PERTEMUAN 1
Konsep Dasar Psikologi Komunikasi
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian psikologi, psikologi sosial, dan psikologi
komunikasi dalam konsep dasar psikologi komunikasi.
Sumber:
Armando, Nina M. 2014. Psikologi Komunikasi. Universitas Terbuka: Jakarta.
Pengertian Psikologi
Kata “Psikologi” berasal dari kata “Psyche” yang artinya jiwa/soul dan kata “Logos” yang
artinya kata atau wacana (words or discourse).
Pada awalnya definisi Psikologi adalah wacana mengenai jiwa atau wacana mengenai pikiran
(mind).
Kemudian objek psikologi berkembang kepada perilaku manusia.
Psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku dan proses mental (Psychology is the
scientific study of behavior and mental process) (Papalia & Olds, 1985; Weber, 1992).
Tujuan ini adalah untuk mengubah atau mengontrol perilaku. Hal yang dilakukan adalah
memodifikasi (melakukan sesuatu terhadap) lingkungan untuk memperoleh perilaku yang
diantisipasikan (telah diharapkan atau diperhitungkan sebelumnya).
Misalnya, dalam contoh yang sudah disebutkan sebelumnya, apabila tes IQ menunjukkan
siswa pemilik taraf kecerdasan yang tinggi, tetapi prestasi belajarnya sangat rendah maka
perlu dilakukan terapi tertentu untuk mengoptimalkan fungsi kecerdasannya.
Psikologi Sosial
Psikologi Sosial adalah kajian ilmiah mengenai perilaku individu dalam konteks sosial (Sears
dkk, 1985).
Studi ini menyangkut perilaku individu dalam memahami orang-orang lain dan situasi sosial,
bagaimana kita merespon orang lain dan bagaimana respon mereka kepada kita, dan secara
umum bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi sosial.
Psikologi Sosial mencakup semua bentuk interaksi antar individu: mengingatkan diri, afiliasi,
relationship, agresi, konformitas, dan pengaruh.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3
Copyright © September 2019
Psikologi Komunikasi
Psikologi sosial erat kaitannya dengan komunikasi. Ilmu komunikasi dibesarkan oleh peneliti
psikologi seperti Wilbur Schramm, Lazarsfeld, Kurt Lewin, Harold Lasswell, dan Carl
Hovland. Diantara peneliti tersebut hanya Harold Lasswell yang bukan ahli psikologi, dia
adalah ilmuwan politik.
Dalam konsep ilmu Komunikasi, keterkaitan psikologi memang tidak bisa ditinggalkan.
Bahkan para Bapak Komunikasi tiga diantaranya adalah pakar psikologi, Kurt Lewin, Paul
Lazarzfeld dan Carl I Hovland. Meskipun demikian, komunikasi bukanlah subdisiplin
psikologi. Komunikasi sebagai sebuah ilmu tersendiri memang menembus banyak disiplin
ilmu.
1. Kurt Lewin (1890 – 1947)
Ilmuwan Jerman yang bermigrasi ke Amerika Serikat pada awal 1930an karena melarikan
diri dari rezim Nazi Hitler. Ia adalah ahli psikologi eksperimental terkenal dari
Universitas Berlin. Kurt Lewin adalah ilmuwan yang mengawinkan riset psikologi sosial
dasar dan terapan. Ia merupakan pioner dari kajian komunikasi kelompok.
2. Paul Lazarsfeld (1901 – 1976)
Psikolog dari Vienna yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh bapak Psikoanalisis
Sigmund Freud. Sumbangan Lazarsfeld sangat besar dalam studi ilmu komunikasi massa,
khususnya efek komunikasi massa.
3. Carl Hovland (1912 – 1961)
Hovland adalah ahli psikologi eksperimental. Hovland memperkenalkan tradisi penelitian
tingkatan mikro mengenai perubahan sikap individu. Kajian studinya adalah tentang
persuasi. Hovland memberikan sumbangan pemikiran pada studi komunikasi
interpersonal.
Bagaimanapun komunikasi merupakan bagian yang essensial buat pertumbuhan kepribadian
manusia dan komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran
manusia. Karenanya komunikasi selalu menarik minat psikolog.
Psikologi komunikasi mempunyai batasan makna yang sangat luas, meliputi segala
penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme. Kata
komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh atau secara
khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.
Jadi psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan
mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah
internal mediation of stimuli sebagai akibat berlangsungnya komunikasi (Fisher) Sementara
peristiwa behavioral adalah apa yang nampak ketika orang berkomunikasi.
Komunikasi adalah sebuah peristiwa sosial–peristiwa yang terjadi ketika manusia
berinteraksi dengan manusia lain, dan mencoba menganalisa peristiwa sosial secara
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © September 2019
psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Karena itu pendekatan psikologi sosial
adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
Kajian psikologi banyak menyumbang bagi ilmu komunikasi adalah psikologi sosial.
Walaupun demikian, komunikasi bukanlah bagian dari disiplin psikologi. Sebagai sebuah
disiplin ilmu, komunikasi menembus banyak disiplin ilmu. Sebagai suatu gejala perilaku,
komunikasi dipelajari berbagai macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi.
George A. Miller mengartikan Psikologi Komunikasi sebagi “ilmu yang berusaha
menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral (perilaku)
dalam komunikasi”.
Menguraikan berarti menganalisis mengapa suatu tindakan komunikasi dapat terjadi.
Meramalkan berarti membuat generalisasi tertentu atas sejumlah perilaku yang dihubungkan
dengan kondisi psikologis tertentu maka kita akan meramalkan bentuk perilaku apa yang
akan muncul jika suatu stimulus diberikan kepada orang dengan karakter psikologis tertentu.
Mengendalikan berarti kita dapat melakukan manipulasi jika kita menginginkan atau tidak
menginginkan suatu efek tertentu dari komunikasi yang terjadi.
Tubbs & Moss menyebutkan lima tolak ukur efektivitas komunikasi dilihat dari hal berikut,
yaitu:
1. Pengertian. Artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan
komunikator.
2. Kesenangan. Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan
membentuk pengertian. Komunikasi juga dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan.
Komunikasi yang demikian menjadikan hubungan kita dengan orang lain hangat, akrab
dan menyenangkan.
3. Pengaruh pada sikap. Inilah komunikasi yang paling sering kita lakukan, yakni untuk
mempengaruhi orang lain. Dalam hal ini dikenal apa yang disebut persuasi.
4. Hubungan yang makin baik. Komunikasi juga bertujuan untuk menumbuhkan
hubungan sosial yang baik.
5. Tindakan. Terkait dengan persuasi maka komunikasi dimaksudkan untuk melahirkan
tindakan yang dikehendaki.
respons yang tampak. Melalui tanda-tanda yang diketahui, seperti tersenyum, tepuk
tangan, dan meloncat-loncat, yang memiliki arti sedang gembira.
c. Prediksi Respons (Prediction of Response).
Pada pendekatan ciri ini, Respons yang terjadi pada masa lalu dapat dapat dilihat serta
dapat diramal responya untuk masala mendatang. Kuncinya, harus mengetahui sejarah
respons terdahulu, sebelum meramalkan respons individu saat ini.
d. Peneguhan Response (Reinforcement of Response)
Pada pendekatan ciri ini timbul perhatian pada gudang memori (memori storage) dan set
(penghubung masa lalu dan masa sekarang). Salah satu unsur sejarah respons ialah
peneguhan. Peneguhan adalah respons lingkungan (atau orang lain pada respons
organisme yang asli). Berger dan Lambert menyebutnya feedback (umpan balik), tetapi
Fisher tetap menyebutnya Peneguhan.
Setiap pengalaman komunikasi menghasilkan satu atau lebih fungsi. Misalnya, komunikasi
dapat menolong kita untuk mengetahui siapa diri kita, atau memapankan suatu hubungan
dengan seseorang atau mencoba untuk mengubah sikap dan perilaku, baik diri kita maupun
orang lain.
Ada tiga fungsi utama komunikasi, yaitu:
1) Memahami diri sendiri dan orang lain
Salah satu kunci komunikasi adalah memahami diri sendiri dan orang lain. Jika kita ingin
mengetahui tentang orang lain maka kita akan mengetahui tentang diri kita dan jika kita
ingin mengetahui diri kita maka kita akan belajar bagaimana orang lain mempengaruhi
kita. Dengan kata lain, kita bergantung pada komunikasi untuk membangun kesadaran
diri kita.
Kita membutuhkan umpan balik setiap waktu dari orang lain dan orang lain secara tetap
juga membutuhkan feedback dari kita.
2) Memapankan Hubungan yang Bermakna
Dalam rangka membangun suatu hubungan, kita tidak dapat hanya memikirkan diri kita
sendiri, tetapi kita harus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan orang lain. Dalam
suatu hubungan interpersonal, kelompok kecil, dan kontak komunikasi publiklah
kebutuhan dasar sosial kita bertemu.
Komunikasi menawarkan kita kesempatan untuk memuaskan apa yang disebut Willian
Schutz sebagai “kebutuhan kita untuk iklusi, kontrol, dan afeksi”.
Iklusi adalah kebutuhan kita untuk bersama dengan orang lain, untuk mengadakan
kontak sosial.
Kontrol adalah kebutuhan kita untuk merasa bahwa kita itu mampu bertanggung jawab,
bahwa kita mampu bekerja sama dan mengelola lingkungan kita.
Afeksi adalah kebutuhan kita untuk menyatakan dan menerima cinta atau kasih sayang.
3) Mengubah Sikap dan Perilaku
Dalam interaksi antarpribadi, kelompok kecil dan komunikasi publik, setiap individu
memiliki kesempatan untuk mempengaruhi orang lain, baik secara dasar atau tidak. Kita
menghabiskan banyak waktu untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar berfikir,
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © September 2019
seperti apa yang kita pikir, bertindak sebagaimana kita lakukan, dan menyukai apa yang
kita sukai. Kadang kala upaya kita berhasil atau gagal.
Pesan
Berbicara tentang pesan tidak terlepas dari kekuatan bahasa, kekuatan kata-kata, the power of
words. Inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Kitab suci Al-Qur‟an
menyebutkan penciptaan manusia dengan mengatakan, “Dia menciptakan manusia,
mengajarnya pandai bicara.” (55 : 2-3).
Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu. Setiap cara berkata
memberikan maksud tertentu. Cara-cara ini kita sebut Pesan Paralinguistik. Tetapi manusia
juga menyampaikan pesan dengan cara-cara lain selain dengan bahasa, misalnya dengan
isyarat ; ini disebut Pesan Ekstralinguistik.
Hubungan antara bahasa dengan proses berpikir dikemukakan dalam teori Whorf (Whorfian
Hyphotesis). Secara singkat teori ini dapat disimpulkan bahwa pandangan kita tentang dunia
di bentuk oleh bahasa ; dan karena berbeda bahasa, pandangan kita tentang dunia pun
berbeda pula (dalam Jalaludin Rahmat Psikologi Komunikasi). Secara selektif, kita
menyaring data sensori yang masuk seperti yang telah diprogram oleh bahasa yang kita
pakai. Dengan begitu, masyarakat yang menggunakan bahasa yang berbeda hidup dalam
dunia sensori yang berbeda pula. Misalnya orang Sunda mempunyai sekian banyak perasaan
yang dapat diungkapkan dalam bahasa Sunda, tetapi tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Aristoteles menyatakan bahwa pesan terdiri dari organisasi pesan, struktur, dan imbauan
pesan. Organisasi pesan kaitannya dengan sistematika penulisan, yang terdiri dari :
deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial, dan topikal. Alan H. Monroe (Rakhmat,
1991:297) menyarankan lima langkah penyusunan pesan : attention (perhatian), need
(kebutuhan), satisfaction (pemuasan), visualization (visualisasi), dan action
(tindakan). Imbauan pesan kaitannya dengan isi pesan, yang terdiri dari imbauan rasional,
imbauan emosional, imbauan takut, imbauan ganjaran, dan imbauan motivasional.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8
Copyright © September 2019
Komunikan
Kajian komunikasi yang paling sering adalah pada unsur komunikan terutama perilaku atau
reaksi komunikan. Pada diri komunikan atau komunikate, psokolog memberikan
karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang
mempengaruhi perilaku komunikasinya. Seorang psikolog, memandang komunikasi pada
perilaku manusia komunikan. Tugas ahli linguistiklah yang membahas komponen-komponen
yang membentuk struktur pesan. Tugas ahli tekniklah yang menganalisa beberapa „noise‟,
yang terjadi di jalan sebelum pasan sampai pada komunikan, dan beberapa pesan yang
hilang. Psikologi mulai masuk ketika membicarakan bagaimana manusia memproses pesan
yang diterimanya dan bagaimana cara berpikir dan cara melihat manusia dipengaruhi oleh
lambang-lambang yang dimiliki.
Melalui komunikasi kita menemukan diri kita, mengembangkan konsep diri, dan menetapkan
hubungan kita dengan dunia di sekita kita. Hubungan kita dengan orang lain akan
menentukan kualitas hidup. Bila orang lain atau komunikan tidak memahami gagasan Anda,
bila pesan Anda menjengkelkan mereka, bila Anda tidak berhasil mengatasi masalah pelik
karena komunikan menentang pendapat Anda dan tidak mau membantu Anda, maka Anda
telah gagal dalam berkomunikasi. Maka dari itu peranan komunikan atau komunikate sangat
penting dalam keberhasilan suatu komunikasi. Komunikasi itu berhasil apabila adanya
persamaan persepsi atau makna antara komunikator dengan komunikate (R/S = 1). Maka dari
itu salah satu fokus utama dari psikologi komunikasi yaitu komunikan atau komunikate.
Konsep ini menunjukkan bahwa psikologi komunikasi sangat berperan dalam perubahan
perilaku manusia, terutama saat manusia berkomunikasi dengan manusia lain, baik yang
sifatnya interpersonal, kelompok, maupun massa. Ketika seseorang memahami dan mengerti
psikologi komunikasi, saat komunikasi berlangsung antara komunikator dan komunikan,
orang mampu melihat dan menganalisis gerak dan tingkah kedua komponen tersebut, yang
berbicara dan yang mendengar. Dengan menganalisis pandangan ini, maka peran ilmu
psikologi komunikasi dalam perkembangan masyarakat dan pengetahuan cukup besar.
Efek Komunikasi
Dari uraian tentang definisi psikologi komunikasi dan fungsi komunikasi maka jelas bahwa
ada efek dalam proses komunikasi.
Efek yang paling diharapkan dalam proses komunikasi adalah adanya perubahan sikap dan
perilaku.
Bidang yang amat berkepentingan dalam hal ini adalah komunikasi politik dan komunikasi
bisnis (terutama Periklanan).
Kampanye politik dan kampanye periklanan sama berkeinginan agar khalayak yang ditujunya
mau menerima dan memilih calon yang dikampanyekan atau membeli barang yang
diiklankan.
Dalam banyak studi efek komunikasi, perubahan inilah yang dianggap paling sulit dicapai.
Banyak pakar komunikasi sepakat bahwa perubahan yang paling bisa dijanjikan dalam proses
komunikasi adalah perubahan pada tahap pengetahuan (Knowledge).
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10
Copyright © September 2019
Kenyataannya kata – kata sering kali tidak diterima sebagaimana yang dimaksudkan oleh
pesannya, atau dengan persepsi dalam psikologi komunikasi yang salah.
Peranan psikologi komunikasi dalam hubungan antar manusia adalah untuk menyamakan
arti dari suatu pesan sesuai dengan makna yang sebenarnya.
7. Memungkinkan Komunikasi yang Koheren
Kata – kata sering kali tidak bermakna sama untuk setiap orang sehingga dapat
menghambat proses komunikasi. Peranan psikologi komunikasi dalam hubungan antar
manusia adalah untuk dapat menjalin komunikasi yang koheren.
Artinya, dapat menjalin komunikasi yang efektif dengan berpangkal pada sumber
masalahnya dan usaha untuk mengatasi masalah tersebut, menanggapi masalah dengan
fokus dan tanggapan yang sesuai.
8. Memperkuat Sugesti
Arti sugesti adalah proses yang dialami individu untuk menerima cara pandang orang lain
tanpa mengkritik hal tersebut. Untuk mempermudah pemberian sugesti, diperlukan
penerapan psikologi dalam cara berkomunikasi yang tepat. Ketahuilah juga apa
saja faktor situasional dalam psikologi komunikasi, penggunaan psikologi komunikasi
dalam konseling, dan ciri pendekatan dalam psikologi komunikasi.
9. Membangun Hubungan Sosial
Sebagai makhluk sosial tentunya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa merasa tidak
membutuhkan siapapun. Gunanya memahami psikologi dalam komunikasi tentu saja
adalah untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik dengan sesama manusia dan
mempertahankan hubungan sosial dengan orang lain. Dengan demikian, komunikasi
dapat menjadi cara untuk membangun hubungan sosial yang kokoh melalui landasan
yang kokoh pula, sehingga hubungan tersebut tidak mudah rusak atau terganggu.
10. Mencapai Tujuan
Tujuan berkomunikasi adalah untuk mencapai tindakan yang dikehendaki oleh salah satu
pihak terhadap pihak yang lainnya. Tindakan nyata adalah tanda yang paling penting
bahwa komunikasi telah berjalan dengan baik. Untuk itu diperlukan kemampuan dalam
psikologi komunikasi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila komunikasi
tidak diiringi dengan pemahaman psikologis, akan ada kemungkinan kecil tujuan tersebut
bisa tercapai.
11. Menimbulkan Kesenangan
Kesenangan dalam hubungan antar manusia diperoleh dari hubungan yang terjalin dengan
hangat, akrab dan menyenangkan. Untuk itu tentunya diperlukan cara berkomunikasi
yang tepat agar dapat terbentuk suasana yang menyenangkan dalam hubungan antar
manusia. Ketahuilah juga pembahasan mengenai klasifikasi kelompok dalam psikologi
komunikasi.
12. Mempengaruhi Sikap
Pesan yang dikomunikasikan akan menimbulkan efek pada diri sasaran komunikasi.
Dengan demikian, menggunakan psikologi komunikasi akan bertujuan untuk dapat
mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan berdasarkan manipulasi psikologis sehingga
dapat mempengaruhi tindakan orang lain. Jika komunikasi yang dilakukan efektif, maka
tujuan yang ingin dicapai berupa perubahan sikap dapat tercapai dengan mulus.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |12
Copyright © September 2019