Dalam dunia kerja, seorang Sarjana Teknik Mesin harus memiliki jiwa
seorang manajer dan harus memahami kompetensi dasar dari proses
manufaktur agar dapat mengestimasi waktu serta biaya yang dibutuhkan
untuk menghasilkan suatu barang produksi yang berkualitas tinggi.
Kerja Turning sering disebut juga proses bubut yaitu proses permesinan
yang dilakukan untuk memproses benda kerja yang berbentuk silindris.
Mesin bubut mempunyai gerak utama berputar yang dihasilkam dari motor
penggerak dan diteruskan ke spindle utama untuk memutar chuck. Fungsi
mesin ini sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan jalan
melakukan penyayatan atau pemotongan terhadap benda kerja tersebut
dengan menggunkaan sebuah pahat, posisi benda kerja berputar sesuai
dengan sumbu mesin sedangkan pahat diam, tetapi hanya bergerak secara
horizontal searah dengan sumbu mesin untuk melakukan penyayatan.
Mesin bubut memiliki suatu alat potong nya yang biasa disebut pahat,
dimana pahat itu yang digunakan dalam membentuk benda kerja yang
disayatkan pada benda kerja yang berputar. Pada umumnya pahat tersebut
akan dalam keadaan diam. Pada perkembangan saat ini ini sudah ada
banyak jenis ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnya,
sedangkan benda kerja nya diam. Dalam kecepatan memotong benda kerja
pehitungannya sudah ditentukan sehingga alat potong memudahkan dalam
menyayat benda kerja dengan mudah dibentuk sesuai yang diinginkan.
Pada mesin bubut ada banyak berbagai fungsi penting dalam
mempermudah manusia dalam melakukan berbagai pekerjaan teknik.
Dengan perkembangan teknologi saat ini mesin bubut juga mengalami
banyak perkembangan yang sangat pesat dan memiliki jenis-jenis yang
beraneka ragam.
Adapun beberapa tujuan yang harus dicapai pada pratikum kali ini,
tujuan tersebut adalah:
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum yang perlu dicapai pada pratikum mesin bubut
adalah sebagai berikut :
i) Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
ii) Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin
perkakas.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang perlu dicapai pada pratikum mesin bubut
adalah sebagai berikut :
i) Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin bubut
ii) Mengetahui proses dan cara pembuatan benda kerja dengan mesin
bubut.
iii) Mengetahui serta memahami cara pembuatan poros bertingkat
dan ulir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mesin bubut standar merupakan salah satu jenis mesin yang paling banyak
digunakan pada bengkel-bengkel pemesinan baik itu di industri
manufaktur, lembaga pendidikan kejuruan dan lembaga diklat atau
pelatihan. Fungsi mesin bubut standar pada prinsipnya sama dengan mesin
bubut lainnya, yaitu untuk: membubut muka/facing, rata lurus/bertingkat,
tirus, alur, ulir, bentuk, mengebor, memperbesar lubang, mengkartel,
memotong dll. kkkkmnj(Aam Handani, 2016)
Mesin bubut terdiri dari meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di
dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang
akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja
melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan bergerak sepanjang
meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper
cross slide) dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan
tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk
(belt). (T. HARISMANDRI, 2012 )
Prinsip kerja dari mesin bubut adalah piringan pembawa memutar roda
gigi pada poros spindel yang menyebabkan benda kerja berputar. Putaran
berlanjut ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Setiap perkakas atau mesin memiliki kemampuan berbeda dalam
melakukan perlakuan terhadap benda kerja. Perlakuanperlakuan tersebut
disebut juga pekerjaan umum. Pekerjaanpekerjaan umum yang dapat
dilakukan oleh mesin bubut antara lain:
1. Membubut rata atau lurus
2. Membubut dalam
3. Membubut luar
4. Membubut tirus
5. Membubut tepi/ facing
6. Memotong
7. Membuat ulir (Ahmad Fauzi, dkk 2012)
c. Membubut Ulir
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk
yang sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge).
Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di
jual di pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar. (Martin Danang
Laksono, 2014)
d. Membubut Tirus
Membubut bentuk tirus atau juga disebut dengan istilah Taper, adalah
suatu proses pembuatan benda kerja yang berbentuk konis. Bentuk
konis yang dimaksud adalah besarnya diameter ujung dengan diameter
ujung lainnya dari suatu poros memiliki ukuran yang berbeda.
Pelaksanaan pembubutan bentuk tirus dapat dilakukan dengan tiga
cara, yaitu:
1) memutar posisi eretan atas (perletakan majemuk) sebesar derajat
tertentu,
2) pergerseran kepala lepas (tail stock) dalam arah melintang dengan
jarak tertentu
3) menggunakan perlengkapan khusus untuk pembuatan bentuk tirus
atau disebut tapper attachment (Achmad Arifin, 2018)