish, masing-masing diberi kertas buram untuk alas benih.
Pilih 10 biji jagung dan 10 biji kacang tanah pastikan lagi dalam keadaan baik tidak
cacat. Letakkan biji tersebut kedalam petridish berdasarkan jenisya. Ingat jangan terlalu
rapat antar biji. Setelah itu, semprot dengan air menggunakan sprayer sampai basah
namun, tidak menggenang agar biji tidak cepat membusuk. Setelah selesai, petridish
tutup kembali dan lakukan penyiraman setiap hari agar tidak kering dan biji tumbuh
dengan baik. kita dapat melakukan perhitungan daya kecambah dan kecepatan kecambah
setelah mendapatkan jumlah biji yang berkecambah.

Tujuan dilakukannya penghitungan Daya Kecambah, Kecepatan Kecambah, berat 100


atau 1000 biji dan Kebutuhan Benih.
1. Daya Kecambah (DK)
Daya kecambah benih menjadi tolak ukur bagi kemampuan benih untuk tumbuh
normal. Uji daya kecambah dilakukan untuk mengetahui potensi benih yang dapat
berkecambah dari suatu kelompok atau satuan besar benih pada hari ke-7. Tujuan dari
pengujian daya kecambah adalah :
a)Memperoleh informasi nilai penanaman benih dilapangan
b)Membandingkan kualitas benih antar seed lot (kelompok benih)
c)Menduga storabilitas (daya simpan) benih
d)Memenuhi apakah nilai daya berkecambah benih telah memenuhi peraturan yang
berlaku.
Rumus menghitung Daya Kecambah adalah sebagai berikut:
Jumla h bijiyangberkecamba h di h arike−7
× 100 %
Jumla h bijiyangdikecamba h kan
Harkat DK: > 80% = 1, 70 – 80 % = 2, <70% = 3
2. Kecepatan Kecambah
Kecepatan kecambah menentukan seberapa besar keseragaman benih untuk tumbuh
yang dapat dihitung pada hari ke-4. Keserempakan tersebut dalam artian keserempakan
tumbuh benih yang tinggi. Benih dapat dikatakan berkecambah bila dapat menghasilkan
kecambah dengan bagian-bagian normal. Proses perkecambahan benih diawali dengan
proses fisiologis hormone dan enzim sebelum embrio memulai aktivitasnya, kemudian
proses tersebut menyebabkan dibongkarnya zat-zat cadangan makanan seperti karbohidrat,
protein, lemak, dan mineral.

Rumus menghitung Kecepatan Kecambah adalah sebagai berikut:


Jumlah Biji yang Berkecambah hari ke−4
x 100 %
jumla h bijiyangdikecamba h kan

3. Berat 100 atau 1000 biji

Penggunaan berat 100 biji adalah untuk mencari berat rata-rata benih dalam
beberapa spesies karena apabila menghitung berat keseluruhan kurang efektif dan terlalu
banyak, berat 100 biji dapat mewakili variasi dalam tiap individu tumbuhan.Penentuan
berat 100 butir benih digunakan untuk memprediksi jumlah benih dalam 1 kg yang sangat
berguna dalam perencanaan penanaman, terutama dalam penentuan jumlah benih yang
diperlukan untuk persemaian guna memenuhi target bibit siap tanam.
4. Kebutuhan Benih/Ha

Kebutuhan benih per hektar berbeda-beda. Kebutuhan benih perpetakan adalah


kebutuhan benih tiap lubang yang dijumlahkan dengan lubang lainnya dalam satu petak,
sehingga diperoleh kebutuhan benih dalam satuan berat. Kebutuhan benih untuk
penanaman tergantung jarak tanam, jumlah benih per lubang tanam, dan daya tumbuh
benih.
Kebutuhan benih per Ha =

Ciri benih yang baik


Benih merupakan hal yang sangat penting dalam hal budidaya tanaman. Penggunaan
benih yang baik akan menunjang keberhasilan suatu usaha tani. Benih yang baik dapat dilihat
secara fisik, fisiologis dan genetis.
1. SecaraFisik
Benih yang baik secara fisik memiliki cirri yaitu Bentuk, ukuran dan warnanya
seragam. Benih yang baik selalu sama bentuknya. Kalau bentuk benih itu seharusnya
bulat, semuanya bulat (tidak ada yang pipih atau lonjong). Itulah benih yang baik.
Demikian pula kalau bentuknya seharusnya pipih, maka semuanya juga harus pipih.
Ukuran dan warna juga harus seragam. Tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil. Tidak
ada yang berwarna aneh, kalau bibit berwarna kuning semua harus kuning, tak ada yang
putih. Permukaan kulit benih harus bersih dan mengkilat. Tidak ada yang kotor atau
keriput. Benih yang keriput pertanda dipetik pada saat buah belum cukup umur. Benih
tidak tercampur dengan benih hampa dan macam-macam kotoran, seperti tanah, sisa kulit,
biji rumput, dan sebagainya.
2. Secara Fisiologis
Benih bermutu secara fisiologis adalah benih yang mempunyai daya tumbuh tinggi,
percepatan perkecambahan nya tinggi, vigor dan viabilitas tinggi. Vigor merupakan sifat
benih yang mengindikasikan pertumbuhan dan perkembangan kecambah yang tepat dan
seragam pada cakupan kondisi lapang yang luas. Selain itu, vigor benih juga dapat
diartikan sebagai kemampuan benih untuk dapat tumbuh secara normal pada lingkungan
yang mendukung maupun yang kurang mendukung. Viabilitas benih merupakan
kemampuan benih untuk berkecambah secara normal. Viabilitas benih meningkat seiring
dengan bertambah masaknya benih dan mencapai perkecambahan maksimum sebelum
benih masak secara fisiologis, pada saat ini benih mencapai viabilitas maksimum yang
konstan tetapi sesudah itu akan menurun sesuai dengan keadaan lingkungan.
3. Secara genetis
Benih bermutu secara genetis merupakan benih yang berasal dari benih murni dari
spesies/varietas yang dapat menunjukkan identitas secara genetis dari tanaman induknya,
seperti berumur pendek/genjah, produksi tinggi, tahan terhadap penyakit, respon terhadap
pemupukan, beradaptasi baik pada lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai