PENYUSUN :
MHD MARZUKI
RIZKI AYUNAN
ZULFRAN SILABAN
KONSEP DASAR KELISTRIKAN
• Tegangan listrik DC
memungkinkan arus listrik
mengalir hanya pada satu arah
saja, yaitu dari titik satu ke titik
lain dan nilai arus yang mengalir
adalah konstan/tetap.
• Sedangkan tegangan listrik AC
memungkinkan arus listrik
mengalir dengan dua arah, pada
tiap-tiap setengah siklusnya.
Nilainya akan berubah-ubah
secara periodik.
RANGKAIAN KELISTRIKAN
Pada rangkaian seri, jumlah arus yang mengalir
selalu sama pada setiap titik/tempat
Rangkaian Seri
komponen. Sedangkan tahanan total adalah
sama dengan jumlah dari masing-masing
tahanan R1, R2 dan R3. Dengan adanya
tahanan listrik di dalam sirkuit, maka bila ada
arus listrik yang mengalir akan menyebabkan
tegangab turun setelah melewati tahanan.
Rangkaian Paralel
KABEL
SPARK PLUG =
2. BERHUBUNGAN 9.
BUSI
LANGSUNG
KABEL TIDAK
3. 10. GROUND = MASA
BERHUBUNGAN
IGNITION COIL =
CONNECTOR /
4. 11. KUMPARAN
SAMBUNGAN KABEL
PENGAPIAN
RESISTANCE =
6. TOMBOL 13.
TAHANAN
_ _ + _ +
CONTACT BREAKER +
7. 14. BATTERY = ACCU
/ PLATINA
SIMBOL-SIMBOL KOMPONEN KELISTRIKAN
KABEL
SPARK PLUG =
2. BERHUBUNGAN 9.
BUSI
LANGSUNG
KABEL TIDAK
3. 10. GROUND = MASA
BERHUBUNGAN
IGNITION COIL =
CONNECTOR /
4. 11. KUMPARAN
SAMBUNGAN KABEL
PENGAPIAN
RESISTANCE =
6. TOMBOL 13.
TAHANAN
_ _ + _ +
CONTACT BREAKER +
7. 14. BATTERY = ACCU
/ PLATINA
WARNA KABEL
NO KODE COLOUR WARNA FUNGSI
1. B BLACK HITAM SEN KIRI (+)
2. Bl BLUE BIRU INDIKATOR NETRAL (+)
3. G GREEN HIJAU KLAKSON (-)
4. Gr GREY KELABU / ABU – ABU LAMPU PENERANGAN (-)
5. Lbl LIGHT BLUE BIRU MUDA TURN SIGNAL RELAY (-)
6. O ORANGE ORANYE ARUS POSITIF DARI KONTAK
7. R RED MERAH ARUS DARI BATTERY
8. W WHITE PUTIH LAMPU “ LO “
9. Y YELLOW KUNING LAMPU “ HI “
10. B/R BLACK / RED HITAM / MERAH COIL PRIMARY
11. B/W BLACK / WHITE HITAM / PUTIH MASSA / GROUND
12. Bl/W BLUE / WHITE BIRU / PUTIH INDIKATOR OLI 2T
13. Br/W BROWN / WHITE COKLAT / PUTIH
14. Lg LIGHT GREEN HIJAU MUDA
15. G/W GREEN / WHITE HIJAU / PUTIH
16. W/B WHITE / BLACK PUTIH / HITAM
17. W/R WHITE / RED PUTIH / MERAH
18. Y/B YELLOW / BLACK KUNING / HITAM
19. Y/G YELLOW / GREEN KUNING / HIJAU
20. Y/R YELLOW / RED KUNING / MERAH
21. Y/W YELLOW / WHITE KUNING / PUTIH
SISTEM STARTER
System starter atau yang dikenal juga dengan system penggerak mula
merupakan system yang berfungsi sebagai system yang memberikan tenaga
putar pertama untuk mesin sehingga mesin tersebut menyala.
1. Baterai.
2. Kunci kontak
3. Relay starter
4. Motor starter
Cara Kerja Sistem Starter
kunci kontak OFF. Hubungan baterai sebagai sumber tegangan listrik dengan
rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem
starter tidak dapat digunakan. kunci kontak ON, saklar starter belum ditekan. Jika
saklar starter belum ditekan tetapi kunci kontak ON, maka arus dari baterai akan
mengalir ke relay starter akan tetapi motor starter belum menyala. kunci kontak
ON saklar starter ditekan. Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada saat
kunci kontak ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan
mengalir :
Baterai ⇒ Sekering ⇒ Kunci Kontak (ON) ⇒ Kumparan Relay Starter ⇒ Tombol
Starter (START) ⇒ massa
SISTEM PENGAPIAN
Sumber Tegangan
Berfungsi sebagai penyedia tegangan yang diperlukan oleh sistem
pengapian. Sumber tegangan sistem pengapian magnet elektronik AC
merupakan sumber tegangan AC (Alternating Current), berupa Alternator
(Kumparan Pembangkit/stator dan Magnet/rotor). Alternator berfungsi
untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin
menjadi tenaga listrik arus bolak-balik (AC). Pada sepeda motor, rotor juga
berfungsi sebagai fly wheel.
Kunci Kontak
Berfungsi sebagai saklar utama untuk
menghubung dan memutus (On-Off)
rangkaian pengapian (dan rangkaian
kelistrikan lainnya) pada sepeda motor.
Koil Pengapian
Busi
Busi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu busi panas, busi dingin dan busi
sedang. Busi dingin adaalah busi yang mempunyai kemampuan untuk
menyerap dan melepas/membuang panas dengan cepat sekali. Busi dingin
biasanya digunakan pada mesin yang temperatur kerja dalam ruang
bakarnya tinggi. Sedangkan busi panas adalah busi dengan kemampuan
menyerap dan melepas panas yang lambat. Jenis ini digunakan untuk mesin
yang temperatur kerja dalam ruang bakarnya rendah
SISTEM PENGISIAN
Sumber Tegangan
Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia
tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai dan
mensuplai kebutuhan sistemsistem kelistrikan.
Sumber tegangan yang digunakan pada sistem
pengisian sepeda motor merupakan sumber
tegangan AC (Alternating Current), yang sering
disebut Alternator. Alternator terdiri atas Kumparan
Pembangkit (Kumparan Stator) dan Magnet
permanen (Rotor), berfungsi untuk mengubah
energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin
menjadi tenaga listrik arus bolakbalik (AC).
Baterai
Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian,
energi listrik diubah kedalam bentuk energi kimia. Baterai juga berfungsi sebagai penyedia
tenaga listrik sementara (dalam bentuk tegangan DC) yang diperlukan oleh sistem-sistem
kelistrikan sepeda motor, dengan didukung oleh sistem pengisian.
Rectifier
merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah sebagai
penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem
pengisian sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas (regulator)
arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampu-lampu pada saat
tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi. Terdapat berbagai jenis
rectifier yang digunakan pada sistem pengisian sepeda motor, diantaranya : a) silikon
rectifier, b) silikon regulator rectifier, c) selenium rectifier, dan d) regulator rectifier.
Sekring a) b) c) d)
Sebagai pengaman dalam rangkaian sistem kelistrikan. Sekring yang biasa digunakan
pada sistem pengisian adalah 10 A.
SISTEM PENERANGAN
Sumber tegangan
diperoleh dari tegangan
baterai (yang disuplay oleh
sistem pengisian), sehingga
arus yang digunakan
merupakan arus searah (DC).
Keuntungan sistem
penerangan tipe DC :
Lampu penerangan dapat
dioperasikan walaupun motor
dalam kondisi dimatikan
Nyala lampu terang dan stabil,
tidak tergantung kepada
putaran motor (rpm)