Anda di halaman 1dari 20

PAPER

PERBENGKELAN PERTANIAN
(Pengenalan Mesin dan Alat Perbengkelan Pertanian)

Oleh:

Nama : Tiara Putri Dwi D.


NPM : 240110150063
Kelas : A2
Hari, Tanggal : Jumat, 22 September 2017
Asisten Dosen :
A. Mesin Perbengkelan Pertanian
1. Mesin Bubut Kayu
Mesin bubut kayu merupakan sebuah mesin perkakas yang secara khusus
didesain untuk membantuk proses pemotongan kayu dengan cara diputar. Bubut
sendiri pada dasarnya merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutarkan benda kerja untuk kemudian dikenakan pada
pahat yang bergerak secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Mesin bubut ini banyak digunakan di berbagai industri, terutama dalam
permebelan. Secara umum fungsi mesin bubut kayu adalah untuk menghasilkan
benda-benda putar, meratakan permukaan benda putar, membuat ulir, pengeboran,
dan meniruskan benda kerja. Mesin ini merupakan salah satu mesin produksi yang
secara khusus digunakan untuk membentuk benda kerja menjadi silindris dengan
presisi tinggi.
Seiring dengan perkembangan waktu, saat ini mesin bubut hadir dengan fitur
yang lebih canggih, demikian juga dengan desain atau bentuknya yang terus
disempurnakan. Saat ini Anda bisa menemukan banyak pilihan mesin bubut kayu
dari yang paling sederhana hingga mesin bubut yang canggih. Banyaknya pilihan
tentu saja akan membuat Anda lebih leluasa dalam memilih dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan ataupun anggaran yang dimiliki. Namun, sebelum memutuskan
untuk mengunjungi toko perkakas dan membeli mesin bubut, akan lebih baik jika
Anda terlebih dahulu mengetahui berapakah harga mesin bubut kayu terbaru. Ini
akan sangat membantu Anda untuk menemukan penawaran harga mesin bubut
yang ideal sekaligus membantu menyiapkan anggaran yang dibutuhkan untuk
membeli mesin bubut khusus kayu ini.
Fungsi utama dari mesin bubut adalah untuk memegang dan memutar benda
kerja untuk melakukan operasi permesinan. Operasi permesinan yang dimaksud
termasuk bubut permukaan, pengeboran, me-reamer, membuat ulir/drat,
membubut lobang, bubut bertingkat, knurling dan banyak lagi.
a) Prinsip Kerja Mesin Bubut
Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda
kerja untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar
dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses
pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan
(feeding).
b) Bagian –bagian Mesin dan Fungsinya
Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara
lain:
1. Meja mesin yang digunakan untuk menyimpanan alat kerja.
2. Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian
ujung yang berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses
pemesinan di mesin bubut.
3. Leadcrew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan
sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap.
Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa
dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir
pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
4. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk
menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk
menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau
memanjang.
5. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron.
Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat
pemotong. Dilengkapi dengan dua crossslide untuk mengarahkan pahat
dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan gerakan
dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa
sepanjang landasan.
6. Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan
menggunakan pemegang pahat.
7. Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut
yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
c) Dimensi dan Jenis Mesin Bubut
Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter
benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah
mesin bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan
benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari
sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik
menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat
mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang
bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam
desainnya tersebut tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi
atau jenis benda kerja.
Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis
yaitu mesin bubut manual atau mesin bubut konvensional dan mesin bubut
otomatis atau mesin bubut CNC. Mesin bubut manual adalah mesin bubut
yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia
secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut
yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur
setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau
diprogram secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut
yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan toolmagazine sehingga
sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan
hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih
dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control) Lathe
Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik).
d) Gerakan–gerakan dalam Membubut
1. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang
digerakan pahat dan dinamakan gerakan potong.
2. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongannya
sejajar dengan sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut gerakan
pemakanan.
3. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabilah arah pemotongannya
tegak lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut dengan
gerakan melintan atau pemotongan permukaan.
e) Cara Menggunakan Mesin Bubut
1. Mepersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti pahat bubut,kunci
chuck.
2. Memastikan keadaan mesin masih off dan mesin itu terhindar dari
benda yang mudah terbakar,
3. Memasang pahat bubut pada rumah pahat (tool post) setinggi ujung
senter.
4. Memasang benda kerja yang akan dibubut pada cekam (chuck).
5. Membubut benda kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan.
f) Peralatan Perlengkapan yang ada pada Mesin Bubut
1. Pelat cekam (pencekam)
2. Pelat pembawa
3. Senter
4. Collet
5. Penyangga
6. Pahat bubut
g) Jenis Pekerjaan yang dapat dilakukan Mesin Bubut
1. Pembubutan muka (facing) yaitu proses pembubutan yang dilakukan
pada tepi penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja,
sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris) yaitu pengerjaan benda yang
dilakukan sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading) yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper) yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu
konis.
5. Pembubutan (drilling) yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or,
sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring) yaitu proses pembubutan yang bertujuan
untuk memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang
bertujuan untuk membubut profil pada permukaan benda kerja.
h) Parameter Pemotongan pada Mesin Bubut
1. Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat
melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada
kecepatan yang sesuai.
2. Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per satu
putaran benda kerja.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya
masuk alat potong menuju sumbu-sumbu benda.
4. Waktu pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu
penyayatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau
memotong) suatu benda kerja.
i) Jenis Pahat Mesin Bubut
Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut
menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang
umum dipakai. Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan
bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat yang bertanda bintang
adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke kiri.
Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kiri ke kanan
adalah:
1. Pahat sisi kanan
2. Pahat pinggul (champer kanan)
3. Pahat sisi (permukaan kanan)
4. Pahat sisi atau permukaan kanan(lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10. Pahat pinggul kiri
11. Pahal alur lebar
Berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang
umum dipakai, yakni
1. Pahat High Speed Steel (HSS)
HSS bukan hanya digunakan untuk memotong besi, tapi juga kayu,
bahkan bagus juga untuk pisau dapur.
2. Carbide
Jadi jenis pahat ini dibuat dengan campuran bahan kimia antara lain
tungsten dan karbon, tergantung sifat bahan yang dikehendaki. Kadang
juga memakai methanol, hydrofluoric acid atau nitric acid (HF/HNO3),
j) Keselamatan Kerja pada Mesin Bubut
1. Baca dulu intruksi manual sebelum memulai mengoprasikan mesin
2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang memadai
3. Semua peralatan harus digrounded
4. Gunakan selalu kacamata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin.
5. Hindari pengoprasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti
lingkungan yang banyak mengan dung bahan mudah terbakar
6. Yakinkan bahwa tombol dalam keadaan off sebelum menghubungkan
mesin dengan sumber listrik
7. Pertahan kan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacaua, minyak
dan sebagainya
8. Tetapkan batas aman untuk pengunjung
9. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati,
maka lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputuskan.
10. Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan.
11. Gunakan selalu alat yang benar.
2. Mesin Frais
Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk
menghasilkan satu atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan
satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang dengan aman pada meja benda
kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus yang dijepit atau
dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan
pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong
yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda
datar dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan
kepala baut, boring, reaming. Kemampuan untuk melakukan berbagai macam
pekerjaan membuat mesin frais merupakan salah satu mesin yang sangat penting
dalam bengkel kerja. (Stefford, 1986)
Memfrais adalah mengerjakan logam dengan mesin yang mempergunakan
pemotong berputar yang mempunyai sejumlah mata pemotong. Alat ini kenal
sebagai pisau frais. Mesin Frais ditemukan oleh Eli Whitney sekitar tahun 1818.
Frais ini melakukan produksi suku cadang duplikat yang pertama dengan
pengendalikan secara mekanis arah dan gerakan potong dari perkakas mata
potong jamak yang berputar. Mesin frais melepaskan logam ketika benda kerja
dihantarkan terhadap suatu pemotong berputar, kecuali untuk putaran, pemotng
berbentuk bulat tidak mempunyai gerakan lain. Pemotong frais memiliki satu
deretan mata potong pada kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai
pemotong tersendiri pada daur putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang
mengendalikan hantarannya terhadap pemotong. Dalam mesin pada umumnya
terdapat tiga kemungkinan gerakan meja longitudinal, menyilang dan vertikal,
tetapi pada beberapa meja juga dimiliki gerakan putar.
Mesin frais adalah yang paling mampu melakukan banyak tugas dari segala
mesin perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat dimesin dengan
penyelesaian dan ketelitian istimewa. Pemotong sudut, celah, roda gigi dan ceruk
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pemotong. Pahat frais,
pelumaslubang dan bor dapat dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan
pemotong dan orbor. Karena semua gerakan meja mempunyai penyetelan
mikrometer, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara
tepat. Operasi pada umumnya yang dilakukan oleh sekrap, kempa gurdi, mesin
pemotong roda gigi dan mesin pelumas lubang dapat dilakuan pada mesin frais.
Mesin ini membuat penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai batas
ketelitian dengan jauh lebih mudah dari pada sekrap. Pemotongan berat dapat
diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian atau ketepatannya.
Pemotonganya efesien pada gerakannya dan dapat dipakai untuk waktu yang lama
sampai perlu diasah kembali. Dalam kasus pada umumnya, benda kerja
diselesaikan dalam satu lantaran dari meja. Keuntungan ini ditambah dengan
ketersediaan dari pemotogan yang sangat beraneka ragam membuat mesin frais
sangat penting dalam bengkel dan ruang perkakas. (B.H. Amstead, 1981)
3. Bending
Bending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian
tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan.
Sedangkan proses bending merupakan proses penekukan atau pembengkokan
menggunakan alat bending manual maupun menggunakan mesin bending.
Pengerjan bending biasana dilakukan pada bahan plat baja karbon rendah untuk
menghasilkan suatu produk dari bahan plat. Adapun macam-macam bending palt
diantaranya :
1. AngelBending
Angel bending merupakan pembentukan plat atau besi dengan
menekuk bagian tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang
diinginkan. Selain menekuk,dengan pengerjaan ini juga dapat memotong
plat yang disisipkan dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut
sampai kurang lebih pada lembaran logam. Contoh hasil pengerjaan
seperti potongan plat,plat bentuk L,V dan U.
2. Press BrakeBending
Press brake bending merupakan suatu pekerjaan bending yang
menggunakan penekan dan sebuah cetakan. Proses ini membentuk plat
yang diletakan diata cetakan laluditekan ole penekan dari atas sehingga
mendapatkan hasil tekukan yang serupa degan cetakan. Umumnya cetakan
berbentuk U,W dan ada juga yang mempunya bentuk tertentu
3. Draw Bending.
Draw bending yaitu pekerjaan mencetak plat dengan menggunakan
roll penekan dan cetakan. Roll yang berputar menekan plat dan terdorong
ke arah cetakan. Pembentukan dengan drawbending ini sangat cepat dan
menghasilkan hasil banyak, tetapi kelemahannya adalah pada benda yang
terjadi springback yang terlalu besar sehingga hasil menjadi kurang
maksimal.
4. Roll Bending
Rollbending yaitu bending yang biasanya digunakan untuk
membentuk silinder, atau bentuk-bentuk lengkung lingkaran dari plat
logam yang disisipkan pada suatu roll yang berputar.Roll tersebut
mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus
hingga terbentuklah silinder.
5. Roll Forming
Dalam roll pembentukan, bahan memiliki panjang dan masing-masing
dibengkokan secara individualoleh roll. Untuk menekuk bahan yang
panjang,menggunakan sepasang roll berjalan. Dalam proses ini juga
dikenal sebagai forming dengan membentuk kontur-kontur melalui
pekerjaan dingin dalam membentuk logam. Logam dibengkokan secara
bertahap dengan melewatkan melalui serangkaian roll. Bahan roll
umumnya terbuat dari besi baja kabon atau abu-abu dan dilapisi krom
untuk ketahanan aus. Proses ini digunakan untuk membuat bentuk-bentuk
kompleks dengan bahan dasar lembaran logam. Tebal bahan sebelum atau
sesudah proses pembentukan tidak mengalami perubahan. Produk yang
dihasilkan yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah pipa dan besi pipa.
6. Seaming
Seaming merupakan operasi bending yang digunakan untuk
menyambung ujung lembaran logam sehingga membentuk benda kerja,
sambungan dibentuk menggunakan roll-roll kecil yang disusun secara
berurutan. Contoh hasil pengerjaan seaming adalah kaleng,drum dan
ember.
7. Straighthening
Straightening merupakan proses yang berlawanan dengan
bending,digunakan untuk meluruskan logam. Pada umumnya
straightening dilaksanakan sebelum benda kerja dibending. Proses ini
menggunakan roll yang dipasang sejajar dengan ketinggian sumbu roll
yang berbeda.
8. Flanging
Poses flanging sama dengan proses seaming hanya seja ditunjukan
untuk meolipat dan membentuk suatu permukaan yang lebih besar. Contoh
hasil pekerjaan flanging yaitu cover cpu pada komputer dan seng
berpengait.
4. Computer Numeric Control (CNC)
Mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan
menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan
simbol) sesuai standart ISO.Sistem kerja teknologi CNC ini akan lebih sinkron
antara komputer dan mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan mesin
perkakas yang sejenis, maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih
fleksibel dan cocok untuk produksi masal.Dengan dirancangnya mesin perkakas
CNC dapat menunjang produksi yang membutuhkan tingkat kerumitan yang
tinggi dan dapat mengurangi campur tangan operator selama mesin beroperasi.
NumericControl (NC) adalah suatu kendali mesin atas dasar informasi digital,
ini diperkenalkan di area pabrikasi. NC adalah bermanfaat untuk produksi rendah
dan medium yang memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute
proses, dan pengerjaan dengan mesin bervariasi. Mesin perkakas NC meliputi
mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan informasi kuantitatif
seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu komputer
kendali dengan program database yang menyimpan instruksi secara langsung
untuk mengendalikan alat–alat bermesin CNC (Computer Numerical Control).
(Octavia, 2009)
 Prinsip Kerja
Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo
mekanisme, seperti suatu pijakan motor yang berputar sesuai jumlah yang
telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing mengemudi dari
suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaan
dengan mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan
tertutup atau terbuka. Dan untuk melakukan tugas tersebut mesin NC ini
difasilitasi dengan unsur-unsur pelayan dan pengendali pelayanan CNC.
Sistem operasi dari mesin perkakas NC adalah menggunakan sistem
operasi CNC sehingga diperlukan pengenalan kode data untuk
menjalankan satu rangkaian perintah. Adapun contoh dari sistem operasi
dari mesin perkakas NC adalah:
 Fungsi G
- G00 Pengaturan posisi dengan gerak cepat yang mempunyai
kemungkinan gerakan yang terjadi berupa eretan yang bergerak
dalam arah x, y, z, dan x dan z
- G01 Interpolasi linier adalah mendapatkan harga antara yang
terletak pada garis lurus. Kemungkinan gerakan yang terjadi yaitu
pembubutan dalam arah z atau memanjang, arah x atau melintang,
arah x dan z atau membubutan tirus.
- G02 Interpolasi melingkar dengan arah kekanan
- G03 Interpolasi melintang atau melingkar arah kekiri
- G04 Waktu tinggal diam (istirahat dalam detik)
- G20-G21 Nilai masukan ditetapkan dalam satuan milimeter atau
inchi.
- G24 Pemrograman radius
- G25 Pemanggilan sub program
- G27 Perintah melompat atau melewati blok
- G28 Kembali ketitik acuan
- G33 Pemotongan ulir
- G41-G42 Pemotongan benda kerja sesuai dengan kompensasi pada
permukaan benda kerja.
- G64 Mematikan motor atau mematikan arus listrik
- G84 Siklus pembubutan memanjang
- G88 Siklus pembubutan melintang
 Fungsi M
- M00 Menghentikan program, yang dilakukan di pertengahan
program. Operator harus siap kembali
- M03-M04 Start spindel searah jarum jam.
- M05 Spindel stop
- M06 Penghitungan panjang pahat
- M09 Memulai atau pembatalan putaran pemotongan
- M17 Memulai atau membatalkan spindel dan cairan memotong
- M19 Memutar atau membatalkan spindel untuk mengorientasikan
posisi.
- M30 Mengakhiri program, memutar kembali atau memberhentikan
mesin.
- M99 Parameter lingkaran
Jika dalam memasukkan dan menyimpan data fungsi yang
tidak dikenal oleh komputer, maka akan muncul bunyi alarm. Dan
pada sajian dari mesin akan ditunjukkan tanda-tanda alarm yang
bersangkutan yang harus dimatikan dengan menekan tombol darurat.
Adapun tanda-tanda alarm yang tersimpan yang perlu diketahui:
 Tanda-tanda Alarm pada Pelayanan Fungsi G dan M
- A 00 Salah memasukan perintah G dan M
- A 01 Salah dalam menentukan interpolasi lingkaran
- A 02 Harga X yang terlalu besar
- A 03 Salah harga F
- A 04 Harga Z yang terlalu besar
- A 05 Tidak diprogram M30
- A 06 Jumlah putaran sumbu utama terlalu besar pada pemotongan
ulir
- A 07 Tidak dipakai
 Tanda-tanda Alarm pada Pelayanan Kaset
- A 08 Pita rekaman telah sampai ujung atau habis
- A 09 Program tidak dapat ditemukan
- A 10 Pengaman kaset aktif
- A 11 Salah jalan
- A 12 Salam pengechekan
- A 13 Pengalihan dari metrik ke inchi dengan pelayanan pemuatan
- A 14 Muncul pada pelayanan kaset, mode pelayanan pemuatan
yang ditunjukkan dengan kode.
- A 15 Salah harga H
- A 16 Tidak dipakai
- A 17 Salah sub program
5. Mesin Shearing
Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan
mesin gullotine hidrolik. Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan
dengan tuas penekan yang digerakkan oleh kaki si pekerja. Mesin gullotine
hidrolik proses pemotongannya digerakkan dengan sistem hidrolik, sehingga
kemampuan potong mesin gullotine hidrolik ini lebih besar dari mesin gullotine
manual. (Yusril, 2010)
 Prinsip Kerja
Prinsip kerja mesin shearing ini menggunakan gaya geser untuk
proses pemotongan. Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau
tetap dan pisau atas ditekan sampai memotong pelat. Untuk mengurai
besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi mata
pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang pelat yang dipotong
mengecil.
Hasil pemotongan dari mesin shearing ini dipengeruhi oleh
kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk
mendapatkan hasil pemotongan yang baik tehadap pelat yang dipotang
sesuai antara ke 2 mata pisau harus jenis pelat yang dipotong. Sesuai mata
pisau yang diizinkan menurut pengujian Feeler Gouges untuk baja dan
brass.
Proses pemotongan dengan mesin shearing manual adalah pelat
diletakkan di atas meja. Kemudian ukuran pelat yang akan dipotong diatur
dengan memperhatikan ukuran yang ada pada meja. Setelah ukuran yang
diinginkan diatur dengan tepat maka tuas ditekan dengan menggunakan
kaki agar pisau memotong pelat-pelat tersebut.
Kelebihan mesin shearing yaitu dapat memotong plat secara cepat dan
akurat. Sedangkang kelemahannya mesin gullotin ini hanya mampu untuk
pemotongan pelat-pelat lurus. Untuk mesin gullotine manual ketabalan pelat
yang dapat dipotong di bawah 0,6 mm dan mesin gullotine hidrolik mampu
memotong pelat antara 6-10 mm. (Yusril, 2010)
6. Heat Treatment
Heat Treatment (perlakuan panas) adalah salah satu proses untuk mengubah
struktur logam dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik tungku (terance)
pada temperature rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian
didinginkan pada media pendingin seperti udara, air, air garam, oli dan solar yang
masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda.
Sifat-sifat logam yang terutama sifat mekanik yang sangat dipengaruhi oleh
struktur mikrologam disamping posisi kimianya, contohnya suatu logam atau
paduan akan mempunyai sifat mekanis yang berbeda-beda struktur mikronya
diubah. Dengan adanya pemanasan atau pendinginan degnan kecepatan tertentu
maka bahan-bahan logam dan paduan memperlihatkan perubahan strukturnya.
Perlakuan panas adalah proses kombinasi antara proses pemanasan atau
pendinginan dari suatu logam atau paduannya dalam keadaan padat untuk
mendaratkan sifat-sifat tertentu. Untuk mendapatkan hal ini maka kecepatan
pendinginan dan batas temperature sangat menetukan.

B. Peralatan Manual Perbengkelan Pertanian (Hand Tools)


1. Tang Rivet
Tang rivet merupakan sebuah alat perkakas yang secara khusus didesain untuk
membantu memudahkan pekerjaan dalam memasang paku keeling pada saat
dilakukan penggantian asbes, knalpot racing atau lainnya. Alat ini dapat
digunakan untuk memasang berbagai ukuran paku keeling mulai dari yang kecil
hingga paku keeling yang paling besar. Adapun cara kerja tang rivet sangat
sederhana, yaitu dengan menarik paku keeling agar bisa membuat dua bagian
yang ingin disatukan menjadi terpasang erat. Ada dua jenis tang rivet, yaitu tang
rivet fleksibel dan tang rivet statis. Keduanya memiliki fungsi tang rivet yang
sama yakni untuk memasang paku keeling, hanya saja pada jenis tang rivet
fleksibel ini dapat digunakan untuk bidang lurus maupun sudut.
Rivet atau dalam istilah sehari-hari sering disebut paku keeling adalah suatu
metal pin yang mempunyai kepala dan tangkai rivet. Bentuk dan ukuran dari rivet
ini telah dinormalisasikan menurut standar dan kodenya. Pengembangan
penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar
dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini
mempunyai kegunaan tersendiri, masing-masing jenis mempunyai kekhususan
dalam penggunaannya.
2. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur dasar pada bengkel kerja mesin. Alat ukur ini
dapat dikatakan alat ukur yang kurang presisi, karena ia hanya melakukan
pengukuran paling kecil sebesar 0,5 mm tidak dapat dilayani oleh mistar baja.
Dengan demikian alat ukur ini tidak dapat digunakan untuk melakukan
pengukuran sampai seperseratus milimeter (0,01 mm). Jenis mistar baja yang
dipakai pada bengkel kerja mesin mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tetapi
pada umumnya panjang mistar baja adalah 150 mm sampai 300 mm, dengan skala
ukur terdiri dari satuan setengah milimeter dan satuan satu milimeter.
Dalam bengkel kerja mesin mistar baja ada dua sistem, yaitu sistem metrik dan
sistem imperial. Pada sistem imperial untuk satuannya dinyatakan dengan inchi,
sedangkan pada sistem metrik satuan dinyatakan dengan milimeter. Mistar baja
sistem imperial mempunyai ketelitian dari 1/8 inchi, 1/16 inchi, 1/32 inchi dan
1/64 inchi. Dalam bengkel kerja bangku dan kerja mesin biasanya hanya terdapat
sampai ketelitian 1/32 inchi.
3. Kikir
Kikir dipakai untuk meratakan atau menghaluskan permukaan atau sisi benda
kerja yang terbuat dari bahan logam. Kikir terbuat dari baja karbon dengan
bermacam-macam bentuk dan ukuran yang digunakan.
4. Pahat
Pahat merukan suatu peralatan yang digunakan untuk membentuk atau
memotong logam. Bagian yang paling penting pada pahat yaitu ujunga
pemotongnya. Karena dimaksudkan untuk memotong atau membentuk logam
maka mata pahat dibuat dari bahan baja karbon.
5. Sney
Sney adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir luar (ulir untuk
baut). Khususnya ulir yang berdiameter kecil. Cara mengunakan Sney antara lain
sebagai berikut :
a. BK yang akan disney harusnya sudah memiliki diameter nominal yang
sesuai, misal M10x1.25 maka BK harus berdiameter 10mm.
b. BK dijepit pada ragum. Posisi benda yang dijepit pada ragum tidak boleh
miring sedikitpun. Jika miring sedikit maka hasil sney tidak akan sejajar
dan tidak akan cocok apabila dimasukan mur serta jika telah selasai di
sney maka sney tersebu tidak akan masuk ke baut atau hasil sney yang
kita sney.
c. Sebelum kita jepit pada ragum benda yang kita akan sney kita champer
dahulu dengan alasan pada waktu sney dimasuukan terhadap benda kerja
akan dampang untuk memutar atau menekan sney pada waktu pengerjaan
pertama kali.
d. Benda keja terhadap ragum haru 90 derajat.
e. Tekanlah sney itu dengan pelan pelan.
f. Apabila susah terasa makann 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap itu
ditekan.
g. Putarlah sney itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar tatalnya
putus dan meringankan sney dan daya tahan tap setiap.
h. Pemutaran sney tersebut dengan bolak balik setelah pemakanan atau
setiap selesai sney setia 45 derajat.
i. Putarlah sney secara balak balik sampai pada tat yang terakhir.
6. Tap
Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan dimanakan “TAP”
dalam hal ini disebut saja “tap tangan” untuk membedakan penggunaannya
dengan yang dipakai mesin. Bahannya terbuat dari baja karbon atau baja suat
cepat (HSS) yang dikeraskan. Macam-macam tap terbagi dalam 3 macam
diantaranya :
a. Taper : memiliki ujung yang sangat tirus dipergunakan untuk
mengetap permukaan benda kerja.
b. Plug :memiliki ujung agak tirus atau hanya sedikit pemakaianya
setelah taptaper.
c. Dhoming: memiliki ujung yang tidak tirus dipakai setelah tap taper
dan plug untuk membuat ulir pada lubang yang tidak tembus.
 Cara Kerja Tap
a) Borlah permukaan benda kerja (BK) sampai tembus/ sesuai ukuran.
Diameter (d) bor sesuai diameter nominalnya. Misal akan membuat
ulir dengan ukuran M10x1.25 maka d bor yang digunakan d=8.75
(10-1.25)
b) Taptaper dipasang pada pemutar tap di tengahbenda kerja
c) Taplah benda tersebut dengan langkah langkah :
a. Kedudukan tap harus tegak lurus terhadap benda kerja
b. Tekanlah tap itu dengan pelan pelan
c. Apabila susah terasa makan 1 maka seterusnya tidak perlu lagi
tap itu ditekan
d. Putarlah tap itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar
tatalnya putus dan meringankan tap dan daya tahan tap setiap.
e. Putarlah tap secara balak balik sampai pada tat yang terakhir.
f. Untuk pekerjaan yang lebih bagus dalam pemakaian tap tersebut
harus berulang ulang dan bergantian. Misal untuk pemakaian
yang pertama kita harus memakaia tapper, setelah pemakaian
tapperdilanjutkan pekerjaan proses (work procesing) dengan tap
plug, stelah kita memkai tap plug pekerjaan selanjutnya yaitu
pekerjaan penyelesaian (work finish /finishing) dengan
tapdhomming. .
d. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu benda yang
memiliki tingkat ketelitian satu per-seratus milimeter, dengan memakai alat ukur
ini Anda bisa tahu ukuran suatu benda secara pasti. Jangka sorong ini mempunyai
dua buah bagian pengukur, bagian pertama adalah bagian cembung yang
berfungsi untuk mengukur panjang suatu benda, dan bagian yang kedua adalah
bagian cekung mengarah ke dalam yang memiliki fungsi untuk mengukur
diameter bagian dalam suatu benda. Bagian ini umumnya disebut sebagai bagian
rahang dari jangka sorong.
Bagian rahang jangka sorong memiliki suatu skala yang bernama skala utama.
Besar panjang dari bagian skala utama adalah 1 mm. Bagian rahang sorong juga
memiliki bagian sebanyak 10 bagian skala yang bernama skala nonius atau skala
vernier. Vernier sendiri diambil dari nama penemunya yang bernama Piere
Vernier yang merupakan seorang ahli teknik yang berasal dari Perancis. 10 skala
nonius memiliki panjang 9 milimeter. Maka, 1 bagian dari skala nonius ini sama
dengan 0,9 milimeter. (Damaryanti, 2016)
e. Mistar Besi
Mistar atau penggaris berskala terkecil 1 mm mempunyai ketelitian 0,5 mm.
Ketelitian pengukuran menggunakan mistar atau penggaris adalah setengah nilai
skala terkecilnya.
Dalam setiap pengukuran dengan menggunakan mistar, usahakan kedudukan
pengamat (mata) tegak lurus dengan skala yang akan diukur. Hal ini untuk
menghindari kesalahan penglihatan (paralaks). Paralaks yaitu kesalahan yang
terjadi saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan mata pengamat tidak
tepat.
f. Gergaji Besi
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah
gergaji biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang
dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya
merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji
memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji
tangan. Gergaji tangan digunakan untuk memotong benda kerja yang sederhana.Pahat
gergaji berbentuk pisau fleksibel tipis dengan panjangnya 200 mm sampai 300
mm,jarak bagi gigi atau jarak antara puncak gigi 0,8 sampai1,8 mm dan
dilengkapi dengan penggangan berupa rangka tangkai yang nyaman bila dipegang
(Wiyosumarto, 1982).
DAFTAR PUSTAKA

Damaryanti, 2016. Alat Ukur Jangka Sorong dengan Fungsinya. Terdapat pada
http://www.kopi-ireng.com/2015/11/pengertian-jangka-sorong-dan-
fungsinya.html. Diakses pada hari Kamis, 29 September 2016 pukul 19.28

Dea, 2013. Jenis-jenis Alat Ukur Besaran Panjang. Terdapat pada


http://fisikazone.com/jenis-jenis-alat-ukur-besaran-panjang/. Diakses pada
hari Rabu, 30 September 2016 pukul 20.34 WIB

Kurniawan S, 2013. Mesin Fabrikasi Logam. Terdapat pada


http://mesinfabrikasi.co.id/2013/04/mesin-bending-roll-roll-plat-gulung-
plat.html. Diakses pada hari Rabu, 28 September 2016 pukul 21.47 WIB

Nda A, 2012. Alat-alat Perbengkelan Manual Hand. Terdapat pada


http://nd4s4ch.blogspot.co.id/2012/01/makalah-paku-keling-rivet-
sambungan.html. Diakses pada hari Selasa, 26 September 2017 pukul
21.00 WIB

Nailan, 2015. Mesin Frais. Terdapat pada


http://www.teknikmesin.org/category/mesin-frais/. Diakses pada hari
Selasa, 26 September 2017 pukul 20.58 WIB

Octavia N, 2009. Mesin Computer Numerical Control. Terdapat pada


http://jane.blog.uns.ac.id/2009/08/21/cnc-computer-numerically-
controlled/. Diakses pada hari Selasa, 26 September 2017 pukul 22.07
WIB

Sulistyo A, 2014. Banding. Terdapat pada . Diakses pada hari Selasa, 26


September 2017 pukul 21.29 WIB

Yusril, 2010. Mesin Plat Baja. Terdapat pada


http://www.bluespotmachine.com/index.php/id/produk/mesin-plat-baja/37-
mesin-potong-plat-shearing/22-mesin-potong-plat-shearing. Diakses pada
hari Selasa, 26 September 2017 pukul 06.05 WIB

Anda mungkin juga menyukai