Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PORTOFOLIO

BAHASA INDONESIA

Disusun oleh :

Nama : FIRDAUS MAULANA

Kelas : XII – TKR B


A. Portofolio

1. Teks Sejarah

Candi Borobudur

Candi Borobodur adalah monumen Buddha terbesar yang ada di bumi ini. Dibangun
pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada sekitar tahun 824. Candi ini
didirikan sekitar 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum
katedral-katedral agung di Eropa dibangun.

Monumen Buddha terbesar di Indonesia ini memiliki luas 123x123 m² dengan 504
patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Candi Borobudur ini beraksitektur
Gupta yang menggambarkan kekentalan gaya arsitektur dari India. Anda akan mendapat
pengalaman tersendiri setelah mengunjungi candi ini.

Lembaga internasional dari PBB yaitu UNESCO mengakui dan juga memuji
kemegahan dari arsitektur Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Budha terbesar
tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Candi ini memiliki 2672 panel relief yang jika
ditata berjajar-jajar akan menghasilkan panjang mencapai 6 km. Ansambel reliefnya sendiri
merupakan yang paling lengkap di dunia dan tidak bisa ditandingi dari segi nilai seninya serta
setiap bagiannya adalah maha karya yang sangat mengagumkan

Membutuhkan waktu sekitar 75 tahun untuk menyelesaikan pembangunan candi ini. Di


bawah komando arsitek Gunadarma dengan 60 ribu meter kubik batuan vulkanik yang diambil di
Sungai Elo dan Progo yang letaknya tidak jauh, yaitu sekitar 2 km sebelah timur candi. Pada
masa pembangunan candi ini, sistem metrik belum dikenal dan satuan panjang yang digunakan
untuk membangun Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari
dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.

Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis


memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram kuno dari dinasti Syailendra
bernama Samaratungga, dan membangunan candi ini sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa
itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan
Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.
Rumah Kaca
Rumah Kaca (1988) adalah buku terakhir dari tetralogi Buru. Pada bagian ini diambil sudut
pandang yang sama sekali tidak terduga dari tiga cerita sebelumnya. Jika kita masih ingat
kisah menegangkan di akhir cerita Jejak Langkah; setelah terjadi peristiwa penembakan
Robert Suurhof gembong preman De Zweep yang kerap mengganggu aktivitas politik Minke
yang ternyata dilakukan atas rencana istrinya sendiri--Prinses van Kasurita dari Maluku yang
digambarkan sebagai perempuan yang sangat pemberani--tanpa sepengetahuan Minke itu
taklain hanyalah sebuah rencana di balik rencana seorang petinggi polisi Belanda dari
Ambon, Pangemanann dengan dua n, untuk menjebak Minke.

Rumah Kaca ini dikisahkan ditulis sendiri oleh Pangemanann sebagai sebuah proyek (studi)
pribadi tentang perkembangan pemberontakan pribumi. Memang Pangemanann-lah (seorang
pribumi, di dalam cerita) yang ditugasi pemerintah konolonial untuk mulai melacak akar-akar
pemikiran pemberontakan pribumi yang dalam pengamatannya bermuara pada aktivitas
Minke--dengan segala kegiatannya; penerbitan koran, partai, majalah, lembaga bantuan
hukum, dsb. Maka, dibuatlah rencana jahat untuk membungkam semua kegiatannya dengan
menjebak Minke ke dalam sebuah konspirasi busuk. Minke harus berbuat salah. Lalu dia
harus dihukum.

Tapi, ternyata sangat tidak mudah, Minke sebagai seorang cendekia pribumi, sadar benar
untuk mempelajari hukum Belanda. Maka, rencana busuk Pangemann ditujukan kepada
istrinya. Pangemanann dengan sangat telaten mempelajari sifat dan informasi tentang Prinses
van Kasurita, dengan kesimpulan; Prinses akan cukup berani untuk membunuh seseorang
demi keselamatan suaminya. Rencana itu mulai dihembuskan lewat desas-desus bahwa
Robert Suurhof akan segera menghabisi Minke.

Dan, terjadilah apa yang direncanakan Prinses untuk menembak gembong preman itu di tengah
keramaian pasar, agar mudah menghilangkan jejak di tengah keributan yang akan terjadi, juga
rencana ini dibantu teman-teman baik Minke, tanpa sepengetahuan Minke. Padahal itulah rencana
besar Pangemanann untuk menjebak Minke, sebab semua barang bukti akan menjurus pada satu-
satunya senjata api yang resmi dimiliki Minke. Penembakan pun terjadi, sedikit di luar
perhitungan, peristiwa itu terjadi ketika Pangemanann (yang menyamar sebagai seorang
penulis cerita Si Pitung) justru sedang bersantap dengan Minke. (Ini bisa mengurangi tuduhan
langsung bahwa Minke-lah yang menembak Suurhof, sebab Pangemanann-lah saksi yang
menyertainya ketika peristiwa itu terjadi).

Namun, tak aral tanggung, rencana tuduhan pembunuhan pun langsung dialamat kepada
Minke. Ia dijemput oleh satu kompi (ini sangat berlebihan) polisi Belanda yang memang
sudah dipersiapkan sebelumnya. Kali ini yang menjemput Minke adalah Pangemanann
sendiri (sebagai seorang petinggi polisi Belanda). Cerita berakhir dan mengambang (dalam
Jejak Langkah) tentang mau dibawa ke mana Minke yang ditangkap tanpa kesempatan
membela diri. Ternyata Minke (dalam Rumah Kaca), atas titah Gubernur Jendral Hindia-
Belanda, diangsingkan ke pulau terpencil di Maluku Utara dan semua kegiatannya dibekukan
oleh pemerintah kolonial--termasuk semua aset dan hasil jerih payahnya (tabungan uang)
tanpa sepengetahuannya

2. Perbandingan Perbedaan dan Persamaan Tek Sejarah dan Novel


Sejarah

Perbedaan:

a. Tokoh:

-Novel berisi tokoh fiksi/ tidak nyata

-Teks cerita sejarah tokonya berdasarkan data dan fakta.

b. Rangkaian peristiwa:

-Novel bersifat hierarki

-Teks sejarah bersifat gradual

c. Kejadian:

-Novel sejarah tidak berisi fakta seutuhnya, selalu ada imajinasi penulis di

salamnya. -Teks sejarah berisi kisah atau info nyata dan benar-benar terjadi.
d. Jenis karya:

-Novel sejarah termasuk pada karya sastra

-Teks sejarah termasuk pada jenis karya ilmiah.

e. Sumber:

-Novel sejarah bersumber dari wawancara atau kisah yang sudah ada sebelumnya

-Teks sejarah berdasar pada data hasil riset yang nyata dan valid.

Persamaan:

-Novel dan teks sejarah adalah tulisan yang dibukukan

-Menceritakan sebuah peristiwa

3. Nilai nilai teks sejarah dan Novel Sejarah


Candi Borobudur :
1. Nilai keagamaan
Candi borobudur memiliki nilai sejarah keagamaan penting bagi umat Hindu
2. Nilai Sejarah
Sebagai peninggalan yang berusia lebih dari 1000 tahun, borobudur memiliki nilai
yang sangat besar
3. Nilai Kebangsaan
Bahwa leluhur bangsa Indonesia mampu membangun monumen yang sangat besar
4. Nilai seni
Setiap bagian dari Candi dihiasi dengan hiasan ukiran dan pahat yang indah.

Rumah Kaca

1. Nilai Moral
2. Nilai Sosial
4. Teks Eksplanasi

Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah tepatnya di
kecamatan Borobudur. Candi yang terletak 15 Km sebelah selatan Magelang ini hampir
seleruhnya dilingkari pengunungan. Sebelah barat laut terdapat gunung Sumbing dan
gunung Sindoro, sebelah timur terdapat gunung Merbabu dan gunung Merapi yang
beberapa waktu lalu sempat meletus dan memakan abnyak korban jiwa salah satu
diantara adalah Mbah Marijan yang merupakan juru kunci gunung Merapi. Di sebelah
utara terdapat gunung Tidar. Gunung yang terkenal sebagai ” Pakuning Tanah Jowo”
atau pakunya tanah jawa ini merupakan tempat pembinaan taruna-taruna dari Akademi
TNI khususnya AKMIL (Akademi Militer). Sebelah selatan terdapat pegunungan
Menoreh. Uniknya jika dilihat dari candi Borobudur puncak-puncak tinggi yang
mengelilinginya tampak seperti seseorang yang sedang tidur terlentang dari bujur timur
ke barat. Menurut kepercayaan warga sekitar, yang tidur itu merupakan Gunadharma
yaitu ahli bangunan yang menciptakan candi Borobudur dan menjaganya dengan
pengawasan dari masa ke masa. Disekeliling candi Borobudur juga terdapat beberapa
candi antara lain candi pawon dan candi mendut yang terdapat disebelah selatan.

Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. Rumah kaca terjadi
akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas di
atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa tetapi dipantulkan kembali ke
permukaan bumi. Efek rumah kaca yang berlebihan akan membahayakan kehidupan di
bumi karena dapat mempengaruhi iklim.
B. Portofolio

1. Teks Editorial 1

Pengembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia


Di masa kini, pendidikan sangatlah penting dalam menjalani kehidupan. Tak
dapat dipungkiri bahwa tanpa pendidikan masyarakat Indonesia akan tertinggal jauh
oleh negara lain. Oleh karena itu, banyak sekali upaya yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia tentang kemajuan pendidikan. Salah satu contoh pengupayaan
nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu proses pendidikan, karenateknologi
merupakan salah satu faktor untuk berkembangnya suatu negara.
Baru-baru ini tidak jarang orang yang membicarakan mengenai Ujian
Nasional dengan berbasis computer. Itulah salah satu upaya pengembangan teknologi
di Indonesia.
Computer Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang
sudah seharusnya diberlakukan pada sistemUN di Indonesia. Pada dasarnya, sistem ini
tidak hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga lebih efisien dan
lebih hemat dibanding dengan Paper Based Test yang harus mencetak soal ke dalam
kertas. Padahal, peserta Ujian Nasional sangatlah banyak,dapat mencapai jutaan peserta.
Tidak hanya itu, biaya pengiriman naskah soal pun tidak sedikit.
Pemanfaatan teknologi seperti itu sebenarnya sangatlah meringankan. Manfaat yang
diberikan nya pun tidaklah sedikit. Manfaat tersebut tidak hanya didapat oleh
pemerintahan saja. Untuk siswa, mereka akan lebih terbantu, karena mereka sudah
tidak focus menghitamkan jawaban. Selama ini, factor menjawab pada kertas LJK
sangatlah memengaruhi pada nilai mereka. Mereka hanya tinggal mengeklik
jawabannya. Jadi, waktu nya tidak terbuang sia-sia.
Kendala dari program tersebut adalah beberapa masyarakat yang belum bisa
menyetujui hal tersebut. Mereka menganggap bahwa CBT tersebut akan membebankan
siswa, terutama pada siswa yang belum lancar dalam masalah teknologi. Padahal,dengan
itu merekaakan termotivasi untuk lebih bisa dalam teknologi seperti computer, karena
pada dasarnya saat ini banyak sekali test-test yang menggunakan sistem CBT. Mereka
yang tidak setuju, masih belum bisa untuk diajak berjalan menuju
suatu perubahan yang lebih baik. Kecenderungan seperti itu dapat memengaruhi daya
pengembangan, kreasi dan kreativitas. Padahal, untuk menjadi suatu negara yang
maju, berubah itu perlu, berubah untuk yang lebih baik.

Teks Editorial 2

Make-Up, Skincare, dan Pelajar SMA


Pada zaman milenial ini, orang-orang berlomba-lomba untuk mempercantik
diri. Tidak terkecuali dengan para pelajar di SMAN 1 Wonoayu. Di antara mereka ada
yang mengenakan make-up tipis sehingga tidak terlalu terlihat. Ada juga yang
mengenakan make-up tebal. Make-up tersebut bisa berupa lipstik, pelembab, bedak,
maskara, dan sebagainya. Selain itu, ada juga yang membawa skincare ke sekolah.
Entah itu hanya sekedar handbody, atau skincare yang lain. Padahal, pelajar SMA
belum pantas untuk mempercantik diri. Tata tertib di sekolah pun sudah melarang
para pelajar untuk menggunakannya.

Pasalnya, ada beberapa make-up yang tidak cocok untuk anak SMA. Make-up
yang tidak cocok tersebut malah akan menimbulkan kerusakan di anggota tubuh.
Misalnya saja dalam penggunaan lipstik. Siswi yang sudah terbiasa memakai lipstik,
bibirnya pasti akan terlihat sangat berbeda saat tidak menggunakannya. Bibir mereka
menjadi pucat. Yang lebih parahnya lagi, bibir mereka menjadi pecah-pecah. Hal
tersebut disebabkan karena adanya zat kimia yang berbahaya. Bakteri juga dapat
tersebar ke area wajah jika remaja sering bertukar alat makeup dengan teman mereka.

Jika bakteri telah masuk ke dalam tubuh, maka infeksi mata, batuk-batuk atau
bahkan herpes tak dapat dihindari. Make-up sendiri sebenarnya bisa
mengembangbiakkan bakteri dari waktu ke waktu. terutama produk make-upberbahan
cair seperti pelembab, maskara, dan lip gloss yang menjadi tempat paling subur untuk
bakteri berkembang biak.

Sebuah studi yang dilakukan di Brazil pun menyebutkan bahwa sebanyak 45


persen wanita yang menggunakan makeup mengidap penyakit kulit, terkait dengan
makeup yang mereka gunakan. Sedangkan 14 persen sisanya menderita lesi jerawat
atau jerawat yang masuk ke dalam kategori sangat parah.
Mirisnya, beberapa siswi tidak memperdulikan hal itu. Walaupun mereka
mengetahuinya, mereka tetap memakai make-up setiap hari. Bahkan, mereka menolak
untuk berpergian tanpa menggunakan make-up.

Selain itu, mempercantik diri bukanlah kewajiban utama para pelajar. Kewajiban
utama mereka adalah belajar.

Dengan demikian, pelajar SMAN 1 Wonoayu seharusnya tidak mempercantik diri


mengingat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh peralatan make-up ataupun
skincare. Mereka seharusnya fokus dalam belajar agar bisa masuk ke universitas yang
mereka inginkan.

2. Menganalisis Teks Editorial 1


1. Pendapat
Masa kini, pendidikan sangatlah penting, tak dapat dipungkiri bahwa tanpa
pendidikan, masyarakat Indonesia akan tertinggal jauh oleh bangsa lain. Oleh
karena itu, banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk
memajukan pendidikan.

2. Solusi
Salah satu contoh pengupayaan nya adalah teknologi yang digunakan dalam suatu
proses pendidikan, karena teknologi merupakan salah satu faktor untuk
berkembangnya suatu negara.

3. Simpulan
Pada suatu negara diperlukan kondisi paling tidak sejajar dengan negara lain di
dunia. Indonesia merupakan negara berkembang dan sangat perlu suatu kemajuan.

4. Informasi Penting
Computer Based Test atau yang sering disebut dengan istilah CBT ini memang sudah
seharusnya diberlakukan pada sistemUN di Indonesia. Pada dasarnya, sistem ini tidak
hanya untuk pengembangan teknologi saja, namun sistem ini juga lebih efisien dan
lebih hemat dibanding dengan Paper Based Test yang harus mencetak soal ke dalam
kertas. Padahal, peserta Ujian Nasional sangatlah banyak,dapat mencapai jutaan
peserta. Tidak hanya itu, biaya pengiriman naskah soal pun tidak sedikit.
Menganalisis Teks Editorial 2
1. Pendapat
Pada zaman milenial ini, orang-orang berlomba-lomba untuk mempercantik diri.
Tidak terkecuali dengan para pelajar di SMAN 1 Wonoayu. Di antara mereka ada
yang mengenakan make-up tipis sehingga tidak terlalu terlihat. Ada juga yang
mengenakan make-up tebal. Make-up tersebut bisa berupa lipstik, pelembab,
bedak, maskara, dan sebagainya. Selain itu, ada juga yang membawa skincare ke
sekolah. Entah itu hanya sekedar handbody, atau skincare yang lain. Padahal,
pelajar SMA belum pantas untuk mempercantik diri. Tata tertib di sekolah pun
sudah melarang para pelajar untuk menggunakannya.
2. Solusi
Mempercantik diri bukanlah kewajiban utama para pelajar. Kewajiban utama
mereka adalah belajar.
3. Simpulan
Dengan demikian, pelajar SMAN 1 Wonoayu seharusnya tidak mempercantik diri
mengingat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh peralatan make-up ataupun
skincare. Mereka seharusnya fokus dalam belajar agar bisa masuk ke universitas
yang mereka inginkan.
4. Informasi yang penting
Sebuah studi yang dilakukan di Brazil pun menyebutkan bahwa sebanyak 45
persen wanita yang menggunakan makeup mengidap penyakit kulit, terkait
dengan makeup yang mereka gunakan. Sedangkan 14 persen sisanya menderita
lesi jerawat atau jerawat yang masuk ke dalam kategori sangat parah.

3. Isu aktual saat ini

Corona
Sebuah virus yang sedang mewabah di seluruh dunia. Di Indonesia Ini juga terkena
serangan wabah tersebut. Di Indonesia ini pun tidak ada satupun provinsi yg sama sekali
tidak terinfeksi virus corona. Telah di beritakan pada tanggal 13 april 2020 sudah terjadi
4200 kasus dan yang meninggal lebih dari 350 orang. Indonesia pun dicatat sebagai
kematian terbanyak di asia tenggara karna virus tersebut. Saya mengharapkan warga
Indonesia tetap berada di rumah supaya memutus penyebaran pandemic. Saya
juga berharap untuk Indonesia lekas membaik. stay save, jangan lupa cuci tangan dan
makan buah-buahan.
C. Rangkuman Semester I – II

RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII


KURIKULUM 2013 UNTUK PERSIAPAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

(Meliputi Teks Surat Lamaran Pekerjaan, Cerita / Novel Sejarah, dan Editorial)
1. Mengidentifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan
Isi surat meliputi bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan dan hal-
hal yang harus ada di dalam surat lamaran pekerjaan.
Sistematika adalah klasifikasi atau penggolongan atas isi atau bagian-bagian yang terdapat di
dalam surat lamaran pekerjaan.
Isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan
surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup,
tanda tangan, dan nama terang. Isi surat terdiri atas unsur nama, tempat dan tanggal lahir,
pendidikan, alamat, serta beberapa hal yang dilampirkan.

2. Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara
lisan maupun tulis
Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan pendapat, dan
sebagainya) berdasarkan apa-apa yang diuraikan (https://kbbi.kata.web.id/menyimpulkan/).
Menyimpulkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan adalah mengikhtisarkan atau
menetapkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan berdasarkan identifikasi isi surat
lamaran Pekerjaan.

3. Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan


Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait
dengan bahasa yang digunakan adalah sebagai Berikut.
a. Bahasa surat adalah bahasa yang baik dan benar.
b. Bahasa surat menggunakan kata-kata yang sopan.
c. Bahasa surat berisi kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informative, dan tepat
sasaran.
d. Bahasa surat tampak dari tulisan yang bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan.
e. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti penulisan unsur hal,
tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama
terang).

4. Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan dengan memperhatikan isi, sistematika, dan


kebahasaan
Berikut disajikan tips dalam membuat surat lamaran pekerjaan.
1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2. Menulis dengan susunan format rapi.
3. Melengkapi data sesuai dengan keperluan.
4. Melampirkan surat pendukung seperti sertifikat pengalaman kerja.

B. TEKS CERITA ATAU NOVEL SEJARAH

1. Pengertian Novel Sejarah


Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta
kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang
memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif, dan disajikan dengan daya
khayal pengetahuan yang luas dari pengarang.

2. Struktur Teks Cerita/Novel Sejarah

a. Pengenalan situasi cerita (ekspostion, orientasi)


Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan latar cerita baik waktu, tempat maupun
peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh,
menata adegan, dan hubungan antartokoh.

b. Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai
masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

c. Menuju konflik (rising action)


Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi
yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh

d. Puncak konflik (turning point, komplikasi)


Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan
mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.
Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

e. Penyelesaian (Evaluasi, resolusi)


Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap
ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada
bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang
dialami tokoh Utama.

f. Koda
Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai
penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan
mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda, bahkan
novel-novel modern lebih banyak menyerahkan kesimpulan akhir ceritanya itu kepada
para pembacanya. Mereka dibiarkan menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya.

3. Ciri Kebahasaan Novel Sejarah


Beberapa ciri kebahasaan novel sejarah adalah sebagai Berikut

a. Menggunakan banyak kalimat bermakna lampau


Contoh: Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama
telah menyelesaikan tugasnya.

b. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis,


temporal), seperti: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
Contoh: Setelah juara gulat itu pergi, Sang Adipati bangkit dan berjalan tenang-tenang
masuk ke Kadipaten.

c. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja
material).
CONTOH:
1). Di depan Ratu Biksuni Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh.
2). Ketika para Ibu Ratu menangis yang menulari siapa pun untuk menangis, Dyah
Wiyat sama sekali tidak menitikkan air mata.

d. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Misalnya, mengatakan bahwa,
menceritakan tentang, menurut, menggungkapkan, menanyakan, menyatakan,
menuturkan. CONTOH:
1). Menurut Sang patih, Galeng telah periksa seluruh kamar Syahbandar dan ia telah
melihat banyak botol dan benda-benda yang ia tak tahu nama dan gunanya.
2). Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semua penjelasan
kendit Galih tentang masalah itu.

e. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan
oleh tokoh (kata kerja mental). Misalnya, merasakan, mengingikan, mengharapkan,
mendambakan, menganggap.
Contoh:
1). Gajah Mada sependapat dengan Jalan pikiran Senopati Gajah Enggon.
2). Melihat itu, tak seorang pun yang menolak karena semua berpikir Patih Gajah Mada
memang mampu dan layak berada di tempat

f. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (‘..”) dan kata
kerja yang menunjukkan tuturan langsung.
Contoh:
“Mana surat itu?”
“Ampun, Gusti Adipati, Patik takut maka Patik bakar.”

g. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat,


atau suasana
Contoh:

Dari apa yang terjadi itu terlihat betapa besar wibawa Gajah Mada, bahkan beberapa prajurit
harus mengakui wibawa yang dimiliki Gajah Mada jauh lebih besar dari wibawa
Jayanegara. Sri Jayanegara masih bisa diajak bercanda, tetapi tidak dengan Patih Gajah
Mada, sang pemilik wajah yang amat beku itu.

3. Menyusun Novel Sejarah


Langkah-langkah menyusun novel sejarah adalah sebagai Berikut.

a. Menentukan peristiwa sejarah yang akan menjadi bahan penceritaan


Langkah pertama dalam menyusun novel sejarah seseorang atau diri sendiri adalah
menentukan peristiwa sejarah (peristiwa yang terjadi pada masa lalu) yang akan
dikembangkan menjadi novel sejarah.
Dalam novel sejarah, penulis menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami para tokohnya
dengan menggunakan latar peristiwa sejarah. Menulis novel sejarah berarti mengemas fakta
sejarah dengan rekaan penulis. Wujudnya dapat berupa peristiwa yang berkaitan dengan
hidup orang banyak atau hidup seseorang.
Contoh

Peristiwa Sejarah Pengembangan Peristiwa


Meletusnya Gunung Kelud tahun 1966 Aku dilahirkan di pengungsian saat Gunung Kelud
meletus tahun 1966. Karena minimnya fasilitas
kesehatan di pengungsian, Ibu meninggal saat
melahirkanku.
Kecelakaan kereta api di Bintaro pada 19 Oktober Dalam kecelakaan kereta api di Bintaro tanggal 19
1987 Oktober 1987, aku masih berusia 8 tahun. Kedua
orang tuaku tewas dalam peristiwa itu. Aku sendiri
kehilangan sebelah kakiku yang tertindih pintu
kereta api.

b. Menyusun kerangka atau gambaran singkat cerita sejarah yang akan ditulis
Dasar penyusunan kerangka novel sejarah dapat berupa perjalanan waktu (misalnya. masa
kecil, masa remaja, masa sekolah, masa kuliah, masa dewasa); latar tempat (di desa, di
sekolah, di kota, di luar negeri).
Kerangka karangan dapat berisi tokoh, waktu dan tempat kejadian, , ilustrasi visual
setiap tokoh, apa yang dipermasalahkan, dan sebagainya.
c. Mengumpulkan bahan-bahan cerita
Pada tahap ini penulis mengumpulkan rangkaian peristiwa dari berbagai rujukan dan sumber
(orang, buku, dan sebagainya).

d. Mengembangkan kerangka atau draf awal menjadi novel atau teks cerita sejarah
Pada tahap ini, penulis merangkai cerita berdasarkan daya khayal atau imajinasi. Sudut
pandang yang paling mudah adalah sudut pandang orang pertama “ aku”.
Penceritaan teks novel atau cerita sejarah mengikuti gaya teks rekon imajinatif yang
didalamnya ada orientasi, pengungkapan peristiwa, cerita mulai memuncak, puncak
permasalahan, resolusi, dan koda.

C. TEKS EDITORIAL

1. Pengertian teks editorial


Editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan
pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual (sedang menjadi sorotan),
fenomenal, dan kontroversial (menimbulkan perbedaan pendapat).

2. Fungsi Teks Editorial


Fungsi teks editorial di antaranya sebagai Berikut.
1) Menjelaskan fakta atau peristiwa dan akibatnya kepada masyarakat
2) Mengisi latar belakang dari isu dengan kenyataan sosial dan faktor yang
mempengaruhinya.
3) Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
4) Memberikan penilaian moral tentang isu tersebut.
5) Mengajak pembaca untuk ikut berpikir tentang masalah (isu/topik) yang sedang hangat
terjadi di kehidupan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai