Anda di halaman 1dari 23

PENCAK SILAT

I. Sejarah

Pencak silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7


masehi.Pencak silat mereka ciptakan dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitar, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang.Asal mula ilmu bela diri di
nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia
berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti
dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam
berbagai nama.Di semenanjung Malaysia dan Singapura,silat lebih dikenal dengan nama
alirannya yaitu gayong dan cekak Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan
di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah
"silat" paling banyak menyebar luas,sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatra
ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.Bukti sejarah pencak silat di Nusantara :
a) Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri
Diraja dari Pariangan sumatra barat
b) silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan
pertarungan antara harimau dan monyet di Jawa Barat.
c) Silat betawi dengan tradisi palang pintu di Jabodetabek.
d) Silat Madura dengan tradisi Carok.
e) Silat banten dengan tradisi Debus.
II. Sejarah PAMUR

Guru Besar PAMUR Raden Hassan Habuddin Sastrosubroto lahir pada tanggal 1
April 1920 di Pamekasan,Madura.Raden Hassan Habuddin Sastrosubroto dalam menciptakan
pencak silat PAMUR berkomposisi:

 30% ilmu murni


 30% praktek
 40% ilham
Unsur ilham lebih dominan, oleh karna itu, ada beberapa gerakan yang sulit dicarikan
rasionalnya, tetapi didalam praktek dan penggunaannya sesuai dengan kenyataan.

Pencak silat di Indonesia terdiri dari tiga mazhab, yaitu :


 mazhab konservatif atau mazhab kuno
 mazhab progresif atau mazhab maju
 mazhab liberal atau mazhab campuran
Hasan melangsungkan pernikahan pada bulan Oktober 1945 dengan Gadis bernama
Kiptiyah yang lahir pada tanggal10 Agustus 1931.Dari pernikahannya tersebut lahir putera-puteri
sebagai berikut :
1) R. Sudjono Arief
2) RR. Siti Kartini BA
3) RR. Murdiati
4) R. Hidayat Arief
5) RR. Siti Warninda
6) RR. Sri Murdaningsih
7) R. Bambang Irawan
8) R. Hermano Adi, S.Pd.
9) R. Syamsul Hasan A. S.Sos. (Tetesan Guru besar)
10) RR. Elly Yawati
11) RR. Sri Lindiana
12) RR. Jumaati

PAMUR adalah Pencak Silat tangan kosong, tetapi dlm PAMUR jg tetap diajarkan 8
unsur senjata. Ciri khas PAMUR adalah permainan menengah, PAMUR didirikan dengan 8
aliran beladiri seperti :
1) Minangkabau
2) Melayu
3) Fort De Cock
4) Cimande
5) Tanah Merah
6) Mandar
7) Bang Simin
8) Cik Agil
Dengan belajar di 32 padepokan di seluruh indonesia.

PAMUR berdiri dilatar belakangi oleh berbagai faktor yang berkembang di masyarakat
Madura pada tahun 1950.Salah satu faktor mendasar mendorong berdirinya PAMUR adalah
banyaknya aliran pencak silat yang berkembang di masyarakat, antara lain Bawean, Melayu,
Minangkabau, Cimande dan lain-lain. Beraneka ragamnya aliran ini disebabkan karena pada
umumnya masyarakat Madura memiliki kegemaran bertualang keluar daerah dan selalu
mempelajari aliran pencak silat daerah tempatan. Sekembalinya dari perantauan di daerah
masing-masing mereka membuka pelatihan.Mempertahankan diri adalah bagian dari budaya
untuk mengantisipasi tradisi "carok" oleh karena itu pencak silat tumbuh subur dan
berkembang, mengakibatkan terjadinya persaingan kurang sehat antar perguruan. Perselihan
dengan adu kekuatan menjadi warna warni perkembangan pencak silat di pulau garam ini.
Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap berdirinya PAMUR adalah adanya keinginan
dari para tokoh dan pendekar pencak silat agar Madura mempunyai satu bentuk permainan yang
beciri khas Madura dan memiliki tehnik beladiri yang sophisticated dari pada aliran pencak silat
yang ada di Madura.Harapan dengan bentuk garapan baru dapat menandingi dan mengalahkan
permainan pencak silat yang ada yang sekaligus dapat mengatasi pula berbagai perselisihan di
antara perguruan pencak silat yang mempunyai aliran beraneka ragam.

Berlandaskan cita-cita tersebut diatas maka pada tanggal 31 Desember 1951 didirikanlah
pergruan pencak silat yang diberinama "Pencak silat Angkatan Muda Rasio(PAMUR) oleh R.
HASAN HABUDIN di Pamekasan Madura. Pendiri PAMUR ini adalah pendekar besar dan
berbakat, sejak usia muda 7 tahun menekuni pelajaran pencak silat dari berbagai macam
permaian. Pada tahun 1941 sampai dengan 1951 mencoba memadukan dan menciptakan jurus.
Semenjak itu upaya menginfetarisasi dan pembakukan dilakukan, yang kini menjadi materi baku
jurus pencak silat PAMUR.Ciri-ciri permaian PAMUR:

 Gerakan perminan berada dalam posisi menengah.


 Banyak meperkuat kuda-kuda, terutama kuda-kuda pasif.
 Mengurangi gerakan khayal.
 Mementingkan rasio atau akal pikiran
 Progresif

Sejak berdirinya PAMUR membentuk organisasi yang pertama di ketuai oleh Bp.
R.Mahmud Sosro Adipoetro ex Pembantu Gubenur Madura, dikarenakan kesibukannya fungsi
ketua facum dan di rangkap oleh Bp.R.Hasan Habudin selaku guru besar.Semenjak 17
Nopember 1992 jabatan Ketua Dewan Pengurus Pusat dipimpin oleh Bp.Drs.H.Sjafiudin.

PAMUR telah tersebar keseluruh penjuru tanah air,di mancanegara berkembang pesat di
Belanda dan Belgia.KANDUNGAN ASPEK PERGURUAN Memberikan pelajaran pencak silat
secara utuh berawal pada tingkat pencak silat seni,beladiri, olahraga dan mental spirituil.

METODE PELATIHAN meliputi:

1) Metode huruf terdiri dari:

 Jurus
 Ales
 Masukan
 Harimau

2) Metode isi terdiri dari:


 Tangkapan
 Sambut Pukul
 Timbalan
 Pembasmian

3) Metode pelengkap terdiri dari:

 Patigaman
 Pembelaan Bunuh diri
 Pembelaan Coba bunuh

JENIS JENIS JURUS :

 Dua belas jurus tangan


 Dua belas jurus tongkat
 Dua belas jurus pedang
 Dua belas jurus pecut

GERAKAN DASAR :

 Gerak-gerak pendahuluan
 Macam-macam anfal
 Gerak masal

TINGKATAN SABUK

Tingkatan sabuk yang disahkan pada tahun 1965 sebagai berikut :

1) Dasar /calon anggota (Nolban)


2) Warna putih pemula dengan hak belajar
3) Warna kuning strip putih/taruna Idengan hak peraga
4) Warna kuning strip kuning/taruna II dengan hak peraga
5) Warna merah strip kuning /taruna III dengan hak praktek terpimpin
6) Warna merah strip merah /taruna III dengan hak praktek terpimpin
7) Warna Hijau strip merah /madya dengan hak praktek
8) Warna Hijau strip hijau/madya dengan hak praktek
9) Warna biru strip hijau/ dewasa dengan hak mengajar dasar putih
10) Warna biru strip biru / dewasa dengan hak mengajar dasar putih
11) Warna hitam putih/wredha I dengan hak mengajar taruna I,II dan III
12) Warna hitam-kuning /wredha II dengan hak kontrol
13) Warna hitam-merah/wredha III dengan hak kontrol
14) Warna hitam-hijau /wredha IV dengan hak cipta
15) Warna hitam-biru/pendekar madya dengan hak musyawarah
16) Warna hitam/pendekar dengan hak memutuskan
17) Warna putih kabur/pendekar tunggal

BUKU YANG SUDAH DICETAK

 Sejarah PAMUR
 Metode mengajar
 Kurikulum PAMUR
 Jurus Tangan
 Jurus Tongkat
 Ales
 Masukan
 Sembah dan hormat PAMUR.

LAMBANG PAMUR

diciptakan oleh Raden Hassan Habuddin Sastrosubroto pada tahun 1952, lambang tersebut
berbentuk daun dengan unsur – unsur sebagai brikut :

1) Dasar Lambang berwarna Hijau


2) Lambang bergambar KERIS, dengan penjelasan sebagai berikut:
 Keris dengan KERIS posisi menghadap ke atas dan terbuka log-5,
menggambarkan Pancasila.
 Keris berwarna kuning yang berarti Suci.
 Keris terhunus ke atas, artinya PAMUR siap mempertahankan Hak dan
membantu orang lain dalam kebenaran.
 Keris (bernama Joko Piturun) yaitu Lambang Pusaka Madura.
3) Sebelah kanan terdapat gambar PADI dengan uraian sebagai berikut:
 Berjumlah 17, tanggal 17 (Hari Kemerdekaan Indonesia).
 Padi, Lambang ilmu yang harus dimiliki sebanyak"nya untuk mencari bekal
hidup.
 Padi yang mempunyai arti semakin Tua dan berisi semakin merunduk (rendah
hati, tidak sombong).
 Butiran Padi artinya tidak dapat di kupas kulitnya sehingga diketahui isinya apa
bila tidak tertumbuk.
4) Sebelah kiri terdapat KAPAS dengan uraian sebagai berikut:
 Berjumlah 8 melambangkan bulan Agustus (Bulan Kemerdekaan Indonesia)
 Putih sebagai kapas yang berarti suci.
 Ringan sebagai kapas yang berarti ilmu sbnyak"nya untuk bekal mati (ringan
kapas = suka menolong).
5) PITA
 Bekal hidup dan bekal mati harus bersama-sama dicari.
 Selalu menjalin dan menjaga tali silaturahmi.
III. Tata Tertib Latihan Pencak Silat PAMUR
Sejalan dengan norma dan nilai budaya khususnya di Indonesia, terdapat beberapa
peraturan yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan saksama ketika berlatih pencak
silat, di antaranya sebagai berikut.
1) Upacara pembukaan latihan yang terdiri atas :
 Menyiapkan barisan.
 Berdoa dipimpin oleh pelatih
 Pembacaan "Pedoman PAMUR"
 Melakukan gerakan Penghormatan Umum PMUR
 Penghormatan kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin barisan.
2) Pemanasan
3) Latihan inti
4) Pendinginan
5) Upacara penutupan latihan diakhiri dengan kembali berdoa
6) penghormatan kepada pelatih dan berjabat tangan.

Persiapan Berdoa
1. Kedua tangan terbuka ke atas, lalu tangan membentuk salam.

2. Tangan terbuka ke atas, kaki kanan maju menyilang.

3. Duduk sila dengan tangan membentuk salam. Lalu saat ada aba-aba mulai berdoa, tangan
ditaruh dibawah seperti di gambar.(sebagai bentuk pentauan manusia dengan alam,dan
menyadarkan manusia kalau manusia tercipta dari tanah)
Setelah selesai berdoa

4. Masih dalam posisi duduk sila kaki kabab 5. Angkat kaki kiri dari posisi
duduk.ditekuk ke belakang.

6. Bangun berdiri dan kedua tangan di angkat ke atas, lalu tangan kembali berbentuk salam.
Penghormatan Umum PAMUR

1. Kedua tangan terbuka ke atas, lalu tangan membentuk salam.

2. Jari menunjuk dari bawah ke atas lalu kembali ke bawah lagi.dengan makna :
Manusia akan hidup berputar seperti roda dari penciptaan dari tanah dan akan kembali
kepada tanah setelah mati.

3. Jari menunjuk lurus ke depan ,tangan kiri di dada Denga


makna : Tuhan itu satu,Esa

4. Jari menunjuk ke dahi. dengan makna : manusia diciptakan


oleh Tuhan dengan akal dan pikiran agar berpikir untuk
berkembang.

5. Kaki kiri diangkat, telapak tangan terbuka lurus ke


depan.dengan makna :PAMUR berdasarkan Pancasila dan
keseluruhan makna didalamnya.
6. Tangan kanan mengepal, telapak tangan kiri terbuka
menghadap tangan kanan.dengan makna :PAMUR digunakan
untuk memegang teguh tali persaudaraan.tidak terkecuali.

7. Bangun berdiri kedua tangan terbuka ke atas, lalu tangan kembali membentuk salam.

Pedoman PAMUR

1. Mendidik manusia berpancasilais sejati


2. Mendidik manusia agar memiliki sifat kesatria
3. Patuh dan taat pada catur sakti
 Ibu (yang melahirkan kita)
 Bapak (yang bmencari nafkah untuk kita)
 Guru (yang mengajarkan kita ilmu yang baik)
 Ratu (Pemerintahan)
MATERI KUDA KUDA
Kuda-kuda adalah memperkokoh atau memperkuat posisi berdiri di saat kita
melakukan penyerangan maupun tangkisan terhadap lawan.Dalam Pamur, kuda-kuda pasif
terbagi menjadi 6 kuda-kuda, semua jenis kuda-kuda pasif harus dikuasai oleh setiap Siswa
karena materi kuda-kuda adalah materi yang di ujikan dalam ujian kenakan sabuk ketingkat
sabuk putih.
Selain di ujikan dalam ujian kenaikan sabuk, kuda-kuda juga diperlukan saat sedang
tanding, saat sedang bertanding kita sangat memerlukan kuda-kuda sebagai penopang badan kita
saat melakukan serangan maupun tangkisan, dan juga kuda-kuda membuat kita sulit di jatuhkan
saat mendapatkan serangan dari lawan.
 Kuda-Kuda 1

Posisi siap

1.Kaki kanan melangkah kebelakang.

2.Kaki kanan merapat ke kiri, lalu kaki kan buka


kesampin kanan.

3.Kaki kiri merapat ke kanan, lalu kaki kiri


melangkah kedepan.

4.kaki kiri merapat ke kaki kanan, lalu buka ke kiri

Posisi tutup
 Kuda- kuda 2

Posisi siap

1. Kaki kanan melangkah kedepan

2. kaki kiri melangkah kedepan

3.Kaki kiri melangkah kebelakang.

4. kaki kanan melangkah kebelakang

Tutup dengan kaki kanan

 Kuda kuda 3

Sikap siap
1.Kaki kiri melangkah kedepan

2. Melangkah dengan kaki kiri dengan posisi kaki kiri


tetap di depan

3. Kaki kiri melangkah kebelakang.

4. Kaki kiri melangkah ke belakang

Lalu merapat ke kaki kanan dan langsung buka ke


samping kiri

Tutup dengan kaki kiri

 Kuda-Kuda 4

Sikap siap

1. Kaki kanan melangkah ke depan serong kanan

2. Kaki kiri melangkah ke depan serong kiri


3.Kaki kiri melangkah kebelakang serong kiri.

4.Kaki kanan melangkah ke belakang serong kanan.

Tutup dengan kaki kanan


*: Serong 45º

 Kuda-Kuda 5

Sikap siap

1.Kaki kanan melangkah ke samping kanan, lalu


kaki kiri merapat ke kaki kanan dan kaki kiri
melangkah kedepan.

2.Kaki kiri melangkah silang kebelakang lalu


memutarkan badan ke kiri.

3.Meloncat sambil memutarkan badan 180°,


lalu,Kaki kiri merapat ke kaki kanan dengan posisi
kaki jinjit.

4.Kaki kiri buka kesamping kiri.

Lalu tutup dengan kaki kanan


 Kuda-kuda 6

Sikap siap

1.Kaki kanan melangkah kedepanlalu kaki


kanan dan kiri menyilang (lutut kiri depan
bertemu lutut kanan belakang).

2.Kaki kiri melangkah kedepan, dilanjut


melangkah kebelakang dalam satu aba –
aba.

3.Lalu kaki kiri kesamping kiri 2x

4.Kaki kiri menyilang ke kaki kanan,


lalu kaki kanan melangkah ke kanan.

Posisi tutup

ANFAL TANGAN
Pengertian
Arti dari anfal tangan adalah maju melangkah menyerang menggunakan tangan.
Anfal tangan terdiri dari 24 gerakan dan terdiri dari 5 jenis pukulan, yaitu pukulan
genggam, parangan, penatas, culekan, dan totokan. Mari kita pelajari secara lengkap
langkah-langkah dari anfal tangan :
1.Anfal Tangan satu
Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiringi
tangan kanan mengepal memukul ke depan.
Sasaran : Ulu hati

2.Anfal Tangan dua


Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiringi
tangan kiri memukul kedepan.
Sasaran: Uluhati

3.Anfal Tangan tiga


Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiringi
tangan kanan mengepal memukul kedepan.
Sasaran: Uluhati

4. Anfal Tangan empat


Kaki kanan melangkah ke depan membentuk kuda-kuda, diiringi
tangan kanan mengepal memukul ke depan dan ditarik setengah.
Sasaran: Uluhati

5. Anfal Tangan lima

Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiring


idengan tangan kanan berbentuk parangan kearah leher.
Sasaran: Leher

6.Anfal Tangan enam


Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda-kuda, diiringi
dengan tangan kanan berbentuk parangan kearah leher
Sasaran: Leher
7.Anfal Tangan tujuh
Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiringi
dengan tangan kanan berbentuk parangan kebawah kearah leher.
Sasaran: Leher

8.Anfal Tangan delapan


Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda-kuda, diiringi
dengan tangan kanan berbentuk parangan kebawah kearah leher.
Sasaran: Leher

9.Anfal Tangan sembilan


Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiringi
dengan tangan kanan berbentuk tebasan kebelakang.
Sasaran: Leher

10.Anfal Tangan sepuluh

Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiringi dengan


tangan kanan berbentuk tebasan kebelakang.
Sasaran: Leher

11.Anfal Tangan sebelas


Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiringi
tangan kanan parangan ke kiri sasaran leher,dan langsung disertai
tebasan kearah belakang kanan.
Sasaran: Leher

12.Anfal Tangan duabelas

Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda-kuda,diiringi tangan


kanan parangan ke kiri sasaran leher,dan langsung disertai tebasan
kearah belakang kanan.
Sasaran: Leher
13.Anfal Tangan tigabelas
Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda-kuda, diiringi
dengan penatas atas kanan, ke arah dagu.
Sasaran: Dagu

14.Anfal Tangan empatbelas


Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi
dengan piñatas atas kiri, ke arah dagu.
Sasaran: Dagu

15.Anfal Tangan limabelas


Penatas bawah atau penatas balik kanan, ke arah dagu.Kaki kanan
melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi dengan
Sasaran: Dagu

16.Anfal Tangan enambelas


Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi dengan
penatas bawah atau penatas balik kiri, ke arah dagu.
Sasaran: Dagu.

17.Anfal Tangan tujuh belas

Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda –kuda diiringi


dengan tangan kanan berbentuk culekan, ke arah mata.
Sasaran: Mata.

18.Anfal Tangan delapan belas

Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi dengan


tangan kiri culekan, ke arah mata.
Sasaran: Mata
19.Anfal Tangan sembilan belas

Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi


dengan tangan berbentuk culekan
bawah atau culekan balik kanan, ke arah mata.
Sasaran: Mata
20.Anfal Tangan dua puluh

Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi dengan


tangan berbentuk culekan bawah atau culekan balik kiri, ke arah
mata
Sasaran: Mata

21.Anfal Tangan dua puluh satu

Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi


dengan tangan kanan berbentuk totok, ke arah leher.
Sasaran: Leher (jakun)

22.Anfal Tangan dua puluh dua

Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi dengan


tangan kiri berbentuk totok, kearahleher.
Sasaran: Leher (jakun)

23.Anfal Tangan dua puluh tiga

Kaki kanan melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi


dengan tangan kanan berbentuk totok bawah atau totok balik kanan,
ke arah leher.
Sasaran: Leher (jakun)

24.Anfal Tangan dua puluh empat

Kaki kiri melangkah kedepan membentuk kuda–kuda diiringi dengan


tangan kiri berbentuk totok bawah atau totok balik kiri, ke arah leher.
Sasaran: Leher (jakun
ANFAL KAKI
Arti dari anfal yaitu maju melangkah menyerang, berarti anfal kaki artinya maju
melangkah menyerang menggunakan kaki dengan tujuan dan sasaran serangan tertentu. Anfal
kaki terdiri dari anfal kaki 1 sampai 24.
ANFAL KAKI 1 : TENDANGAN LUTUT KANAN,SASARAN HULU HATI
Menendang menggunakan lutut kaki kanan dengan
mengarah ke tulang rusuk lawan. Sikap kedua tangan
yaitu dengan seolah-olah memegang bahu lawan lalu
menariknya kearah lutut kaki kanan dengan
mengarahkan ke tulang rusuk lawan. Lalu kembali ke
posisi kuda-kuda pasif.
ANFAL KAKI 2 : TENDANGAN LUTUT KIRI,SASARAN HULU HATI
Menendang menggunakan lutut kaki kiri dengan
mengarah ke tulang rusuk lawan. Sikap kedua tangan
yaitu dengan seolah-olah memegang bahu lawan lalu
menariknya kearah lutut kaki kiri dengan mengarahkan
ke tulang rusuk lawan. Lalu kembali ke posisi kuda-kuda
pasif.
ANFAL KAKI 3 : TENDANGAN TUMIT BAWAH,SASARAN KAKI
menendang lawan dengan menggunakan tumit kaki kiri
dengan mengarah ke kuda-kuda lawan bertujuan untuk
mematikan kuda-kuda lawan. Posisi tumit kaki kiri
ketika menyerang lawan yaitu dibelakang kaki kanan jadi
posisi kedua kaki membentuk silang saat menyerang.
Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif.
ANFAL KAKI 4 : TENDANGAN TUMIT BAWAH,SASARAN KAKI
Menendang lawan dengan menggunakan tumit kaki
kanan dengan mengarah ke kuda-kuda lawan bertujuan
untuk mematikan kuda-kuda lawan. Posisi tumit kaki
kanan ketika menyerang lawan yaitu dibelakang kaki kiri
jadi posisi kedua kaki membentuk silang saat menyerang.
Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif.
ANFAL KAKI 5 : TENDANGAN TUMIT ATAS KANAN,SASARAN KEPALA
Menendang lawan dengan menggunakan tumit kaki
kanan dengan mengarah kedagu lawan. Posisi kedua
tangan saat menyerang yaitu tangan kiri melindungi
bagian kemaluan dan tangan kiri melindungi dada. . Lalu
kembali ke posisi kuda-kuda pasif
ANFAL KAKI 6 : TENDANGAN TUMIT ATAS KIRI,SASARAN KEPALA
Menendang lawan dengan menggunakan tumit kaki
kiri dengan mengarah kedagu lawan. Posisi kedua
tangan saat menyerang yaitu tangan kanan melindungi
bagian kemaluan dan tangan kiri melindungi dada.
Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif
ANFAL KAKI 7 : TENDANGAN PUNGGUNG KANAN,SASARAN BADAN & KEPALA
Menendang lawan dengan menggukan punggung kaki
kanan dengan mengarah ke kepala lawan. Posisi
kedua tangan saat menyerang yaitu tangan kiri
melindungi bagian kemaluan dan tangan kanan
melindungi dada. Lalu kembali ke posisi kuda-kuda
pasif
ANFAL KAKI 8 : TENDANGAN PUNGGUNG KIRI,SASARAN BADAN & KEPALA
Menendang lawan dengan menggukan punggung
kaki kiri dengan mengarah ke kepala lawan. Posisi
kedua tangan saat menyerang yaitu tangan kanan
melindungi bagian kemaluan dan tangan kiri
melindungi dada. Lalu kembali ke posisi kuda-kuda
pasif
ANFAL KAKI 9 : TENDANGAN UJUNG KANAN,SASARAN ULU HATI
Menendang lawan dengan menggunakan ujung kaki
kanan dengan mengarah ke dada lawan. Posisi kedua
tangan saat menyerang yaitu tangan kiri melindungi
bagian kemaluan dan tangan kanan melindungi dada.
Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif
ANFAL KAKI 10 : TENDANGAN UJUNG KIRI,SASARAN ULU HATI
Menendang lawan dengan menggunakan ujung kaki
kiri dengan mengarah ke dada lawan. Posisi kedua
tangan saat menyerang yaitu tangan kanan melindungi
bagian kemaluan dan tangan kiri melindungi dada.
Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif
ANFAL KAKI 11 : TENDANGAN PISAU KANAN SASARAN BADAN
Menendang dengan menggunakan pisau kaki kanan
mengarah ke leher lawan. Posisi kedua tangan saat
menyerang yaitu tangan kiri melindungi bagian
kemaluan dan tangan kanan melindungi dada. Lalu
kembali ke posisi kuda-kuda pasif
ANFAL KAKI 12 : TENDANGAN PISAU KIRI SASARAN BADAN
Menendang dengan menggunakan pisau kaki kanan
mengarah ke leher lawan. Posisi kedua tangan saat
menyerang yaitu tangan kanan melindungi bagian
kemaluan dan tangan kiri melindungi dada. Lalu
kembali ke posisi kuda-kuda pasif
ANFAL KAKI 13 : TENDANGAN PISAU PUTAR KANAN,SASARAN KEPALA
Posisi badan memutar 180 derajat tetapi masih
dalam kondisi kuda-kuda pasif dan mengarah ke
lawan lalu menendang menggunakan pisau kaki
kanan mengarah ke leher lawan. Lalu kembali
ke posisi kuda-kuda pasif.
ANFAL KAKI 14 : TENDANGAN PISAU PUTAR KIRI,SASARAN KEPALA
Posisi badan memutar 180 derajat tetapi masih
dalam kondisi kuda-kuda pasif dan mengarah ke
lawan lalu menendang menggunakan pisau kaki
kiri mengarah ke leher lawan. Lalu kembali ke
posisi kuda-kuda pasif.
ANFAL KAKI 15 : TENDANGAN PISAU DOBLE KANAN,SASARAN BADAN
Menendang lawan dengan menggunakan pisau
kaki kiri lalu loncat dan menendang lagi
menggunakan pisau kaki kiri dengan mengarah
ke leher lawan. Anfal kaki ini biasa disebut
dengan pisau jangkau. Selama proses, posisi
kedua tangan masih dengan posisi pasif. Lalu
kembali ke posisi kuda-kuda pasif
ANFAL KAKI 16 : TENDANGAN PISAU DOBLE KANAN,SASARAN BADAN
Menendang lawan dengan menggunakan pisau
kaki kanan lalu loncat dan menendang
menggunakan pisau kaki kanan dengan
mengarah ke leher lawan. Anfal kaki ini biasa
disebut dengan pisau jangkau. Selama proses,
posisi kedua tangan masih dengan posisi pasif.
Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif
ANFAL KAKI 17 : GABUNGAN ANTARA ANFAL KAKI 1 & 13
Kaki kanan menendang lawan menggunakan lutut kanan (Anfal kaki 1) lalu dilanjut dengan
memutar badan 180 derajat dan menendang dengan pisau kaki kanan (Anfal kaki 13). Selama
proses, posisi kedua tangan masih dengan posisi pasif. Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif.
ANFAL KAKI 18 : GABUNGAN ANTARA ANFAL KAKI 2 & 14
Kaki kiri menendang lawan menggunakan lutut kiri (Anfal kaki 2) lalu dilanjut dengan memutar
badan 180 derajat dan menendang dengan pisau kaki kiri (Anfal kaki 14). Selama proses, posisi
kedua tangan masih dengan posisi pasif. Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif.

ANFAL KAKI 19 : GABUNGAN ANTARA ANFAL KAKI 3 & 11


Menendang lawan menggunakan tumit bawah kaki kiri (Anfal kaki 3) lalu dilanjut dengan
tendangan pisau kaki kanan (Anfal kaki 11). Selama proses, posisi kedua tangan masih dengan
posisi pasif. Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif.

ANFAL KAKI 20 : GABUNGAN ANTARA ANFAL KAKI 4 & 12


Menendang lawan menggunakan tumit bawah kaki kanan (Anfal kaki 4) lalu dilanjut dengan
tendangan pisau kaki kiri (Anfal kaki 12). Selama proses, posisi kedua tangan masih dengan
posisi pasif. Lalu kembali ke posisi kuda-kuda pasif.

ANFAL KAKI 21 : GABUNGAN ANTARA ANFAL KAKI 5 & 15


Menendang lawan menggunakan tumit atas kaki kanan (Anfal kaki 5) lalu dilanjut dengan kaki
kanan loncat kedepan, kaki kiri loncat ke samping kanan dan menendang menggunakan pisau
kaki kanan (Anfal kaki 15)
ANFAL KAKI 22 : GABUNGAN ANTARA ANFAL KAKI 6 & 16
Hitungan kedua menendang lawan menggunakan tumit atas kaki kiri (Anfal kaki 6) lalu dilanjut
dengan kaki kiri loncat kedepan, kaki kanan loncat ke samping kiri dan menendang
menggunakan pisau kaki kiri (Anfal kaki 16)

ANFAL KAKI 23 : GABUNGAN ANTARA ANFAL KAKI 9 & 7


Menendang lawan menggunakan ujung kaki kanan (Anfal kaki 9) lalu dilanjut dengan tendangan
punggung kaki kanan (Anfal kaki 7)

ANFAL KAKI 24 : GABUNGAN ANTARA ANFAL KAKI 10 & 8


Hitungan kedua menendang lawan menggunakan ujung kaki kiri (Anfal kaki 10) lalu dilanjut
dengan tendangan punggung kaki kiri (Anfal kaki 8)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai