Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi kita Muhamad
SAW.
Dalam pembuatan makalah ini saya menyampaikan tentang mesin potong
diantaranya mesin bubut, gerinda, dan mesin frais. Dimana denagan kemajuan
teknologi ini kita dituntut untuk paham akan dunia teknik karna kita sebagai anak teknik
harus lebih pintar bersaing di dunia industry, kenapa demikan? karena kesuksesan itu
sebenarnya adalah persaingan.
Selain itu saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan memberi motivasi kepada saya terutama kepada guru pembibing yaitu
bapak Ohing A, S.Pd.
Serta dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai wujud partisipasi saya
sebagai generasi pemuda dalam upaya Motivator awal atau langkah awal saya agar
bisa lebih paham dan mengerti sekaligus membuka cakrawala/wawasan di dunia teknik,
bukan hanya saya sebenarnya tapi juga pihak pembaca.

Karawang, September 2015

Didinn Rohyana
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1      LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................................1
1.2      RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
1.3      TUJUAN MAKALAH............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 MESIN BUBUT....................................................................................2
2.2 MESIN GERINDA................................................................................11
2.3 MESIN FRAIS......................................................................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................25
3.1 SIMPULAN..........................................................................................25
3.2 SARAN.................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
BAB I
(PENDAHULUAN)
1.1      LATAR BELAKANG
Semakin meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jaman pun ikut
berkembang dengan pesat. Karena perkembangan manusia sangat maju maka
bidang teknologi pun ikut mengalami perkembangan yang maju pula.
Jika diperhatikan, kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Karena
hampir semua alat yang digunakan terbuat unsur logam. Sehingga logam
mempunyai peranan aktif dalam kehidupan manusia dan menunjang teknologi
jaman sekarang. Oleh karena itu timbul usaha-usaha dari manusia untuk dapat
memperbaiki sifat-sifat logam tersebut. Salah satunya adalah dengan merubah
bentuknya,yaitu dengan beerbagai macam mesin seperti mesin bubut,frais,gerinda
dan mesin lain yang dapat membantu porses pengerjaan manusia di bidang industri.

1.2      RUMUSAN MASALAH


Bagaimana mempelajari dan membedakan mesin potong antara mesin bubut,
gerinda, dan mesin frais ?

1.3      TUJUAN MAKALAH


Membawa si pembaca agar mampu berpikir secara luas, sekaligus membuka
cakrawala pembaca tentang teknik pemesinan pada zaman sekarang ini. Selain itu
saya membuat makalah ini sebagai pelengkap proses belajar-mengajar sebagai nilai

tambah.
BAB II
(PEMBAHASAN)

2.1 MESIN BUBUT

Mesin bubut tahun 1911 menunjukkan bagian-bagiannya.

Mesin bubut kecil


Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja
yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan
translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi
besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi
penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk
konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Prinsip kerja

Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut
diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian mesin bubut


Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat
roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros
spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak
sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan
pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk
memutar pulley melalui sabuk.
Jenis-jenis Mesin Bubut

1. Mesin Bubut Universal


2. Mesin Bubut Khusus
3. Mesin Bubut Konvensional
4. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)

Jenis-Jenis Pahat Bubut


Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut
kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai.Gambar
berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di
hasilkan.Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan
pemakanan dari kanan kekiri.

macam-macam bentuk pahat bubut

Berdasarkan bentuknya,pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:

1. Pahat sisi kanan


2. Pahat pinggul/champer kanan
3. Pahat sisi/permukaan kanan
4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10. Pahat pinggul kiri
11. Pahat alur lebar
12. selain diagram

Berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang umum
dipakai,yakni pahat HSS dan carbide/tungsten carbide.
  Pahat High Speed Steel (HSS)
HSS bukan hanya digunakan memotong besi,tapi juga kayu , bahkan bagus
juga untuk pisau dapur.

Gb.HSS
  Pahat Carbide
Jenis pahat ini dibuat dengan campuran bahan kimia antara lain tungsten dan
karbon,tergantung sifat bahan yang dikehendaki. Kadang juga memakai methanol.

pahat tungsten carbide dan


holdernya
dijual juga di indonetwork

Namun pahat yang banyak dan gampang dijumpai dipasaran disini adalah yang
tidak memakai holder sehingga dalam aplikasinya kita mengelas bit ini ketang kainya
dengan kawat kuningan.

pahat carbide yang dilas dengan gagang


Namun begitu banyak juga toko perkakas online dari Inggris yang menjual pahat
carbide yang sudah di las.
pahat tungsten carbide dengan gagang di las

CARA MENGASAH PAHAT BUBUT

Meskipun dalam postingan sebelumnya kita tahu bahwa kita bisa membeli pahat
bubut yang siap pakai,namun cara mengasah pahat bubut adalah pelajaran yang
harus kita kuasai saat memulai belajar mesin bubut
Mengasah pahat adalah bagian dari tekhnik dan juga bagian dari seni. Dalam tutorial
mesin bubut kali ini yang kita pelajari adalah mengasah pahat bubut HSS. Pahat
bubut HSS dijual dalam keadaan  blank(belum dibuat sisi potongnya). Ukuran yang
tersedia biasanya mulai dari 5/16",3/8",1/2" dst (penampang) dan panjangnya
2",4",6"dst

Pahat HSS
Ada empat langkah yang harus ditempuh untuk membuat sebuah pahat bubut muka
kanan, yang akan kita pakai contoh dalam kasus mengasah pahat HSS kali ini,yaitu:
         Menggerinda di bagian ujung
         Menggerinda sisi kirinya
         Menggerinda sisi atasnya
         Membulatkan ujungnya
model yang menunjukkan bagian yang
digerinda

   

Pertama kita akan menggerinda bagian depan batang HSS ini (bagian yang
berwarna kuning dari model diatas). Gunakan batu gerinda kasar. Posisikan pahat
agak miring ke kiri 10-15 derajat. Hal inni akan membuat sudut pembebas,agar tidak
semua bagian pahat bersentuhan dengan benda kerja nantinya.

langkah 1.a

langkah 1.b
pahat menjadi panas

pendinginan
Proses pengerindaan membuat pahat menjadi panas,maka kita perlu sesekali
mencelubkan ke cairan pendingin selama kurang lebih 15 detik.
Di bawah ini adalah gambar setelah proses penggerindaan pertama.

langkah 1.c

Langkah kedua,kita akan menggerinda sisi potongnya,karena pahat yang kita buat
pahat kanan maka sisi potongnya ada di sebelah kiri(ditunjukkan warna merah pada
model).  Prosedur dasarnya adalah sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan
sisi sekitar sudut 10 derajat ke roda gerinda.
langkah 2.a

langkah 2.b

langkah 2.c

Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal pada sisi atas,pada
model ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus lebih berhati-hati,jangan
sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu
gerinda. Jika terjadi maka ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau lebih
rendah dari badan pahat itu sendiri,masih bisa dipakai memang,namun mungkin
akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat menyetel.
langkah 3.a

Langkah keempat atau terakhir adalah membulatkan ujung sisi potongnya. Untuk
tugas membubut yang normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar
diatas tidak akan bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius
kecil agar bisa digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam. Kurang lebih
bentuknya seperti gambar 4.b.

langkah 4.a

langkah 4.b
hasil akhir
Akhirnya,sebuah pahat sisi kanan,pahat yang paling umum digunakan membubut
telah jadi. Gambar dibawah menunjukkan contoh penggunaan pahat tersebut.

pemakaian
Untuk bahan tertentu,kemiringan dari sudut potong,sudut pembuangan tatal dan
pembebas,mungkin memerlukan ukuran yang berbeda.

CARA MEMBUBUT DENGAN BAIK

1. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan


2. Mempersiapkan pahat yang bagus
3. memasang pahat pada rumah pahat
4. menyenter pahat
5. mengatur putaran mesin
6. pasang benda kerja pada cekam
7. mulailah membubut

2.2 MESIN GERINDA

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda


benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa
logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan
untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan
untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil
las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan
permukaan benda kerja untuk  dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000
– 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi
aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus
permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan
kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong
benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk
memotong.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau
memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga
dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton,
keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum
menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu
juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin
gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih
besar.
Macam-macam batu gerinda.
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi
dari beberapa jenis batu gerinda :
a.         Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong
seperti handtap,       countersink, mata bor, dan sebagainya.
b.         Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat
bubut, dan sebagainya.
c.         Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d.        Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e.         Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam
suatu jenis produk.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna
batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah
muda, putih dan hijau.

Bagian-bagian Mesin Gerinda


Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat
sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja
dan menopang kepala rumah spindel.
            Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus
berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu
gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat
mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja
diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja ini.

Power Transmission
Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam
getaran. Power Transmission gerinda berupa spindle.
Point Of Operation
Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk
mengasah atau mengikis benda kerja.
Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian
atas badan pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.
Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan
merupakan pelindung tetap.
Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan
mempengaruhi hasil dari penggerindaan.

BAGIAN-BAGIAN DARI RODA GERINDA.


Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
a.         Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
b.        Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive
selama pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori
dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda
dalam pengasahannya.

PEMBUATAN RODA GERINDA.


Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk
dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42°- 45°
C.  Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda
gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara 1200°- 1300°C dan didinginkan
dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang maksimum
lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi keamanan, pemeriksaan
yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.

AKSI POTONG (PEMOTONGAN).


Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam.
Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda kerja,
akan memotong beram-beram yang kemudian menjadi merah dan panas karena
gesekan yang keras.

BAHAN ASAH/PENGASAH.
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride
dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai
sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan,
mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda :                    
a.    Amril  
adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase
campuran yang bermacam-macam.
b.    Corundum
adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya.
Amril dan corundum sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah
dan kain pengasah.
c.    Silicon carbide
            adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur tinggi
listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada temperatur 2000°C. Setelah itu
silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak. Silicon carbide
berwarna hitam kehijau-hijauan.
d.    Alumunium oxide
yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi listrik.
Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan dipatahkan,
dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
e.    Boron nitride
adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut
mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon carbide, suhunya
stabil hingga 1400°C.
f.     Intan
adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini dibuat
untuk pembuatan proses industri.

PEREKAT.
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan
melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe
perekat yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri :

a.     Vitrified bonds
adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa dicampur pada
suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan
pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi
oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti
roda gerinda untuk memotong karena tidak dapat menerima beban dari samping.
Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam persentase yang baik sehingga
mendapatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat
dengan mudah ditentukan oleh proses “vitrified”.

b.    Silicate bonds (mineral bond)


Komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng
ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan
perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260°C
selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas
dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut “pulder acting” yang digunakan
khusus untuk mengasah alat-alat potong.

c.    Shellac bonds (organik bond)


 Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm atau kurang.  Serbuk shellac
dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai shellacnya
meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran ini diroll menjadi
lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk pengerjaan halus dan ketahanan
terhadap panas rendah.

d.    Rubber bonds (organik bond).


Untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai
komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.

d.    Synthetic resin bond bakelite


adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda
potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan
kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.

Spesifikasi Batu Gerinda ( Grinding Wheels )


 
Pada saat anda melihat detail produk dari batu gerinda di Perkakasku.com,
anda akan melihat informasi mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam
bentuk serangkaian huruf dan angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya.
Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap batu grinda untuk menyatakan
kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat kekerasan
materialnya dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda
tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.
Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi
tersebut :
 Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum
digunakan adalah :
o A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)
o WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)
o C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
o GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan
bahan bangunan lainnya)
 Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil
nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.
o Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse
o Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
o Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine
o Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine
o Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine
 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan
material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D
menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.
o Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft
o Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft
o Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
o Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard
o Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard
 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang
umum digunakan adalah :
o B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
o BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan
bahan resin yang diperkuat
o V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material
hingga titik cair
o S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika
Sebagai contoh, kita ambil kode A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu
gerinda tangan Nippon Resibon, dengan kode produk BT045.
 A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium
Oksida
 Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada
tingkat kasar ( coarse)
 S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras (
hard )
 BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang
diperkuat
Dengan mengerti kode spesifikasi batu gerinda, tentunya ada akan
mengetahui batu gerinda mana yang sesuai untuk kebutuhan anda. Semoga artikel
ini dapat membantu anda untuk berbelanja batu gerinda tangan.

PEMELIHARAAN MESIN DAN KESELAMATAN KERJA

A. Pemeliharaan mesin dan peralatannya


Pemeliharaan mesin dan peralatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan
peralatan yang digunakan bisa awet dan tahan lama. Hal — hal yang menyangkut
pemeliharaan mesin dan peralatan yang harus dilakukan. adalah sebagai berikut:
a) Membersihkan mesin pada saat akan mulai bekerja dan pada saat selesai
bekerja.
b) Check kondisi tombol — tombol pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
c) Check fungsi dan penghisap debu atau pompa cooling apakah bekeja dengan
baik (jika ada).
d) check kondisi lampu pada mesin apakah berfungsi dengan baik.
e) Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup.
f) Pengencangan baut pengunci sekencangnya saja.
g) Olesi dengan oli pada bagian-bagian yang terbuka dan mudah berkarat.
h) Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan olesi dengan oli.

B. Keselamatan kerja

a) Batu Gerinda
Sesuaikan batu gerinda dengn material yang akan digerinda.
Periksa batu gerinda dari kerusakan (visual / sound test )
Pencekaman batu gerinda harus benar.
Periksa kesetimbangan batu gerinda (batu gerinda harus balance)
Periksa eksentrisitas batu gerinda ( truing dan dressing )
Gunakan cutting speed yang direkomendasikan.

b) Mesin gerinda
Kuasai operasi penggunaan mesin gerinda.
Untuk pengerindaan kering, mesin gerinda harus dilengkapi dengan penghisap
debu.
Untuk pengerindaan basah mesin gerinda harus dilengkapi dengan pompa
pendingin.
Untuk mesin gerinda bangku ( pedestal grinder ) jarak antara batu gerinda dan meja
harus disetel sedekat mungkin ( maksimal 2mm )

c) Operator
Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar.
Pakailah kacamata pelindung.
Pakailah masker pelindung pernapasan.
Rambut tidak boleh panjang.
Kuku tidak boleh panjang.
Bila perlu gunakan topi pelindung.

2.3 MESIN FRAIS


Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan mampu

1. Menyebutkan defenisi mesin frais


2. Menyebutkan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin frais
3. Menyebutkan jenis-jenis mesin frais
4. Menyebutkan dan menjelaskan kegunaan pisau mesin frais
5. Menyebutkan macam-macam pemegang pisau mesin frais
6. Menyebutkan defenisi dan kegunaan dividing head
7. Menjelaskan prinsip gerakan mesin frais
8. Menjelaskan teknik pengefraisan
9. Menjelaskan arah gerakan pemotongan pisau frais
10. Menjelaskan kecepatan potong dan pemakanan pisau mesin frais
Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk mengerjakan peralatan
mesin dari logam dengan gerakan utama alat potongnya berputar.
Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mesin frais adalah:

1. Permukaan rata dan datar


2. Permukaan siku dan sejajar
3. Permukaan bersudut
4. Beralur dan berbentuk
5. Roda gigi
6. Benda-benda persegi
JENIS-JENIS MESIN FRAIS
Mesin Frais Horizontal
Adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang
alat potong pada posisi mendatar.
Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya sama dengan mesin frais
universal. Biasanya digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur. Type
lain dari mesin ini adalah mesin frais type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja
mesin ditahan sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai.

Mesin Frais Vertikal


Adalah mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang
alat potong dengan posisi tegak.
Poros utama mesin frais tegak di pesang pada kepala tegak (vertical head
spindle). Posisi kepala ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 60 0.
Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur,
melobang dan dapat mengerjakan permukaan melingkar atau bulat.
Mesin Frais Universal
Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan
mesin frais vertikal.mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan muka,
datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur
dalam. Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan
yang mudah digeser, diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan etrsebut berupa
meja siku (fixed angular table), meja miring (inclinable universal table), meja putar
(rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical head spindel).

PISAU FRAIS

Pisau Frais Sisi


Digunakan untuk mengefrais permukaan datar benda kerja dengan
menggunakan mesin frias horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini terdapat
tiga type yaitu type H untuk baja keras, type N untuk baja sedang (normal) dan type
W untuk baja lunak.

Pisau Frais Muka


Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi
samping. Pisau ini digunakan untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak benda
kerja dengan menggunakan mesin frais vertikal.

Pisau Frais Alur Sisi dan Muka


Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting cutter). Gunanya untuk
membuat alur atau celah dengan menggunakan mesin frais horizontal.

Pisau Frais Gergaji


Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter). Digunakan untuk membelah
atau memotong benda kerja dan membuat alur.

Pisau Frais Pembentuk


Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan untuk  membentuk
permukaan benda kerja.
Pisau Frais Roda Gigi
Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini terdapat dua jenis ukuran, yaitu
sistem modul untuk ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk ukuran inchi.

Pisau Frais Sudut


Digunakan untuk membuat permukaan bersudut. Pisau ini ada dua macam,
yaitu pisau frais bersudut tunggal dan pisau frais bersudut ganda.

Pisau Frais Jari


Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan untuk membuat alur, pembesaran
lobang dan pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau terdapat pada bagian
muka dan bagian samping.

Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut


Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada bagian muka, belakang
dan samping. Pisau alur bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut.
Mata potong pisau terdapat pada bagian depan dan sampingnya. Pisau alur
bersudut terdapat dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur
bersudut lancip.

PEMEGANG MATA PISAU


Adaptor
Digunakan untuk memegang pisau frais muka. Adaptor dibagi dua macam,
yaitu adaptor dengan pasak memanjang, digunakan untuk memegang pisau frais
muka ukuran besar yang mempunyai alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak
melintang digunakan untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil.

Koled
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau pisau frais alur yang
bertangkai silendris. Ada dua jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk
memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan koled W digunakan untuk memegang
pisau frais silendris berulir.
Sarung Pengurung (Arbor)
Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau alur berukuran besar yang
bertangkai konis/tirus. Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais dan mur
pengunci gunanya untuk mengunci pisau frais dan sarung arbor.

Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur utama dari arbor, yaitu
ukuran arbor dan jenis ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor type A, adalah
arbor yang berukuran pendek, tidak perlu didukung dan tidak melentur pada saat
pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung
dibagian ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan mudah melentur pada saat
pemakaiannya. Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir kanan.

KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD)


Digunakan untuk mendapatkan pembagian jarak yang sama antara masing-
masing. Pada kepala pembagi ada dua komponen, yaitu komponen utama, terdiri
dari komponen yang melaksanakan pembagian dan komponen pendukung terdiri
dari kepala lepas dan roda gigi.
Bagian unit utama kepala pembagi dilengkapi dengan piring pembagi yang
berlobang dan engkol pembagi yang berhubungan langsung dengan poros ulir
cacing yang sekaligus memutar cekam benda kerja dengan perantaraan roda gigi
cacing. Jumlah gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan putaran engkol
pembagi dengan putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda kerja) adalah 40 :
1. artinya bila 40 kali putaran engkol piring pembagi diputar, maka poros roda gigi
cacing akan berputar 1 kali putaran penuh.

PRINSIP GERAKAN MESIN FRAIS


Gerakan pemotongan terjadi saat alat potong berputar yang diikuti dengan
gerakan pemakanan dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan berputar disebut
juga dengan gerakan utama yaitu gerakan berputar alat potong sambil memotong
benda kerja. Gerakan pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah
pemotongan. Gerakan pemakanan berbentuk lurus dan melingkar. Gerakan
pengikatan adalah gerakan menekan benda kerja dan alat potong yang
memungkinkan sisi potong dapat dengan mudah memotong benda kerja.
TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat potong
(pisau frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua macam teknik
pengefraisan, yaitu:

1. Pengefraisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik
pengefraisan ini menggunakan mesin frais datar.

1. Pengefraisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau frais
mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan
pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.

ARAH GERAKAN PEMOTONGAN


Arah gerakan pemotongan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu arah
pemotongan searah dengan gerakan maju benda kerja dan arah gerakan
pemotongan berlawanan dengan arah gerakan maju benda kerja.
Jika putaran pisau frais searah dengan gerakan benda kerja, metoda
pengefraisan ini disebut juga dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-tiap
mata potong memotong mulai dari permukaan luar menyayat ke dalam dan berakhir
pada batas kedalaman pemotongan. Gaya pemotongan cenderung menarik benda
searah dengan arah gerakan pisau frais. Akibatnya laju gerakan meja tidak teratur
akibat adanya gaya tarikan gaya pemotongan pisau frais.Gaya pemotongan terbesar
terjadi pada saat awal pemotongan.
Pengefraisan dengan metoda pemotongan berlawanan arah adalah gerakan
pemotongan pisau berlawanan dengan arah gerakan pemotongan benda kerja.
Setiap mata potong memotong permukaan benda kerja dimulai dari permukaan
terendah sampai ke permukaan yang tertinggi.  Gaya pemotongan kecil terjadi pada
sat awal melakukan pemotongan dan bertambah besar sampai akhir pemotongan.
Akibat lain dari cara pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja akan
terangkat akibat gaya tarik mata potong.
Pengefraisan dengan menggunakan pisau frais muka (face andmill cutter)
gaya dan arah pemotongan merupakan gabungan dari metode pemotongan searah
dan metode pemotongan berlawanan arah. Untuk pisau frais yang mempunyai
diameter sama dengan benda kerja, gaya pemotongannya dimulai dari dengan
metoda pemotongan berlawanan arah pada akhir pemotongan akan terjadi metoda
pemotongan searah.

KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN


Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan
pemotongan alat potong dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut
kecepatan potong dan pemakanan.
Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya
bram yang terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan
potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil
harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam
pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan
diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka satu
putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini disebut jarak
keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais berputar n putaran
dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata potong pisau frais menjadi p
x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam satu menit disebut juga dengan
kecepatan potong (V). Maka:

Tabel 6. Harga Kecepata Potong


Bahan Bahan Pisau Frais
Baja HSS HSS Stelit Tantalum Tngsten
Karbon Super Karbit Karbid
Alumunium 83 – 66 166 – 332 20 – 34 267 – 498 50 – 84 332 – 664
Kuningan 13 – 26 24 – 58 14 – 24 50 – 64 44 – 64 116 – 200
Perunggu 10 – 20 21 – 44 10 – 16 34 – 54 34 – 50 64 – 142
Besi Tuang 10 – 14 10 – 16 26 – 42 16 – 24 42 – 64
Besi Tempa 12 – 16 16 – 26 24 – 34 30 – 44 84 – 108
Baja Karbon 10 – 15 10 – 16 20 – 30 20 – 30 50 – 64
Lunak 10 – 14 24 – 34 14 – 24 14 – 20 94 – 164
Sedang 20 – 30 38 – 50 84 – 124
Tinggi 16 – 26
10 – 16

Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya


adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais.
Pemakanan mempengaruhi gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya
pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan proses pemotongan. Besarnya
pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f           = Besarnya pemakanan per menit
F          = Besarnya pemakanan per mata pisau
T          = Jumlah mata potong pisau
n          = Jumlah putaran pisau per menit
Tabel 7. Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata
potong mm)
Jenis Jenis Bahan Benda
Pisau Alumuniu Kuninga Perungg Baja Baja Baja Besi
Frais m n u Sedang Keras Campura Tuang
n
Muka 0,55 0,55 0,45 0,23 0,20 0,18 0,33
Spiral 0,43 0,43 0,35 0,18 0,15 0,13 0,25
Sisi dan 0,33 0,33 0,28 0,15 0,13 0,10 0,20
Muka 0,28 0,28 0,23 0,13 0,10 0,10 0,15
Jari 0,15 0,15 0,13 0,07 0,07 0,05 0,10
Bentuk 0,15 0,13 0,10 0,07 0,05 0,05 0,07
Gergaji
Selama pemotongan, pisau frais bergerak sepanjang bidang pemotongan.
Panjang gerakan pisau frais tersebut dapat dianalisis seperti gambar
Dari segitiga siku-siku ABC dapat dianalisis bahwa
Sedangkan panjang gerakan pisau frais (L) adalah
Dimana:
L          = Panjang gerakan pisau frais
l           = Panjang bidang pemotongan
R          = Jari-jari pisau frais
D         = Dalamnya pemotongan
BAB III
(PENUTUP)

3.1 SIMPULAN
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin bubut adalah suatu Mesin perkakas
yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.Selain itu untuk benda kerja
yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-
bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Mesin gerinda merupakan mesin yang
berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Mesin frais adalah
sejenis mesin perkakas untuk berputar. Jadi pada dasarnya kita dalam
menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu
benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.

3.2 SARAN
Sebagai anak teknik kita dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun dengan
catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya mesin tersebut. Selain tahu cara
mengoprasikannya kita juga harus mampu membedakan mesin-mesin berdasarkan
fungsi dan kegunaannya.
DAFTAR PUSTAKA

www.google.co.id
http://id.wikipedia.org
http://kaskus.co.id
http://kompas.com
http://bagaimanamembubutyangbaik.blogspot.de

Anda mungkin juga menyukai