DISUSUN OLEH :
KHAIRUNNISA JUNDIYAH AFIFAH
19513090
ASISTEN DOSEN :
DR. ANDIK YULIANTO, S.T., M.T.
DOSEN PEMBIMBING :
YEBI YURIANDALA, S.T., M.ENG.
Laporan ini disusun sebagai syarat mata kuliah Plambing, dan sebagai syarat untuk
mengambil mata kuliah selanjutnya.
Disusun Oleh :
penulis
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 2
KRITERIA PERENCANAAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pemakaian air rata-rata per orang setiap hari `
Tabel 2.2. Faktor pemakaian (%) dan jumlah alat plambing
Tabel 2.3 Pemakaian Air Tiap Alat Plambing, Laju Aliran,Dan Ukuran Pipa Cabang Pipa
Air
Tabel 2.4 Pemakaian Air Menurut Penggunaannya
Tabel 2.5 Unit Alat Plambing Untuk Penyediaan Air Dingin
Tabel 2.6-Unit Beban Alat Plambing Sistem Penyediaan Air Dan Ukuran Minimum Pipa
Cabang
Tabel 2.7-UBAP Untuk Menentukan Ukuran Pipa Air Dan Meter Air
Tabel 2.8 - Unit Beban Alat Plambing Untuk Limbah
Tabel 2.9 – Beban Dan Panjang Maksimum Dari Perpipaan Air Limbah Dan Vent
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 hubungan antara unit beban alat plambing dengan laju aliran.(a) untuk system
yang sebagian besar dengan katup gelontor (b) untuk system yang sebagian besar dengan
tangka gelontor
Gambar 3.1 kurva hubungan antara unit beban alat plambing dengan laju aliran (a) untuk
system yang Sebagian besar dengan katup gelontor
Gambar 3.2 Sspesifikasi pompa sentrifugal
· Kebutuhan air
· Reservoir (ground dan/atau elevated)
· Pompa
· Pipa air bersih
2. Air buangan :
3. Air hujan :
KRITERIA PERENCANAAN
1. Untuk menyediakan air bersih (air dingin dan air panas) ke tempat-tempat
yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup (Sistem Penyediaan Air Bersih).
2. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian
penting lainnya (Sistem Penyediaan Air Buangan).
3. Menyediakan air untuk memenuhi sistem pemadam kebakaran dalam suatu
gedung yang direncanakan
Tabel 2.1. Pemakaian air rata rata per orang setiap hari
Menengah
180 liter
Bujangan 120
liter
Umum:
Staf/pegawai
Keluarga
pasien 160
13 Stasiun/Termi 3 15 Setiap
nal penumpang
(yang tiba
14 Gedung 10 3 Idem -
Bioskop
15 Toko 40 6 Pedagang
pengecer besar : 30 liter/
tamu, 150
liter/staf atau 5
liter per hari
setiap m2 luas
lantai
17 Gedung 10 2 Berdasarkan
Peribadatan jumlah jamaah
per hari
Sumber : Noerbambang, Soufyan & Morimura, Takeo, (2000), “ Plambing”, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
4 Pemakaian air pada gedung perkantoran pada tabel 2.1 adalah 100
l/hari/orang. Maka pemakaian air dalam satu hari (Q1) adalah :
Qh = Qd / t
Qh-maks = C1 . Qh
Qd-max = C2 x Qd
Qm-maks = C3 . Qh / 60
Jumlah
alat
Plambing
I 2 4 8 12 16 24 32 40 50 70 100
Jenis
salat
Plambing
Kloset,
50 50 40 30 27 23 19 17 15 12 10
dengan I
katup Satu 2 3 4 5 6 7 7 8 9 10
gelontor
Tabel 2.3 Pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran, dan ukuran pipa cabang pipa
air
Pemaka Pipa cabang air
ian air bersih ke alat
Waktu Pipa
Laju
untuk Pengguna untuk sambung plambing (mm)
Nama aliran
penggu
No alat an pengisisa an alat Pip
naan (liter n plambing a
plambing per jam Tembaga
satu
/min) baj 4)
(detik) (mm)
kali
a
(liter)
Kloset
gelontor)
Kloset
2. (dengan 13 – 15 6 – 12 15 60 13 20 13
tangka
gelontor)
Peturasan
3. (dengan 5 12 – 20 30 10 13 203) 13
ketup
gelontor)
6. Bak cuci 3 12 – 20 10 18 13 20 13
tangan
kecil
7. Bak cuci 10 6 – 12 15 40 13 20 13
tangan
biasa
(lavatory
)
8. Bak cuci 15 6 – 12 15 60 13 20 13
dapur
(sink)
dengan
keran 13
mm
Sumber : Noerbambang, Soufyan & Morimura, Takeo, (2000), “ Plambing”, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
l / l / l / l / l /
orang (% oran orang (% oran orang
(%) (%) (%)
per ) g per per ) g per per
hari hari hari hari hari
Penggunaan
Kloset
30,0 30,0 15,0 30,0
42, 39, 21,
Kakus 43,2 265,0 30,0
9 0 9
Peturasa
75,0 76,0 20,0 20,0
n
Bak
Cuci 12,
Cuci 19,0 7,8 18,9 7,7 45,4 7,0 20,0 20,0 12,0
Muka 5
tangan
Pembe Bak cuci
7,5 3,1 7,5 3,0 15,1 2,0 10,0 6,2 10,0 6,0
r-sihan tangan
Cuci
Mesin 11, 12, 113, 17, 15,
Pakaia 4,6 5,1 9,4 15,0 9,0
Cuci 3 4 6 0 0
n
Lain 17, 17, 10,
6,9 6,9 - - 6,0 10,0 6,0
-lain 0 0 0
164 – 172
(gaya
244 100 245 100 681, 100 160 100 jepang)
Jumlah 100,0
,5 ,0 ,3 ,0 4 ,0 ,0 ,0
341 – 422
(bath tub)
Sumber : Noerbambang, Soufyan & Morimura, Takeo, (2000), “ Plambing”, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
3 . Berdasarkan Unit Beban Alat Plambing
Dalam metode ini setiap beban alat plambing ditetapkan suatu unit beban
(fixture unit). Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya unit beban dari
semua alat plambing yang dilayaninya, dan kemudian dicari besarnya laju
aliran air dengan kurva. Kurva ini memberikan hubungan antara jumlah unit
beban alat plambing dengan laju aliran air, dengan memasukkan faktor
kemungkinan penggunaan serentak dari alat-alat plambing . (Noerbambang &
Morimura, 2005)
Kurva untuk sistem yang sebagian besar dengan katup gelontor. Kurva (2)
untuk sistem yang sebaian besar dengan tangki gelontor. (Noerbambang &
Morimura, 2005)
Catatan :
1)
Alat plambing yang airnya mengalir secara kaontinyu harus di 4)
Alat plambing untuk keperluan pribadi dimaksudkan pada rumah
hitung secara terpisah, dan ditmabahkan pada jumlah unit alat pribadi atau apartement, dimana pemakaianya tidak terlalu sering.
plambing.
5)
2)
Alat plambing untuk keperluan umum dimaksudkan yang di pasang
Alat Plambing yang tidak ada dalam daftar dapat di perkirakan, dalam Gedung kantor, sekolah, pabrik, dsb, dimana pemakaiannya
dengan membandingkan dengan alat plambing yang cukup sering.
mirip/terdekat.
3)
Nilai Unit alat plambing dalam table ini adalah keseluruhan.
Kalau digunakan air dingin dan air panas, unit alat plambing
maksimum masing -masing untuk air dingin dan air panas
diambil tigaperempatnya.
Setelah Diketahui kebutuhan debit air, maka perhitungannya yang dapat digunakan
untuk menentukan Untuk menentukan dimensi pipa yang akan digunakan yaitu
dengan menggunakan tiga acara yaitu:
Untuk menentukan dimensi pipa air bersih, perencanaan gedung perkantoran tujuh
lantai ini menggunakan UBAP kumulatif alat plambing (SNI 8153:2015) sebagai
berikut :
Tabel 2.7-UBAP untuk menentukan Ukuran pipa air dan meter air
Jika tekanan dari pipa tidak cukup untuk mensuplai air bersih untuk kebutuhan
gedung, ataupun tidak tercukupinya kebutuhan maksimum, maka dapat dilakukan
penampungan air bersih telebih dahulu dalam tangki-tangki air sebelum
didistribusikan ke sistem.
a. Ground Reservoar
VR = Q d – Q s T + VF
b. Roof Tank
Volume roof tank dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2.3.3 Pompa
Pompa juga merupakan alat penyediaan alat penyediaan air bersih, yang
digunakan untuk memindahkan air dari ground reservoir (tempat yang rendah) ke
roof tank (tempat yang tinggi). Sedangkan pemompaan adalah pemindahan energi
dari yang mempunyai tekanan rendah ke tempat yang tekanannya tinggi.
Pemindahan ini berdasarkan tekanan kerja yang diberikan oleh pompa tersebut
pada zat cair yang dipindahkan. Tekanan kerja yang diberikan oleh pompa akan
digunakan untuk :
Mengatasi kerugian pada pompa dan sistemnya
Mengatasi tekanan atmosfir
Mengatasi tekanan kerja pada tempat yang akan dituju zat cair tersebut
a. Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah volume zat cair yang dipompa per unit waktu yang
biasanya diukur dalam liter/detik atau m3/detik, kapasitas ini disebut kapasitas
aktual pompa.
H = Hs + Hf + Hp + ( v2/2g )
1, 85
Q
Hf 2 , 63
L
0, 2785.c.D
Hf minor akibat belokan, masuknya pipa dari pompa ke pipa discharge maupun
suction dan akibat sambungan pipa :
Hf = K . v . d2/2g
Persamaan :
Keterangan :
Whp = water house power H = total head pompa
y = berat jenis zat cair ( kg/m3 ) P = daya pompa
= massa jenis g = gravitasi 9,81 m/dt2
Sedangkan untuk efisiensi dari pompa adalah nilai ( Whp / Bhp ), dimana
Bhp adalah daya poros yaitu energi yang diperlukan untuk menggerakkan
pompa persatuan waktu.
Dalam perencanaan sistem plambing gedung perkantoran 7 lantai, sistem pengaliran air
hujan yang jatuh ke atap gedung akan diairkan melalui roof drain yang kemudian diairkan
melalui pipa PVC dan berakhir ke sumur resapan. Untuk menanggulangi sumur penuh,
limpahan air akan disambungkan ke saniter kota.
2.5.1 Perhitungan Debit Air Hujan
Penentuan debit curah hujan gedung didasarkan pada intensitas curah hujan di lokasi
gedung berada. Maka debit air hujan, yaitu :
Q=CxIxA
Volume zat cair yang di pompa persatuan waktu yang biasanya di ukur dalam
dt/det atau m3/det
Energi yang secara efektif di terima oleh zat cair dari pompa-persatuan waktu
A. Jenis pompa
a. Jenis putar
Kelebihan jenis ini terutama dalam:
- Ukuran kecil dan ringan
- Dapat memompa terus-menerus tanpa gejolak
- Konstruksi sederhana dan mudah di operasikan
Dari jenis ini dapat di bagi menjadi 2 tipe pompa yaitu:
a) Pompa sentrifugal
Komponen pompa sentrifugal adalah impeller(bagian yang berputar)
dan rumah pompa(stasioner).Pompa dengan impeller tunggal di sebut
pompa tingkat tunggal( single stage). Apabila beberapa impeller
dipasang pada suatu poros dan air di alirkan dari impeller pertama ke
impeller berikutnya disebut dengan pompa tingkat banyak(multistage).
c. Pompa khusus
a) Pompa vortex
Pompa yang mempunya impeller dengan kekuatan lekukan-lekukan
yang dipotong pinggirannya yang berputar dalam silinder (silindris).ciri
khas dari karakteristik pada pipa ini adalah mampu memnerikan tekanan
yang timggi pada laju aliran yang tidak besar
b) Pompa gelembung udara
Disebut juga air lift pompa karena air dalam suatu pipa terangkat oleh
gelembung-gelembung air sebagai akibat adanya perbedaan jenis dan
udara.
c) Pompa jet
Disebut juga pompa injeksi yang merupakan suatu sistem yang terdiri
dari sebuah pompa sentrifugal dan suatu jet ejector digunakan untuk
D. Head total
Persamaan untuk menghitung head total adalah:
H=Hs+Hf+Vg 2/g+∆Hp
Keterangan :
H = Head total
Hs = Perbedaan muka air yang dipompa
Hf = Kerugian head akibat gesekan pada pipa dan aksesorisnya
Vd2/g = Head kecepatan
∆Hp = Perbedaan head tekanan yang terjadi pada dua permukaan
air
BAB III
Agar dapat mengetahui debit air yang dibutuhkan pada perancangan siste plambing gudeng
bertingkat lima, maka terdapat tiga cara perhitngan yang digunakan:
Q1 = jumlah penghuni x
pemakaian Mencari Besarnya
Laju Aliran Air
dengan Kurva. Kurva
Qd = (100% +tambahan ini memberikan
pemakaian Air %) x Q1 hubungan antara
jumlah unit beban
alat plambing
Qh= Qd / t dengan laju aliran
Qh-maks = C1. Qh
Qd-max = C2Qd
=10.000m2
Sumber informasi pada tabel 3.12 Pemakaian air rata-rata per orang setiap harinya yang
ada pada “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing” karya Soufyan Moh.
Noerbambang & Takeo Morimura pada halaman 48. Yang memiliki angka Perbandingan
untuk luas lantai efektif/total pada gedung perkantoran adalah 60% - 70 %. Namun di
perhitungan ini digunakan 60 %.
Telah Didapatkan hasil perhitungan luas bangunan untuk 5 lantai adalah sebesar 10000 m2.
Berdasarkan buku “Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing” karya Soufyan
Moh. Noerbambang & Takeo Morimura halaman 67. Namun Apabila jumlah penghuni
tidak diketahui, Maka dapat Ditaksir berdasarkan luas lantai efektif, serta menetapkan
kepadatan hunian, yag dimulai dari 5 sampai 10 m2 per orang. Maka didalam perhitugan ini
digunakan 10 m2. Sehingga :
( 0,6 ) (10000)
b. Jumlah Penghuni =
10
= 600 orang
Berdasarkan sumber pada tabel 3.12 Pemakaian air rata-rata per orang setiap hari di buku
“Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing” karya Soufyan Moh. Noerbambang &
Takeo Morimura halaman 48. Pemakaian air rata-rata sehari (liter) pada gedung
perkantoran adalah 100 liter/hari/orang.
Asumsi penggunaan yang sesuai tabel 3.15 pada buku Perencanaan dan
Pemeliharaan Sistem Plambing Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura
halaman 66, yaitu:
Interpolasi
Kloset = Jumlah 18
Keran = Jumlah 18
▪ Faktor pemakaian serentak = 32 % atau 0,32
Lavatory = Jumlah 15
18 = 32%
15 = x
12 = 70%
▪ Interpolasi 20 = ( 15−18
12−15 )=(
x −15
70−32 )
x= 53 % atau 0,53
= 967,68 L/jam
= 795 L/jam
= 1411 L/jam
= 515,16 L/jam
= 3418,8 L/jam
Qd = Qh x 10
= 3,42 x 10
= 34,2 m3/hari
Qh max = Qh × C1
= 3,42 m3/jam x 2
= 6,84m3/jam
Qm max = C2 x Qh/60
= 3 x (3,42 )/60
= 0,171 m3/menit
Tabel 3.3 Perhitungan kebutuhan air berdasarkan Unit Beban Alat Plambing
Jumlah Unit
Jumlah Unit Beban
Beban
Kloset 18 5 18 x 5 = 90
Lavatory 15 2 15 x 2 = 30
Urinoir 12 3 12 x 3 = 36
Total unit dan plambing pada gedung perkantoran berlantai tujuh adalah 464.
Dengan melihat kurva 3.16 pada hal 67 buku Perencanaan dan Pemeliharaan
Sistem Plambing,
Gambar 3.1 kurva hubungan antara unit beban alat plambing dengan laju aliran
(a) untuk system yang Sebagian besar dengan katup gelontor
Diperoleh pemakaian air serentak lantai 7 adalah sebesar 750 L/menit atau 0,75
m3/menit, maka:
Debit air pada setiap jam
C1 = 2 C2 = 3
Qmmax = (C2 × Qh) / 60 menit
0,75 m3/menit = (3 × Qh) / 60 menit
Qh = (60 × 0,75) / 3
Qh = 15 m3/ jam
Qhmax = C1 × Qh
= 2 × 15
Qhmax = 30 m3/ jam
Menentukan pipa
terpanjang dari shat hingga
alat plambing terakhir
A1 1 2 1,13 0,75
A2 2 4 2,96 0,75
A3 2 4 1,13 0,75
A4 3 6 4,6 0,75
A5 3 6 1,13 0,75
A6 3 1 8 8,32 0,75
B1 1 2 1,13 0,75
B2 2 4 2,96 0,75
B3 2 4 1,13 0,75
B4 3 6 4,6 0,75
B5 3 6 1,13 0,75
B6 3 1 8 8,32 0,75
B7 1 2 0,63 0,75
B8 1 1 7 2,72 0,75
Ground reservoar
38,4=a x a× 3
a 2=6,19 m2
3.1.4.2 Rooftank
Volume roof tank dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Rooftank dialirkan air dari ground reservoir, volume yang dibutuhkan dapat
dihitung sebagai berikut :
= 161.2m3
= 11.200 liter
Diameter rooftank pada toko berkapasitas maksimal 11.200 L. Maka kita bagi 2
sehingga setiap Rooftank memiliki volume 8.400 L dengan menggunakan 2
rooftank tabung merk penguin kapasitas 11 m3 atau 11.000 liter, dengan
dimensi diameter = 2,16 m dan tinggi = 3,75 m.
3.3.5. Perhitungan Diameter Pipa dari Ground Reservoir ke Rooftank
Pompa
Q1,85 × L
Hf = ¿¿
Q1,85 × L
Hf = ¿¿
Hf =¿0,38 m
Hf mayor discharge
Q 1,85 × L
Hf = ¿ ¿
Hf =¿ 0,37 m
Headloss mayor total = 1,602 m + 6,045 m = 7,647 m
b. Minor losses (Hm)
Headloss akibat 4 belokan 90o
Dengan : K = 0,81
V = kecepatan aliran dalam pipa = 3,38 m/s
g = 9,81 m/s2
maka :
Hf = 9,78 m
Headloss akibat 1 check valve
Dengan : K = 4,6
V = 2,5 m/s
g = 9,81 m/s2
maka :
V2
Hf =K
2g
3,382
(
Hf = 0,81×
2 ×9,81)×1
Hf = 0,47 m
Headloss akibat 1 gate valve
Dengan : K = 0,48
V = 2,5 m/s
g = 9,81 m/s2
maka :
V2
Hf =K
2g
3,382
(
Hf = 0,81×
2 ×9,81
×1 )
Hf = 0,47 m
Dengan begitu, maka Minor losses adalah :
Hm = 0,47m + 9,81 m + 0,47 m = 11,200 m
c. Sisa Tekan
Sisa tekan yang digunakan adalah 10 m
v2 2 ,2
= =0,2 m
2 g 2 ×9,81
d. Daya Pompa
P= ρ× g × Q× H
ρ = 1000 kg/m3
g = 9,81m/s2
Q = 0,00125m3/detik
H = 40,05 meter
P=1000 ×9,81×0,00125×40
= 500 watt
= 50 kWatt
Diameter Pipa
Nama Pipa UBAP Kumulatif
(inchi)
Lantai 7 12,82 4
Lantai 6 25,64 4
Lantai 5 51,28 4
Lantai 4 102,5 4
Lantai 3 205,12 4
Lantai 2 410,24 4
Lantai 1 820,48 4
Q =C×I×A
Keterangan :
Q = Debit air hujan (m3/detik)
C = Konstanta (0,5-0,7) =3
I = Intensitas hujan (mm/bulan ) = 5 m/bulan
A = Luas bangunan = 10.000 m2
Curah hujan yang digunakan berdasarkan pada tabel penentuan ukuran perpipaan
air hujan horizontal sebesar 8,125 mm/jam karena berdasarkan data curah hujan di
Ketentuan yang dipakai dalam penentuan perpipaan air hujan vertikal dapat dilihat
dengan luas bidang datar horizontal maksimum yang diperbolehkan pada berbagai
nilai curah hujan, dimana untuk luas bidang datar ini adalah luas bidang datar yang
digunakan untuk gedung.
Curah hujan yang digunakan berdasarkan pada tabel penentuan ukuran perpipaan
air hujan vertikal sebesar 8,125 mm/jam karena berdasarkan data curah hujan di
Kota Yogyakarta sebesar 5850 mm/bulan atau sama dengan 0,8 mm/jam. Dari data-
data di atas, dapat dicari ukuran pipa air hujan vertikal dengan luasan daerah
tampungan air hujan 10.000 m2 adalah 4 inch.
V = 1/4 π (2)2 8
= ¼ 32
= 25,12 m3
Sumur resapan yang digunakan pada perencanaan gedung 5 lantai ini adalah
sebanyak 2 buah, dengan diameter 1,2 meter dan tinggi 8 meter, sehingga volume
maksimal air hujan yang dapat ditampung adalah sebesar 25,12 m3.
3.4.2.3. Springkler
Q = Qspringkler x n springkler
= 100 L/menit x 283 Buah
= 28300 L/menit
= 0,47 m3/s
Dengan waktu pengisian max ialah 60 menit, sehingga volume yang
dibutuhkan :
V = 28300 L/menit x 60 menit
= 1.716.000 L
= 1.716 m3
untuk gedung perkantoran dengan 5 Lantai ini , akan menggunakan 2
diameter springkler yang berdasarkan SNI yaitu diameter horizontal dan
diameter vertical. Diameter horizontal yang akan digunakan sebesar 50
mm dan diameter vertical sebesar 40 mm, dimana penggunaan diameter
tersebut berdasrkan tinggi gedung yang tidak lebih dari 40 m.
3.4.2.4. Pompa
1. Suction
Diketahui :
L ¿1 m
Q = 2400 L/menit = 2,4 m3/menit = 0,04 m3/detik
V asumsi ¿ 2 m/det
Cpipa PVC ¿ 120
D = 0,15 m
a. Mayor
Q 1,85 × L
Hf = ¿¿
0,041,85 ×1
¿ ¿¿
= 0,03 m
b. Minor
Keterangan :
K = Akumulasi nilai kehilangan tiap
Khairunnisa Jundiyah Afifah
aksesoris
19513090
o
K belokan 90 = 6 x 2 = 12
K gate valve = 1,2
V = Kecepatan pada pipa (3,2 m/s)
V2
Hf minor =K
2×g
22
Hf =(12+1,2)
2 ×9,81
Hf =12,24 m
2. Discharge
Diketahui :
L¿274 m
Q = 2400 L/menit = 2,4 m3/menit = 0,04 m3/detik
V asumsi¿ 2 m/det
Cpipa PVC ¿ 120
D = 0,13 m
a. Mayor
Q 1,85 ×274
Hf = ¿¿
0,041,85 ×274
¿ ¿¿
Keterangan :
v2
Hf total = Hsuction + Discharge +Sisa Tekan +
2g
3.7. Perencanaan Bangunan Konsep Resources Recovery dan Green Building serta
Alternatif Jaringan
BAB IV
BILL OF QUANTITY(BOQ) / RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
4.1 Peralatan Plambing
ALAT PLAMBING
N KUBUTUHA
URAIAN` SPESIFIKASI HARGA SATUAN SUB TOTAL
O N
KLOSET Rp Rp
1 TIPE TOTO CW821J 90
DUDUK 4.991.000 449.190.000
LAVATOR Rp Rp
2 TIPE TOTO LW 811CJ 75
Y 1.946.500 145.987.500
Rp Rp
3 URINAL TIPE TOTO U57 ORIGINAL 90
2.885.000 259.650.000
FLOOR TIPE TOTO TX1DBV1 Rp Rp
4 60
DRAIN FLOOR DRAIN 325.000 19.500.000
TIPE TIPE TOTO TX1DBV1 Rp Rp
5 SHOWER 90
FLOOR DRAIN 454.930 40.943.700
TOTAL Rp915.271.200
2 ROOFTANK WATER TANK -TOREN MERK PENGUIN 5000 LITER - 2 7.629.000 Rp 15.258.000
5100 LITER
TOTAL Rp 33.219.758
DIAMETER PANJANG
PANJANG HARGA
NO URAIAN PIPA(INCHI PERBATANG JUMLAH SUB TOTAL
PIPA(METER) PERBATANG
) (METER)
1 PIPA PVC 1 1/4 238,75 4 58,5 Rp 41.600 Rp 2.433.600
2 PIPA PVC 1 1/2 666,5 4 166,625 Rp 58.880 Rp 9.810.880
3 PIPA PVC 2 400,5 4 100,125 Rp 27.120 Rp 2.715.390
4 PIPA PVC 2 1/2 213 4 42,6 Rp 33.040 Rp 1.407.504
5 PIPA PVC 3 541,65 4 135,412 Rp 41.600 Rp 5.633.139
6 PIPA PVC 4 232,95 4 58,237 RP 58.880 Rp 3.428.995
TOTAL Rp25.429.508
4.3.1. Akaesoris
4.4.1 Aksesoris
JUMLAH
DIAMETER HARGA
NO URAIAN KEBUTUHAN PERKOTAK JUMLAH SUB TOTAL
PIPA(INCHI) PERKOTAK
(PCS)
BELOKA
1 6 20 5 4 Rp 161.400 Rp 645.600
N 90
2 T-90 6 14 3 4 Rp 194.300 Rp 777.200
3 T-90 5 12 10 2 Rp 50.800 Rp 101.600
4 REDUCER 6x5 10 5 2 Rp 77.200 Rp 154.400
5 REDUCER 6x8 14 3 5 Rp 87.920 Rp 439.600
TOTAL Rp2.118.400
4.5.1 Aksesoris
DIAMETER JUMLAH
HARGA SUB
NO URAIAN PIPA KEBUTUHAN PERKOTAK JUMLAH
PERKOTAK TOTAL
(INCHI) (PCS)
BELOKA
1 6 5 5 1 Rp 185.000 Rp 185.000
N 90
BELOKA
2 3 25 15 2 Rp 241.900 Rp 483.800
N 90
3 T-90 5 15 10 2 Rp 158.700 Rp 317.400
Total Rp 986.200
NO URAIAN SUBTOTAL
1 ALAT PLAMBING Rp915.271.200
2 SISTEM AIR BERSIH Rp57.776.891
3 SISTEM AIR BUANGAN Rp52.351.908
4 SISTEM AIR HUJAN Rp11.875.540
SISTEM PEMADAM
5 Rp366.384.253
KEBAKARAN
6 PERHITUNGAN JASA Rp14.365.000
TOTAL Rp1.418.024.791
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
1. Terbentuk Bangunan perkantoran yang ramah
lingkungana
2. Ketersediaan Air Bersih dalam memenuhi kebutuhan air
bersih pada kebutuhan tempat tertentu, dengan sistem
yang direncanakan
3. Terancangnya Sistem Pembuangan Untuk Air Buangan,
Agar Tersalurnya Air Buangan
4. Perancangan Air Hujan Agar, Airnya Dapat Digunakan
Pada Sistem Pemadam Kebakaran