Dosen Pengampu:
Oleh:
NIM : 2202132
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Mesin Sekrap/Ketam”, yang merupakan salah satu
tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia Akademik pada semester satu. Dalam makalah ini,
penulis membahas mengenai pengertian mesin sekrap/ketam, latar belakang, tujuan, jenis-
jenis mesin sekrap/ketam, bagian-bagian mesin sekrap/ketam.
Dalam Menyelesaikan Makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada bapak HERRY DARMADI, ST,MT. selaku dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia Akademik yang telah memberikan tugas akhir membuat karya ilmiah ini, dalam
tugas akhir ini penulis mengambil judul mengenai mesin sekrap/ketam, sehingga
pengetahuan penulis mengenai mesin sekrap/ketam semakin bertambah dan hal itu sangat
bermanfaat bagi penulis dikemudian hari.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Mesin Sekrap/Ketam.................................................................................3
B. Fungsi Mesin Sekrap/Ketam........................................................................................3
C. Jenis-jenis Mesin Sekrap/Ketam.................................................................................4
D. Dasar Pekerjaan Menyekrap.......................................................................................4
E. Pekerjaan Mengetam....................................................................................................5
F. Pahat Mesin Ketam.......................................................................................................6
G. Penjepitan Benda Kerja...............................................................................................7
H. Bagian-bagian Mesin Sekrap.......................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................9
A. Simpulan........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa
mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi
suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah
tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan
pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi
semakin meningkat.
Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban
manuasia tidak mungkin terjadi. Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu
memanfaatkan logam sebagai alat bantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai
macam konstruksi mesin, bangunan dan lainnya dapat tercipta dengan adanya logam.
Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau
penyambungan. Dalam hal ini bebagai proses merancang logam dengan
menggunakan mesin perkakas.
Mesin perkakas ialah mesin yang digunakan membuat suku bagian dari mesin
dan alat-alat dengan kecepatan yang lebih besar dan juga lebih halus dari pada kalau
dibuat dengan tangan. Mesin perkakas untuk menyayat adalah mesin-mesin yang
digunakan untuk menyayat serupih-serupih. Mesin perkakas untuk menyayat ini
merupakan dasar dari seluruh aparat produksi. Sebab dengan mesin perkakas ini
dibuat segala macam mesin seperti mesin untuk mengolahan kayu, rokok, tekstil,
tabung radio, motor-motor dan terutama juga mesin perkakas, perkakas dan alat-alat
ukur yang kita pakai (C. Van dan Harun, 1981: 23).
Untuk bermacam-macam pengerjaan dibuat mesin-mesin khusus misalnya
untuk mengetap mur-mur, untuk memotong ulir sekerup pada baut, untuk memotong
kikir. Adapula mesin-mesin perkakas yang dikontruksi untuk bermacam-macam
pengerjaan seperti mesin bubut, mesin frais, mesin pengasah perkakas, mesin sekrap,
mesin bor, yang masing-masing mencakup bidang tertentu dari pengerjaan dengan
mesin (C. Van dan Harun, 1981: 23).
1
Mesin sekrap dipakai terutama untuk mengerjakan bidang-bidang yang datar.
Berlainan dengan mesin bubut maka pada mesin sekrap maka pahat lah yang
melakukan gerak utama yaitu gerakan lurus maju mundur, satu langkah kerja dan satu
langkah kembali (C. Van dan Harun, 1981: 35).
Mesin sekrap ini bisa melakukan beberapa fungsi seperti meratakan sebuah
bidang datar , tegak maupun bidang miring. Mesin ini juga bisa membuat bidang yang
bersudut atau bertingkat. Selain itu, bisa juga membuat alur pasak, alur ekor burung,
bahkan alur V. Mesin sekrap juga memiliki bagian-bagian dan penjepit benda kerja.
Mesin ini juga memiliki dasar pekerjaan menyekrap, pekerjaan mengetam dan banyak
jenis-jenis dari mesin ini.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang di jelaskan di makalah ini, maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah sebagai berikut.
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca
dapat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Mesin sekrap (shaping Machine) merupakan jenis mesin perkakas yang memiliki
gerak utama yakni bolak balik secara horizontal. Mesin sekrap atau mesin ketam adalah
satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengubah permukaan-permukaan bidang rata
sesuai dengan bentuk-bentuk yang dikehendaki (Daryanto, 1992: 53), antara lain:
Bidang-bidang datar.
Bidang saling menyiku tegak lurus.
Bidang alur buntu dan alur tembus.
Bidang-bidang bertingkat
Bidang bersudut.
Fungsi utama mesin ini adalah untuk merubah bentuk serta ukuran benda kerja seperti
apa yang di inginkan. Mesin sekrap ini bisa melakukan beberapa fungsi seperti meratakan
sebuah bidang datar , tegak maupun bidang miring. Mesin ini juga bisa membuat bidang
yang bersudut atau bertingkat. Selain itu, bisa juga membuat alur pasak, alur ekor burung,
bahkan alur V.
3
C. Jenis-jenis Mesin Sekrap/Ketam
Mesin sekrap/ketam memiliki banyak jenis-jenisnya (Daryanto, 1992: 54), yaitu:
Panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi, gerak langkah
mundur memerlukan waktu lebih pendek dari pada langkah maju. Untuk langkah
maksimum poros harus ditempatkan pada jarak maksimum dari titik pusat roda gigi, pada
waktu langkah maju pros melintasi jarak dari paling kiri ke paling kanan dan melintasi
jarak tersebut pada waktu langkah mundur, oleh sebab itu langkah maju memakan waktu
lebih lama dari pada langkah mundur.
Jarak yang ditempuh pahat sekrap dengan satuan meter/menit selama langkah kerja
disebut kecepatan potong, sedangkan kecepatan mundur adalah kecepatan pahat sekrap
selama langkah mundur (langkah tanpa memotong). Pada waktu langkah mundur
mekanisme penggerak pemakanan bekerja, gerak pemakanan ini dapat dilakukan secara
manual, hanya saja hal tersebut mengakibatkan kerugian yang berupa kasarnya
permukaan benda kerja dan permukaan benda tersebut tidak konstan (Daryanto, 1992: 58-
59).
4
Kerugian tadi dapat dihindari dengan cara menggerakkann gerak pemakanan secara
otomatis, roda gigi retchet dengan lidah jentera (lidah pengungkit). Baut dan lidah
pengungkit dihubungkan dengan batang penggerak waktu gerakan maju, gerakan putar
dari lidah pengungkit dipindahkan ke spindel penggerak meja, pada gerakan berikutnya
batang penggerak bergerak mundur dan lidah pengungkit 180º, maka arah pemakanan
terbalik, pemakanan dapat disetel dengan baut, pengerjaan kasar lidah pengungkit bisa
melewati beberapa gigi, penyelesaian akhirnya melewati gigi demi gigi.
E. Pekerjaan Mengetam
Pada pengerjaan mengetam ada jenis-jenis mengetam (Daryanto, 1992: 62-63), yaitu:
1. Mengetam datar
Mengetam datar ialah bahwa penggerak pahat yang menyayat ke arah mendatar
dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung dari
bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka
penyayatan di mulai dari sebelah kanan ke arah kiri, tetapi jika sudut bebasnya netral
maka pahat ini dapat bergerak bebas dari kanan ke kiri atau sebaliknya.
2. Mengetam tegak
Dalam mengetam tegak maka gerak penyayatan pahat berlangsung dari atas ke
arah bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakan sayatan pahat dilakukan
dengan memutar eretan pahat dengan tangan, kedudukan pelat pahat pada penyayatan
ini harus dimiringkan secukupnya agar pemegang pahat tidak mengenai bidang kerja
dan pahat tidak menekan benda kerja yang di sekrap pada langkah ke belakang. Tebal
pemakanan hendaknya tipis saja kuramg lebih 0,5 mm, pada taraf penyelesaian
pakailah pahat halus dengan suudt-sudut bebas yang kecil, usahakan agar ujung mata
pemotongnya mengenai benda kerja.
3. Mengetam sudut
5
4. Mengetam alur
Alur yang dapat di sekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu, alur
tembus.
Bentuk pahat ketam hampir sama dengan bentuk pahat bubut, perbedaannya terletak
pada sudut-sudut bebas muka dan sampingnya lebih kecil, sudut bebas yang lebih kecil
ini dimaksudkan untuk menghindari getaran-getaran pada pahat atau pada benda kerja
karena penyayatan pada mesin ketam jauh lebih lambat dari peyayatan pada mesin bubut,
bentuk dan besarnya sudut-sudut pahat tersebut sangat penting karena baik tidaknya hasil
penyayatan tergantung sebagian dari cara mengasah sudut-sudut pahat itu.
Bentuk pahat ketam yaitu pahat ketam kasar lurus, pahat ketam kasar lengkung, pahat
ketam dasar, pahat ketam runcing, pahat ketam sisi, pahat ketam sisi kasar, pahat ketam
masuk kedalam atau ketam masuk keluar lurus, pahat ketam masuk kedalam atau pahat
ketam masuk keluar diteruskan dan pahat ketam profil (Daryanto, 1992: 62).
6
G. Penjepitan Benda Kerja
Alat-alat jepit yang umum digunakan pada waktu mngetam ialah catok (ragum) dan
alat-alat jepit yang digunakan pada mesin bor, benda kerja yang akan diketam harus
dijepit dengan kuat agar kedudukannya tidak berubah atau lepas terdorong pahat yang
menyayatnya, jika benda itu dijepit pada catok maka catok harus diikat dengan kuat
dengan dua atau tiga baut pengikat pada meja mesin, benda kerja hendaknya betul-betul
datar dan tidak berubah(Daryanto, 1992: 64).
Ragum yang digunakan pada pekerjaan mengetam biasanya dapat diatur dan berputar
dan mempunyai garis-garis pembagi ukuran dalam derajat menyudut. Jika permukaan
benda kerja tidak rata maka penjepitnya jangan langsung pada mulut jepit, melainkan
harus dilandasi dengan landasan besi bulat agar kedudukan mulut jepit itu tidak berubah.
Sebelum penjepit dikeraskan benda kerja dipukul perlahan-lahan dengan palu lunak agar
kedudukannya rapat dengan landasan. Cara lain ialah dengan memakai suatu baji penekan
yang dipasang antara kedua mulut ragum, dengan alat ini benda kerja tidak perlu dipukul-
pukul lagi karena dengan bentuknya yang tirus itu benda kerja akan tertekan kebawah
sehinggah letaknya rapat dengan landasan (Daryanto, 1992: 64-65).
7
13. Motor.
14. Eksentrik penggerak.
15. Support/eretan tegak.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan mesin sekrap
(shaping Machine) merupakan jenis mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni
bolak balik secara horizontal. Mesin sekrap atau mesin ketam adalah satu mesin perkakas
yang digunakan untuk mengubah permukaan-permukaan bidang rata sesuai dengan
bentuk-bentuk yang dikehendaki antara lain bidang-bidang datar, bidang saling menyiku
tegak lurus, bidang alur buntu dan alur tembus, bidang-bidang bertingkat, bidang
bersudut.
Fungsi utama mesin ini adalah untuk merubah bentuk serta ukuran benda kerja seperti
apa yang di inginkan. Mesin sekrap ini bisa melakukan beberapa fungsi seperti
meratakan sebuah bidang datar , tegak maupun bidang miring. Mesin ini juga bisa
membuat bidang yang bersudut atau bertingkat. Selain itu, bisa juga membuat alur pasak,
alur ekor burung, bahkan alur V. Mesin sekrap/ketam memiliki banyak jenis-jenisnya,
yaitu mesin sekrap lengan kuat, mesin sekrap horisontal, mesin sekrap vertikal/mesin
tusuk, mesin serut sisi terbuka, mesin ketam eretan, mesin ketam roda gigi.
Bentuk pahat ketam yaitu pahat ketam kasar lurus, pahat ketam kasar lengkung, pahat
ketam dasar, pahat ketam runcing, pahat ketam sisi, pahat ketam sisi kasar, pahat ketam
masuk kedalam atau ketam masuk keluar lurus, pahat ketam masuk kedalam atau pahat
ketam masuk keluar diteruskan dan pahat ketam profil.
9
Alat-alat jepit yang umum digunakan pada waktu mngetam ialah catok (ragum) dan
alat-alat jepit yang digunakan pada mesin bor, benda kerja yang akan diketam harus
dijepit dengan kuat agar kedudukannya tidak berubah atau lepas terdorong pahat yang
menyayatnya, jika benda itu dijepit pada catok maka catok harus diikat dengan kuat
dengan dua atau tiga baut pengikat pada meja mesin, benda kerja hendaknya betul-betul
datar dan
10
DAFTAR PUSTAKA
C. Van, Terheijden., dan Harun. 1981. Alat-Alat Perkakas. Bandung: Bina cipta.
Widiarto. 2008. Teknik Permesinan Jilid 2 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan
SekolahMenengah Kejuruan.
11