Anda di halaman 1dari 14

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SMKN 1 Bekasi


Mata Pelajaran : Proses Permesinan
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke- : 2
Alokasi Waktu : 30 menit

Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif,dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar :
1. Mengidentifikasi mesin bubut.
2. Menggunakan mesin bubut untuk berbagai jenis pekerjaan.

Indikator :
 Menjelaskan pengertian mesin bubut.
 Menjelaskan prinsip kerja mesin bubut.
 Menyebutkan bagian-bagian dari mesin bubut.
 Menyebutkan jenis-jenis pahat
 Menyebutkan perlengkapan mesin bubut

 Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam proses


pembubutan.
 Mendemonstrasikan pengoperasian mesin bubut.

I. Tujuan Pembelajaran :
 Siswa dapat memahami pengertian mesin bubut.
 Siswa dapat memahami prinsip kerja mesin bubut.
 Siswa dapat mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut.
 Siswa dapat mengetahui macam-macam jenis pahat.
 Siswa dapat menyebutkan perlengkapan mesin bubut.
 Siswa dapat mengetahui dan memahami macam-macam proses pembubutan pada
mesin bubut.
 Siswa dapat mendemonstrasikan pengoperasian mesin bubut.

II. Materi Ajar :

A. Pengertian Mesin Bubut

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja
yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan
kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh
berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir.

B. Prinsip kerja mesin bubut

Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat
dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja
yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda
kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka
Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk
silindrik.

Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda
gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem
berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan
yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang
berbentuk ulir.

Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut antara lain:


1. Membubut luar 4. Membubut permukaan
2. Membubut dalam 5. Memotong
3. Membubut tirus 6. Membuat ulir

Pada gambar 1 dapat dilihat bentuk-bentuk benda kerja yang dibuat oleh
mesin bubut tersebut. Meskipun ada juga kemampuan-kemampuan lain yang
dapat dikerjakan oleh mesin tersebut.

Gambar 1.1 Hasil-hasil dari pembubutan


C. Komponen utama Mesin Bubut

Bubut sederhana yang digunakan untuk pembubutan adalah bubut mesin


(engine lathe), yang merupakan perkakas mesin serba guna, dioperasikan secara
manual, dan banyak dipakai dalam kecepatan produksi rendah sampai sedang.

Komponen utama mesin bubut yang umum diketahui antara lain :


a. Kepala tetap (head stoke), terdiri atas unit penggerak, digunakan untuk
memutar spindle yang memutar benda kerja.
b. Spindel (spindle), yang terdiri dari dudukan chuck (cekam), plat pembawa,
kolet, senter tetap dan lain-lain yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda
kerja pada saat
pembubutan dintara dua senter
c. Eretan (carriage), terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang
bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak
melintang alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang bergerak sesuai
dengan posisi penyetelan di atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah
untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak
operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda
pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara
otomatis ataupun manual.
d. Kepala lepas (tail stoke), yang digunakan untuk memegang atau menyangga benda
kerja pada bagian ujung yang berseberangan dengan Chuck (pencekam) pada proses
pemesinan di mesin bubut.
e. Alas (bed), berfungsi untuk menyangga komponen-komponen yang lainnya.
f. Ulir pengarah (lad screw), berfungsi untuk menggerakkan pembawa, dibuat
dengan akurasi kesejajaran yang relatif tinggi dengan sumbu spindel.
g. Tempat pahat (toolpost), digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut,
dengan menggunakan pemegang pahat
h. Poros penjalan {feed rod), terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk
menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk
menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang.

D. Jenis-jenis Pahat
Agar sesuai dengan penggunaannya seperti kekerasan bahan, bentuk dan
jenis benda kerja, maka pahat bubut dibuat sedemikian rupa sehingga
masingmasing
memiliki spesifikasi, lihat gambar dibawah ini:

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 1.6 Macam-macam bentuk pahat dan kegunaannya

1. Pahat kiri 4. Pahat papak 7. Pahat bubut kasar


2. Pahat potong 5. Pahat bentuk bulat 8. Pahat pinggul kanan

3. Pahat alur 6. Pahat bubut kasar 9. Pahat bubut muka

E. Alat Perlengkapan Mesin Bubut

1. Chuck (Cekam)
Pengertian Chuck (Cekam) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
menjepit benda kerja.
2. Collect (Kolet)
Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menjepit benda
silindrisyang halus dan biasanya berdiameter kecil.
3. Plat Pembawa
Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut yang berbentuk
pipih digunakanuntuk memutar pembawa sehingga benda kerja yang
terpasang pada akan ikut berputar dengan poros mesin.
4. Lathe Dog (Pembawa)
Lathe Dog (Pembawa) dibagi dua bagian : Pembawa berujung lurus dan
Pembawa berujung bengkok. Pembawa berujung lurus digunakan
berpasangan dengan plat pembawa rata sedangkan pembawa berujung
bengkok dipergunakan dengan plat pembawa beralur. Caranya adalah benda
kerja dimasukkan ke dalam lubang pembawa, terbatas dengan besarnya
lubang pembawa kemudian dijepit dengan baut yang ada pada pembawa
tersebut, sehingga akan dapat berputar bersamasama dengan sumbu utama.
5. Steady (Penyangga)
Steady (Penyangga) adalah Penyangga atau disebut juga dengan kaca mata
jalan,adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menyangga benda
panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benda kerja
agar tidak melentur pada saat dibubut,sehingga kelurusan benda kerja bias
tetap terjaga
6. Senter
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk
menopang benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata
maupun dibubut tirus.
7. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada
permukaan benda kerja, agar tidak licin yang biasanya terdapat pada batang-
batang penarik atau pemutar yang dipegang dengan tangan
8. Dial Indicator (Jam Ukur)
Jam ukur (dial indicator) adalah alat ukur pembanding(komparator).
9. Center Drill (Bor Senter)
Bor senter digunakan untuk membuat lubang senter di ujung bendakerja
sebagai tempat kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannya
disesuaikan dengan kebutuhan yaitu sekitar 1/3 + 2/3 dari panjang bagian
yang tirus pada bor senter tersebut.
10. Taperr atachment (Kelengkapan Tirus)

Alat ini digunakan untuk membubut tirus. Selain menggunakan alat ini
membubuttirus juga dapat dilakukan dengan cara menggeser kedudukan
kepala lepas ataupunmenggunakan eretan atas.

F. Macam-macam Proses Pembubutan


a. Pembubutan muka (facing), Pengerjaan benda kerja terhadap tepi
penampangnya atau tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Perkakas
dihantarkan secara tegak lurus ke benda kerja yang berputar untuk
mendapatkan permukaan yang datar.

b. Pembubutan tirus (taper turning), Perkakas dihantarkan dengan


membentuk sudut tertentu terhadap sumbu putar. Tepi perkakas digunakan
untuk memotong tepi ujung silinder dengan sudut tertentu.

c. Pembubutan kontour (contour turning), perkakas dihantarkan dengan


mengikuti garis bentuk tertentu sehingga diperoleh benda dengan
kontour yang sesuai dengan garis bentuk tersebut.
d. Pembubutan bentuk (form turning), menggunakan perkakas yang
memiliki bentuk tertentu dan dihantarkan dengan cara menekankan
perkakas tersebut secara radial ke benda kerja.

e. Pembubutan tepi (chamferring), tepi perkakas potong digunakan untuk


memotong tepi ujung silinder dengan sudut potong tertentu.
f. Pemotongan (cutoff), perkakas dihantarkan secara radial ke benda
kerja yang berputar pada suatu lokasi tertentu sehingga memotong
benda kerja tersebut.

g. Pembubutan ulir (threading), Perkakas yang meruncing dihantarkan


secara linear memotong permukaan luar benda kerja yang berputar dalam
arah yang sejajar dengan sumbu putar dengan kecepatan hantaran tertentu
sehingga terbentuk ulir pada silinder.

h. Penggurdian (Drilling), Membuat lubang awal pada benda kerja.


Penggurdian dapat dilakukan dengan mesin bubut, dengan menghantarkan
gurdi ke benda kerja yang berputar sepanjang sumbu putarnya.

i. Pengeboran (Boring), Memperbesar lubang pada benda kerja. Perkakas


mata tunggal dihantanrkan secara linear, sejajar dengan sumbu putar, pada
diameter dalam suatu lubang benda kerja yang telah dibuat.

j. Kartel (knurling), merupakan operasi pembentukan logam untuk


menghsilkan pola lubang menyilang pada permukaan luar benda
kerja.

k. Reaming, yaitu memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan
untuk hasil pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada
tingkatan tertentu dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan
tersebut dipergunakan alat Reamer. Benda berlubang yang akan dihaluskan
dikepit pada cekam kepala tetap, sementara reamer dipasang pada hower
dan dijepit di senter kepala lepas. Pada saat proses penghalusan, posisi
kepala lepas didekatkan sehingga reamer dapat masuk ke lubang benda
kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran reamer digerakkan
memasuki lubang sehingga geriginya bergesek dengan dinding lubang.
Pada saat itulah terjadi proses penghalusan dinding lubang.

G. Jenis-jenis Mesin Bubut

Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat


kelompok, yaitu:
a. Mesin bubut ringan

Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan
benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin
bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin
bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin
bubut yang besar dan berat.

b. Mesin bubut sedang (medium lathe)

Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan


peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan
yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk
menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.

c. Mesin bubut standar (Standard Lathe)

Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam
pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.

d. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)

Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk


mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan
lainnya.

H. Pengoperasian Mesin Bubut

a. Cara menghidupkan dan Mematikan Mesin Bubut


Cara menghidupkan mesin bubut yaitu menekan tuas on/ off pada mesin
bubut sehingga spindle dapat berputar. Ada beberapa yang di perhatikan
dalam menghidupkan mesin bubut diantaranya, emergency harus di setel
keluar dan tutup spindle harus di tutup. Jika hal tersebut tidak dilakukan
maka mesin (spindel) tidak akan hidup.
b. Cara mengoperasikan dan Mengendalikan Putaran Spindle
Cara mengoperasikan dan mengendalikan putaran spindle adalah mengatur
tuas pengatur kecepatan spindle sesuai dengan plat tabel yang sudah ada
pada mesin bubut.
c. Cara Mengoperasikan Supor atau Eretan
Cara mengoperasikan eretan yaitu dengan memutar eretan kekanan
ataupun kekiri, sesuai dengan pemakanan yang ingin dilakukan.
d. Cara Mengoperasikan Mesin Bubut
1. Siapkan peralatan dan perlegkapan yang akan digunakan

2. Cek kondisi / kesiapan mesin

3. Masukkan sumber utama arus

4. Atur putaran spindel yang akan digunakan sesuaikan dengan material


yang digunakan (ditentukan melalui perhitungan atau tabel cutting speed)

5. Pasang senter putar pada kepala lepas

6. Pasang pahat dengan ujung sayat setinggi ujung senter

7. Pasang / cekam benda kerja

8. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan disayat

9. Hidupkan mesin dengan tombol / saklar pengendali dan Lakukan


penyayatan

III. Metode Pembelajaran :


 Ceramah : Untuk menjelaskan sistem mesin bubut dan
komponen-komponen pendukungnya
 Diskusi : Untuk mengulas materi yang sudah dijelaskan
 Demonstasi Media : Mendemontrasikan prinsip kerja mesin
bubut
IV. Langkah – langkah Pembelajaran :

Pertemuan Pertama,

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Pendahuluan 1. Doa 5 menit
2. Presensi
3. Mengetahui tujuan pembelajaran, proses
pembelajaran dan penilaian membaca teknik
pemesinan
Inti 1. Mengamati : Mengamati proses 20 menit
penggunaan mesin bubut
2. Menanya : Mengkondisikan situasi belajar
untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan mandiri
tentang mesin bubut.
3. Pengumpulan Data : Mengumpulkan data
yang dipertanyakan dan menentukan
sumber (melalui benda konkrit, dokumen,
buku, eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan tentang mesin
bubut .
Penutup 1. Menyampaikan kesimpulan tentang materi 5 menit
mesin bubut.
2. Menyimak rangkuman.
3. Doa

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar

1. Alat
 Mesin bubut
 1.2 Laptop
 1.3 LCD proyektor
2. Bahan
2.1. Sumber belajar
 Sumbodo, Wirawan. 2008.Teknik Produksi Mesin Industrii. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
 Teknik Mesin Industri Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional.
 Modul

VI. Penilaian
Tugas : Membuat makalah tentang mesin bubut
Observasi : Proses pelaksanaaan tugas menggunakan mesin bubut
Portofolio : Data hasil penggunaan mesin bubut
Tes : Tes lisan/ tertulis terkait dengan mesin bubut

Bekasi,

Wa. Ka. Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Dony Setiawan S.Pd

Anda mungkin juga menyukai