Anda di halaman 1dari 13

PENGENALAN SITUS SEJARAH CANDI SUMBERAWAN KEPADA

MASYARAKAT DI ERA MODERN


Tugas ini diselesaikan untuk memenuhi mata pelajaran Sejarah Peminatan yang diampu oleh
Bapak Nur Hidayat, S.Pd

Disusun Oleh :

1. Arya Rendra Kusuma (4) 3138


2. Dia Firza Fara Diba (8) 3142
3. Diva Diviani (9) 3143
4. Elvira Decky. A ( 10 ) 3143
5. M. Akbar Rahmat Dhani ( 18 ) 3152
6. M. Aditya Pratama ( 23 ) 3157

YAYASAN PENDIDIKAN AL-MAARIF LAWANG


SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MAARIF LAWANG
Akta Notaris No. 04 Tgl. 10 April 2013
Terakreditasi A NPSN : 20517830
Jl. M.H. Thamrin No. 08 Lawang Telp. (0341) 422122 Lawang-Kab. Malang 65211
Email : aremasmamala@yahoo.com website : www.smamala.sch.id

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah tugas mata
Pelajaran Sejarah Peminatan ini dengan baik. Makalah ini berisi tentang uraian hasil riset
mengenai “ Pengenalan situs sejarah Candi Sumberawan kepada masyarakat di era modern “.

Laporan ini kami susun secara tepat dengan bantuan dan dukungan berbagai
pihak di antaranya : Bapak Kepala SMA Maarif Lawang, Bapak Nur Hidayat, S.Pd selaku
guru mata pelajaran Sejarah Peminatan, teman-teman, dan semuanya oleh karena itu kami
sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan. Harapan
penyusun semoga makalah ini dapat menambah penegtahuan dan ilmu bagi pembaca. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, penyusun yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penyususun sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk makalah yang lebih
baik lagi kedepannya.

Lawang, 17 September 2023


Penulis

……………….

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………... i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 1


I.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1
I.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 1
I.3. Tujuan ……………………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………... 3


2.1. Pengertian Sejarah ……………………………………………………………….... 3
2.2. Macam-macam Sejarah …………………………………………………………… 3
2.3. Sejarah Candi Sumberawan ………………………………………………………. 6
2.4. Bentuk Arsitektur Candi Sumberawan ……………………………………………. 8

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….. 9


3.1.Kesimpulan …………………………………………………………………………. 9
3.2.Saran ………………………………………………………………………………... 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Candi Sumberawan merupakan salah satu candi yang memiliki bentuk yang
sangat unik yaitu hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan
Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi
Singosari. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singhasari dan digunakan oleh
umat Buddha pada masa itu.

Stupa Sumberawan atau juga disebut dengan Candi Sumberawan adalah


satu-satunya Stupa yang dapat ditemukan di Jawa Timur, tepatnya berada di kaki
Gunung Arjuna pada ketinggian 650 meter dpl, di Desa Toyomarto, Kecamatan
Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Stupa ini juga merupakan salah satu
peninggalan kerajaan Singosari yang dulunya digunakan oleh umat Budha, sehingga
lokasinyaberjarak tak jauh dari Candi Singosari, hanya sekitar 6 km. Candi Sumberawan
pertama kali ditemukan pada tahun 1904. Pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1937
diadakan pemugaran pada bagian kaki candi, sedangkan sisanya direkonstruksi secara
darurat.

Para ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan dulunya


bernama Kasurangganan, sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama.
Tempat tersebut telah dikunjungi Hayam Wuruk pada tahun 1359 masehi, sewaktu ia
mengadakan perjalanan keliling. Dari bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan
dagoba (stupanya) dapat diperkirakan bahwa bangunan Candi Sumberawan didirikan
sekitar abad 14 sampai 15 masehi yaitu pada periode Majapahit.

Gaya bangunan seperti itu menimbulkan dugaan bahwa Candi Sumberawan


termasuk candi Buddha yang digunakan sebagai tempat pemujaan. Menurut para ahli,
Candi Sumberawan didirikan sekitar abad ke-14, atau di masa pemerintahan Kerajaan
Majapahit.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Candi Sumberawan ?


2. Apa itu Sumberawan ?
3. Bagaimana bentuk artitektur Candi Sumberawan ?
4. Mengapa Candi Sumberawan perlu diketahui oleh masyarakat era modern ?

1
1.3 Tujuan

1. Agar Candi Sumberawan dapat diketahui Masyarakat di era modern.


2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai sejarah Candi
Sumberawan itu sendiri.
3. Agar Candi Sumberawan tidak terlupakan sebagai warisan budaya Indonesia.
4. Saling menjaga dan merawat warisan budaya untuk masa depan anak cucu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sejarah


Sejarah diambil dalam bahasa Arab dari kata 'syajarah' yang berarti pohon.
Arti pohon disini dimaksudkan sebagai pohon keluarga atau silsilah serta usul dari
adanya sesuatu, dan perkembangan tentang peristiwa yang berkesinambungan.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris dinamakan 'history', yang berasal dari
bahasa Yunani dari kata 'historia' yang mengandung makna inkuiri, wawancara, serta
interogasi atau laporan dari seorang saksi mata mengenai hasil-hasil suatu tindakan. Dari
bahasa Yunani tersebut, istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui
perantaraan bahasa Latin.
KBBI mendefinisikan sejarah sebagai pengetahuan maupun uraian tentang
sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.
Para ahli mendefinisikan sejarah dengan makna yang beragam. Berikut adalah pengertian
sejarah menurut para ahli :
1. Thomas Charlele : Sejarah adalah peristiwa di masa lampau, yang mempelajari
biografi mereka yang terkenal sebagai penyelamat pada zamannya. Orang-orang
besar tersebut adalah orang yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.
2. Ibnu Kaldun : Menurut, Ibnu Kaldun sejarah adalah catatan umat manusia atau
peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat
manusia itu.
3. Moch. Yamin : Pengertian sejarah menurut Moh. Yamin, sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan, dari beberapa peristiwa yang
mampu dibuktikan dengan kenyataan (fakta).
4. Roeslan Abdu Gami : Menurutnya Roeslan Abdulgani, sejarah adalah ilmu yang
diibaratkan dengan penglihatan tiga dimensi; pertama melalui penglihatan ke masa
silam, kedua masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Dengan kata
lain, penyelidikan di masa lampau tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan masa
sekarang yang sedang dihadapi, dan juga tidak dapat dilepaskan dari perspektif masa
depan.

2.2. Macam-macam Sejarah


1) Jenis sejarah menurut Jenisnya
Sudut pandang pertama untuk melihat jenis-jenis sejarah adalah
dengan mendasarkan pada jenisnya. Diketahui ada lima jenis sejarah jika dilihat dari
jenisnya. Kelima jenis tersebut adalah sejarah politik, sosial, intelektual,
kebudayaan, dan juga ekonomi.

3
a. Sejarah Politik
Sejarah politik merupakan kejadian masa lampau yang mempunyai kaitan
dengan unsur politik. Hal tersebut bisa saja berupa kekuasaan, sistem
pemerintahan, peperangan, tokoh politik, kepemimpinan, kekuasaan, dan masih
banyak lagi.

b. Sejarah Sosial
Tidak jauh berbeda dengan sejarah politik, maka sejarah sosial sudah pasti
merupakan peristiwa di masa lalu yang berkaitan dengan isu-isu sosial dalam
masyarakat.
Contoh sejarah sosial pada masyarakat Indonesia adalah pemerontakan Partai
Komunis Indonesia (PKI) serta proses penyebaran Islam dan agama lainnya.

c. Sejarah Intelektual
Jika dilihat menurut sudut pandang jenisnya, sejarah intelektual berupakan suatu
peristiwa yang telaa terjadi dan memiliki hubungan norma yang berkembang
dalam masyarakat, idealisme, ideologi perpolitikan, dan masih banyak lagi.

d. Sejarah Kebudayaan
Sesuai dengan namanya, sejarah kebudayaan pastinya adalah kejadian masa lalu
yang berperan serta dalam membentuk kebudayaan, sehingga terus berkembang
dalam masyarakat. Contoh sejarah jenis ini dapat dilihat dari bentuk tradisi dan
kebiasaan yang diterapkan oleh masyarakat.

e. Sejarah Ekonomi
Sejarah ekonomi merupakan jenis sejarah yang terus membahas mengenai
berbagai kejadian masa lalu yang berkaitan dengan dunia perekonomian. Ada
banyak contoh sejarah jenis ini di Indonesia. salah satu contoh paling sederahana
adalah proses ekspor impor barang dari Indonesia.

2) Jenis sejarah menurut Wilayahnya


Sejarah juga dapat dipandang berdasarkan wilayahnya, dalam hal ini
adalah lokasi ketika suatu peristiwa di masa lalu yang kemudian dikenal sebagai
sejarah terjadi. Jika menilik berdasarkan sudut pandang ini, maka sejarah dapat
dibagi menjadi tiga jenis yaitu lokal, nasional, dan dunia.

a. Sejarah Lokal
Sesuai dengan namanya, sejarah lokal merupakan sejarah yang terjadi di suatu
wilayah yang bersifat lokal atau regional. Dampak yang ditimbulkan dari sejarah
ini juga hanya dirasakan dalam lingkup regional saja. Biasanya sejarah ini
berkaitan dengan desa, kecamatan, kabuten, dan provinsi. Misalnya sejarah
penamaan suatu kota.

b. Sejarah Nasional

4
Sama halnya dengan sejarah lokal, sejarah nasional juga menunjukkan bahwa
lokasi kejadian dari sejarah tersebut bersifat nasional. Dampaknya juga dirasakan
secara menyeluruh oleh penduduk suatu negara. Contoh sejarah nasional yang
dialami Indonesia adalah sejarah perjuangan demi kemerdekaan dan
mempertahankan bangsa.

c. Sejarah Dunia
Lingkup kejadian dari sejarah dunia semakin meluas lagi. Artinya peristiwa
sejarah yang dulu pernah terjadi mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan
di dunia atau dengan kata lain bersifat global. Contoh sejarah dunia yang sering
dipelajari dalam pelajaran sekolah adalah sejarah terjadinya Perang Dunia dan
Perang Dingin.

3) Jenis sejarah menurut Waktunya


Jenis-jenis sejarah juga dapat dibagi berdasarkan waktunya. Ada tiga jenis sejarah
menurut waktunya yaitu sejarah masa lalu, masa sekarang, dan juga masa depan.

a. Sejarah Masa Lampau


Jenis sejarah ini sudah diketahui secara pasti bahwa sejarah merupakan kejadian
di masa lalu. Maka dari itu detail peristiwa yang terjadi tidak bisa diketahui
secara lengkap, karena memerlukan kajian lebih mendalam. Hanya sebagian saja
yang diketahui pada masa sekarang.
b. Sejarah Masa Sekarang
Sejarah masa sekarang adalah sejarah yang sudah terjadi di masa saat ini dan
kebenarannya juga sudah berhasil dibuktikan dengan data yang akurat. Alat
pembuktiannya bisa berupa tulisan dalam naskah kuno atau pada media tertentu,
serta dapat melalui benar-benda bersejarah.

c. Sejarah Masa Depan


Sejarah masa depan merupakan sejarah yang sejatinya akan terjadi pada waktu
yang akan datang. Hanya saja sejarah tersebut dapat terjadi di masa sekarang
apabila terdapat usaha untuk merealisasikannya.

4) Jenis sejarah menurut Tujuannya


Salah satu sudut pandang yang dapat digunakan untuk membagi sejarah adalah
berdasarkan pada tujuannya. Jika dilihat dari ‘kacamata’ tujuan, ada tiga jenis
sejarah yaitu sejarah ilmiah, ideologi, dan juga warisan.

a. Sejarah Ilmiah
Sejarah ilmiah biasa juga disebut sebagai sejarah akademik. Maksud dari sejarah
ilmiah adalah peristiwa yang dipercaya dapat memberikan wawasan akademik

5
kepada manusia sekarang. Bentuk sejarah ini biasanya dapat dilihat secara jelas
dan kejadiannya juga berkaitan dengan tradisi masyarakat akademik.

b. Sejarah Ideologi
Sejarah ideologi merupakan suatu bentuk dimana manusia akan melakukan
pengkajian terkait ideologi. Umumnya yang dijadikan sebagai objek adalah
simbol dan lambang sebagai objeknya. Adapun hasil dari kajian atau penelitian
tersebut akan digunakan kembali oleh masyarakat masa kini.

c. Sejarah Warisan
Sejarah warisan dikenal sebagai suatu kejadian masa lalu yang dapat
memberikan motivasi atau membakar semangat kepada manusia zaman
sekarang. Ciri paling mencolok dari sejarah warisan adalah bentuknya yang
kebanyakan berupa kisah-kisah pahlawan dalam menjalankan tugas untuk
melindungi keutuhan negara.

2.3. Sejarah Candi Sumberawan

Sumber : kebudayaan.kemendikbud.go.id

Candi Sumberawan adalah candi yang berbentuk sebuah stupa. Candi ini
dibuat dari batu andesit dengan ukuran panjang 6,25 m, lebar 6,25 m, dan tinggi 5,23 m,
Dibangun pada ketinggian 650 m di atas permukaan laut, di kaki bukit Gunung Arjuna.
Terletak sekitar 6 km dari Candi Singosari. Pemandangan di sekitar candi ini sangat
indah. Terletak di dekat mata air yang sangat besar yang membentuk sebuah telaga yang
sangat bening aimya. Keadaan inilah, ada sebagian orang yang memberi nama Candi
Rawan.

Menurut juru kunci candi, nama Sumberawan berasal dari dua kata yakni
sumber dan rawan. Artinya kurang lebih sumber yang berasal dari rerawan atau rawa-
rawa. Menurut sang juru kunci, kawasan Sumberawan dahulu disebut juga sebagai Tanah
Kasurangganan atau Tanah Bidadari – konon terdapat sumber air yang biasa disambangi
para bidadari. Letaknya berada di lereng Gunung Arjuna, dengan ketinggian 650 meter di
atas permukaan laut. Para ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan dulunya
bernama Kasurangganan, sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama.

6
Tempat tersebut telah dikunjungi Hayam Wuruk pada tahun 1359 masehi, sewaktu ia
mengadakan perjalanan keliling.

Dari bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan dagoba (stupanya)
dapat diperkirakan bahwa bangunan Candi Sumberawan didirikan sekitar abad 14 sampai
15 masehi yaitu pada periode Majapahit. Bentuk stupa pada Candi Sumberawan ini
menunjukkan latar belakang keagamaan yang bersifat Buddhisme. Candi ini ditemukan
kali pertama 1904. Saat ditemukan, stupa candi sudah tak ada. Selanjutnya, pada 1935,
dilakukan penelitian oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. Dilanjutkan pemugaran pada
bagian kaki candi pada tahun 1937. Pemugaran tidak bisa dilakukan dengan sempurna.
Menyebabkan sejumlah beberapa bagian direkontruksi secara darurat.

Candi Sumberawan dikelilingi oleh taman yang cukup luas. Pengunjung


yang datang ke sini diharapkan mengisi buku tamu serta memberikan donasi sukarela
terlebih dahulu. Candi ini mungkin tidak berbentuk selayaknya candi pada
umumnya, Candi Sumberawan hanya berbentuk seperti stupa dan merupakan candi
Budha peninggalan dari kerajaan Singhasari, dan satu-satunya situs sejarah berupa stupa
yang ada di Malang ataupun bahkan di Jawa Timur.

Sumber Air Tirta Amerta (c)\ Mata air kehidupan di Candi


Rudiyanto/Travelingyuk Sumberawan (Foto: Mery Cahyani/TIMES Indonesia).

Sumberawan pernah dipugar pada masa kolonial Belanda, sekitar tahun


1937. Diyakini saat pemugaran berlangsung terdapat sumber air tepat di bawah candi.
Tetapi setelah semua proses rampung, aliran airnya jadi merembes ke mana-mana.
Akibatnya, muncul sumber air baru di beberapa lokasi. Menurut cerita penjaga candi,
sumber di bawah Candi Sumberawan mengalirkan air suci. Hal tersebut diakibatkan
begitu kuatnya para pertapa yang melakukan ritual di dalam candi, hingga membuat
sumber air ini menjadi Air Amerta atau Air Keabadian.

Sumber air ini dipercaya sebagai salah satu air suci yang diperebutkan
para Dewa dan Raksasa sebagai sumber kesaktian. Air tersebut diperoleh lewat cara

7
mengaduknya dengan Gunung Mandara, menggunakan tali berwujud Naga Besuki Air di
Sumberawan juga dianggap Suci oleh sejumlah agama. Tidak hanya dimanfaatkan untuk
upacara Waisak, tapi juga digunakan sebagai air pembaptisan bagi umat beragama
Kristen Prostetan. Menurut hasil penelitian laboratorium air ini sangat jernih dan layak
diminum secara langsung, Dalam perjalanan sejarah tempat ini juga menjadi jujukan
Raja Hayam Wuruk untuk observasi mengelilingi daerah kekuasaannya. Sang Raja juga
menggunakannya sebagai tempat istirahat sekaligus beribadah. Hal tersebut yang lantas
mengawali inisiatif membangun tempat pemujaan kepada Dewa.

2.4. Bentuk Arsitektur Candi Sumberawan

Sumber : Candi Sumberawan. Foto: Aisyah Nawangsari

Candi ini dibuat dari batu andesit yang terdiri dari batur, kaki candi dan
stupa. Denah batur berbentuk bujur sangkar yang memiliki ukuran sisi 6,30 m, tinggi
2,60 m. Kaki candi berdenah bujur sangkar, sisinya 5,04 m, tinggi 1,08 meter. Pada
setiap sisi kaki candi terdampat penampil. Stupa terdiri dari lapik berdenah bujur
sangkar berukuran 4,24 x 4,24 m, kaki stupa berdenah segi delapan dengan bantalan
seroja dan tubuh stupa berbentuk genta. Tinggi bagian stupa 2,42 m.

Dilihat dari latar sejarahnya, ada


dugaan bahwa tempat Candi Sumberawan
didirikan dahulu bernama Kasurangganan, sebuah
nama yang dikenal dari Nagarakrtagama untuk
sebuah tempat yang dipilih Hayam Wuruk sebagai
tempat beristirahat dalam perjalanan keliling di
Jawa Timur, sehingga dapat diperkirakan bahwa
bangunan ini didirikan setelah tahun 1359 M.
Namun demikian angka yang tertulis pada batu-
batu batur
dan dagoba (stupa kecil) menunjukkan masa antara abad XI dan XV, sementara ditinjau
dari arsitektur dan langgamnya, bentuk stupa yang sederhana diperkirakan berasal dari
abad XIV abad XIV – XV. (un). Sumber: Registrasi dan Penetapan, Sub. Kelompok
Penetapan, 2008, BPCB Mojokerto.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Candi Sumberawan merupakan salah satu candi yang memiliki bentuk yang
sangat unik yaitu hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan
Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi
Singosari. Candi Sumberawan merupakan mahakarya bercorak Budda yang hanya
berbentuk seperti stupa dan merupakan candi Budha peninggalan dari kerajaan
Singhasari, dan satu-satunya situs sejarah berupa stupa yang ada di Malang ataupun
bahkan di Jawa Timur.

Stupa Sumberawan atau juga disebut dengan Candi


Sumberawan adalah satu-satunya Stupa yang dapat ditemukan di Jawa Timur.
Sumberawan pernah dipugar pada masa kolonial Belanda, yang menyebabkan
ditemukannya sumber air tepat di bawah candi. Sumber air ini dipercaya sebagai salah
satu air suci yang diperebutkan para Dewa dan Raksasa sebagai sumber kesaktian.

Candi Sumberawan menjadi candi yang sangat unik dan berbeda dari
bentuk candi pada umumnya, menjadikan daya Tarik tersendiri untuk wisatawan dating
sekedar mencari informasi atau mengagumi keunikannya dan keindahannya.

3.2. Saran
Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi
Sumberawan sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya ini mampu
memaksimalkan potensi. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk
menjaga dan melestarikan Candi Sumberawan tersebut tetap menjadi daya tarik terutama
dari segi kepariwisataan, dan ilmu pengetahuan.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. Stupa Sumberawan. (21 Jan. 2020). Malangkab.go.id. Diakses tanggal 10 Sep.
2023, dari https://malangkab.go.id/mlg/default/detail-potensi?daerah=31

2. Kompas. Candi Sumberawan, Stupa Raksasa di Malang. (4 Mar. 2023). Kompas.com.


Diakses tanggal 10 Sep. 2023, dari
https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/04/090000079/candi-sumberawan-stupa-
raksasa-di-malang?page=all#:~:text=Gaya%20bangunan%20seperti%20itu
%20menimbulkan,di%20masa%20pemerintahan%20Kerajaan%20Majapahit.

3. Anonim. Jenis Jenis sejarah Menurut Jenis, Wilayah, Waktu, dan Tujuannya. (18
Agustus. 2019). Jurnalponsel.com. Diakses tanggal 10 Sep. 2023,
https://www.jurnalponsel.com/jenis-jenis-sejarah/

4. Anonim. Candi Sumberawan. (18 Agustus 2023). Id.wikipedia.org. Diakses tanggal 15


Sep. 2023, https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sumberawan#:~:text=Para%20ahli
%20purbakala%20memperkirakan%20Candi,sewaktu%20ia%20mengadakan
%20perjalanan%20keliling.

5. Arifin, Zainul. Candi Sumberawan, Bukti Kebhinekaan di Era Majapahit. (21 Desember
2016). Terakota.id. Diakses tanggal 15 Sep. 2023, https://www.terakota.id/candi-
sumberawan-bukti-kebhinekaan-di-era-majapahit/.

6. Rudiyanto. Kisah Air Suci di Candi Sumberawan Singosari, Apakah kamu sudah tahu ?.
(20 Januari 2019). Travelingyuk.com. Diakses tanggal 15 Sep. 2023,
https://travelingyuk.com/candi-sumberawan/152573/#:~:text=Asal%2Dusul%20Nama
%20Sumberawan&text=Menurut%20juru%20kunci%20candi%2C%20nama,dari
%20rerawan%20atau%20rawa%2Drawa.

7. Timur, Jawa, Budaya, Cagar, Pelestarian, Balai. Candi Sumberawan. (26 Januari 2015).
Kebudayaan.Kemendikbud.go.id. Diakses tanggal 15 Sep. 2023,
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/candi-sumberawan/.

10

Anda mungkin juga menyukai