Anda di halaman 1dari 24

KARYA TULIS ILMIAH

“Mesin Bubut”

Tugas ini dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :

Ida Yeni Rahmawati,S.Pd.,MPd.

Disusun Oleh:

Farhan Fahrizal Rahmadhani

Teknik Mesin 2B

NIM : 20511504

Program Studi Teknik Mesin

Universitas Muhammadiyah Ponorogo


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya karya
tulis ilmiah dengan judul “Mesin Bubut” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak lupa
ucapan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikiran sehingga karya tulis ini bisa tersusun sebagaimana
mestinya.
Dalam penyusunan makalah ini dapat disadari bahwa masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari pembaca sekalian.

Madiun, 11 Juli 2021


Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar isi.....................................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan
Latar belakang.................................................................................................1
Rumusan masalah...........................................................................................1
Tujuan Penulisan.............................................................................................1
Metode pembuatan makalah...........................................................................1
Bab II : Pembahasan
Jenis-jenis mesin bubut..................................................................................2
Jenis-jenis alat potong mesin bubut...............................................................6
Macam-macam alat pencekam pada mesin bubut.......................................19
Bab III : Simpulan dan saran....................................................................................24
Daftar Pustaka............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin Bubut adalah salah satu jenis mesin dalam permesinan yang di gunakan untuk
membuat atau membentuk benda kerja dengan cara menghilangkan bagian yang tidak di
gunakan sehingga membentuk benda kerja yang di butuhkan. Proses menghilangkan
bagiannya dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri,
mesin bubut sangat berperan penting misalnya dalam industry otomotif, mesin bubut
berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut roda gigi,
poros, tromol dan lain-lain. Di samping itu mesin bubut memiliki jenis-jenis yang banyak
sesuai dengan fungsinya dan alat potong yang sangat beragam serta memiliki beberapa jenis
alat pencekam. Maka dari itu dalam makalah ini kita akan mencoba mengenal berbagai
macam jenis jenis mesin bubut dan macam macam alat potong mesin bubut serta alat
pencekam pada mesin bubut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada karya tulis ilmiah ini meliputi:
1) Apa saja jenis-jenis mesin bubut?
2) Apa saja macam-macam alat potong dalam mesin bubut?
3) Apa saja macam-macam pencekam dalam mesin bubut?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah:
1) Untuk mengetahui jenis-jenis mesin bubut
2) Untuk mengetahui macam-macam alat potong mesin bubut
3) Untuk mengetahui macam-macam alat pencekam pada mesin bubut
BAB II
Kajian Pustaka

Mesin Bubut
Pengertian Mesin Bubut adalah Alat untuk mengubah bentuk benda kerja dengan jalan
menyayat dengan mengunakan pahat.Mesin bubut mempunyai primsip kerja sebagai berikut :
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.

A. Jenis-Jenis Mesin Bubut


a. Mesin Bubut Centre Lathe
Cara kerja mesin bubut centre lathe  yaitu benda kerja dipegang (dicekam) pada poros
spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada
pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lainn.

b. Mesin Bubut Facing Lathe


Mesin bubut facing lathe biasa digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk
piringan yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat
disetting pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
c. Mesin Bubut Sabuk
Cara kerja mesin bubut sabuk yaitu poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir.
Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan
yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir

d. Mesin Bubut Turret Sadel


Sistem kerjanya sama dengan mesin bubut turret namun pada mesin bubut jenis ini
menggunakan keberadaan sadel untuk melakukan pengaturan dan pengoperasian
f. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut jenis ini sangat membantu industri massal dan untuk pengoperasiannya
tidak perlu tenaga ahli. Tingkat kesulitan pada mesin bubut jenis ini hanya pada penyettingan
perintah operasi. Namun, setelah itu pekerjaan identik bisa terus dilakukan mesin ini jalankan
dengan urutan kerja dan hasil serupa

g. Mesin Bubut Vertical Turning and Borning Milling


Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari
tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang
yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan.
B. Macam-Macam Alat Potong pada Mesin Bubut
Pada kegiatan produksi di industri manufaktur yang menggunakan fasilitas mesin
perkakas, alat potong merupakan salah satu jenis alat yang mutlak diperlukan untuk
melakukan proses produksinya. Berbagai macam dan bentuk alat potong yang digunakan
sesuai dengan hasil produk yang diinginkan. Alat potong berfungsi untuk menyayat/
memotong benda kerja sesuai dengan tuntutan bentuk dan ukuran pada gambar kerja. Pada
proses pembubutan ada beberapa jenis alat potong yang digunakan diantaranya: senter bor/
centre drill, mata bor/ drill, konter bor, reamer, kontersing, pahat bubut dll.
Hasil produk pada proses pemesinan bubut sangat dipengaruhi oleh kondisi dan
geometris alat potong yang digunakan, yang proses penyayatnya/ pemotongan dapat dapat
dilkukan dengan cara gerak memanjang, melintang atau menyudut tergantung pada hasil
bubutan yang diinginkan
1. Geometris alat potong
   Hal yang sangat penting diperhatikan adalah bagaimana alat potong dapat menyayat
dengan baik, dan untuk dapat menyayat dengan baik alat potong diperlukan adanya sudut
baji, sudut bebas dan sudut tatal sesuai ketentuan, yang semua Ini disebut dengan istilah
geometris alat potong. Sesuai dengan bahan dan bentuk pisau, geometris alat potong untuk
penggunaan setiap jenis logam berbeda. 
a.  Pahat bubut rata kanan
  Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80º dan sudut-sudut bebas lainnya
sebagaimana gambar 26, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang
pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam. 
  b.  Pahat bubut rata kiri
  Pahat bubut rata kiri memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk
pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati
posisi kepala lepas.                                   
 

 c.   Pahat bubut muka 


  Pahat bubut muka memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk
pembubutan rata permukaan benda kerja (facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar
benda kerja ke arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai dari titik senter ke arah luar
benda kerja tergantung arah putaran mesinnya.
 
  
d.   Pahat bubut ulir
  Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat,
sudut puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan
ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60°.
  
 

 e.  Pahat Alur
Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-macam pahat
alur digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur atau ukuran clip.

 2.    Penggunaan pahat bubut luar


   Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa salahsatu alat potong yang sering digunakan
pada proses pembubutan adalah pahat bubut. Bentuk, jenis dan bahan pahat ada bermacam-
macam yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Prosesnya adalah benda kerja yang
akan dibubut bergerak berputar sedangkan pahatnya bergerak memanjang, melintang atau
menyudut tergantung pada hasil pembubutan yang diinginkan.    

    
 
    berdasarkan bentuknya diaatas , pahat bubut dari kiri ke kanan :
    a)     pahat kiri         
b)    pahat potong
c)    pahat kanan
d)    pahat rata
e)    pahat radius
f)    pahat alur
g)   pahat ulir
h)   pahat muka
i)    pahat kasar

  3.   Pahat bubut dalam        


   Selain pahat bubut luar, pada proses pembubutan juga sering menggunakan pahat
bubut dalam. Pahat jenis ini digunakan untuk membubut bagian dalam atau memperbesar
lubang yang sebelumnya telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya juga bermacam-
macam dapat berupa pahat potong, pahat alur ataupun pahat ulir, ada yang diikat pada tangkai
pahat. Bentuk ada yang khusus sehingga tidak diperlukan tangkai pahat. Contoh pemakaian
pahat bubut dalam ketika memperbesar lubang dan membubut rata bagian dalam.

   

   4.  Pahat potong 
   Pahat potong adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai digunakan untuk
memotong benda kerja.
5.   Pahat bentuk
   Pahat bentuk digunakan untuk membentuk permukaan benda kerja, bentuknya sangat
banyak dan dapat diasah sesuai bentuk yang dikehendaki operatornya. adalah jenis-jenis
pahat berbentuk radius. 

   6.   Pahat keras       
   Pahat keras yaitu pahat yang terbuat dari logam keras yang mengandung bahan
karbon tinggi yang dipadu dengan bahan-bahan lainnya, seperti Cemented Carbid, Tungsten,
Widedan lain-lain. Pahat jenis ini tahan terhadap suhu kerja sampai dengan kurang lebih
1000° C, sehingga tahan aus/gesekan tetapi getas/rapuh dan dalam pengoperasiannya tidak
harus menggunakan pendingin, sehingga cocok untuk mengerjakan baja, besi tuang, dan jenis
baja lainnya dengan pemakanan yang tebal namun tidak boleh mendapat tekanan yang besar.
Di pasaran pahat jenis ini ada yang berbentuk segi tiga, segi empat dan lain-lain yang
pengikatan dalam tangkainya dengan cara dipateri keras (brassing) atau dijepit menggunakan
tangkai dan baut khusus.  

  7.   Bor senter        
  Bor senter digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai
tempat kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannnya disesuaikan dengan kebutuhan
yaitu sekitar 1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut. Pembuatan
lubang senter pada benda kerja diperlukan apabila memilki ukuran yang relatif panjang atau
untuk mengawali pekerjaan pengeboran.
8.   Kartel      
   Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada permukaan benda
kerja, agar tidak licin yang biasanya terdapat pada batang-batang penarik atau pemutar yang
dipegang dengan tangan. Hasil pengkartelan ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus
tergantung gigi kartelnya

    Macam-macam pahat berdasarkan material pembentuknya :


   a.  Pahat High Speed Steel (HSS )
   High speed steel (HSS) adalah perkakas yang tahan terhadap kecepatan kerja yang
tinggi dan temperatur yang tinggi juga dengan sifat tahan softening, tahan abrasi, dan
tahan breaking. HSS merupakan peralatan yang berasal dari baja dengan unsur karbon yang
tinggi. Pahat HSS ini digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Beberapa
unsur yang membentuk HSS antara lain Tungsten/wolfram (W), Chromium (Cr), Vanadium
(V), Molydenum (Mo), dan Cobalt (Co). Kekerasan permukaan HSS dapat ditingkatkan
dengan melakukan pelapisan. Material pelapis yang digunakan antara lain : tungsten karbida,
titanium karbida, dan titanium nitride, dengan ketebalan pelapisan 5~8 μm. Pahat jenis ini
mampu mempertahankan kekerasan pada suhu moderat dan digunakan secara luas untuk
mata bor, pahat bubut, dan tap. Selain itu harganya juga relatif murah

.    

   b. Pahat Karbida (HCS)


  Pahat ini dibuat dari campuran antara karbida dan kobalt. Karbida mendapatkan
kekerasan mereka dari biji-bijian tungsten dan ketangguhan mereka dari ikatan ketat yang
dihasilkan oleh aksi penyemenan dari logam tersebut. Kekerasannya sekitar 90 HRC.
Ketahanan aus dan ketangguhan (resistensi shock) dari karbida dapat diubah dengan
memvariasikan jumlah kekerasan kobalt. Pahat jenis ini lebih unggul dibandingkan dengan
pahat HSS, karena pahat ini memiliki ketangguhan dan ketahanan terhadap abrasi serta
keausan. Selain itu, resistensi terhadap deformasi termal/perubahan bentuk karena panas, juga
cukup baik. Oleh karena itu, harga pahat jenis ini juga relatif mahal.

c. Pahat Baja
   Karbon Baja dengan kandungan karbon yang relatif tinggi (0,7% - 1,4% C) tanpa
unsur lain dengan prosentasi unsur lain yang rendah (2% Mn, W, Cr) mampu mempunyai
kekerasan permukaan yang cukup tinggi. Baja karbon ini bisa digunakan untuk kecepatan
potong rendah (sekitar VC – 10 m/min) karena sifat martensit yang melunak pada temperatur
sekitar 250°C. Pahat jenis ini hanya dapat digunakan untuk memotong logam yang lunak
ataupun kayu. Karena harganya yang relatif murah maka sering digunakan untuk tap (untuk
membuat ulir)                  .
     Keuntungannya:
    1.Digunakan untuk kecepatan potong yang rendah.
    2.Dapat memotong material benda kerja yang lunak.                                             
    3.Harganya murah.        
d. Pahat Paduan Cor Nonferro
   Sifat-sifat paduan cor nonferro adalah diantara HSS dan Karbida (Cemented Carbide)
dan digunakan dalam hal khusus diantara pilihan dimana karbida terlalu rapuh dan HSS
mempunyai hot hardness dan wear resistance yang terlalu rendah. Jenis material ini dibentuk
secara tuang menjadi bentuk-bentuk yang tidak terlampau sulit misalnya tool bit (sisipan)
yang kemudian diasah menurut geometri yang dibutuhkan.Paduan nonferro terdiri dari 4
macam eleman utama adalah sebagai berikut :1. Cobalt : sebagai pelarut bagi elemen elemen
lain2. Krom(Cr) : (10% s.d 35% berat) yang membentuk karbida.3.Wolfram (W) : (10% s.d
25% berat) sebagai pembentuk karbida4.Karbon : 3% C menghasilkan jenis yang keras dan
tahan aus

   e. Pahat Keramik


    Keramik adalah material paduan metalik dan non metalik. Proses pembuatannya
melalui powder processing. Keramik secara luas mencakup karbida, nitrida, borida, oksida,
silikon, dan karbon. Keramik mempunyai sifat yang relatif rapuh.Beberapa contoh jenis
keramik sebagai perkakas potong adalah :1.  Keramik oksida atau oksida aluminium (Al2O3)
murni atau ditambah 30% titanium (TiC) untuk menaikkan kekuatannonadhesif. Disertai
dengan penambahan serat halus (whisker) dari SiC dimaksudkan untuk mengurangi
kegetasan disertai dengan penambahan zirkonia (ZrO2) untuk menaikan jumlah retak mikro
yang tidak terorientasi guna menghamabat pertumbuhan retak yang cukup besar dan memiliki
sifat yang sangat keras dan tahan panas.
  2.  Nitrida silicon (Si3N4) disebut kombinasi Si-Al-O-N

 f. Pahat CBN (Cubic Boron Nitride)


   CBN termasuk jenis keramik. Dibuat dengan penekanan panas (HIP, 60kbar, 1500°C)
sehingga bentuk grafit putih nitrida boron dengan strukrur atom heksagonal berubah menjadi
struktur kubik. Pahat sisipan CBN dapat di buat dengan menyinter serbuk nitrida boron tanpa
atau dengan material pengikat Al2O3, TiN, atau Co.CBN memiliki kekerasan yang sangat
tinggi dibandingkan pahat sebelumnya. Pahat ini bisa digunakan untuk permesinan berbagai
jenis baja pada keadaan dikeraskan, besi tuang, HSS, atau karbida. CBN memiliki afinitas
yang sangat kecil terhadap baja dan tahan terhadap perubahan reaksi kimia sampai dengan
kecepatan potong yang sangat tinggi. Saat ini, pahat CBN sangat mahal sehingga
pemakaiannya sangat terbatas

g. Pahat Intan
Merupakan pahat potong yang sangat keras yang merupakan hasil
proses sintering serbuk intan tiruan dengan pengikat Co (5%-10%). Hot hardness sangat
tinggi dan tahan terhadap deformasi plastis. Sifat ini ditentukan oleh besar butir intan serta
prosentase dan komposisi material pengikat. Karena intan pada temperatur tinggi akan
berubah menjadi grafit dan mudah terdifusi dengan atom besi, maka pahat intan tidak dapat
di gunakan untuk memotong bahan yang mengadung besi (ferros). Cocok untuk “ultra high
precision & mirror finish cutting” bagi benda kerja nonferro (Al Alloys,
Cu Alloys, plastics, rubber).

C. Macam-Macam Alat Pencekam


1. Pencekam alat benda kerja
a. Chuck rahang 2
Digunakan untuk menjepit dan memutar bagian berbentuk tidak teratur pada mesin
bubut.

b. huck rahang 3 (Three jaw / self centering jaw chuck)


Self Centering chuck ialah chuck yang biasanya memiliki rahan (jaw) tiga buah yang
masing-masing memiliki tiga pemutar untuk arah mengunci dan membuka jepitan terhadap
benda kerja, namun dalam pemakaiannya jika salah satu dari lubang kunci ini diputar maka
semua jaw akan bergerak serempak mengunci atau membuka. Kendati pemakaiannya hanya
untuk memegang benda kerja yang berbentuk bulat atau bersegi tiga atau enam, Chuck ini
paling banyak digunakan karena sepat memposisikan benda kerja pada posisi senter.

Mekanisme gerakan chuck rahang 3 bekerja dengan prinsip otomatis apabila salah
satu pinion digerakan dengan menggunakan kunci chuck maka ketiga rahang akan bergerak
bersamaan, hal ini menunjukan saling terkaitanya ketiga rahang chuck tersebut, gerakan
chuck jaws ini tergantung putaran kunci chuck, apabila kunci chuck diputar searah jarum jam
maka  gerakan jawsnya akan menuju titik pusat dari bentuk lingkaran rumah chuck dan
apabila kunci chuck diputar kekiri maka ketiga jawsnya akan meregang dan keluar dari titik
pusat secara bersamaan. Pada saat   pinon   digerakan   maka   akan   bersinggungan  
dengan   scroll   yang menggerakkan jaws kearah masuk dan keluar.

c.      Four Jaw Independent Chuck (Chuck rahang 4 independent)


Chuck rahang 4 yang bersifat independent ini dirancang untuk memegang benda kerja
segi empat, membubut bentuk eksentrik, bahkan benda bersegi dengan posisi pembubutan
jauh dari posisi senter benda kerja.
Sumber : Sumber : Anonimous (2012)

d.    Chuck Magnetic


Benda kerja dapat dipegang pada gerinda permukaan dan mesin perkakas yang lain
dengan menggunakan pencekam magnetis. Pencekam magnetis mempunyai daya magnet
dengan jenis magnet permanen atau magnet yang dibangkitkan arus listrik. Semua benda
yang dipegang pada pencekam magnetis harus didemagnetisasi setelah pekerjaan selesai.

e. Cekam Kolet ( Collet Chuck )


Cekam kolet adalah salahsatu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk
menjepit/ mencekam benda kerja yang memilki permukaan relatif halus dan berukuran kecil.
Pada mesin bubut standar, alat ini terdapat tiga bagian yaitu: kolet (collet), dudukan/ rumah
kolet (collet adapter) dan batang penarik (drawbar). Bentuk lubang pencekam pada kolet ada
tiga macam diantaranya, bulat, segi empat dan segi enam.

2. Pencekam alat potong


a. Tool post standar
Yang dimaksud dengan toolpost standar adalah pada saat mengatur ketinggian ujung
sisi sayat pahat bubut harus dengan memberikan plat pengganjal sampai dengan diperoleh
ketinggian sesuai tinggi senter benda kerja tercapai. Selanjutnya pengencangan pahat bubut
pada rumah pahatnya dilakukan dengan mengencangkan baut-baut pengikat yang terdapat
pada bagian pemegang pahat. Selain digunakan untuk memegang pahat, toolspost ini juga
dapat digunakan untuk memegang alat potong lain misalnya pada saat pekerjaan mengkartel.

Toolpost standar ini apabila dilihat dari jenis dudukannya maka terdapat dua jenis
yaitu, dudukan satu dan empat. Toolpost standart dengan dudukan satu hanya dapat
digunakan untuk mengikat/menjepit pahat bubut sebanyak satu buah. Sedangkan pemegang
pahat dengan dudukan empat dapat digunakan untuk mengikat/menjepit pahat sebanyak
empat buah sekaligus, sehingga apabila dalam proses pembubutan membutuhkan beberapa
bentuk pahat bubut maka dapat dipasang sekaligus. Tool post standart adalah salah satu
macam-macam tool post mesin bubut yang paling banyak digunakan

b. Quick Change Tool post


merupakan toolpost yang dapat diatur atau diubah tinggi rendah posisi pahat terhadap
senter benda kerja. Jenis toolpost ini sering disebut juga istilah adjustable toolpost
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar di bawah. Yang dimaksud dengan quick
changeatau adjustable adalah bahwa dalam mengatur ketinggian ujung sisi sayat pahat bubut
dapat diatur tanpa harus memberikan plat pengganjal. Hal ini dikarenakan pada bodi
pemegang pahat sudah didesain terdapat dudukan rumah pahat yang konstruksinya disertai
kelengkapan mekanik yang dengan mudah dapat menyetel, mengencangkan dan mengatur
ketinggian pahat bubut.
Desain toolpost ini dibuat untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada toolpost
standar, sehingga pengaturan tinggi ujung sisi sayat pahat setinggi senter menjadi lebih
mudah dan praktis. Ketersediaan alat bantu tersebut diharapkan dapat mengurangi lama
waktu yang diperlukan untuk melakukan setting pahat bubut, sehingga proses praktik akan
lebih efektif dan efisien.

Salah satu model quick change toolpost adalah jenis yang memiliki 2 holders yang
terpasang pada toolpost, sehingga dapat dipasang 2 jenis pahat yang dapat digunakan untuk
beberapa jenis pekerjaan tanpa harus bongkar pasang pahat terlebih dahulu, cukup dengan
memutar posisi toolpost saja. Toolpost ini juga didesain agar user friendly (mudah digunakan
oleh operator) yaitu pengaturan tinggi holder pahat dilakukan hanya dengan memutar baut
pengatur sehingga ujung mata sayat pahat akan dengan mudah diatur setinggi senter mesin
bubut.

c. Radius Turner Tool post


Toolpost jenis merupakan salah satu dari macam-macam tool post mesin bubut yang
dirancang khusus untuk memegang pahat untuk membantu pekerjaan pembubutan radius
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar di bawah. penggunaan alat ini sangat mudah.
Langkah pertama adalah dengan mengatur dan mengepaskan ujung pahat insert pada titik
tengah diameter benda kerja. Kemudian untuk melakukan penyayatan dengan menggerakan
tuas yang tersedia dengan perlahan sampai dengan radius yang diinginkan dapat tercapai.
Alat ini sangat cocok untuk membuat radius full atau berupa ujung benda setengah lingkaran.
BAB III
Penutup

A. Simpulan
Mesin Bubut adalah salah satu jenis mesin dalam permesinan yang di gunakan untuk
membuat atau membentuk benda kerja dengan cara menghilangkan bagian yang tidak di
gunakan sehingga membentuk benda kerja yang di butuhkan. Mesin bubut terdiri dari
bermacam-macam jenis sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Pada mesin bubut terdapat
berbagai macam alat potong, contohnya pahat, bor, dan lainnya. Selain itu, mesin bubut juga
terdapat beberapa macam alat pencekam benda kerja maupun pencekam alat potong.
B. Saran
Dalam pembuatan karya tulis seharusnya memiliki sumber yang akurat sebagai acuan
baik buruknya karya tulis itu sendiri. Didalam penulisnnya harus sesuai dengan kaidah karya
tulis.

DAFTAR PUSTAKA

http://andritriy.blogspot.com/2016/02/bagian-bagian-mesin-bubut-beserta.html
http://wragil.blogspot.com/2017/11/macam-macam-mesin-bubut-dan-fungsinya.html
https://gurupujaz.wordpress.com/2015/02/06/alat-potong-pada-mesin-bubut/
http://blogkegalih.blogspot.com/p/blog-page.html
handlemesin.blogspot.com/2016/10/alat-potong-mesin-bubut-macam-dan.html
http://achmadarifin.com/macam-macam-tool-post-mesin-bubut-manual
http://muhamadtedy.blogspot.com/2016/01/makalah-mesin-bubut.html

Anda mungkin juga menyukai