Dosen Pembimbing
Affandi,S.T,M.T/Arya Rudi,S.T
Disusun oleh:
Angga Ferry Armansyah (1807230003)
Andre Suwandana (1807230053)
Muhammad Hakim (1807230054)
Kelas : A1 Pagi
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2019
Kata Pengantar
Medan,Juni 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.2. Tujuan...........................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................4
Refrensi..................................................................................................................21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubu t sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja
yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasisejajar dengansumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Mesin bubut jenis ini biasanya digunakan untuk membuat suatuproduk (benda
kerja) yang kecil ukuran nya, tetapi dengan tingkat kepresisian yang tinggi dan
jumlah banyak (mass product )
Mesin bubut jenis ini, selain dapat memproduksi benda kerja yanglebih besar, juga
lebih panjang.
Mesin bubut ini selain dapat mengerjakan benda-benda kerja yangbesar, juga
dengan diameter yang relatif besa, sebab bagian alas dari mesinini, yakni yang
berdekatan dengan kepala tetap, dapat dilepas-lepas danakan menghasil kan celah,
untuk kemudian akan di tempati oleh bendakerja berdiameter besar tersebut.
2.4.5 Turret Lathe Engine (Mesin Bubut Turret)
Mesin bubut jenis ini mempunyai ekor putar tetap, dimana dapat dipasangkan 6
(enam) alat potong, sesuai dengan yang dibutuh kan. Bendakerja dijepit pada chuck (cekam
ber rahang tiga), alat potongnya dapat disetel sedemikian rupa sesuai dengan yang
di inginkan, misalnya:
Fungsi utama dari mesin bubut adalah untuk memegang dan memutar benda
kerja untuk melakukan operasi permesinan.Mesin bubut digunakan untuk
menghasilkan diantara lain :
- benda-benda putar
- membuat ulir
- pengelasan
- pengeboran
- meratakan permukaan benda putar
- pembuatan tirus.
Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama
mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet,
senter tetap dan lain-lain. Terlihat pada sebelah kiri adalah sebuah sumbu utama
mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam dimana didalamnya terdapat
susunan roda gigi yang dapat digeser melalui handel/tuas untuk mengatur putaran
mesin sesuai kebutuhan pembubutan. Terlihat pada sebelah kanan adalah jenis lain
sumbu utama mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap (G),
yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada saat pembubutan dintara
dua senter.
Di dalam kepala tetap ini terdapat serangkaian susunan roda gigi dan roda
pulley bertingkat ataupun roda tunggal dihubungkan dengan sabuk V atau sabuk
rata. Dengan demikian kita dapat memperoleh putaran yang berbeda-beda apabila
hubungan diantara roda tersebut diubah-ubah menggunakan handel/tuas pengatur
kecepatan (A), (C) dan (F). Roda (Pully V) bertingkat ini biasanya terdiri dari 3
atau 4 buah keping dengan sumbu yang berbeda dan diputar oleh sebuah motor
listrik. Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu putaran cepat dan putaran
lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja tunggal untuk membubut
benda dengan sayatan tipis sedangkan putaran lambat untuk kerja ganda yaitu untuk
membubut dengan tenaga besar dan pemakananya tebal (pengasaran). Arah putaran
mesin dapat dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini diperlukan
dengan maksud misalnya untuk membubut ulir atau untuk membubut dengan arah
berlawanan sesuai dengan sudut mata potong pahat.
Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu
pembubutan. Bentuk alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah
satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Permukaannya halus dan
rata sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain di atasnya lancar. Bila alas ini kotor
atau rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan
diperoleh hasil pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.
2.6.3 Eretan (carriage)
Seperti tubuh manusia, mesin pun bisa mengalami kerusakan baik ringan,
sedang dan berat. Karena itu dibutuhkan suatu perawatan rutin sehingga performa
dari mesin khususnya mesin bubut akan selalu dalam keadaan baik. Hingga saat ini
praktek pemeliharaan cenderung dimaknai sebagai tindakan yang terkait dengan
perbaikan peralatan setelah rusak. Pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Tujuan
pemeliharaan menjaga mesin dan peralatan terhadap kerusakan dan kegagalan
mesin dalam berproduksi. Secara umum kata pemeliharaan tidak akan terlepas
dengan pekerjaan memperbaiki, membongkar, atau memeriksa mesin secara
saksama dan menyeluruh (Maintenance, Repair, and Overhaul- MRO). Sistem
pemeliharaan sendiri mencakup pengertian memperbaiki perangkat mekanik dan
atau kelistrikan yang menjadi rusak. Tujuan umum dari pemeliharaan adalah :
- Menjamin ketersedian optimum peralatan yang tepat guna memenuhi
rencana kegiatan produksi dan proses produksi dapat memperoleh laba
investasi secara maksimal.
- Memperpanjang umur produktif suatu mesin pada tempat kerja bangunan
dan seluruh isinya.
- Menjamin ketersediaan seluruh peralatan yang diperlukan dalam kondisi
darurat.
- Menjamin keselamatan semua orang yang berada dan menggunakkan
sarana tersebut.
Disamping adanya tujuan dan keuntungan dalam perawatan/pemeliharaan
mesin, ada pula kerugian yang ditimbulkan dalam pelaksanaan pemeliharaan mesin
antara lain, Masih dimungkinkan adanya kegagalan dalam pelaksanaan,
membutuhkan tenaga kerja yang intensif dan diperlukan tambahan alat pendukung.
Selanjutnya akan di terangkan bagaimana cara perawatan mesin bubut
(konvensional) yang terkadang diabaikan oleh beberapa orang sehingga mesin
bubut (konvensional) tersebut menjadi cepat rusak, berikut akan di jelaskan cara
perawatan mesin bubut (konvensional) yang baik :
- Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semua
indikator berfungsi baik.
- Sebelum mengoperasikan mesin bubut (konvensional) ada baiknya jika
operator melakukan pemanasan (running maintenance) selama ± 5 s/d 10
menit, agar semua komponen menyesuaikan gerakan dan semua pelumas
yang ada di bak pelumas sudah beredar melumasi elemen-elemen mesin.
- Untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkan selalu
memeriksa/memberi pelumas pada elemen mesin yang bergerak.
- Jika sudah selesai digunakan mesin dibersihkan dari segala kotoran
,kemudian lumasi bagian-bagian yang perlu agar terbebas dari korosi yang
diakibatkan oleh oksidasi.
-
Langkah-Langkah Pengerjaan Pembuatan Benda Dengan Mesin Bubut:
Bahan : - Besi silinder sepanjang 250 mm
- Pahat dan pisau Mesin bubut
Alat : - Mesin bubut (konvensional)
Cara Kerja :
Refrensi
- http://sejarah-dari-mesin-bubut.html
- http://Prinsip-Kerja-Mesin-Bubut.htm
- http://Mesin bubut -Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas.htm
- Ngidoyono, Yatin.2010. Pemeliharaan Mekanik Industri. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
- Sentot Wijanarka, Bernardus.2012.Teori Dasar dan Praktik Perawatan.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.