DAN CANGKOK)
Nama Kelompok 1:
1. Shindy Kezia Br Sembiring (362041311033)
2. Hisyam Al Attarudin (362041311037)
3. Putri Febrianti (362041311044)
4. Kamilia Yuli Wijayanti (362041311050)
5. Fransisca Aurellia Falente (362041311059)
6. Wulan Finattul Rohma (362041311062)
Kelas 1B Agribisnis
Semester Genap
b. Cangkok
1. Pisau 1. Tanah (kompos dan pasir)
2. Serabut Kelapa 2. Air
3. Plastik kresek 3. Pupuk
4. Tali Raffia 4. Tanaman induk (rambutan)
5. Paku 10 cm
Prosedur Kerja :
a. Stek Batang
1. Memilih cabang tanaman rambutan yang sehat, kuat, serta sudah
berkayu. Ukuran diameter sekitar 0,5 – 2 cm, tidak lebih kecil dari
ukuran pensil.
2. Menyiapkan media tanam di dalam polybag.
3. Media yang digunakan adalah kompos halus dan pasir dengan
perbandingan 1:1.
4. Media tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam polybag.
5. Siram media tersebut dengan air secukupnya.
6. Untuk melakukan stek, potong ranting tanaman rambutan sepanjang 20
cm. bagian atas ranting dipotong pada bagian setengah lunak.
7. Masukkan pangkal stek pada media yang telah disiapkan.
8. Bibit stek tersebut disemprot air dengan sprayer dan ditutup plastik
tembus sinar.
9. Simpan bibit di tempat teduh/tidak terkena sinar matahari langsung.
10. Menancapkan bagian batang ke dalam media tanah.
11. Mendiamkan selama beberapa minggu dan mengamatinya.
b. Cangkok
1. Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah varietas
unggul, agar hasilnya bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yang lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup
kuat untuk mandiri. Kira-kira sebesar pergelangan anak atau
berdiameter 3 cm.
3. Selanjutnya kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali
lagi dari keratan pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5-10
cm.
4. Buang kulit antara keratan tadi.
5. Setelah kulit kayu bersih, kemudian berseihkan kerak lender/getah
sampai bersih dan kayu tidak licin lagi.
6. Ambil serabut kelapa atau plastik secukupnya, ikat bagian bawah
terlebih dahulu.
7. Bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk penampung sisi dengan
campuran tanah yang sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat
dengan cara ditekan-tekan.
8. Ikat bagian atas serabut atau plastik dan pastikan campuran tanah
tertutup rapat.
9. Buat lubang-lubang pembuangan air berjarak 1 cm antar lubangnya
(jika medianya adalah plastik).
10. Siram dengan air sampai air menetes dari cangkokan.
Hasil dan Pembahasan
A. Pengamatan
a. Stek Batang
1. Jenis Kegiatan : Stek Tanaman Rambutan
2. Lokasi Kegiatan : Belakang Koramil Kabat
3. Waktu Kegiatan : Rabu, 30 Juni 2021 pukul 11.00 WIB
4. Deskripsi Kegiatan : Kegiatan berupa pengaplikasian teknik
reproduksi vegetatif tanaman melalui stek. Kegiatan stek batang ini
kami lakukan di belakang koramil Kabat. Sebelum kegiatan menyetek,
kami mempersiapkan alat dan bahan yang akan kami butuhkan
nantinya. Kami mulai menyetek pada tanggal 30 Juni 2021, pukul
11.00 AM. Dalam melakukan penyetekan kami tidak menemukan
kendala apapun karena tanaman yang kami stek tidak terlalu tinggi,
sehingga memudahkan kami dalam memotong bagian cabang pohon
rambutan yang kami perlukan untuk di stek. Setelah selesai melakukan
penyetekan, penyiraman dilakukan sore harinya dan berlanjut
keesokan harinya secara rutin yaitu dua kali sehari, pagi dan sore.
Penyiraman tidak dilakukan saat terjadi hujan. Selain menyiraminya,
kami juga melakukan pengamatan terhadap penyetekan kami. dari
pengamatan kami, tidak ada perubahan yang jelas karena usia stek-an
yang masih 14 hari.
Dokumentasi :
b. Cangkok
1. Jenis Kegiatan : Cangkok Tanaman Rambutan
2. Lokasi Kegiatan : Belakang Koramil Kabat
3. Waktu Kegiatan : Rabu, 30 Juni 2021 pukul 11.00 WIB
4. Deskripsi Kegiatan : Kegiatan berupa pengaplikasian teknik
reproduksi vegetatif tanaman melalui cangkok. Pencangkokan ini kami
lakukan di belakan koramil Kabat. Sebelum mencangkok, kami
mempersiapkan alat dan bahan yang akan kami butuhkan nantinya.
Kami juga memilih bagian cabang mana yang cocok untuk dilakukan
kegiatan pencangkokan. Kami mulai mencangkok pada tanggal 30 Juni
2021, pukul 11.00 AM. Dalam melakukan pencangkokan, kami
menemukan kendala yaitu pada saat penuangan tanah pada bagian
yang dicangkok serta pada saat menyayat batang dan menghilangkan
kambium. Setelah selesai melakukan pencangkokan, kami mulai
menyiraminya keesokan harinya, dua kali sehari yaitu pada pagi dan
sore hari. Kami tidak melakukan penyiraman saat terjadi hujan, karena
saat kelebihan air jamur akan muncul. Kendala lainnya yaitu karena
lokasinya yang lebat akan pohon kelapa sehingga cukup menghambat
sinar matahari masuk. Selain menyiraminya, kami juga melakukan
pengamatan terhadap cangkokan kami. Menurut kami akar pada
cangkokan kami tidak terlihat karena ditutupi sabut kelapa dan
mungkin karena cangkokan kami ini masih pada usia 14 hari. Kami
juga masih belum menyimpulkan apakah cangkokan kami ini akan
berhasil atau tidak, karena dibutuhkan waku sekitar 2 bulan agar
mendapat hasil dari cangkok.
Dokumentasi :
B. Pembahasan
Perbanyakan vegetatif merupakan suatu teknik perbanyakan tanaman
yang dilakukan dengan menggunakan bagian-bagian vegetatif dari
tanaman seperti akar,batang dan daun.Perbanyakan vegetatif dapat
dilakukan dengan cara stek,cangkok,sambung pucuk dan okulasi.Dalam
praktikum ini,perbanyakan vegetatif yang dilakukan adalah stek batang
dan cangkok.
Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman
secara vegetatif yang dapat dilakukan dengan menggunakan organ akar
batang,maupun daun tanaman.Stek batang adalah metode perbanyakan
tanaman induk sehingga akan tumbuh menjadi tanaman yang baru.Metode
stek ini dipilih kerana cukup mudah untuk dilakukan dan lebih hemat
dalam menggunakan entres dari tanaman induk.Selain itu keuntungan dari
stek adalah tanaman yang baru akan memiliki sifat yang sama dengan sifat
induknya dan akan lebih cepat berbuah dibandingkan jika ditanam dari
bijinnya.
Ciri-ciri tanaman yang dapat dilakukan stek batang ialah potongan
batang tumbuhannya memiliki ruas-ruas atau memiliki mata yang
kemudian dapat tumbuh tunas baru.Batang yang akan dilakukan stek harus
yang sudah tua jadi tunas baru dapat tumbuh di bagian ruas-
ruasnya.Batang tanaman yang sudah dipotong hendaknya ditanam pada
tanah yang gembur dan sudah dicampur dengan kompos agar lebih mudah
tumbuh kemudian tanahnya juga harus cukup lembab.
Cangkok merupakan pembiakan tanaman secara buatan dengan cara
menyayat batang tanaman sampai kambiumnya hilang dengan panjang
tertentu dan dilapisi dengan tanah dan dibungkus menggunakan serabut
kelapa maupun plastik.Perbanyakan ini dirasa memiliki kelebihan dari
perbanyakan tanaman lainnya,yaitu menghasilkan tanaman yang lebih
cepat dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.Syarat yang harus
dipenuhi pada kegiatan pembiakan ini yaitu menggunakan tanaman jenis
dikotil,karena membutuhkan peran cambium sebagai pembentuk akarnya
nanti,selain itu pada tanaman dikotil letak jaringan floem lebih teratur
yaitu pada bagian luar,jaringan inilah yang akan mengedarkan hasil
fotosintesis keseluruh bagian tanaman,termasuk akar.Jika kulit yang
terdapat jaringan floem dihambat maka akan menyebabkan tertimbunnya
cadangan makanan pada bagian atas sayatan,sehingga perangsangan
pembentukan akar lebih mudah terjadi.
Kegiatan pembiakan dengan cara cangkok dilakukan pada tanaman
yang memiliki batang yang keras dan kaku sehingga sulit dibengkokkan
dan biasanya banyak dilakukan pada tanaman buah-buahan dan beberapa
jenis tanaman hias yang memiliki batang keras dan kaku,sehingga jika
dibengkokkan akan mudah patah.
Pertanyaan Diskusi
Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan teknik stek dan
cangkok!
a. Stek
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengakaran
stek antara lain adalah faktor internal seperti hormone pertumbuhan.
Pemberian zat pengatur tumbuh dari golongan auksin sangat bermanfaat
untuk meningkatkan perakaran, jumlah, dan kualitas akar pada stek
tanaman.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan stek agar dapat berakar
dan tumbuh dengan baik meliputi sumber bahan stek dan perlakuan
terhadap bahan stek. Hal yang perlu diperhatikan dalam perlakuan
terhadap bahan stek adalah penggunaan jenis media. Media yang cocok
bagi pertumbuhan awal stek adalah pasir. Pasir memiliki tekstur dan aerasi
yang cocok bagi pertumbuhan akar, namun pasir tidak memiliki
kandungan unsur hara sehingga perlu media lain sebagai pengganti pasir
yang mengandung unsur hara dan memiliki aerasi yang baik.
Pertumbuhan stek dipengaruhi oleh interaksi faktor dalam dan
faktor lingkungan. Faktor dalam meliputi kandungan cadangan makanan
dalam jaringan stek, ketersediaan air, umur tanaman (pohon induk),
hormon endogen dalam jaringan stek, dan jenis tanaman. Faktor
lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan penyetekan antara lain
media perakaran, kelembaban, suhu, intensitas cahaya, dan teknik
penyetekan.
Media perakaran stek yang digunakan sebaiknya memilika aerasi
dan drainase yang baik, ketersediaan air yang cukup, ketersediaan
cadangan makanan, dan zat pengatur tumbuh pada bahan stek. Selain itu,
umur pohon induk bahan stek sangat berpengaruh terhadap persen hidup,
persen tunas, persen akar, Panjang akar, jumlah akar, dan biomasa akar
stek. Perlu digaris bawahi, stek yang berasal daru anakan lebih mudah
bertunas dan berakar dibandingkan dengan bahan stek dari pohon muda
(belum berbuah) dan pohon dewasa (sudah berbuah).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan stek
pucuk adalah media harus memiliki pH yang kondusif untuk pertumbuhan
bibit, memiliki struktur yang porus sehingga proses aerasi dan drainase
akan berjalan dengan baik, memiliki daya ikat air yang tinggi dan bebas
patogen.
b. Cangkok
Ada beberapa faktor penunjang keberhasilan dalam mencangkok tanaman
antara lain :
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan memiliki peran yang besar dalam proses
pencangkokan. Dimana pencakokan yang baik dilakukan ketika cuaca
cerah, tidak hujan, dan tidak terlalu panas. Selain itu suhu yang baik
untuk melakukan proses penempelan berkisar antara 8 – 32℃.
Sementara suhu optimum dalam penyambungan adalah 25 – 32℃ .
2. Faktor Tanaman
Faktor tanaman yang dicangkok juga memengaruhi berhasil atau
tidaknya suatu pencangkokan. Selain itu, keadaan fisiologi tanaman
juga dapat menjadi faktor penentu keberhasilan dimana pada beberapa
tanaman akan sukut berkembang sebagaimana mestinya. Juga, faktor
pengelupasan yang tidak benar memberikan dampak pada tanaman
tersebut.
3. Faktor Manusia
Faktor manusia juga menjadi salah satu faktor oenting dalam
keberhasilan pencangkokan. Dimana keahlian, kecepatan, dan
ketepatan dalam step by step nya dilakukan secara benar atau hanya
asal-asalan. Selain itu, alat-alay yang digunakan oleh pencangkok juga
memiliki peran penting. Sebab, jika alat-alat yang digunakan tidak
berfungsi dengan baik, akan menyebabkan kegagalan dalam
pencangkokan.
Daftar Pustaka
Utara, U. S., Utara, U. S., & Utara, U. S. (2018). Perbanyakan Vegetatif
Salagundi ( Rhoudolia teysmanii Hook . F .) Melalui Stek Pucuk.
Cleanipedia.com.(2021).Tips Cara Mencangkok pohon Mangga,Jambu,Hingga
Rambutan.Diakses pada 13 Juli 2021,dari
https://www.cleanipedia.com/id/bagian-luar-rumah/tips-cara-mencangkok-pohon-
buah.html
Miftachurohman.(2017).Laporan Praktikum Dasa-Dasar Agronomi Acara
I:Perbanyakan Vegetatif.Diakses pada 13 Juli 2021,dari
http://miftachurohman.web.ugm.ac.id/laporan-praktikum-dasar-dasar-agronomi-
acara-i-perbanyakan-vegetatif/
Dokumentasi Kegiatan