Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi menuntut kemajuan di seluruh bidang kehidupan. Tak
terkecuali di bidang Industri. Berbagai produk teknologi bermunculan setiap
tahunnya bahkan untuk industri elektronika, telekomunikasi mengalami
perkembangan yang sangat cepat. Penggunaan komputer sebagai salah satu
pendukung utama dalam kerja-kerja desain sangat membantu menghasilkan
produk yang inovatif.
Pada umumnya bahan baku teknik diperoleh dari alam yang
bersumber dari dalam perut bumi. Pengolahan bahan-bahan alam tersebut
melibatkan berbagai disiplin ilmu yang ada dalam bidang keteknikan. Bahan
baku tersebut diolah dengan berbagai teknologi. Untuk proses pembentukan
lanjut umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin perkakas.
Tuntutan

yang

tinggi

dalam

industri

manufakturing

guna

menghasilkan produk yang berkualitas memicu para enginer untuk


memikirkan bagaimana cara menghasilkan produk yang memiliki nilai
kompetitif yang tinggi, ekonomis, dan handal, guna memenuhi keinginan
persaingan yang semakin tinggi dalam bidang manufakturing. Seringkali
bahan logam yang keras dihasilkan dari proses pengecoran logam, memiliki
kondisi permukaan yang kurang sesuai, tidak rata, dengan bentuk dan ukuran
yang diinginkan. Bahan logam tersebut memerlukan operasi lanjut guna
membentuk permukaannya agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Pembuatan komponen-komponen automotif, pesawat aeroangkasa, peralatan
medik memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dan kondisi permukaan yang
halus. Pembentukan komponen-komponen tersebut untuk dalam jumlah yang
massal dilakukan dengan metode cetakan.
Operasi pemesinan logam pada umumnya dilakukan dengan
menggunakan mesin-mesin perkakas. Dalam dunia industri permesinan

logam pada dasarnya terdiri atas dua konsep dasar yaitu pemesinan
tradisional dan non tradisional. Pada proses pemesinan tradisional benda kerja
yang dimesin umumnya menghasilkan sisa pemotongan yang disebut dengan
chip (serpihan). Proses ini umumnya menggunakan mesin-mesin perkakas
seperti mesin bubut, freis, bor, ketam, gergaji, gerinda, dan lain-lain.
Mesin ketam atau mesin sekrap merupakan mesin dengan kemampuan
untuk membuat benda kerja sedemikian rupa agar semirip mungkin dengan
jobsheet yang telah diberikan. Cara kerja mesin tersebut yaitu gerakan bolakbalik pada benda kerja. Dalam proses penyekrapan terdapat berbagai macam
jenis penyekrapan diman jenis pahat atau alat pemotongnya juga berbedabeda.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan mesin sekrap?
2. Apa saja bagian-bagian pada mesin sekrap?
3. Bagaimana mekanisme bekerjanya mesin sekrap?
4. Apa saja jenis-jenis dari mesin sekrap?
5. Apa sajakah alat potong dan jenis pahat dalam mesin sekrap?
6. Apa sajakah macam mesin sekrap?
7. Bagaimana tahap dalam proses penyekrapan?
8. Bagaimana hitungan yang ada dalam proses penyekrapan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian mesin sekrap
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari mesin sekrap
3. Mahasiswa dapat mengerti dan paham bagaimana cara kerja mesin
sekrap
4. Mahasiswa dapat mengerti dan paham tentang jenis dari mesin
sekrap
5. Mahasiswa dapat mengerti jenis pahat dalam mesin sekrap
6. Mahasiswa dapat membedakan dan paham tentang berbagai macam
mesin sekrap
7. Mahasiswa dapat mengerti serta memahami proses penyekrapan
8. Mahasiswa dapat menerapkan hitungan dan rumus dalam pengerjaan
benda kerja dengan mesin sekrap
D. Manfaat

Makalah ini disusun dengan tujuan agar emberikan manfaat serta


pemahaman bagi mahasiwa mengenai berbagai aspek yang menyangkut
masalah penyekrapan. Mulai dari mesin, jenis mesin sekrap, proses mesin
sekrap, serta perhitungan pada saat penyekrapan berlangsung.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mesin Sekrap

Mesin perkakas moderen dimulai pada tahun 1775, ketika penemu


dari negara Inggris bernama John Wilkinson membuat mesin bor horisontal
untuk mengerjakan permukaan silinder dalam. Sekitar tahun 1794, Henry
Maudslay membuat mesin bubut yang pertama. Sesudah itu, Joseph
Withworth mempercepat penggunaan mesin perkakas Wilkinson dan
Maudslay tersebut dengan membuat alat ukur yang memiliki kecermatan
sepersejuta inchi pada tahun 1830. Penemuan tersebut amat sangat berharga,
karena pada saat itu metode pengukuran yang cermat dibutuhkan untuk
produksi

massal

komponen-komponen

mesin

yang

mampu

tukar

(interchangeable parts). Tujuan untuk membuat komponen yang mampu


tukar pada saat awalnya muncul di Eropa dan USA pada waktu yang
bersamaan. Sistem produksi massal sebenarnya baru diterapkan pada tahun
1798 yang dirancang oleh Whitney. Pada waktu itu ia menerima kontrak kerja
dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memproduksi senapan perang
sebanyak 10.000 buah, dengan semua komponennya mampu tukar.
Selama abad ke 19, mesin perkakas standar seperti mesin bubut,
sekrap, planer, gerinda, gergaji, frais, bor, gurdi telah memiliki ketelitian yang
cukup tinggi, dan digunakan pada saat industrialisasi di Amerika Serikat dan
Eropa dimulai. Selama abad ke 20, mesin perkakas berkembang dan menjadi
makin akurat kemampuan produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin perkakas
makin khusus penggunaannya. Dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1950
mesin perkakas yang lebih besar tenaganya dan rigid dibuat untuk
mengefektifkan penggunaanya bersamaan dengan tersedianya material alat
potong. Selama tiga dasawarsa terakhir , para ahli teknik telah membuat
mesin perkakas yang memiliki kemampuan dan kepresisian sangat tinggi
dengan digunakannya kontrol komputer. Dengan demikian memungkinkan
proses produksi menjadi sangat ekonomis.
Mesin sekrap merupakan suatu mesin perkakas dengan gerakan utama
lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal. Mesin sekrap (shaping
machine) juga sering disebut dengan mesin ketam atau serut. Mesin sekrap
mempunyai gerak utama bolak-balik horizontal dan berfungsi untuk
mengubah bentuk dan ukuran benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah

ditentukan. Alat yang terdapat dalam mesin sekrap, yang bertujuan untuk
mengubah bentuk dan ukuran benda kerja yaitu pahat. Mesin ini digunakan
untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan
lain-lain pada posisi mendatar, tegak,ataupun miring.

Gambar 1.1 Mesin sekrap

Pahat bekerja pada saat gerakan maju, dengan gerakan ini dihasilkan
pekerjaan, seperti:
1. Meratakan bidang: baik bidang datar, bidang tegak maupun bidang miring.
2. Membuat alur: alur pasak, alur V, alur ekor burung, dsb.
3. Membuat bidang bersudut atau bertingkat.
4. Membentuk: yaitu mengerjakan bidang-bidang yang tidak beraturan
Hasil pekerjaan dari beberapa pahat tersebut, dapat dicontohkan seperti
produk benda kerja dibawah ini.

Gambar 1.2 Contoh benda kerja yang dihasilkan mesin sekrap


Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau
dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak
lurus bolak-balik atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan
maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan
dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran
diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak
engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui
tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan
gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang
eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah berubah.

B. Bagian- bagian pada Mesin Sekrap


Mesin sekrap mempunyai bagian utama seperti yang telah ditunjukkan
dari gambar dibawah ini

Gambar 2.1 Bagian Utama Mesin Sekrap


Dari gambar diatas, fungsi dari masing-masing bagian yaitu :
a. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas
pengatur.
b. Lengan
Lengan bergungsi untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat
dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas
badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya lurus.
c. Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan
setelah mengendorkan pengikat lengan
d. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar
roda pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan
dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan
dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan dapat
dimiringkan

untuk

penyekrapan

bidang

bersudut

atau

miring.

Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan.


e. Tuas pengatur gerak otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan
panjang engkol yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi
menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan gerak
ingsutan (feeding).

f. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin
per menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus
pada saat mesin berhenti
g. Luas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai
panjang benda yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah
kanan atau kiri
h. Meja
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda
kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan
eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis

C. Mekanisme Kerja Mesin Sekrap


Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini
memiliki mekanisme kerja yang cukup sederhana. Pada mesin sekrap,
terdapat gerakan memutar yang bersumber dari motor yang kemudian diubah
menjadi gerak lurus ataukah gerak bolak-balik melalui blok geser serta
lengan penggerak. Letak langkah dapat diatur dengan spindle posisi. Untuk
mengatur panjang langkah, gunakan bantuan blok geser. Dalam menentukan
ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain panjang
langkah maksimum, jarak masimum tiap gerakan meja mesin ke arah
mendatar serta jarak maksimal gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun
meja mesin.
Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu
mekanik

dan

hidrolik.

Pada

mekanisme

mekanik

digunakan crank

mechanism . Pada mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh
sebuah pinion yang disambung pada poros motor listrik melalui gear
box dengan empat, delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dari roda gigi
utama tersebut menjadi langkah per menit (strokes per minute, SPM).
Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat
diukur tanpa bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari

langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet


lengannya dapat ditarik kembali. Kerugian sistem hidrolik yaitu penyetelen
panjang langkah tidak teliti.

Gambar 3.1 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap

Secara umum, mekanisme cara kerja mesin sekrap adalah seperti yang
telah dijelaskan di atas. Selain itu, mesin sekrap mempunyai kegunaan khusus
contohnya untuk memotong roda gigi. Daya yang digunakan kepada mesin
dengan motor tersendiri, baik melalui roda gigi maupun sabuk atau dengan
menggunakan sistem hidrolis. Pergerakan ulak-alik pahat dapat diatur dengan
beberapa cara. Mesin skrap yang lebih tua digerakkan dengan roda gigi atau
ulir hantaran, tetapi pada umumnya sekarang mesin skrap digerakkan dengan
lengan osilasi dan mekanisme engkol.
Dalam menjalankan mesin sekrap untuk praktikum, yang perlu diatur
adalah putaran engkol dan panjang langkah pengirisannya. Pengirisan benda
kerja dilakukan ketika alat iris bergerak maju. Panjang langkah alat iris
disesuaikan dengan panjang bidang yang akan diiris. Biasanya panjang
langkah alat iris sama dengan panjang benda kerja ditambah panjang awalan
kurang lebih 20 mm dan panjang sisa kurang lebih 10 mm. Jumlah langkah
maju mundur per menit tergantung pada kecepatan potong dari bahan yang
diserut dan panjang langkahnya.
Gerakan mesin skrap

Mesin ini dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai dengan
sepanjang 550 mm. Mesin sekrap mempunyi gerakan utama yaitu gerakan
mendatar, mesin ini juga disebut Mesin Slotting Horizontal. Untuk
menjalankannnya diperlukan gerakan utama, feed (langkah pemakanan) dan
penyetelan (dalamnya pemakanan).
Gerakan utama atau gerakan pemotongan
Gerakan ini ditunjukkan oleh pahat. Ada perbedaan langkah kerja dan
langkah bukan kerja. Selama langkah kerja (gerak maju) chip akan terpotong
dan selama langkah tidak kerja (gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa
memotong banda kerja. Kedua langkah ini dibentuk oleh gerak lingkaran.

Gerakan feed (langkah pemakanan)


Gerakan ini akan menghasilkan chip. Untuk menskrap datar benda kerja yang
terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan dengan pahat.

Penyetelan (dalamnya pemakanan)


Penyetelan ini akan menghasilkan kedalaman potong. Menyekrap mendatar
dapat dilakukan dengan gerakan pahat kebawah sedangkan untuk tegak
dengan gerakan benda kerja ke samping.

Gambar 3.2 Dalam Pemakanan pada Benda Kerja

Bentuk mesin skrap


Secara garis besar mesin skrap terdiri dari: penyangga, meja, ram (lengan),
penggerak utama, dan penggerak langkah pemakanan.
Dalam mekanisme kerjanya, bagian mesin sekrap smempunyai
perannya masing-masing. Berikut peran beberapa bagian yang dirasa
penting :

10

1. Ram (Lengan)

Gambar 3.3 Lengan Mesin Sekrap


Lengan berada di guideway dan menghasilkan gerakan utama.
Dibagian depannya (kepala), lengan membawa Tool Slide. Pahat dipegang
pada tool post yang mempunyai posisi tetap pada engsel di clapper box.
Pada saat langkah maju, clapper ditekan oleh clapper box dengan gaya
potong (tenaga potong). Pada saat langkah mundur clapper terangkat.
Dengan cara ini kerusakan pada pahat dan benda kerja dapat dihindarkan.
2. Tool slide

Gambar 3.4 Tool Slide


Tool Slide dapat

disetel

untuk penyekrapan

miring.

Untuk keperluan ini

dilengkapi

dengan pembagi
sudut. Spindle didalam lengan digunakan untuk menyetel posisi langkah.
Benda kerja dapat dipegang secara berlainan dimeja mesin. Oleh sebab itu
langkah gerak harus dapat distel sesuai dengan posisi benda kerja. Untuk
menyetelnya tangkai pengunci dikendorkan dan lengan digerakkan kearah
yang diperlukan dengan memutar spindle untuk menyetel posisi langkah.
Gerak utama dan panjang langkah Mesin Sekrap
11

1. Gerak utama
Gerak utama adalah langkah maju dan langkah mundur. Biasanya
diubah dari gerak berputar ke gerak lurus oleh batang ayun. Motor listrik
menggerakkan roda penggerak ke roda gigi yang dipasang pada poros yang
dapat distel dengan baut spindle.
Balok

geser

akan

meluncur

bolak-balik

pada

batang

ayun. Dengan moment putar dari roda gigi, batang ayun mempunyai titik
galang didasar mesin yang berayun maju dan mundur dengan bebas. Sebuah
penghubung memindahkan gerakan berayun ini ke lengan. Adapula mesin
skrap yang digunakan merupakan mesin dengan sistem hidrolik.
2. Panjang langkah
Panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi.
Gerak langkah mundur memerlukan waktu yang pendek daripada langkah
maju. Untuk langkah maksimum poros harus dutempatkan pada jarak
maksimum dari titik pusat roda gigi.
Diwaktu langkah terpendek, poros terpasang dekat sekali dengan
centre. Perbedaan diantara sudut a dan sudut b sangat kecil sekali. Oleh
sebab itu perbedaan langkah maju dengan langkah mundur tidak terlalu
banyak.
Daya yang digunakan mesin dengan motor tersendiri, baik melalui
roda gigi maupun sabuk atau dengan menggunakan sistem hidrolis.
Pergerakkan ulak-alik pahat dapat diatur dengan beberapa cara. Beberapa
mesin skrap yang lebih tua digerakkan dengan roda gigi atau ulir hantaran,
tetapi pada umumnya sekarang mesin skrap digerakkan dengan lengan
osilasi dan mekanisme engkol.

Cara pemasangan pahat

12

Gambar 3.5 Cara Pemasangan Pahat


Untuk menghindari lenturan, pahat harus dipasang atau dijepit
sependek mungkin. Pada pemakanan mendatar pahat dipegang tegak terhadap
benda kerja. Pada pengerjaan ini di waktu gerak mundur clapper akan
terangkat dengan menyetel tool slide pada pemakanan miring, tool post dapat
dimiringkan

tanpa

dapat

kembali

lagi.

Supaya

dapat

dimiringkan

kembali, clapper box dipasang setegak mungkin.

Cara memegang benda kerja

Gambar 3.6 Cara Memegang Benda Kerja


Untuk memegang benda kerja biasanya dipegang pada meja atau
tanggem. Pegangan ini akan menghindarkan terlemparnya benda kerja pada
waktu dikerjakan. Pegangan ini akan diperkuat oleh permukaan benda kerja
yang kasar yang diklem pada tanggem. Pada benda kerja yang tipis tidak
rusak maka pengkleman tidak boleh terlalu kuat.

13

Permukaan yang dipegang harus cukup besar. Jika permukaan yang dipegang
terlalu kecil tekanan tiap persegi akan bertambah besar.
Chip dan kotoran akan mempengaruhi pemegangan, oleh sebab itu
permukaan yang akan dipegang harus bersih.

Penyetelan panjang langkah


Panjang langkah meliputi panjang benda kerja (l), panjang langkah awal (la)
dan panjang langkah akhir (lu). Untuk menghindari waktu yang tak berguna
(la dan lu) benda kerja tidak boleh terlalu panjang. Sesuai pedoman la = 20
mm dan lu = 10 mm.
D. Jenis-jenis Mesin Sekrap
Mesin Sekrap adalah mesin yang relatif sederhana. Biasanya
digunakan dalam ruang alat atau untuk mengerjakan benda kerja yang
jumlahnya satu atau dua buah untuk prototype (benda contoh). Pahat yang
digunakan sama dengan pahat bubut. Proses sekrap tidak terlalu memerlukan
perhatian/ konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan penyayatan. Mesin
Sekrap yang sering digunakan adalah Mesin Sekrap horizontal. Selain itu,
ada Mesin Sekrap vertical yang biasanya dinamakan mesin slotting/slotter.
Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper) dan planner.
Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif kecil, sedang proses
planner untuk benda kerja yang besar. Berikut ini dijelaskan jenis-jenis dari
mesin sekrap :
a. Mesin Sekrap Datar atau Horizontal (Shaper)

14

Gambar 3.1 Mesin Sekrap Datar atau Horizontal (Shaper)


Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan
serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan
horizontal.

Benda

kerja

didukung

pada

rel

silang

sehingga

memungkinkan benda kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau


vertikal dengan tangan atau penggerak daya. Pada mesin ini pahat
melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja melakukan
gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok
untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.
b. Mesin Sekrap vertikal (slotter)

Gambar 3.2 Mesin Sekrap vertikal (slotter)


Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam,
menyerut dan bersudut serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan

15

yang sukar dijangkau. Selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk
operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Gerakan pahat dari
mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa bergeser
ke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga dilengkapi
dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan
pembagian bidang yang sama besar.
c. Mesin Sekrap eretan (planner)

Gambar 3.3 Mesin Sekrap eretan (planner)


Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar
(berat). Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolakbalik, sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan.
Lebar benda ditentukan oleh jarak antar tiang mesin. Panjang langkah
mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.
E. Alat Potong dan Jenis Pahat pada Mesin Sekrap
Pada dasarnya prinsip pemotongan benda kerja pada mesin sekrap
yaitu pahat bergerak maju mundur, benda kerja bergerak ke arah melintang.
Pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah maju, pada saat langkah
mundur benda kerja bergeser. Seperti yang telah dijabarkan pada bab
mekanisme mesin sekrap.

16

Gambar 5.1 Gerak pemotongan benda kerja


Setiap jobsheet atau kebutuhan benda kerja dalam dunia pemesinan
berbeda-beda setiap bentuk benda kerja yang diinginkan pun pasti juga
berbeda. Untuk itu, jenis pahat mesin sekrap terdiri dari berbagai macam
bentuk sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Berikut merupakan macammacam bentuk pahat pada mesin sekrap :

Gambar 5.2 Pahat Sekrap Kasar Lurus

Gambar 5.3 Pahat Sekrap Kasar


Lengkung

Gambar 5.4 Pahat sekrap datar

Gambar 5.6 Pahat sekrap sisi

Gambar 5.5 Pahat sekrap runcing

Pahat sisi kasar

17

Pahat sisi datar

Gambar 5.7 Pahat sekrap profil

Gambar 5.8 Pahat sekrap ekor burung.

Pahat masuk dalam atau ke


luar diteruskan

Jenis bahan pahat


Selain alat potong yang harus sesuai dengan jobsheet, jenis bahan pahat juga
menentukan dengan benda kerja yang akan disekrap. Jenis bahan pahat yang
dimaksudkan yaitu :
H.S.S
Digunakan untuk memotong material yang mempunyai tegangan tarik
tinggi.
Carbride
Digunakan untuk benda-benda tuangan.

Gambar 5.9 Jenis pahat HSS dan Carbride


F. Macam-macam Penyekrapan
Penyekaraban dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini :
a. Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat
dilakukan dengan cara mendatar (horizontal) dan cara tegak (vertikal).
Pada penyekrapan arah mendatar yang bergerak adalah benda kerja atau

18

meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan langkah penyayatan dan


ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat.
Adapun langkah persiapan penyekrapan bidang mendatar sebagai
berikut.
1. Pemasangan benda kerja pada ragum.
2. Pemasangan pahat rata.
3. Pengaturan panjang langkah pahat.
4. Pengaturan kecepatan langkah pahat.
5. Pengaturan gerakan meja secara otomatis.
6. Setting pahat terhadap benda kerja.
Penentuan ketebalan penyayatan pahat. Untuk pemakanan banyak
digunakan pahat kasar. Besarnya feeding diambil = 1/3 dari tebal
pemakanan.Langkah kerja penyekrapan rata yaitu:
1. Kedalaman pemotongan dilakukan dari eretan alat potong.
2. Feeding dilakukan oleh gerakan meja.
3. Meja bergeser pada saat lengan luncur bergerak mundur.
b. Penyekrapan tegak
Pada penyekrapan tegak, yang bergerak adalah eretan pahat naik
turun.Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat
harus diatursedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung
saja yang menyayatdan bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal
pemakanan diatur tipis 50 mm.
Langkah

kerja

penyekrapan

tegak

sesuai

dengan

penyekrapanyang datar ;
1. Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja.
2. Feeding dilakukan oleh gerakan eretan alat potong.
c. Penyekrapan menyudut
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja
agarmenghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini

19

yang bergerakadalah eretan pahat maju mundur.Pengaturan ketebalan


dilakukan dengan memutar ereten pahat sesuai dengankebutuhan sudut
pemakanan.Langkahkerjapenyekrapanmenyudutyaitu :
1. Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
2. Feeding dilakukan oleh eretan alat pemotong.
d. Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, mesin sekrap dapat digunakan untuk
membuat alur:
1. Alur terus luar
2. Alur terus dalam
3. Alur buntu
4. Alur tembus
Mengatur panjang langkah dan kedudukan langkah
Untuk mengatur panjang langkah dan kedudukan langkah kita
harus memperhatikan sebagai berikut:
Menghitung langkah yang diperlukan sesuai dengan panjang
benda kerja yaitu panjang benda kerja ditambah dengan kebebasan
langkah kemuka dengan belakang.
PL = L + x + x
L = panjang benda kerja
X = kebebasan langkah kebelakang ( 1-12 m )
x = kebebasan langkah kemuka ( +6mm )
G. Proses Penyekrapan
Proses penyekrapan terjadi dengan tahap-tahap berikut ini, pertama
kali yaitu dengan menjalankan mesin, dengan tahapan berikut ini :
1. Lengan digerakkan dengan cara memutar roda pemeriksa untuk melihat
kemungkinan tertabraknya lengan.
2. Menentukan banyak langkah per menit.
3. Motor mesin dihidupkan dengan cara memasukkan tuas kopling dan

20

mesin akan mulai bekerja.


4. Mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulai dari langkah
halus sampai langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin
5. Menghentikan kerja mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling
kemudian matikan motor.
Standard Operating Procedure (SOP)
Prosedur standar operasi untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara
umum disesuaikan dengan jenis pekerjaan, jenis mesin yang digunakan,
tempat kerja, kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan pertimbangan
terhadap hal-hal tersebut prosedur kerja dibuat secara tersendiri oleh
pelaksana pekerjaan.
Langkah-langkah pekerjaan yang dibuat secara umum merngikuti
urutan sebagai berikut :
a. Pelajari gambar kerja
b. Buat rencana urutan pengerjaan/ pembentukan bidang benda
c. Tentukan peralatan serta bahan yang akan dipergunakan
d. Siapkan mesin dan peralatan lainnya
e. Pasang alat potong dan benda kerja sesuai prosedur
f. Gunakan alat - alat keselamatan kerja sesuai ketentuan
g. Lakukan proses pemotongan benda sesuai metode dan urutan
pengerjaan yang telah ditentukan.
h. Lakukan pemeriksaan/ pengukuran benda selama dan setelah proses
pemotongan
i. Bersihkan semua peralatan yang digunakan , kemudian kembalikan
dan simpan pada tempatnya semula.
j. Laporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada tahap-tahap
sebelumnya
H. Perhitungan
Sebelum dilakukan pengerjaan benda kerja, mesin sekrap yang
digunakan diperlukan adanya perhitungan. Hal ini dilakukan agar benda
kerja yang dihasilkan sesuai dan presisi sesuai dengan jobsheet yang
diperintahkan. Elemen pemesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus yang
identik dengan elemen pemesinan beserta proses pemesinan yang lain. Pada
proses sekrap gerak makan (f) adalah gerakan pahat per langkah penyayatan,

21

kecepatan potong adalah kecepatan potong rata-rata untuk gerak maju dan
gerak kembali dengan perbandingan kecepatan = Vm/Vr.Harga Rs < 1.
Elemen dasar tersebut sebagai berikut.

g
Gambar 8.1
Elemen Dasar

pada Mesin Sekrap


Kecepatan potong rata-rata

Keterangan :
l t = lv + lw + ln
np = jumlah langkah per menit
lv = 20 mm
ln = 10 mm

Kecepatan makan

Keterangan :
f = gerak makan; mm/langkah

Waktu pemotongan

Kecepatan penghasil beram

22

Besar

kecilnya

tergantung

pada

kecepatan
jenis

material

potong
yang

dipotong dan alat yang digunakan. Daftar


kecepatan potong dapat dilihat pada tabel

berikut
ini :
Gambar
8.2
Kecepacan penyekrapan Mesin Sekrap

Gambar 8.3 Sudut Penyekrapan

Pada kecepatan langkah kerja, pena eksentrik akan membawa lengan


pembawa, yaitu pada gerak maju dari A sampai B (sudut) dan gerak mundur
dari B sampai A ( sudut ). Terlihat bahwa gerak mundur lebih cepat dari gerak
maju, hal ini karena waktu tempuh (keliling lingkaran) untuk gerakan mundur
lebih pendek. Praktisnya, perbandingan antara kecepatan gerakan maju dan
mundur adalah 3 : 2. Jika mesin sekrap membuat langkah kerja 200 langkah
per menit, artinya 100 langkah maju dalam 3/5 menit dan langkah mundur

23

dalam 2/5 menit. Untuk panjang langkah 300 mm maka kecepatan potong
(Vc) adalah 100 langkah kerja (maju) sepanjang 300 mm dalam 3/5 menit
sama dengan 30.000 mm dalam 3/5 menit atau kecepatan potong sama
dengan 100 x 300 x 5/3 dalam 1 menit = 50.000 mm/ menit. = 50 m / menit.
Jadi dengan ini dapat disimpulkan :
Kecepatan potong (Vc) = banyak langkah dalam menit (n) x panjang langkah
(L) x 5/3 .

Gambar 8.3 Panjang langkah pada Mesin Sekrap

Vc = Kecepatan potong
N = Banyak langkah per menit ( Rpm)
L = Panjang langkah

24

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, dari pembahasan serta pemaparan materi diatas
maka dapat ditarik kesimpulan :
Mesin sekrap merupakan suatu mesin perkakas dengan gerakan utama
lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal. Mesin sekrap (shaping
machine) juga sering disebut dengan mesin ketam atau serut. Mesin sekrap
mempunyai gerak utama bolak-balik horizontal dan berfungsi untuk
mengubah bentuk dan ukuran benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan. Alat yang terdapat dalam mesin sekrap, yang bertujuan untuk
25

mengubah bentuk dan ukuran benda kerja yaitu pahat. Mesin ini digunakan
untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan
lain-lain pada posisi mendatar, tegak,ataupun miring.
Mesin sekrap mempunyai komponen-komponen yang fungsinya
saling keterkaitan. Jenis dari pahat serta macam mesin sekrap juga
mempunyai variasi masing-masing.
Dalam proses penyekrapan, terdapat beberapa tahap yang harus
dipatuhi supaya benda kerja yang dikerjakan menjadi benda produk yang
sesuai jobsheet. Selain itu, perhitungan diperlukan agar langkah dalam mesin
sekrap menciptakan kesempurnaan hasil benda produk.

B. Saran
Berikut saran dari penulis mengenai mesin sekrap, bagi para
pemakainya :
1. Sebelum mengoperasikan mesin Mesin Sekrap kita harus
mengenalnya juga memahami tentang mesin tersebut terlebih
dahulu.
2. Seharusnya kita mengetahui dan memahami komponen-komponen
mesin sekrap sebelum menggunakannya.
3. Menaati prosedur-prosedur peraturan dalam menggunakan mesin
sekrap.
4. Memperhatikan perhitungan yang mempengaruhi proses serta
hasil dari benda produk.

26

DAFTAR PUSTAKA
Paryanto, M.Pd.Materi Pembelajaran Proses Sekrap (Shaping). Yogyakarta:
Universitas Sebelas Maret.
http://amitkumarsmiley.weebly.com/uploads/7/2/9/8/7298199/__lec_12__13
_shaping_planing_and_slotting_operations.pdf
(Di akses 26 Oktober 2015)
http://textofvideo.nptel.iitm.ac.in/112105126/lec20.pdf
(Di akses 26 Oktober 2015)
http://www.nptel.ac.in/courses/112105127/pdf/LM-20.pdf
(Di akses 26 Oktober 2015)
http://imam12mk.blogspot.co.id/2014/09/proses-skrap.html
(Di akses 26 Oktober 2015)
http://ikaapriliaayu.blogspot.co.id/2014/05/mesin-sekrap.html
(Di akses 26 Oktober 2015)

27

28

Anda mungkin juga menyukai