Anda di halaman 1dari 17

MENGENAL DAN APLIKASI MESIN BUBUT

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

RIPTA RARUNG RASKA


4212101030
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”MENGENAL DAN APLIKASI MESIN BUBUT
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua
yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah
semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Surabaya,Februari 2013
Penyusun

Ripta Rarung Raska


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
a. LATAR BELAKANG ................................................................................. 4
b. TUJUAN ...................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
a. PENGERTIAN MESIN BUBUT ................................................................ 5
b. SEJARAH PERKEMBANGAN MESIN BUBUT ..................................... 5
c. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT ............................................................. 7
d. JENIS-JENIS MESIN BUBUT ................................................................... 8
e. FUNGSI DARI MESIN BUBUT .............................................................. 10
f. BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT ............................................ 10
g. CARA PERAWATAN/PEMELIHARAAN MESIN BUBUT ................. 15
REFRENSI .......................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
Mesin mempermudah pekerjaan manusia, pernyataan seperti itu tidak dapat dipungkiri
lagi kebenarannya. Dimulai sejak abad ke 18 ketika revolusi Inggris dimulai dan industri-
industri di dunia mulai berkembang dengan sangat pesat, dimulainya pula terciptanya mesin-
mesin konvensional. Manusia menciptakan mesin berfungsi untuk mempermudah pekerjaan
manusia khususnya pekerjaan-pekerjaan teknik dan berhubungan dengan bahan teknik dan
bahan metal sehingga pekerjaan dapat lebih efisien dan mempercepat waktu kerja.
Salah satu mesin konvensional tersebut adalah mesin bubut. Mesin bubut adalah suatu
alat yang berguna untuk untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat ulir, pengelasan,
pengeboran, meratakan permukaan benda putar, dan pembuatan tirus.
Dengan berbagai fungsi yang telah disebutkan, mesin bubut memiliki fungsi penting
dalam mempermudah pekerjaan manusia dalam berbagai pekerjaan teknik. Untuk itu mesin
bubut juga mengalami perkembangan yang sangat pesat dan memiliki jenis-jenis yang
beraneka macam.
Semoga dengan mempelajari materi yang ada dalam makalah ini, pembaca akan
mendapatkan gambaran umum mengenai mesin bubut (konvensional) yang banyak di pakai
oleh pekerja-pekerja teknik.

b. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk membuat pembaca mengetahui tentang :
- Pengertian mesin bubut dan sejarah terciptanya mesin bubut.
- Cara kerja mesin bubut (konvensional)
- Prinsip kerja dari mesin bubut
- Jenis-jenis dari mesin bubut
- Bagian-bagian dari mesin bubut (konvensional)
- Cara perawatan mesin bubut (konvensional)
BAB II
PEMBAHASAN
a. PENGERTIAN MESIN BUBUT
Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubu t sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara translasisejajar dengansumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.

b. SEJARAH PERKEMBANGAN MESIN BUBUT


Sejarah berawal ketika manusia pertama kali membangun sebuah rangka kaku bantalan
untuk mendukung benda kerja yang dapat diputar pada sebuah kumparan dan dipotong
menjadi bentuk melingkar dengan alat genggam. Metode ini digunakan pertama kali untuk
pembuatan mangkuk dangkal pada tahun 1200 SM dan ditemukan di sebuah kuburan di
Mycenae yang diyakini telah berubah. Tak terbantahkan lagi contoh paling kuno dari seni
pembubutan sejauh ini ditemukan adalah fragmen dari sebuah mangkuk kayu Etruscan, yang
dibuat sekitar tahun 700 SM dan ditemukan di Makam Pejuang di Cornetto.

Gambar asal mula mesin bubut

Di China, orang duduk di mesin bubut dan menggunakan kakinya untuk membuat
gerakan bolak-balik (reciprocating) oleh pedal secara bergantian kaki kiri dan kanan pada
papan yang dikaitkan pada tali yang dililitkan pada mesin spindle bubut, sehingga membuat
kedua tangan bebas untuk memegang dan mengarahkan pahat pemotong.

Gambar orang-orang di China sedang


Menggunakan mesin bubut
Orang Barat, lebih memilih untuk berdiri di mesin bubut. Mereka mengembangkan mesin
bubut tiang dimana hanya satu kaki yang dibutuhkan untuk gerakan bolak-balik. Ilustrasi
pertama yang diketahui dari mesin bubut tiang muncul pada abad ke-13 di jendela kaca patri
di Chartres yang diberikan oleh pembubut gilda setempat untuk menghormati pelindung
mereka, Saint Julien.

Perkembangan berikutnya, terlihat di sini dalam sebuah ilustrasi dari Mendelsches


Bruderbuch 1395, menunjukkan bingkai bubut dan eretan yang terbuat dari kayu-kayu yang
berat untuk meningkatkan kekakuan. Kesulitan memegang alat pemotong dengan kuat ketika
memotong material yang keras melahirkan penemuan eretan utama di mana alat ini
berpegang kuat dan maju dipotong oleh sebuah slide di bawah kendali sebuah sekrup. Ini
ilustrasi dari Mittelalterliche Hausbuch dari 1480 menunjukkan bentuk yang sangat awal.

Gambar awal penampakan


Mesin bubut

Pemanfaatan putaran roda memiliki keuntungan luar biasa karena menghasilkan


kecepatan konstan dan dengan demikian meningkatkan kontrol atas alat potong. Ilustrasi ini
juga yang pertama menunjukkan Drive antara dua bantalan dari headstock dan sebuah
tailstock dengan penyesuaian untuk memutar sekrup benda kerja panjang yang berbeda antara
pusat-pusat.

Gambar desain mesin bubut


Leonardo, pengganti Jacques Besson sebagai insinyur di Pengadilan Perancis, juga
tertarik pada pengembangan mesin bubut dan membawa beberapa ide menjadi realitas praktis
dengan membangun sebuah sekrup-pemotongan dan dua mesin bubut hias berputar.

Ilustrasi di samping ini dari buku Besson "Teater Instrumens


Mathématiques et des Mecanique" (1578).

Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin bubut
yang disebut sebagai screw cutting lathe, salah satu karyanya yang berkembang di Negara
bagian New England. Waktu itu, Amerika Serikat masih mengalami hambatan yang sangat
ketat dengan undang-undang negeri Inggris yang melarang ekspor mesin-mesin ke luar
negeri. Sementara undang-undang ini merupakan penghambat untuk sementara waktu tapi
tidak memakan waktu terlalu lama bagi bangsa Amerika yang bersifat revolusioner untuk
memberikan modal pada perkembangan mesin bubut Maudslay. Dan dibuatlah mesin-mesin
bubut yang serupa dengan bed-bed mesin dari kayu dan alurnya terbuat dari besi.

Mesin bubut modern (1797)

c. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
d. JENIS-JENIS MESIN BUBUT
a. Instrument Lathe Engine (Mesin bubut Instrumen)

Mesin bubut jenis ini biasanya digunakan untuk membuat suatuproduk (benda kerja) yang
kecil ukuran nya, tetapi dengan tingkat kepresisian yang tinggi dan jumlah banyak (mass
product )

b. Bench Engine Lathe (Mesin Bubut Meja)

Mesin bubut ini biasanya digunakan untuk membuat produk-produk yang lebih besar
dibandingkan dengan produk instrument latheengine. Mesin bubut jenis ini dapat
ditempatkan di atas bangku/meja kerja atau pun mesin yang mempunyai kaki terbuat dari
baja profil dan pelat baja.

c. Standard Engine Lathe (Mesin Bubut Standar)

Mesin bubut jenis ini, selain dapat memproduksi benda kerja yanglebih besar, juga lebih
panjang.
d. Gap Lathe Head Engine (Mesin Bubut Celah)

Mesin bubut ini selain dapat mengerjakan benda-benda kerja yangbesar, juga dengan
diameter yang relatif besa, sebab bagian alas dari mesinini, yakni yang berdekatan dengan
kepala tetap, dapat dilepas-lepas danakan menghasil kan celah, untuk kemudian akan di
tempati oleh bendakerja berdiameter besar tersebut.
e. Turret Lathe Engine (Mesin Bubut Turret)

Mesin bubut jenis ini mempunyai ekor putar tetap, dimana dapat dipasangkan 6 (enam) alat
potong, sesuai dengan yang dibutuh kan. Bendakerja dijepit pada chuck (cekam ber rahang tiga),
alat potongnya dapat disetel sedemikian rupa sesuai dengan yang di inginkan, misalnya:

- Membubut muka : facing


- Membubut rata : turning
- Memotong : cutting
- Membuat alur : grooving
- Mengebor : drilling
- Menghaluskan lubang : reaming

f. Computer Numerically Control Lathe Engine-CNC Machine (Pengendalian Secara


Numerik)
Sebelum mesin di operasikan, lazim nya dibuatkan suatu program (software) komputer yang
sesuai bentuk benda kerja yang akan dibuat.Program ini terdiri dari sederetan instruksi-
instruksi yang di kodefikasidalam bentuk algoritma matematis, sehingga disebut kendali
numerik. Dengan menyesuaikan kedudukan pahat terhadap benda kerja, tebalnya penyayatan,
panjang yang akan dibubut, diameter yang diinginkan, dll,maka mesin jenis ini akan bekerja
secara otomatis.
e. FUNGSI DARI MESIN BUBUT
Fungsi utama dari mesin bubut adalah untuk memegang dan memutar benda kerja untuk
melakukan operasi permesinan.Mesin bubut digunakan untuk menghasilkan diantara lain :
- benda-benda putar
- membuat ulir
- pengelasan
- pengeboran
- meratakan permukaan benda putar
- pembuatan tirus.

f. BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT

Bagian-bagian dari mesin bubut

Ada bagian-bagian utama dari mesin bubut yang akan saya jelaskan pada bagian berikut :

1. Sumbu Utama (Main Spindle)

Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin
bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap dan
lain-lain. Terlihat pada sebelah kiri adalah sebuah sumbu utama mesin bubut yang terpasang
sebuah chuck atau cekam dimana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat digeser
melalui handel/tuas untuk mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan. Terlihat
pada sebelah kanan adalah jenis lain sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang
terpasang sebuah senter tetap (G), yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada
saat pembubutan dintara dua senter.
Di dalam kepala tetap ini terdapat serangkaian susunan roda gigi dan roda pulley
bertingkat ataupun roda tunggal dihubungkan dengan sabuk V atau sabuk rata. Dengan
demikian kita dapat memperoleh putaran yang berbeda-beda apabila hubungan diantara roda
tersebut diubah-ubah menggunakan handel/tuas pengatur kecepatan (A), (C) dan (F). Roda
(Pully V) bertingkat ini biasanya terdiri dari 3 atau 4 buah keping dengan sumbu yang
berbeda dan diputar oleh sebuah motor listrik. Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu
putaran cepat dan putaran lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja tunggal untuk
membubut benda dengan sayatan tipis sedangkan putaran lambat untuk kerja ganda yaitu
untuk membubut dengan tenaga besar dan pemakananya tebal (pengasaran). Arah putaran
mesin dapat dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini diperlukan dengan
maksud misalnya untuk membubut ulir atau untuk membubut dengan arah berlawanan sesuai
dengan sudut mata potong pahat.

2. Meja Mesin (bed)

Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyangga
diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentuk alas
ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai
ketinggian tertentu. Permukaannya halus dan rata sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain
di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak
lancar sehingga akan diperoleh hasil pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.
3. Eretan (carriage)

Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas
mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas
(top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan diatas eretan melintang.
Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur
menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada
roda pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis
ataupun manual.

4. Kepala lepas (tail stock)

Kepala lepas sebagaimana digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung
benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai
menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus
sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi
senter tetap. Kepala lepas ini terdiri dari terdapat dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat
dengan 2 baut pengikat yang terpasang pada kedua sisi alas kepala lepas sekaligus berfungsi
untuk pengatur pergeseran badan kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar
sepusat dengan senter tetap atau sumbu mesin, atau tidak sepusat yaitu pada waktu membubut
tirus diantara dua senter. Selain roda pemutar, kepala lepas juga terdapat dua lagi lengaN
pengikat yang satu dihubungkan dengan alas yang dipasang mur, dimana fungsinya untuk
mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas dari
kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada sisi tabung luncur/rumah senter
putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu
membubut.

5. Tuas Pengatur Kecepatan Transporter

Tuas pengatur kecepatan (A), digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter
dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan
rendah. Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan
pengerjaan penyelesaian sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan
pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan pemotongan (cut off).

6. Penjepit pahat (Tools Post)

Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya ada
beberapa macam. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 (empat) buah sekaligus
sehingga dalam suatu pengerjaan bila memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang
dan disetel sekaligus.
7. Eretan atas

Eretan atas sebagaimana gambar 28, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang
sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir,
alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm. Eretan
ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan hanya dengan cara manual.
Kedudukannya dapat diatur dengan memutarnya sampai posisi 360°, biasanya digunakan
untuk membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan menggunakan eretan atas.
g. CARA PERAWATAN/PEMELIHARAAN MESIN
BUBUT
Seperti tubuh manusia, mesin pun bisa mengalami kerusakan baik ringan, sedang dan
berat. Karena itu dibutuhkan suatu perawatan rutin sehingga performa dari mesin khususnya
mesin bubut akan selalu dalam keadaan baik. Hingga saat ini praktek pemeliharaan
cenderung dimaknai sebagai tindakan yang terkait dengan perbaikan peralatan setelah rusak.
Pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Tujuan pemeliharaan menjaga mesin dan peralatan
terhadap kerusakan dan kegagalan mesin dalam berproduksi. Secara umum kata
pemeliharaan tidak akan terlepas dengan pekerjaan memperbaiki, membongkar, atau
memeriksa mesin secara saksama dan menyeluruh (Maintenance, Repair, and Overhaul-
MRO). Sistem pemeliharaan sendiri mencakup pengertian memperbaiki perangkat mekanik
dan atau kelistrikan yang menjadi rusak. Tujuan umum dari pemeliharaan adalah :
- Menjamin ketersedian optimum peralatan yang tepat guna memenuhi rencana
kegiatan produksi dan proses produksi dapat memperoleh laba investasi secara
maksimal.
- Memperpanjang umur produktif suatu mesin pada tempat kerja bangunan dan seluruh
isinya.
- Menjamin ketersediaan seluruh peralatan yang diperlukan dalam kondisi darurat.
- Menjamin keselamatan semua orang yang berada dan menggunakkan sarana tersebut.
Disamping adanya tujuan dan keuntungan dalam perawatan/pemeliharaan mesin, ada pula
kerugian yang ditimbulkan dalam pelaksanaan pemeliharaan mesin antara lain, Masih
dimungkinkan adanya kegagalan dalam pelaksanaan, membutuhkan tenaga kerja yang
intensif dan diperlukan tambahan alat pendukung.
Selanjutnya akan di terangkan bagaimana cara perawatan mesin bubut (konvensional)
yang terkadang diabaikan oleh beberapa orang sehingga mesin bubut (konvensional) tersebut
menjadi cepat rusak, berikut akan di jelaskan cara perawatan mesin bubut (konvensional)
yang baik :
- Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semua indikator
berfungsi baik.
- Sebelum mengoperasikan mesin bubut (konvensional) ada baiknya jika operator
melakukan pemanasan (running maintenance) selama ± 5 s/d 10 menit, agar semua
komponen menyesuaikan gerakan dan semua pelumas yang ada di bak pelumas sudah
beredar melumasi elemen-elemen mesin.
- Untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkan selalu
memeriksa/memberi pelumas pada elemen mesin yang bergerak.
- Jika sudah selesai digunakan mesin dibersihkan dari segala kotoran ,kemudian lumasi
bagian-bagian yang perlu agar terbebas dari korosi yang diakibatkan oleh oksidasi.
LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN PEMBUATAN
BENDA DENGAN MESIN BUBUT
Bahan : - Besi silinder sepanjang 250 mm
- Pahat dan pisau Mesin bubut
Alat : - Mesin bubut (konvensional)
Cara Kerja :

 Benda sepanjang 250 mm dicekam dengan menggunakan pencekam tiga


(otomatis) karena berbentuk silindris.
 Lalu nyalakan mesin bubut (konvensional).
 Ratakan permukaan ujung luar benda dengan menggunakan pahat rata muka.
 Setelah rata matikan mesin dan ganti pahat dengan pahat potong dan tahan benda
dengan menggunakan senter jalan.
 Benda yang mulanya berdiameter 25 mm akan dijadikan 20 mm dengan mengurangi
diameter benda sebesar 5 mm menggunakan panel pengukur milimeter, lalu nyalakan
mesin.
 Setelah mendapatkan diameter yang diinginkan, tandai 50 mm dan 150 mm dari
kanan benda dengan mendekatkan pahat potong sehingga membentuk tanda berupa
garis sayatan.
 Ukur diameter benda dari panjang 50 mm hinggan 150mm setebal 15 mm dan mulai
potong dengan menggunakan pahat potong.
 Setelah didapatkan benda dengan ketentuan yang diinginkan, amtikan mesin dan
lepaskan benda dari cekaman dan cekam sisi yang lainnya.
 Nyalakan mesin lagi lalu potong 50 mm dari kanan dengan menggunakan pahat rata
muka.
 Dan benda pun menjadi seperti yang diinginkan
REFRENSI
- http://sejarah-dari-mesin-bubut.html
- http://Prinsip-Kerja-Mesin-Bubut.htm
- http://Mesin bubut -Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas.htm
- Ngidoyono, Yatin.2010. Pemeliharaan Mekanik Industri. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
- Sentot Wijanarka, Bernardus.2012.Teori Dasar dan Praktik Perawatan.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai