OLEH KELOMPOK :
1. HUAN ARIF HERMAWAN
2. DIMAS AGUNG FIRMANSA
3. OKTA DUWI RAMADANI
4. JERIO IFANDA
DAFTAR ISI
1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................................2
PENDAHULUAN....................................................................................................................2
A. Latar belakang.................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Manfaat tanaman papaya.................................................................................................3
B. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman pepaya..................3
C. Bagaimana proses mengolah lahan, penanaman dan pemeliharaan untuk tanaman
papaya itu ?..........................................................................................................................5
D. Bagaimana ciri-ciri buah pepaya yang siap panen dan...............................................11
cara pemanenannya ?.........................................................................................................11
BAB III...................................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.......................................................................................................13
B. SARAN....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari
Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica.
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-
daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m
dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.
Pada pertengahan abad ke-16, tanaman pepaya mulai banyak ditanam dan
dibudidayakan di Cina dan Malaysia. Pada abad ke-19, diperkirakan mulai masuk ke
Indonesia pada saat Indonesia mendatangkan bibit pepaya jenis semangka (1925 — 1930).
Pada saat ini, pepaya sudah tersebar luas di Jawa, mula-mula hanya sebagai tanaman hias
atau tanaman pekarangan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Namun, setelah diketahui
menyimpan potensi yang cukup besar, barulah kemudian dikembangkan secara komersial.
Pada saat ini tanaman pepaya sudah dikembangkan di 26 provinsi dengan sentra-sentra
di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jakarta, Nusa Tenggara Timur,
Sumatra Utara, dan Sulawesi Selatan. Hampir di setiap daerah, pepaya memiliki nama yang
berbeda, antara lain sebagai berikut: pente (Aceh), tela (Batak), panancane (Minangkabau),
betik (Palembang), punti kayu (Lampung), gedang (Jawa Barat dan Bali), kates (Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Madura), tapaya (Ternate), kuat (Timor), dan asawa (Irian Jaya). (
suwarno, 1957 )
B . Rumusan masalah
A. Apa manfaat dari tanaman papaya itu ?
B. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman papaya ?
C. Bagaimana proses mengolah lahan, penanaman, dan pemeliharaan untuk tanaman
papaya?
D. Bagaimana ciri-ciri buah pepaya yang siap panen dan cara pemanenan?
(Sultan. 2011.)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat tanaman papaya
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman papaya,
meliputi:
1. Persyaratan Bibit/Benih
Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk
memperoleh biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian
sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
3
a. Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik
selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu
membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok kepyokan di
atas bunga betina. Perkawinan dilakukan hingga 3 kali.
b. Cari pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yang
terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai. Kemudian bunga tersebut
dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuk isecara alami oleh bunga lain selama 10 hari.
Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan
berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya.
Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang
lalu dikeringkan ditempat yang teduh.Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan
diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.
( suwarno. 1957 ).
2. Penyiapan Benih Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman).
Benih direndam dalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter
kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan
merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang
yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram
curater/petrofar.Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus diuji terlebih
dahulu. Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipnergunakan sebagai bibit.
(Suwarno. 1957.)
4
5. Pemindahan Bibit
Bibit yang unggul dan bermutu merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
agribisnis papaya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan bibit papaya adalah
sebagai berikut:
Bibit yang berasal dari variates unggul yang sesui dengan permintaan pasar
( konsumen ).
Bibit harus bebas dari hama dan penyakit.
Bibit sudah mencapai umur 3 minggu.
2. Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang disesuaikan
kondisi lahan, jarak antar bedengan (selokan) 60 cm. Buat lubang ukuran 50 x 50 x40 cm di
5
atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m. dengan terbentuknya bedengan dan
selokan,berarti medai tanaman telah siap,disamping itu bedengan dan selokan akan
memudahkan kegiatan pemberian pupuk, pengairan, pembuangan air, yang berlebihan,
pemberantasan hama dan penyakit dan lain-lain.
3. Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi
pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
4. Penanaman
1. Pembuatan Lubang Tanam
Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus
dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara
berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari.
Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-
3 blek. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari
hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang
tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman, apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka
lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk
biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan,
cara Penanaman tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian
akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa
batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
Bibit yang ditanam di kebun umumnya tidak semua tumbuh baik. Tanaman yang
kurang baik pertumbuhannya, seperti kerdil, rusak, atau mati harus diganti dengan bibit
yang baru (disulam). Dengan penyulaman, jumlah tanaman akan tetap seperti semula
sehingga tidak akan terjadi penurunan produksi.
Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Faktor yang penting
yang harus mendapat perhatian adalah “penggunaan bibit sulaman”. Bibit sulaman
6
merupakan bibit cadangan yang telah dipersiapkan dalam penanaman yang bersamaan
dengan bibit lain dikebun produksi.
(Tohir. Kaslan. A. 1987)
2. Penyiangan dan pembubunan
Penyiangan
Gulma merupakan tantangan bagi petani karena dalam populasi tinggi disuatu areal
pertanaman papaya dapat menggangu tanaman utama, terutama saat periode kritis
tanaman.kerugian yang ditimbulkan oleh gulma adalah sebagai berikut:
a) Terjadinya kompetisi antara tanaman pepaya dengan gulma dalam hal menperoleh sinar
matahari, unsur hara, air, dan udara. Kompetisi yang paling utama adalah terhadap unsure
hara dan air.
b) Ada kalanya gulma merupakan inang bagi hama dan penyakit sehingga dapat menjalar
ketanaman pepaya. Apabila betul-betul terjadi, maka dapat menguranggi produksi buah.
Bahkan dapat mengagalkan panen.
Pembubunan
Pembubunan sangat penting dilakukan terutama pada permukaan tanah yang rusak
karena air hujan atau saat melakukan pengairan. Tujuan pembubunan permukaan tanaman
adalah untuk melindungi dan menperkuat posisi tanaman agar tetap berdiri tegak dan
menutup akar sehingga perkembangannya menjadi lebih baik.Pembubunan minimal
dilakukan selama penanaman tanaman pepaya.
3. Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus
dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek
pupuk kandang yang telah matang
Jenis pupuk
Umur tanaman
7
1. Sebelum tanam 30 — 45 25 15 10
2. 1 bulan 30 — 45 50 40 20
3. 3 — 4 bulan 45 — 60 130 90 40
4. 4 - 6 bulan dan 45 — 60 130 90 40
selanjutnya Dengan
interval wakt 3 bulan
sekali
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-
zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
a) Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea,50 gram TSP 15
dan 10 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b) Satu bulan kemudian laku kan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram
Urea, 40 gram TSP, dan 20 gram KCl.
c) Saat umur 3-4 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 130 gram
TSP, 40 gram, KCL, 40.
d) Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 130 gram ZA, 100 gram
Urea, 90 gramTSP, dan 40 gram KCl.
(Tohir. Kaslan. A 1987)
4. Pengairan dan Penyiraman
Pengairan
Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, saat suhu matahari tidak
terlalu panas dan Air merupakan faktor penting dalam kehidupan tanaman.fungsi air
terutama untuk melarutkan unsure-unsur hara dalam tanah.
Penyiraman
Pemberiaan air yang terlambat akan menyebabkan tanaman layu, karena tidak ada
kesetimbangan antara besarnya penguapan melalui permukaan daun dengan banyaknya air
yang diserap tanaman.Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang
tergenang, untuk itu, dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah
yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim
kemarau, tanaman harus disiram.
(Andyana, M.O. dan Husni Kasim. 1994)
8
5. pengendalian hama penyakit
Adapun hama yang menyerang tanaman papaya sebagai berikut :
1. Ngegat pengerek daun ( phthirimaea operculella zell. )
Hama ini disebut salisaptaromo (sunda ) atau omo slendep ( jawa ). Ngegat
berukuran kecil (1 cm – 1,5 cm ), berwarna cekelat kelabu, dan aktif pada malam hari.
Negagat betina meletakkan telur pada daun papaya. Larvanya berwarna putih kelabu. Siklus
hama ini berlangsung selama 4 – 6 minggu.
Larva menyerang daun dengan mengerek atau menbuat lubang, sehingga
daun menggulung dan menjadi berwarna merah tua. Apabila larva terdapat didalam buah
dan tebawa kegudang penyimpanan, maka larva akan menggerek dan melubangi buah dan
memenuhi lorong-lorong yang dibuatnya dengan kotoran. Kehilangan hasil akibat serangan
hama ini dapat mencapai 46 %.
Pengendalian penyakit busuk daun dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Menggunakan biit yang sehat.
b. Mencabut tanaman yang terserang .
c. Melakukan rotasi tanaman.
d. Menggunakan fugisida yang mangkus, misalnya Acrobat 50 WP atau Deconil 75
WP.
(Anna laksanawati H. D. 1998. )
Buah pepaya harus dipanen pada saat setengah masak, ketika daging buahnya masih
keras dan tekstur seperti wortel. Buah ini akan cepat masak selama 1-3 hari, tanda-tanda
kemasakan buah pepaya terutama ditandai adanya perubahan warna kulit buah dari hijau
menjadi kuning atau kemerahan.Tanda kemasakan dengan melihat warna buah ini adalah
merupakan cara paling sederhana dan mudah. Buah yang masak benar dicirikan dengan
10
tidak adanya campuran warna hijau pada kulit buah. Kulit buah berwarna kuning atau
kemerahan atau campuran kedua warna tersebut.
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus
pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan. Panen dilakukan dengan
berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan denggan menggunakan
“songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna
untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik). Tiap pohon kira-kira dapat
menghasilkan 30 buah, bahkan sampai 150 buah. Setelah panen pertama, pohon pepaya
akan terus menerus berbuah. Tetapi sebaiknya sesudah berproduksi kebun itu harus
dibongkar.
(Andyana, M.O. dan Husni Kasim. 1994)
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam budidaya tanaman papaya sebaiknya memilih lahan yang baik bebas
dari hama dan penyakit agar pada saat penanaman tidak terjadi kerugiaan yang besar
dan dalam memilih benih pilihlah benih yang unggul agar dapat menghasilkan
produksi buah yang bagus .
12
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1975. Bertanam Pohon Buah-Buahan. Yogyakarta : Kanisius.
Adnyana, M.O., Sulkifli Zaini, Sedana Merta, Asmi Dhalimi, Sutama K., Hendiarto dan Husni
Kasim. 1994. Perkembangan dan Prospek Pembangunan Pertanian Wilayah Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Timor-Timur. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian R.I. 131 halaman.
Anna laksanawati H. D. 1998. ”Thrips pada tanaman sayuran.” dalam: Monograf No. 11. Balai
penelitian tanaman sayuran.
Sultan , 2011. Pertanian budidaya tanaman pepaya di kalimantan timur, Nunukan. CV, Sebatik.
13