Anda di halaman 1dari 24

SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR

PENYUSUN :

MHD MARZUKI
RIZKI AYUNAN
ZULFRAN SILABAN
KONSEP DASAR KELISTRIKAN

ARUS, TEGANGAN DAN TAHANAN

• Tegangan (voltage) dapat diibaratkan


beda ketinggian diantara kedua wadah,
yang menyebabkan terjadinya aliran air.
Makin besar perbedaan ketinggian air,
makin kuat keinginan air untuk mengalir.
• Arus listrik diibaratkan jumlah/volume air
yang mengalir setiap detiknya, melalui
pipa.
• Sedangkan resistansi (tahanan)
diibaratkan semua hambatan yang
dijumpai air saat ia mengalir di dalam
pipa. Makin besar pipa, makin kecil
hambatan alirnya, sehingga makin besar
arus air yang mengalir. dan begitu
sebaliknya
TIPE ALIRAN LISTRIK

• Tegangan listrik DC
memungkinkan arus listrik
mengalir hanya pada satu arah
saja, yaitu dari titik satu ke titik
lain dan nilai arus yang mengalir
adalah konstan/tetap.
• Sedangkan tegangan listrik AC
memungkinkan arus listrik
mengalir dengan dua arah, pada
tiap-tiap setengah siklusnya.
Nilainya akan berubah-ubah
secara periodik.
RANGKAIAN KELISTRIKAN
Pada rangkaian seri, jumlah arus yang mengalir
selalu sama pada setiap titik/tempat
Rangkaian Seri
komponen. Sedangkan tahanan total adalah
sama dengan jumlah dari masing-masing
tahanan R1, R2 dan R3. Dengan adanya
tahanan listrik di dalam sirkuit, maka bila ada
arus listrik yang mengalir akan menyebabkan
tegangab turun setelah melewati tahanan.

Rangkaian Paralel

Pada rangkaian paralel, tegangan sumber


(baterai) V adalah sama pada seluruh tahanan.
Sedangkan jumlah arus I adalah sama dengan
jumlah arus I1, I2 dan I3 yaitu arus yang mengalir
melalui masing-masing resistor R1, R2 dan R3.
DIODE Sebuah diode didefinisikan sebagai
paduan dua elektroda, satu menjadi positif
(anoda) dan yang lain adalah negatif
(katoda). Dioda merupakan komponen
semikonduktor yang berfungsi untuk
mengijinkan arus mengalir di dalam sebuah
rangkaian hanya dalam satu arah (Forward
Bias), yaitu dari anoda ke katoda dan
ZENER DIODE memblokirnya saat mengalir dalam arah
yang berlawanan (Reverse Bias), hal ini
dimungkinkan oleh karena karakteristik dari
Zener diode merupakan suatu
silicon, atau wafer di dalam diode.
jenis diode yang memiliki sifat
dioda hanya bila tegangan kerjanya
(beda potensial diantara kedua
kakinya) belum melampaui
tegangan tembusnya (Breakdown
Voltage).
TRANSISTOR

Pada rangkaian kelistrikan transistor


berfungsi sebagai penguat arus listrik selain
digunakan juga sebagai rangkaian saklar
(switching circuit) yang menghungkan dan
memutuskan aliran arus dalam merespon
ada atau tidaknya sinyal arus lemah.

Terdapat dua jenis transistor, yaitu :


a. Tipe NPN
b. Tipe PNP
KAPASITOR/KONDENSOR

Kapasitor merupakan komponen listrik yang dapat menyimpan


energi listrik dalam jangka waktu tertentu. Dikatakan dalam jangka waktu
tertentu karena walaupun kapasitor diisi sejumlah muatan listrik, muatan
tersebut akan habis setelah beberapa saat, bergantung besarnya kapasitas
kapasitor. Besarnya kapasitas kapasitor diukur dalam satuan Farad.
SIMBOL-SIMBOL KOMPONEN KELISTRIKAN
NO SIMBOL NAMA NO SIMBOL NAMA

1. KABEL 8. FUSE / SEKERING

KABEL
SPARK PLUG =
2. BERHUBUNGAN 9.
BUSI
LANGSUNG

KABEL TIDAK
3. 10. GROUND = MASA
BERHUBUNGAN

IGNITION COIL =
CONNECTOR /
4. 11. KUMPARAN
SAMBUNGAN KABEL
PENGAPIAN

SAKLAR / KUNCI BULB = BOLA


5. 12.
KONTAK LAMPU

RESISTANCE =
6. TOMBOL 13.
TAHANAN

_ _ + _ +
CONTACT BREAKER +
7. 14. BATTERY = ACCU
/ PLATINA
SIMBOL-SIMBOL KOMPONEN KELISTRIKAN

NO SIMBOL NAMA NO SIMBOL NAMA

1. KABEL 8. FUSE / SEKERING

KABEL
SPARK PLUG =
2. BERHUBUNGAN 9.
BUSI
LANGSUNG

KABEL TIDAK
3. 10. GROUND = MASA
BERHUBUNGAN

IGNITION COIL =
CONNECTOR /
4. 11. KUMPARAN
SAMBUNGAN KABEL
PENGAPIAN

SAKLAR / KUNCI BULB = BOLA


5. 12.
KONTAK LAMPU

RESISTANCE =
6. TOMBOL 13.
TAHANAN

_ _ + _ +
CONTACT BREAKER +
7. 14. BATTERY = ACCU
/ PLATINA
WARNA KABEL
NO KODE COLOUR WARNA FUNGSI
1. B BLACK HITAM SEN KIRI (+)
2. Bl BLUE BIRU INDIKATOR NETRAL (+)
3. G GREEN HIJAU KLAKSON (-)
4. Gr GREY KELABU / ABU – ABU LAMPU PENERANGAN (-)
5. Lbl LIGHT BLUE BIRU MUDA TURN SIGNAL RELAY (-)
6. O ORANGE ORANYE ARUS POSITIF DARI KONTAK
7. R RED MERAH ARUS DARI BATTERY
8. W WHITE PUTIH LAMPU “ LO “
9. Y YELLOW KUNING LAMPU “ HI “
10. B/R BLACK / RED HITAM / MERAH COIL PRIMARY
11. B/W BLACK / WHITE HITAM / PUTIH MASSA / GROUND
12. Bl/W BLUE / WHITE BIRU / PUTIH INDIKATOR OLI 2T
13. Br/W BROWN / WHITE COKLAT / PUTIH
14. Lg LIGHT GREEN HIJAU MUDA
15. G/W GREEN / WHITE HIJAU / PUTIH
16. W/B WHITE / BLACK PUTIH / HITAM
17. W/R WHITE / RED PUTIH / MERAH
18. Y/B YELLOW / BLACK KUNING / HITAM
19. Y/G YELLOW / GREEN KUNING / HIJAU
20. Y/R YELLOW / RED KUNING / MERAH
21. Y/W YELLOW / WHITE KUNING / PUTIH
SISTEM STARTER

System starter atau yang dikenal juga dengan system penggerak mula
merupakan system yang berfungsi sebagai system yang memberikan tenaga
putar pertama untuk mesin sehingga mesin tersebut menyala.

Komponen Sistem Elektrik Starter Sepeda Motor

1. Baterai.

2. Kunci kontak

3. Relay starter

4. Motor starter
Cara Kerja Sistem Starter

kunci kontak OFF. Hubungan baterai sebagai sumber tegangan listrik dengan
rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem
starter tidak dapat digunakan. kunci kontak ON, saklar starter belum ditekan. Jika
saklar starter belum ditekan tetapi kunci kontak ON, maka arus dari baterai akan
mengalir ke relay starter akan tetapi motor starter belum menyala. kunci kontak
ON saklar starter ditekan. Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada saat
kunci kontak ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan
mengalir :
Baterai ⇒ Sekering ⇒ Kunci Kontak (ON) ⇒ Kumparan Relay Starter ⇒ Tombol
Starter (START) ⇒ massa
SISTEM PENGAPIAN

Sistem pengapian pada sepeda motor menurut sumber tegangannya


terbagi menjadi dua macam, yaitu pengapian baterai (DC) dan pengapian
arus bolak-balik (AC). Pengapian arus bolak-balik (AC) sumber tegangan
didapat dari alternator, sehingga arus yang digunakan merupakan arus bolak-
balik (AC). Sedangkan pengapian baterai (DC) sumber tegangan diperoleh
dari tegangan baterai (yang disuplay oleh sistem pengisian), sehingga arus
yang digunakan merupakan arus searah (DC).
Komponen-komponen yang bekerja pada sistem pengapian diantaranya
adalah:

Sumber Tegangan
Berfungsi sebagai penyedia tegangan yang diperlukan oleh sistem
pengapian. Sumber tegangan sistem pengapian magnet elektronik AC
merupakan sumber tegangan AC (Alternating Current), berupa Alternator
(Kumparan Pembangkit/stator dan Magnet/rotor). Alternator berfungsi
untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin
menjadi tenaga listrik arus bolak-balik (AC). Pada sepeda motor, rotor juga
berfungsi sebagai fly wheel.
Kunci Kontak
Berfungsi sebagai saklar utama untuk
menghubung dan memutus (On-Off)
rangkaian pengapian (dan rangkaian
kelistrikan lainnya) pada sepeda motor.
Koil Pengapian

Koil pengapian (Ignition Coil), berfungsi untuk


menaikkan tegangan yang diterima dari sumber
tegangan (alternator) menjadi tegangan tinggi yang
diperlukan untuk pengapian.

Unit CDI arus bolak-balik (AC-CDI)

Unit AC-CDI, merupakan serangkaian komponen elektronik yang


berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan
dan memutuskan arus listrik yang dimanfaatkan untuk melakukan
pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor,
kemudian dialirkan melalui kumparan primer koil pengapian untuk
menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder
dengan cara induksi elektromagnet.
Kumparan Pembangkit Pulsa (pick up coil)

Kumparan Pembangkit Pulsa (Signal generator/Pick up coil), bekerja


bersama reluctor sehingga menghasilkan sinyal trigger (pemicu) yang
dimanfaatkan oleh Thyristor untuk mendischarge seluruh muatan kapasitor.

Busi

Busi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu busi panas, busi dingin dan busi
sedang. Busi dingin adaalah busi yang mempunyai kemampuan untuk
menyerap dan melepas/membuang panas dengan cepat sekali. Busi dingin
biasanya digunakan pada mesin yang temperatur kerja dalam ruang
bakarnya tinggi. Sedangkan busi panas adalah busi dengan kemampuan
menyerap dan melepas panas yang lambat. Jenis ini digunakan untuk mesin
yang temperatur kerja dalam ruang bakarnya rendah
SISTEM PENGISIAN

Sistem pengisian berfungsi sebagai


pendukung fungsi baterai. Fungsi baterai pada
sepeda motor adalah untuk mensuplai
kebutuhan listrik pada komponen-komponen
sistem kelistrikan seperti motor starter, lampu-
lampu dan sistem kelistrikan lainnya. Satu hal
yang perlu diingat adalah kapasitas baterai
yang sangat terbatas, sehingga tidak akan
dapat mensuplai kebutuhan tenaga listrik
secara terus-menerus.
Sistem pengisian terdiri dari beberapa komponen, komponen tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.

Sumber Tegangan
Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia
tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai dan
mensuplai kebutuhan sistemsistem kelistrikan.
Sumber tegangan yang digunakan pada sistem
pengisian sepeda motor merupakan sumber
tegangan AC (Alternating Current), yang sering
disebut Alternator. Alternator terdiri atas Kumparan
Pembangkit (Kumparan Stator) dan Magnet
permanen (Rotor), berfungsi untuk mengubah
energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin
menjadi tenaga listrik arus bolakbalik (AC).
Baterai
Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian,
energi listrik diubah kedalam bentuk energi kimia. Baterai juga berfungsi sebagai penyedia
tenaga listrik sementara (dalam bentuk tegangan DC) yang diperlukan oleh sistem-sistem
kelistrikan sepeda motor, dengan didukung oleh sistem pengisian.
Rectifier
merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah sebagai
penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem
pengisian sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas (regulator)
arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampu-lampu pada saat
tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi. Terdapat berbagai jenis
rectifier yang digunakan pada sistem pengisian sepeda motor, diantaranya : a) silikon
rectifier, b) silikon regulator rectifier, c) selenium rectifier, dan d) regulator rectifier.

Sekring a) b) c) d)

Sebagai pengaman dalam rangkaian sistem kelistrikan. Sekring yang biasa digunakan
pada sistem pengisian adalah 10 A.
SISTEM PENERANGAN

Sistem penerangan juga dapat disebut sebagai sistem kelistrikan body


standard. Sistem tersebut digunakan sebagai salah satu sistem yang aplikable
pada sepeda motor. Fungsi utama dari sistem penerangan adalah untuk
menerang jalan bagi pengendara saat malam hari. Selain itu sistem tersebut
dapat digunakan sebagai aksesoris tambahan pada sepeda motor.

Komponen sistem penerangan lebih sederhana, yaitu baterai sebagai


sumber tegangan, saklar, sekring dan lampu/beban. Akan tetapi skema
rangkaian pada kendaraan membutuhkan pembahasan yang lebih
mendalam.
SISTEM PENERANGAN AC

Sumber tegangan didapat


dari alternator, sehingga arus yang
digunakan merupakan arus bolak-
balik (AC).
Sistem penerangan tipe AC
banyak digunakan pada kendaraan
tipe Cub. Sistem penerangan tipe
AC mempunyai kelemahan dimana
untuk mengoperasikan lampu
harus menyalakan motor terlebih
dahulu, disamping itu nyala lampu
tidak stabil, sangat tergantung
kepada naik-turunnya putaran
motor (rpm). Berikut ini skema
rangkaiannya.
SISTEM PENERANGAN DC

Sumber tegangan
diperoleh dari tegangan
baterai (yang disuplay oleh
sistem pengisian), sehingga
arus yang digunakan
merupakan arus searah (DC).
Keuntungan sistem
penerangan tipe DC :
Lampu penerangan dapat
dioperasikan walaupun motor
dalam kondisi dimatikan
Nyala lampu terang dan stabil,
tidak tergantung kepada
putaran motor (rpm)

Anda mungkin juga menyukai

  • Royanalisa Sistem Kerja Ems
    Royanalisa Sistem Kerja Ems
    Dokumen19 halaman
    Royanalisa Sistem Kerja Ems
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • CJR
    CJR
    Dokumen10 halaman
    CJR
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Buku 1
    Ringkasan Buku 1
    Dokumen44 halaman
    Ringkasan Buku 1
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Criticcal Journal Review
    Criticcal Journal Review
    Dokumen10 halaman
    Criticcal Journal Review
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Biologi Ririn
    Biologi Ririn
    Dokumen3 halaman
    Biologi Ririn
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • CJR Rangakain Ac Martin
    CJR Rangakain Ac Martin
    Dokumen20 halaman
    CJR Rangakain Ac Martin
    Kreak Lo
    Belum ada peringkat
  • Buku Metopel
    Buku Metopel
    Dokumen142 halaman
    Buku Metopel
    Ferid Prando Simangunsong
    100% (1)
  • Psikologi Pendidikan
    Psikologi Pendidikan
    Dokumen6 halaman
    Psikologi Pendidikan
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Rekayasa Ide
    Rekayasa Ide
    Dokumen8 halaman
    Rekayasa Ide
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Gejala Dan Perbaikan Sistem Pelumas
    Gejala Dan Perbaikan Sistem Pelumas
    Dokumen7 halaman
    Gejala Dan Perbaikan Sistem Pelumas
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Material Otomotif
    Material Otomotif
    Dokumen7 halaman
    Material Otomotif
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • RPS PROFESI Pendidikan KKN
    RPS PROFESI Pendidikan KKN
    Dokumen36 halaman
    RPS PROFESI Pendidikan KKN
    Muhammad Ghozali
    Belum ada peringkat
  • DWDWD
    DWDWD
    Dokumen4 halaman
    DWDWD
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rutin 1
    Tugas Rutin 1
    Dokumen5 halaman
    Tugas Rutin 1
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Mini Riset
    Mini Riset
    Dokumen10 halaman
    Mini Riset
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rutin 1
    Tugas Rutin 1
    Dokumen5 halaman
    Tugas Rutin 1
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Sassa
    Sassa
    Dokumen17 halaman
    Sassa
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Sassa
    Sassa
    Dokumen17 halaman
    Sassa
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Kelas10 Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran
    Kelas10 Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran
    Dokumen181 halaman
    Kelas10 Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran
    Ict Smeksa Kediri
    Belum ada peringkat
  • Desain Produk
    Desain Produk
    Dokumen45 halaman
    Desain Produk
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Akmal Assem Mesin Pneumatic PDF
    Akmal Assem Mesin Pneumatic PDF
    Dokumen1 halaman
    Akmal Assem Mesin Pneumatic PDF
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Isi CBR
    Isi CBR
    Dokumen13 halaman
    Isi CBR
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Rekayasa Ide
    Rekayasa Ide
    Dokumen8 halaman
    Rekayasa Ide
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Silabus Gambar
    Silabus Gambar
    Dokumen13 halaman
    Silabus Gambar
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • RPP Magang
    RPP Magang
    Dokumen24 halaman
    RPP Magang
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Soal SNMPTN 2011 Matematika Dasar Kode 198
    Pembahasan Soal SNMPTN 2011 Matematika Dasar Kode 198
    Dokumen14 halaman
    Pembahasan Soal SNMPTN 2011 Matematika Dasar Kode 198
    Prisa
    Belum ada peringkat
  • Profesi Kependidikan
    Profesi Kependidikan
    Dokumen196 halaman
    Profesi Kependidikan
    IsnaAmanaturrakhmah
    Belum ada peringkat
  • ITS Undergraduate 13410 Paper
    ITS Undergraduate 13410 Paper
    Dokumen9 halaman
    ITS Undergraduate 13410 Paper
    Ferid Prando Simangunsong
    Belum ada peringkat