Surabaya,Februari 2013
Penyusun
b. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk membuat pembaca mengetahui tentang :
- Pengertian mesin bubut dan sejarah terciptanya mesin bubut.
- Cara kerja mesin bubut (konvensional)
- Prinsip kerja dari mesin bubut
- Jenis-jenis dari mesin bubut
- Bagian-bagian dari mesin bubut (konvensional)
- Cara perawatan mesin bubut (konvensional)
BAB II
PEMBAHASAN
a. PENGERTIAN MESIN BUBUT
Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubu t sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara translasisejajar dengansumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.
Di China, orang duduk di mesin bubut dan menggunakan kakinya untuk membuat
gerakan bolak-balik (reciprocating) oleh pedal secara bergantian kaki kiri dan kanan pada
papan yang dikaitkan pada tali yang dililitkan pada mesin spindle bubut, sehingga membuat
kedua tangan bebas untuk memegang dan mengarahkan pahat pemotong.
Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin bubut
yang disebut sebagai screw cutting lathe, salah satu karyanya yang berkembang di Negara
bagian New England. Waktu itu, Amerika Serikat masih mengalami hambatan yang sangat
ketat dengan undang-undang negeri Inggris yang melarang ekspor mesin-mesin ke luar
negeri. Sementara undang-undang ini merupakan penghambat untuk sementara waktu tapi
tidak memakan waktu terlalu lama bagi bangsa Amerika yang bersifat revolusioner untuk
memberikan modal pada perkembangan mesin bubut Maudslay. Dan dibuatlah mesin-mesin
bubut yang serupa dengan bed-bed mesin dari kayu dan alurnya terbuat dari besi.
Mesin bubut jenis ini biasanya digunakan untuk membuat suatuproduk (benda kerja) yang
kecil ukuran nya, tetapi dengan tingkat kepresisian yang tinggi dan jumlah banyak (mass
product )
Mesin bubut ini biasanya digunakan untuk membuat produk-produk yang lebih besar
dibandingkan dengan produk instrument latheengine. Mesin bubut jenis ini dapat
ditempatkan di atas bangku/meja kerja atau pun mesin yang mempunyai kaki terbuat dari
baja profil dan pelat baja.
Mesin bubut jenis ini, selain dapat memproduksi benda kerja yanglebih besar, juga lebih
panjang.
d. Gap Lathe Head Engine (Mesin Bubut Celah)
Mesin bubut ini selain dapat mengerjakan benda-benda kerja yangbesar, juga dengan
diameter yang relatif besa, sebab bagian alas dari mesinini, yakni yang berdekatan dengan
kepala tetap, dapat dilepas-lepas danakan menghasil kan celah, untuk kemudian akan di
tempati oleh bendakerja berdiameter besar tersebut.
e. Turret Lathe Engine (Mesin Bubut Turret)
Mesin bubut jenis ini mempunyai ekor putar tetap, dimana dapat dipasangkan 6 (enam) alat
potong, sesuai dengan yang dibutuh kan. Bendakerja dijepit pada chuck (cekam ber rahang tiga),
alat potongnya dapat disetel sedemikian rupa sesuai dengan yang di inginkan, misalnya:
Ada bagian-bagian utama dari mesin bubut yang akan saya jelaskan pada bagian berikut :
Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin
bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap dan
lain-lain. Terlihat pada sebelah kiri adalah sebuah sumbu utama mesin bubut yang terpasang
sebuah chuck atau cekam dimana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat digeser
melalui handel/tuas untuk mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan. Terlihat
pada sebelah kanan adalah jenis lain sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang
terpasang sebuah senter tetap (G), yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada
saat pembubutan dintara dua senter.
Di dalam kepala tetap ini terdapat serangkaian susunan roda gigi dan roda pulley
bertingkat ataupun roda tunggal dihubungkan dengan sabuk V atau sabuk rata. Dengan
demikian kita dapat memperoleh putaran yang berbeda-beda apabila hubungan diantara roda
tersebut diubah-ubah menggunakan handel/tuas pengatur kecepatan (A), (C) dan (F). Roda
(Pully V) bertingkat ini biasanya terdiri dari 3 atau 4 buah keping dengan sumbu yang
berbeda dan diputar oleh sebuah motor listrik. Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu
putaran cepat dan putaran lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja tunggal untuk
membubut benda dengan sayatan tipis sedangkan putaran lambat untuk kerja ganda yaitu
untuk membubut dengan tenaga besar dan pemakananya tebal (pengasaran). Arah putaran
mesin dapat dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini diperlukan dengan
maksud misalnya untuk membubut ulir atau untuk membubut dengan arah berlawanan sesuai
dengan sudut mata potong pahat.
Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyangga
diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentuk alas
ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai
ketinggian tertentu. Permukaannya halus dan rata sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain
di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak
lancar sehingga akan diperoleh hasil pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.
3. Eretan (carriage)
Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas
mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas
(top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan diatas eretan melintang.
Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur
menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada
roda pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis
ataupun manual.
Kepala lepas sebagaimana digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung
benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai
menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus
sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi
senter tetap. Kepala lepas ini terdiri dari terdapat dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat
dengan 2 baut pengikat yang terpasang pada kedua sisi alas kepala lepas sekaligus berfungsi
untuk pengatur pergeseran badan kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar
sepusat dengan senter tetap atau sumbu mesin, atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut
tirus diantara dua senter. Selain roda pemutar, kepala lepas juga terdapat dua lagi lengaN
pengikat yang satu dihubungkan dengan alas yang dipasang mur, dimana fungsinya untuk
mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas dari
kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada sisi tabung luncur/rumah senter
putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu
membubut.
Tuas pengatur kecepatan (A), digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter
dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan
rendah. Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan
pengerjaan penyelesaian sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan
pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan pemotongan (cut off).
Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya ada
beberapa macam. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah sekaligus
sehingga dalam suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang
dan disetel sekaligus.
7. Eretan atas
Eretan atas sebagaimana gambar 28, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang
sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir,
alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm. Eretan
ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara manual.
Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360°, biasanya digunakan
untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan menggunakan eretan atas.
g. CARA PERAWATAN/PEMELIHARAAN MESIN
BUBUT
Seperti tubuh manusia, mesin pun bisa mengalami kerusakan baik ringan, sedang dan
berat. Karena itu dibutuhkan suatu perawatan rutin sehingga performa dari mesin khususnya
mesin bubut akan selalu dalam keadaan baik. Hingga saat ini praktek pemeliharaan
cenderung dimaknai sebagai tindakan yang terkait dengan perbaikan peralatan setelah rusak.
Pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Tujuan pemeliharaan menjaga mesin dan peralatan
terhadap kerusakan dan kegagalan mesin dalam berproduksi. Secara umum kata
pemeliharaan tidak akan terlepas dengan pekerjaan memperbaiki, membongkar, atau
memeriksa mesin secara saksama dan menyeluruh (Maintenance, Repair, and Overhaul-
MRO). Sistem pemeliharaan sendiri mencakup pengertian memperbaiki perangkat mekanik
dan atau kelistrikan yang menjadi rusak. Tujuan umum dari pemeliharaan adalah :
- Menjamin ketersedian optimum peralatan yang tepat guna memenuhi rencana
kegiatan produksi dan proses produksi dapat memperoleh laba investasi secara
maksimal.
- Memperpanjang umur produktif suatu mesin pada tempat kerja bangunan dan seluruh
isinya.
- Menjamin ketersediaan seluruh peralatan yang diperlukan dalam kondisi darurat.
- Menjamin keselamatan semua orang yang berada dan menggunakkan sarana tersebut.
Disamping adanya tujuan dan keuntungan dalam perawatan/pemeliharaan mesin, ada pula
kerugian yang ditimbulkan dalam pelaksanaan pemeliharaan mesin antara lain, Masih
dimungkinkan adanya kegagalan dalam pelaksanaan, membutuhkan tenaga kerja yang
intensif dan diperlukan tambahan alat pendukung.
Selanjutnya akan di terangkan bagaimana cara perawatan mesin bubut (konvensional)
yang terkadang diabaikan oleh beberapa orang sehingga mesin bubut (konvensional) tersebut
menjadi cepat rusak, berikut akan di jelaskan cara perawatan mesin bubut (konvensional)
yang baik :
- Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semua indikator
berfungsi baik.
- Sebelum mengoperasikan mesin bubut (konvensional) ada baiknya jika operator
melakukan pemanasan (running maintenance) selama ± 5 s/d 10 menit, agar semua
komponen menyesuaikan gerakan dan semua pelumas yang ada di bak pelumas sudah
beredar melumasi elemen-elemen mesin.
- Untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkan selalu
memeriksa/memberi pelumas pada elemen mesin yang bergerak.
- Jika sudah selesai digunakan mesin dibersihkan dari segala kotoran ,kemudian lumasi
bagian-bagian yang perlu agar terbebas dari korosi yang diakibatkan oleh oksidasi.
LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN PEMBUATAN
BENDA DENGAN MESIN BUBUT
Bahan : - Besi silinder sepanjang 250 mm
- Pahat dan pisau Mesin bubut
Alat : - Mesin bubut (konvensional)
Cara Kerja :