Anda di halaman 1dari 23

Makalah Tentang

“PROSES PEMBUBUTAN PRESISI


KOLET RODA GIGI.”

Disusun oleh:

Nama : Andri Mulyadi


Kelas : XII TPM A
Kompetensi keahlian : TEKNIK PEMESINAN
2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayahNya kepada kami. Shalawat serta salam tidak lupa
kita curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, juga kepada
keluarga,sahabat,dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah pada kesempatan kali ini. Tujuan dibuat nya
makalah ini adalah untuk menambah nilai sidang laporan PKL. Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada para guru yang telah membimbing kami.Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami
berharap semoga makalah tentang Proses Pembubutan Kolet Roda gigi ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Waalaikumsalam wr.wb

Senin, 29 Maret 2021

Andri Mulyadi

i
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1) Latar Belakang Masalah.......................................................................1


2) Rumusaan Masalah...............................................................................2
3) Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

1) Pembubutan..........................................................................................5
2) Pahat Bubut...........................................................................................9
3) Alat Pelindung Diri...............................................................................13
4) Baja Kecepatan Tinggi (HSS)..............................................................16

BAB III PENUTUP.........................................................................................17

1) Kesimpulan...........................................................................................17
2) Saran.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) merupakan bentuk penyelenggaraan


pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis antara
program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang di peroleh
langsung melalui kegiatan di dunia kerja dan dunia industri untuk mencapai
keahlian profesional tertentu.Bentuk penyelenggaraan tersebut sering disebut juga
pendidikan sistem ganda.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan


kejuruanmerupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Maka dari itu SMK harus mampu
membekali siswa dengan keterampilan sesuai dengan bidang kehlian yang
dipilih.akan tetapi pendidikan Praktik di sekolah kurang cukup membekali siswa
untuk siap masuk ke duni kerja. Prakerin juga Merupakan bekal bagi siswa untuk
mengenal dunia industri.

Praktik kerja industri juga merupakan sarana untuk menerapkan ilmu yang
diperoleh di sekolah di dunia industri. Pelajaran maupun keterampilan yang
diperoleh di sekolah akan sangat membantu pelaksanaan praktik kerja
industri.pasalnya keterampilan tersebut akan semakin terasah ketika siswa
melakukan praktik secara langsung di perusahaan atau tempat prakerin.Selain
beberapa hal di atas siswa juga akan Memperoleh pengalaman kerja di industri
sehingga lulusan SMK siap menjadi tenaga kerja professional. Bahkan tidak
jarang setelah lulus siswa langsung direkrut oleh industri tersebut.

Terkait judul yang telah penulis pilih, dalam suatu produksi pembuatan
Kolet Roda gigi memang di butuhkan di perusahaan kususnya industry
manufaktur. Proses Pembubutan kolet Roda gigi
Proses Pembubutan untuk membuat collet mesin frais dilakukan dengan
Pembubutan yang presisi dimana Pembubutan presisi agar benda kerja pas/akurat

1
2

sesuai dengan gambar atau rumah colletnya, maka yang perlu di lakukan untuk
pembuatan collet mesin frais yaitu menyalakan saklar mesin, memakai APD
lengkap setting pahat, setting benda kerja, lakukkan pemakanan yaitu Facing,
bubut rata, bubut tirus dan finishing.
1. Pembubutan Facing
Pembubutan muka merupakan proses penyayatan di mana gerakan pahat bubut
tegak lurus dengan sumbu putar benda kerja (radial). Metode pembubutan muka
digunakan untuk menyayat permukaan ujung benda kerja serta mengurangi
panjang benda kerja. Ketika melakukan pembubutan kasar (roughing) gerakan
pahat dari luar ke dalam lebih disukai. Sebaliknya ketika melakukan finishing,
gerakan pahat dari dalam ke luar lebih cocok diterapkan.
1. Pasang pahat bubut setinggi senter.
2. Pasang benda kerja yang akan di bubut.
3. Miringkan rumah pahat bubut sekitar 8-15 derajat ke kiri.
4. Hidupkan mesin bubut.
5. Sentuhkan atau dekatkan ujung pahat dengan benda kerja.
6. Geser pahat bubut menjauhi benda benda kerja (maju atau mundur)

2. Pembubutan Rata
Membubut Rata Bubut rata adalah proses pemesinan pada bagian luar benda
silidris untuk membentuk diameter yang diinginkan. Proses membubut rata
dilakukan dengan benda kerja yang berputar.
1. pasang dan jepitlah benda kerja pada plat cekam

2. usahakan agar permukaan ujung benda kerja sejajar dengan plat cekam dan
sentri
3. pasanglah pahat bubut untuk pembubutan muka setinggi senter
4. jalankan mesin dan bubutlah rata bagian mukanya
5. hentikan mesin dan gantilah pahat bubut muka dengan pahat bubut lurus
6. jalankan mesin dan sayatkan pahat mulai dari sebelah kanan sampai benda kerja
seluruhnya
3

tersayat lurus

Catatan: Untuk menghasilkan membubut lurus maupun rata muka, kita gerakkan
supor dengan tangan ,maupun secara otomatis. Untuk gerakan secara otomatis
supor digerakkan oleh sumbu pembawa.

3. Pembubutan Tirus
Membubut bentuk tirus atau juga disebut dengan istilah taper, adalah suatu proses
pembuatan benda kerja yang berbentuk konis. Bentuk konis yang dimaksud
adalah besarnya diameter ujung yang satu dengan diameter ujung lainnya dari
suatu poros memiliki ukuran yang berbeda secara berurutan dan beraturan.
Cara Pembubutan Tirus yaitu dengan memutar eretan atas sebanyak 5 derajat
dan lakukan pemakanan sebanyak 0,5 dan untuk finishing naikan Rpm k putaran
yang lebih tinggi agar hasil akhirnya rata, dan pemakananya sebanyak 0,2 mm

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas permasalaan makalah ini adalah


sebagai berikut.

Bagaimanakah langkah pembubutan kolet mesin Frais dan macam macam pahat
yang di gunakan
4

3. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah nilai sidang


laporan PKL
5
BAB II
PEMBAHASAN

1 Pembubutan

1. pembubutan rata / pembubutan diameter.


proses ini merupakan proses dasar dari pembubutan, yaitu mengurangi diameter
menjadi diameter yang diinginkan, ukuran diameter mempunyai toleransi ukuran
yang bemacam-macam, mulai dari toleransi umum, toleransi khusus, proses ini
dapat dikombinasikan dengan proses bubut muka sehingga menjadi pembubutan
step / bertingkat. alat potong yang digunakan bisa dengan Pahat Bubut Rata Kiri
atau kanan, Pahat Bubut Ulir, Pahat bubut Alur, Pahat Bubut Facing, Pahat Bubut
Boring, Pahat Bubut Chamfer.

2. pembubutan muka / face cutting

proses ini juga merupakan proses dasar yaitu mengurangi sisi muka dari benda
silindris atau disebut juga mengurangi panjang benda kerja. alat potong yang
digunakan adalah Pahat Facing Bisa juga dengan pahat Bubut Rata yang sering
digunakan adalah Pahat Bubut Facin

6
7

3. pembubutan dalam / boring


pembubutan dalam pada dasarnya sama dengan membubut rata, namun pada
bagian dalam diameter. alat potong yang digunakan adalah Pahat Bubut dalam
atau Pahat Bubut Boring

4. pembubutan alur / groving


pembubutan alur bertujuan untuk membuat pembebas pada menguliran atau bisa
juga untuk tempat pemasangan snap ring, pembubutan alur dapat dilakukan pada
diameter luar dan dalam. alat potong yang digunakan adalah Pahat Alur atau Pahat
Potong dan pahat alur dalam.
8

5. pembubutan ulir / threading


pembuatan ulir merupakan proses yang identik dengan mesin bubut, pada mesin
bubut kita dapat membuat beraneka ragam ulir pada bagian luar maupun bagian
dalam, dalam hal khusus ulir dengan ukuran kecil umumnya difinish dengan tap
atau sney.

6. pembubutan tirus / taper turning


tirus atau taper adalah suatu bagian dari poros yang ukuran diameternya
berangsur-angsur mengecil dari titik ke titik pada panjang poros, pembubtan tirus
pada mesin bubut dapat dilakukan dengan pahat khusus, atau dengan menyetel top
slide pada ukuran sudut tertentu, atau dengan menggeser center dari tailstock
maupun dengan perlengkapan tirus. alatpotong yang digunakan sama dengan
pembubutan rata.
9

7. pembubutan potong / cut off turning


cut off cutting pada dasarnya sama dengan penguliran, akan tetapi bertujuan untuk
memotong benda kerja menjadi 2 bagian dengan alat potong mirip dengan Pahat
Bubut Rata

9. Pembuatan lubang dengan bor.


Pada mesin bubut dapat membuat lubang dengan mata bor/twist drill, dan juga
terkadang dilanjukan dengan proses boring dengan pahat.
10

2. Pahat Bubut

1. Pahat bubut rata

Pahat rata kanan digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga
rata, arah pemakanannya dari kanan ke kiri. Besar sudut puncaknya 80°.

Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun bentuk sudutnya relatif tidak


banyak berubah.
11

2. Pahat bubut rata kiri

Pahat rata kiri digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja hingga rata,
arah pemakanannya dari kiri ke kanan. Besar sudut puncaknya 80°.

Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun bentuk sudutnya relatif tidak


banyak berubah. Pahat ini cocok untuk melakukan facing untuk permukaan di
sebelah kiri.

2. Pahat muka
12

hampir sama dengan pahat rata. perbedaannya terletak pada besar sudut
puncaknya yaitu 55°. Digunakan untuk membubut permukaan ujung benda kerja
hingga rata, baik benda kerja yang ditahan oleh senter atau tidak.

Pemakanannya di mulai dari bagian tengah (titik senter) ke arah sisi pekerjaan.
Jadi gerakannya mundur. Putaran benda kerja harus benar.

3. Pahat potong

digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Pemotongan dapat
dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh senter (jika benda kerja panjang) atau
tidak ditahan senter (jika benda kerja pendek).

Pelaksanaan pemotongan tidak boleh sampai putus untuk menghindari


meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat.
13

4. Pahat ulir

digunakan untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Bisa untuk membuat ulir kiri,
ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain.

Sudut pahatnya juga berbeda sesuai dengan ulir yang akan dibuat. Contoh ulir
metris dengan sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut 55°

5. Pahat alur

digunakan untuk membuat celah alur pada benda kerja sesuai dengan kebutuhan.
Biasanya digunakan untuk pembatas ketika anak mengulir benda kerja. Bentuknya
hampir sama dengan pahat alur.
14

7. Pahat chamfer

digunakan untuk menumpulkan bagian benda kerja yang tajam. Tujuannya untuk
memudahkan benda kerja dalam perakitannya. Sebenarnya semua bagian yang
tajam sebaiknya di chamfer, walaupun di gambar kerja tidak ada perintahnya.

Chamfer yang tidak ada pada gambar kerja cukup yang kecil saja. Ambil kira-kira
0,2 mm x 45°.

3. Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan


terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut
alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.APD
dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
15

Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai
usaha akhir.Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari
bahaya-bahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD
dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang
diperlukan.Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri
adalah sebagai berikut :
APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang
spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
Bentuknya harus cukup menarik.Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang
lama.
Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang
dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam
menggunakannya.
Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

Alat Pelindung Diri di bagi menjadi 3 kelompok yaitu:


APD bagian kepala meliputi :

Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet),


Alat Pelindung Muka : Safety Glasses, Face Shields, Goggles.
Alat Pelindung Pengliahatan : Kaca Mata
Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear plugs).
Alat Pelindung Pernafasan : Masker, Respirator.

APD bagian badan meliputi :


16

Alat Pelindung Seluruh Badan : Wearpack Praktikum


Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron
Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung

APD bagian anggota badan meliputi :

Alat Pelindung Tangan : Sarung Tangan (Safety Gloves).


Alat Pelindung Kaki : sepatu safety.

Cara memilih
Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya
harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di
areal pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang
istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.

Cara merawat
Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
Melakukan pembersihan secara berkala.
Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya
kerusakan atau tidak layak pakai.
Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika
tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
17

Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan.

4. Baja Kecepatan Tinggi (HSS)

Pahat bubut yang terbuat dari baja kecepatan tinggi atau high speed steel (HSS)
bisa dikatakan sebagai pahat pengganti pahat bubut baja karbon.
Pahat bubut HSS memiliki kecepatan potong sekitar 4 kali lebih cepat
dibandingkan pahat bubut baja karbon.
Unsur-unsur paduan yang umum digunakan untuk membuat material HSS adalah
wolfram/tungsten (W), kromium (Cr), vanadium (V), molibdenum (Mo), dan
kobalt (Co). Unsur-unsur paduan ini akan memberikan sifat-sifat tertentu yang
diinginkan, seperti meningkatkan sifat kekerasan panas, ketahanan aus dan
kekuatan pada HSS. Karakteristik ini memungkinkan HSS memiliki kecepatan
potong yang lebih tinggi dan kinerja yang lebih baik daripada baja karbon.
Kecepatan potong pahat bubut HSS berkisar antara 10 - 60 m/menit.
BAB III

PENUTUP

1.Kesimpulan

Sesuai pemaparan makalah dengan judul Proses Pembubutan Kolet Roda


Gigi untuk bisa menghasilkan pembubutan yang sama dengan gambar kerja maka
di butuhkan ketelitian yang tinggi selain dari ketelitian di butuhkan pahat yang
bagus agar hasil yang di hasilkan sempurna atau halus, Selain materi tersebut
pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk menambah nilai sidang laporan PKL.

2.Saran

Kami juga memberikan saran kepada para pembaca agar lebih memperhatikan
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dalam melakukan proses pembubutan, di
kawatirkan ketika melakukkan proses pembubutan tidak memakai APD terjadi
kecelakaan kerja itu bisa berbahaya bagi operator.

18
DAFTAR PUSTAKA
http://machiningtool.blogspot.com/2014/09/macam-macam-proses-
pembubutan-metal.html?m=1

https://achmadarifin.com/jenis-pahat-bubut-bentuk-fungsi

https://teknikece.com/mesin-bubut/pahat-bubut/
http://bingkaisumberbelajar.blogspot.com/2016/04/alat-pelindung-diri.html?
m=1
http://arifm334.blogspot.com/2014/10/cara-membubut-dasar.html?m=1
https://achmadarifin-com.cdn.ampproject.org/v/s/achmadarifin.com/cara-
membubut-tirus/amp?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16127378228175&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A
%2F%2Fachmadarifin.com%2Fcara-membubut-tirus

19

Anda mungkin juga menyukai