HAIKAL RAMADHAN
BAYU PURNAMA
MUHAMMAD ANDRE
HARRI PRANAZA
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
perubahan dan pengembangan dari suatu sistem yang ada. Secara alami
perubahan berkembang sesuai tuntutan kebutuhan dan adanya tuntutan kerja yang lebih
cepat, lebih baik, lebih efektif dan akhirnya mengarah pada suatu peningkatan
yang tinggi. Adanya penemuan baru di bidang teknologi adalah salah satu bukti
bahwa kebutuhan umat manusia selalu bertambah dari waktu ke waktu di samping
untuk memenuhi kebutuhan manusia munculnya penemuan baru dilatar belakangi oleh
proses pembentukan dari pengiris ubi yang selama ini masih dilakukan sangat
jumlah permintaannya, jenis penirisan ubi yang beredar di pasar juga semakin banyak
macam dan ukurannya. Sehingga para produsen keripik ubi kewalahan untuk
menggunakan pisau dapur atau pun pisau khusus yang diharapkan akan menghasilkan
lebih baik lagi. Sistem pemotongan mesin didominasi dengan cara manual, sehingga
hasil yang capai kurang memenuhi harapan seperti bentuk, hasil pengirisan ubi serta
kebatasan dalam peningkatan mutu dan jumlah produk. Peranan berbagai pihak juga
hasilnya sehingga saat ini masih belum memadai. Oleh sebab itu untuk
menengah ke bawah khususnya pembuatan keripik ubi, maka dibutuhkan pula suatu
permesinan yang berteknologi tepat guna dan sangat efesien, sehingga bukan saja
meningkatkan kualitas atau mutu produksi tetapi juga produsen perlu mendapatkan
3. Secara sosial dapat diterima, dalam arti kata pengoperasian permesinan atau
Dalam penulisan Karya Akhir ini, penulis merancang bangun mesin pengiris
bahan kerupuk Spesifikasi perhitungan akan dibahas sangat banyak, disini penulis
pengiris ubi.
1.3. Tujuan Penulisan Laporan
1.4 . Manfaat
ada dilapangan.
LANDASAN TEORI
khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat
diperlukan, terutama untuk peningkatan produksi dan kualitas hasil yang dibuat. Pada
umumnya ubi sudah merupakan produk yang sangat banyak dijumpai dipasaran dan
merupakan suatu jenis makanan ringan juga sebagai makanan sampingan yang sangat
diantaranya menggunakan pisau dapur. Cara ini adalah cara yang sangat
Pisau
Bahan keripik
Pengirisan ubi dengan cara diatas, hasil yang diperoleh ketebalan ibu tergantung
serut seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. (Gambar 2.2)
Bahan kerupuk
Papan peluncur
Pisau penyayat
irisan
Produk bahan
keripik
Cara ini sepenuhnya menggunakan tangan dan tenaga orang yang melakuka
n penyayatan. Ketebalan sayatan dapat diatur dengan penyetelan posisi mata pisau
pada permukaan lubang yang ada pada papan peluncur irisan. Penggunaan alat ini
perlu hati- hati, terlebih pada saat bahan kerupuk yang hendak diiris semakin habis,
karena dapat melukai tangan ketika mengumpankan bahan ubi. Bentuk penyayatan
pada produk sedikit mengalami pengurutan sehingga hasilnya kurang begitu baik.
Pembuatan keripik ubi ada juga dilakukan dengan mesin manual, diputar
dengan tangan tanpa mengunakan motor penggerak. Mesin ini dilengkapi dengan
dua buah mata pisau, yang pemotongannya terhadap bahan ubi saling bergantian.
Bahan ubi setelah dibentuk bulat panjang diumpankan ke mata pisau yang sedang
berputar. Bentuk pemotongan sedikit mengalami perubahan dari bentuk semula, sedikit
lonjong dan hasil penyayatannya juga membentuk gerigi kecil dan bergelombang.
Ketebalannya juga
relatif tidak sama, hal ini dikarenakan adanya pengaruh tekanan vertikal terhadap
bagian produk yang dipotong. Gambarnya dapat dilihat pada gambar 2.3. dibawah ini :
Bahan kerupuk
Engkol
Para ahli telah banyak mengemukakan teori merancang suatu alat atau
mesin guna mendapatkan suatu hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan hasil
yang sempurna sebuah desain permulaan sulit dicapai, untuk itu perlu diperhatikan hal-
hal berikut ini dalam pengembangan lanjut sebuah hasil desain sampai mencapai
taraf tertentu, yaitu hambatan yang timbul, cara mengatasi efek samping yang tak
1. Bentuk rancangan yang harus dibuat, hal ini berkaitan dengan desain yang
telah ada, pengalaman yang dapat diambil dengan segala kekurangannya serta
dengan fungsi yang dapat diandalkan, daya guna mesin yang efektif, biaya
jarak antara landasan tempat tumpuan bahan ubi dengan pisau pengiris.
dan bentuk yang berbeda dengan bentuk dasar bahan ubi. Untuk mendapatkan
permukaan yang halus dan bentuk relatif baik harus dengan kecepatan
5 6 7
Keterangan Gambar :
3. Rangka
4. Motor
5. Puli Motor
6. Tali puli
terlebih dahulu perlu dijelaskan cara kerja mesin sebagai berikut : bahan ubi yang
sudah dikupas
berbentuk bulat panjang dimasukkan dalam tabung pengumpan atau kelandasan
pemotong, setelah mesin terlebih dahulu dihidupkan. Bersamaan dengan itu pisau
berputar, maka bahan keripik ubi akan didorong ke mata piau maka teririslah dengan
sendiriya disebabkan oleh mata pisau yang berputar, selanjutnya hasil irisan kerupuk
ubi akan jatuh melalui saluran pengumpan. Demikian selanjutnya proses ini terus
2.6.2. Poros
Poros yang berfungsi sebagai pemutar pisau penyayat, poros perantara dan
poros penggerak bahan penghubung, harus benar-benar diperhitungkan dan dibuat dari
bahan yang cukup kuat sehingga poros tersebut mampu menahan beban yang diberikan
kepadanya. Namun bahan poros juga mudah diperoleh dipasaran, dalam perencanaan
poros ada beberapa hal yang perlu diperhatika.Poros yang digunakan untuk
meneruskan putaran relatif rendah dan bebannya pun tidak terlalu berat, umumnya
Bahan yang dipilih adalah baja karbon konstruksi standart JIS G 4501, dengan lambang
yang diteruskan serta pengaruh gaya yang ditimbulkan oleh bagian-bagian mesin yang
didukung dan ikut berputar bersama poros. Beban puntir disebabkan oleh daya dan
putaran mesin sedangkan beban lentur serta beban aksial disebabkan oleh gaya-gaya
2.6.3. Bantalan
putaran dapat berlangsung secara halus, aman, dan tahan lebih lama. Bantalan
harus kokoh untuk memungkinkan poros dan elemen mesin lainnya dapat bekerja
dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem
Bantalan yang digunakan dalam perancangan mesin pengiris ubi ini adalah
bantalan bola dan rol . Bantalan bola dan rol disebut juga sebagai bantalan anti gesek
( antifriction bearing ), karena koefisien gesek statis dan kinetisnya yang kecil.
Bantalan ini terdiri dari cincin luar dengan alur lintasan bola dan rol, dan cincin dalam
yang juga memiliki alur lintasan yang sama seperti yang ada pada cincin luar.
Ditempatkan diantara kedua cincin di dalam alur lintasan tersebut. Untuk menjaga agar
bola dan rol tidak saling bersentuhan satu dengan yang lainnya maka bola
dibuat bersarang. Sarang ini juga berfungsi untuk menjaga bola terlepas dari alurnya
sewaktu berputar. Ukuran bantalan ini biasanya menyatakan diameter dalam bantalan (
Agar putaran poros dapat berputar dengan lancar, maka yang perlu diperhatikan
adalah sistem pelumasannya. Oli merupakan pelumasan yang cukup baik, tetapi
oli dapat merusak sabuk yang terbuat dari karet, sehingga pelumasan yang kental
(viscous
poros yang dinyatakan aman, maka beban ekivalen dinamis (p) dapat dihitung
berdasakan.
f n = faktor kecepatan
L h = umur nominal
bantalan
Pr = X . V. Fr + Y. Fa ( 2. 9 )
Pa = X . Fr + Y . Fa ( 2. 10 )
Dimana : Pr = beban ekivalen dinamis bantalan radial (kg)
pengiris kerupuk, bahan puli terebutdari besi cor atau baja, untuk
kontruksiringan diterapkan puli dari paduan aluminium. Puli baja sngat cocok
untuk kecepatan yang tinggi (di atas 3,5 m/s). Bentuk alur dan tempat dudukan
sabuk pada puli disesuaikan dengan bentuk penampang sabuk yang digunakan,
penggunaannya dan harganya murah, tetapi sabuk ini sering terjadi slip sehingga tidak
Sabuk terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Dalam gambar
Jika putaran puli penggerak dan yang digerakan berturut-turut adalah n1 (rpm) dan
n2
(rpm), dan diameter nominal masing-masing adalah d1 (mm) dan D2 (mm).
Karena
sabuk-V biasanya dipakai untuk menurunkan putaran, maka perbandingan yang umum
n1 D
2
n2 d1
dn
v
60 1000
Jarak suatu poros rencana (C) adalah 1,5 sampai 2 kali diameter puli besar.
m
m
n1 n2
r1 R2
Penggerak C
Yang Digerakan
5.1 Kesimpulan
1. Spisifikasi Perencanaan
2. Konstruksi alat
3. Sistem transmisi
5.2 Saran
mesin ini, pastikan motor terbebas dari arus listrik, setelah selesai menggunakan
mesin, sebaiknya dibersihkan dahulu corong umpan dan corong penampung dari
2. Saat awal menghidupkan mesin diharapkan tidak diberikan beban untuk menjaga
mengiris ubi.
DAFTAR PUSTAKA
Agung.
Jakarta. 1983.
5. Khurmi R.S dan Gupta, JK. A Text Book of Machine Design. New Delhi