Anda di halaman 1dari 37

 Pemilihan strategi pembelajaran pada

dasarnya merupakan salah satu hal penting yang


harus dipahami oleh setiap guru, mengingat
proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi multiarah antarsiswa, guru, dan
lingkungan belajar.
 Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak
dari :
(a)rumusan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan,
(b)analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik
yang dihasilkan,
(c)jenis materi pembelajaran yang akan
dikombinasikan.
Ketiga elemen yang dimaksud, selanjutnya
disesuaikan dengan media pembelajaran atau
sumber belajar yang tersedia dan mungkin
digunakan.
Sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan
tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya
dalam implementasi suatu strategi.
Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam
mencapai tujuan

 Militer Sepakbola
Cara penggunaan seluruh kekuatan militer Untuk memenangkan
untuk memenangkan suatu peperangan pertandingan
- Kekuatan pasukan (kuantitas & - Potensi tim
kualitas) - Pola penyerangan
- Informasi kekuatan lawan - Pola pertahanan
- Menyusun tindakan  siasat, taktik, - Kekuatan lawan
teknik, waktu penyerangan, dsb.
Pendidikan

a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational


goal
(J.R. David, 1976)

Strategi merupakan :

 Rencana tindakan (rangkaian kegiatan) : penggunaan metode,


pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam pembelajaran
 Untuk mencapai tujuan tertentu

Sehingga perlu dirumuskan TUJUAN yang dapat diukur keberhasilannya,


sebelum menentukan strategi.
Kemp (1995)

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efktif dan efisien

Dick and Carey (1985)

Strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa
1. Metode
- Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

- Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang


telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah
perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat
dilaksanakan dengan berbagai metode.
2. Pendekatan (Approach)

- Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau


sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
- Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan
dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan
tertentu.
- Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu a.pendekatan
yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches)
dan
b.pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred
approaches).
Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran
deduktif atau pembelajaran ekspositori.

pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa


menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri
serta strategi pembelajaran induktif.
3. Teknik

- Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang


dalam rangka mengimple-mentasikan suatu
metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan agar
metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Dengan
demikian, sebelum seseorang melakukan proses
ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan
situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah
makan siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu
saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada
pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
4. Taktik

- Taktik adalah gaya seseorang dalam


melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
- Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang
sama-sama menggunakan metode ceramah dalam
situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka
akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam
taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya
bahasa agar materi yang disampaikan mudah
dipahami.
 Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-
hal:
(1) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
perilaku pebelajar;
(2) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan
terhadap masalah belajar mengajar, memilih
prosedur, metode dan teknik belajar mengajar; dan
(3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar
mengajar.
 aspek pribadi anak didik seperti:
(1) kecerdasan dan bakat khusus,
(2) prestasi sejak permulaan sekolah,
(3) perkembangan jasmani dan kesehatan,
(4) kecenderungan emosi dan karakternya,
(5) sikap dan minat belajar,
(6) cita-cita,
(7) kebiasaan belajar dan bekerja,
(8) hobi dan penggunaan waktu senggang,
(9) hubungan sosial di sekolah dan di rumah,
(10) latar belakang keluarga,
(11) lingkungan tempat tinggal, dan
(12) sifat-sifat khusus dan kesulitan belajar anak didik.
Tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua
tujuan dan semua keadaan
1. Berorientasi pada tujuan
2. Aktivitas
3. Individualitas
4. Integritas

1. Interaktif
2. Inspiratif
3. Menyenangkan
4. Menantang
5. Motivasi
 Mengajar adalah proses yang bertujuan

 Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang

harus digunakan guru

 Belajar ≠ menghafal
 Belajar = berbuat, memperoleh pengalaman
 Startegi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa secara
fisik dan psikis
3. Individualitas
 Mengajar adalah usaha untuk mengembangkan setiap individu
siswa  perubahan perilaku individu

 Mengajar adalah usaha untuk mengembangkan seluruh pribadi


siswa (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintegrasi
1. Interaktif
 Mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke
siswa
 Mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan siswa, siswa dan
siswa, siswa dengan lingkungannya
 Proses interaksi memungkinkan kemampuan siswa berkembang baik
mental maupun intelektual

 Proses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang


memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu
3. Menyenangkan
 Pembelajaran dapat mengembangkan seluruh potensi siswa
 Seluruh potensi dapat berkembang ketika siswa terbebas dari rasa takut
dan menegangkan
 Proses pembelajaran  proses yang menyenangkan

 Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang siswa untuk


mengembangkan kemmapuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara
maksimal
 Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa
 Merangsang siswa untuk berpikir dan melakukan
5. Motivasi
 Motivasi  kemauan untuk belajar
 Motivasi adalah dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak
atau melakukan sesuatu
 Dorongan muncul dari dalam diri siswa
 Guru harus dapat menunjukan pentingnya pengalaman dan materi
belajar bagi kehidupan siswa, agar siswa belajar tidak hanya untuk
nilai / pujian namun didorong juga oleh keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya
Bisa mencakup antara lain metode, pendekatan,
pemilihan sumber-sumber (termasuk medianya)
pengelompokan siswa dan pengukuran
keberhasilannya
Merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pembelajaran dan siswa,
peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran

25
Empat komponen utama:

A. Urutan kegiatan pembelajaran


B. Metode
C. Media, dan
D. Waktu

26
Urutan Kegiatan Pembelajaran

Metode Pembelajaran
STRATEGI
Pembelajaran
Media Pembelajaran

Waktu

untuk
untuk mencapai
mencapai kompetensi
kompetensi yang
yang telah
telah ditentukan
ditentukan
secara
secara efektif
efektif dan
dan efisien
efisien
27
1. Strategi Pembelajaran Langsung (direct
instruction)

 Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi


yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan
paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk
di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan
didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan,
serta demonstrasi.
 Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan
untuk memperluas informasi atau mengembangkan
keterampilan langkah demi langkah
2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction)

 Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan


tinggi siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan,
penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan
hipotesis.
 Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari
penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal
(resource person).
 Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan
siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan
balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri.
 Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya
bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.
3. Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction)

 Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk


diskusi dan saling berbagi di antara peserta didik.
 Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi
dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan,
pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau
kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berpikir.
 Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang
pengelompokkan dan metode-metode interaktif.
 Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi
kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok, dan
kerjasama siswa secara berpasangan.
4. Strategi Belajar Melalui Pengalaman (experiential
learning)

 Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan


bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan
berorientasi pada aktivitas.

 Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman


adalah pada proses belajar, dan bukan hasil belajar.

 Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam


kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam
kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di
luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk
memperoleh gambaran pendapat umum.
5. Strategi Belajar Mandiri (independent study)

 Strategi belajar mandiri merujuk kepada penggunaan


metode-metode pembelajaran yang tujuannya adalah
mempercepat pengembangan inisiatif individu
siswa, percaya diri, dan perbaikan diri. Fokus
strategi belajar mandiri ini adalah merencanakan
belajar mandiri siswa di bawah bimbingan atau
supervisi guru.

 Belajar mandiri menuntut siswa untuk


bertanggungjawab dalam merencanakan dan
menentukan kecepatan belajarnya.
SUATU KONTINUUM

EXPOSITORY INQUIRY
 Berorientasi pada Isi  Berorientasi pada Proses
 Peran Guru Dominan  Peran Siswa Dominan
 Memenuhi Tujuan Kognitif  Memenuhi Tujuan Kognitif, Afektif,
Psikomotorik
 Klasikal
 Individual dan Kelompok
 Sumber Belajar Terbatas
 Variasi Sumber Belajar
 Retensi Rendah
 Retensi Tinggi
 Kurang Fungsional
 Sangat Fungsional
 Menekankan Dampak
Instruksional  Menekankan Dampak Instruksional
dan Dampak Pengiring
 Deduktif (umum ke khusus)
 Induktif dan Deduktif
 Partisipasi Siswa Terbatas
 Partisipasi Siswa Optimal
Optimalisasi Seluruh Otak

Otak Spiritual Penerimaan,


Pengolahan,
Penyimpanan, dan
Otak Emosional Penggunaan
Informasi Efisien

Otak Rasional
Pembelajaran Inovatif
Otak Spiritual

SUASANA Spiritual keagamaan


BELAJAR Akhlak mulia

Otak Emosional
Perserta Didik
Aktif
PENDIDIKAN Mengembangkan
Potensi Diri
Pengendalian diri
Kepribadian

PROSES
Kecerdasan
PEMBELAJARAN
Ketrampilan

Otak Rasional

Anda mungkin juga menyukai