TEKNIK MANUFAKTUR I
BUBUT KONVENSIONAL
BUBUT KONVENSIONAL
Keterangan: Keterangan:
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada
kami nikmat yang teramat banyak. Salah satu wujud dari nikmatnya itu adalah
saya dapat menyelesaikan laporan praktikum “Bubut Konvensional”. Dalam
laporan ini kami membahas tentang Sejarah mesin bubut, pengertian dan prinsip
kerja mesin bubut, jenis pahat yang digunakan, macam proses pembubutan,
Produk yang dihasilkan dari proses pembubutan dan rumus yang digunakan dalam
praktikum pembubutan. Terima kasih kami sampaikan kepada Assisten
Laboratorium serta teman kelompok 9 yang telah memberikan arahan, bimbingan
serta semangat yang pada dasarnya menjadi salah satu faktor terselesaikannya
laporan ini meskipun masih jauh dari kesempurnaan. Saya berharap dengan
terselesaikannya laporan ini dapat menjadi jalan menuju prestasi yang lebih baik.
Besar harapan saya atas saran dan kritik yang bersifat membangun. sehingga akan
saya jadikan pedoman di dalam pembuatan laporan selanjutnya.Terima kasih.
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
v
BAB III METODE PERCOBAAN
BAB IV HASIL
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beda dengan orang timur dan cina, orang Barat, lebih memilih untuk
berdiri dalam menggunakan mesin bubut. Mereka mengembangkan mesin bubut
tiang dimana hanya satu kaki yang dibutuhkan untuk gerakan bolak-balik. Ilustrasi
pertama yang diketahui dari mesin bubut tiang muncul pada abad ke-13 di jendela
kaca patri di Chartres yang diberikan oleh pembubut gilda setempat untuk
menghormati pelindung mereka, Saint Julien.
5
Namun tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk bangsa Amerika yang
bersifat revolusioner untuk memberikan modal pada perkembangan mesin bubut
Maudslay. Dan dibuatlah mesin-mesin bubut yang serupa dengan bed-bed mesin
dari kayu dan alurnya terbuat dari besi.
dilengkapai dengan roda putar yang disertai skala garis ukur(nonius) dengan
ketelitian tertentu.
Sumber (http://chamick.blogspot.com/2012/11/mesin-bubut-konvensional.html)
3. Alas/Meja
Alas memiliki fungsi sebagai lintasan, penyangga eretan dan kepala lepas.
Selama proses pembubutan akan ada pergerakan eretan maupun kepala lepas yang
melintas di atas meja/alas tersebut. Agar dapat memperoleh akurasi dan kelurusan
hasil pembubutan, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat meja/alas
ini agar memiliki permukaan yang rata, halus dan lurus. Sehingga kepala lepas
dan eretan dapat meluncur tanpa adanya hambatan.
Sumber (https://achmadarifin.com/bagian-bagian-utama-mesin-bubut)
4. Eretan
Eretan adalah bagian dari mesin bubut yang memiliki fungsi sebagai
dudukan sekaligus penghantar alat potong/pahat agar dapat bergerak sepanjang
alas mesin baik bergerak dalam arah membujur maupun melintang. Kondisi eretan
ini mempengaruhi kualitas hasil pemotongan oleh pahat maupun akurasi ukuran
benda kerja. Eretan ini terdiri dari tiga jenis, yaitu:
Eretan bawah yang berjalan membujur sepanjang alas mesin,
Eretan lintang yang bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.
Eretan atas yang digunakan untuk menjepit pahat bubut.
Sumber (https://achmadarifin.com/bagian-bagian-utama-mesin-bubut)
Pahat rata memiliki dua jenis yaitu pahat kanan yang digunakan untuk
membubut diameter luar benda kerja hingga rata, arah pemakanannya dari
kanan ke kiri. dan bubut kiri yang arah pemakanannya dari kiri ke kanan.
Besar sudut puncaknya 80°
Pahat Muka
Memiliki fungsi yang hampir mirip dengan pahat rata namun memiliki
perbedaan di sudut puncaknya yaitu sebesar 55°. Pemakanannnya juga
dimulai dari area tengah dan geraknya mundur
Pahat Potong
11
Memiliki fungsi untuk memotong benda kerja dimesin bubut. Pada proses
pemotongan tidak boleh terputus agar mendapatkan hasil yang maksimal
serta benda kerja tidak meleset dan menyebabkan pahat patah
Pahat Ulir
Memiliki fungsi untuk membuat ulir. sudut pahatnya memiliki 2 jenis
yaitu. ulir metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut 55°
Pahat Alur
Memiliki fungsi untuk membuat celah alur di benda kerja sesuai dengan
kebutuhan.
12
Pahat Chamfer
Memiliki fungsi untuk menumpulkan bagian benda yang runcing
Sumber (https://teknikece.com/mesin-bubut/pahat-bubut/)
14
BAB III
METODE PERCOBAAN
Input
Proses Permesinan
Analisa Benda
Kerja
X
18
Penulisan Laporan
Selesai
C. Langkah Perawatan
1. Memeriksa kelayakan setiap komponen dan peralatan penunjang
2. Membersihkan peralatan yang digunakan dan meja praktikum setelah
penggunaan
3. Memeriksa kondisi sambungan kelistrikan selalu dalam kondisi baik
dan tidak terkena air
4. Meletakan kembali barang yang telah digunakan pada saat praktikum
BAB IV
HASIL
Bagian 3 (Tirus)
𝐷−𝑑
𝛼=
2𝑥𝑙
50 − 36
𝛼=
2 𝑥 40
𝛼 = 0,175
Arctan = 9,92
𝐃−𝐝
𝐈=
𝐭
50 − 36
I=
0,5
I = 28 x Pemakanan
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
40 x 28
T=
0,09 x 440
T = 28,28 Menit
Bagian 4 (Alur)
𝐃−𝐝
𝐈=
𝐭
50 − 20
I=
0,5
I = 60 x Pemakanan
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
13 x 60
T=
0,09 x 220
T = 39,39 Menit
Bagian 5 (Rata)
𝐃−𝐝
𝐈=
𝐭
50 − 36
I=
0,5
I = 28 x Pemakanan
23
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
13 x 28
T=
0,09 x 440
T = 9,19 Menit
Bagian 6 (Tirus)
𝐷−𝑑
𝛼=
2𝑥𝑙
36 − 20
𝛼=
2 𝑥 20
𝛼 = 0,4
Arctan = 21.80
𝐃−𝐝
𝐈=
𝐭
36 − 20
I=
0,5
I = 16 x Pemakanan
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
20 x 16
T=
0,09 x 440
T = 8,08 Menit
T Total = 18,38 + 48,48 + 28,28 + 39,39 + 9,19 + 8,08
T Total = 151,18 Menit / 2 Jam 31 Menit 18 Detik
24
80 − 70
I=
0,5
I = 20 x Pemakanan
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
125 x 20
T=
0,09 x 440
T = 63,13 Menit
Bagian 2 (Pembubutan alur)
𝐃−𝐝
𝐈=
𝐭
70 − 60
I=
0,5
I = 20 x Pemakanan
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
20 x 20
T=
0,09 x 220
T = 20,20 Menit
Bagian 3 (Tirus)
𝐷−𝑑
𝛼=
2𝑥𝑙
70 − 40
𝛼=
2 𝑥 60
𝛼 = 0,25
Arctan = 14,03
𝐃−𝐝
𝐈=
𝐭
70 − 40
I=
0,5
I = 60 x Pemakanan
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
60 x 60
T=
0,09 x 440
26
T = 90,90 Menit
Bagian 4 (Pembubutan alur)
𝐃−𝐝
𝐈=
𝐭
70 − 10
I=
0,5
I = 120 x Pemakanan
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
30 x 120
T=
0,09 x 220
T = 181,81Menit
Bagian 5 (Rata)
𝐃−𝐝
𝐈=
𝐭
70 − 60
I=
0,5
I = 20 x Pemakanan
𝐋𝐗𝐈
𝐓=
𝐒𝐗𝐧
5 x 20
T=
0,09 x 440
T = 2,52 Menit
T Total = 63,13 + 20,20 + 90,90 + 181,81 + 2,52
T Total = 358,56 Menit / 3 Jam 59 Menit 6 Detik
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan pembubutan konvensional kali ini diperoleh kesimpulan
yaitu :
1. Dari praktikum ini dapat diketahui bahwasannya mesin bubut
konvensional dibutuhkan untuk membentuk benda yang berbentuk
silindris yang mana prinsip kerja dari mesin bubut ini adalah benda
kerja di putar kemudian disayat menggunakan pahat yang sesuai
dengan kebutuhan.
2. Dari latihan yang berupa gambar kerja kali ini dapat diketahui
bahwasannya dalam bubut konvensional ada 3 jenis sayatan yang
dipakai yaitu sayatan rata untuk meratakan, sayatan alur untuk
membuat celah dan sayatan tirus untuk membuat benda
mengkerucut.
3. Dari analisas perhitungan diketahui bahwasanya untuk
membentuk benda kerja dibutuhkan Frekuensi pemakanan yang
dibutuhkan agar mendapatkan ukuran benda kerja yang sesuai dan
juga perhitungan waktu yang fungsinya untuk mengetahui estimasi
waktu yang dibutuhkan untuk membentuk benda kerja yang di
inginkan
28
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada percobaan pembubutan
konvensional kali ini antara lain :
1. Dalam menggunakan pahat lebih hati – hati dan konsisten agar hasil
yang diperoleh bisa sesuai dengan perhitungan
2. Saat membuat pahat tirus pasang sudut eretan sesuai dengan hasil
arctan yang didapat agar benda kerja yang diinginkan memiliki
bentuk yang sesuai
3. Lebih hati-hati dan perhatikan K3 dalam menggunakan alat di
praktikum kali ini
29
DAFTAR PUSTAKA
Diponegoro. Semarang
2020)
30
LAMPIRAN