Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Museum merupakan tempat pembelajaran yang menampung berbagai

macam informasi sesuai dengan kategori koleksi dan proses bisnis. Koleksi

merupakan kumpulan produk yang dimiliki oleh organisasi yang didapat

dengan cara pembelian maupun sumbangan dengan tujuan agar benda yang

dikumpulkan dapat dilindungi sehingga tidak rusak dan dapat dijaga

kelestariannya. Proses bisnis merupakan prosedur bagaimana cara organisasi

mendapat benda tersebut.

Pada zaman sekarang banyak peninggalan sejarah kurang berarti sehingga

diperlukan pembelajaran agar bisa melihat sejarah walaupun tidak

mengalaminya.

Selain menjadikan dan mengenalkan kita tentang sejarah Lampung, kita

juga dapat mengetahui bendan-benda yang ada di museum Lampung dan

juga dapat mengenalkan kita tentang adat-adat Lampung serta mengenalkan

kita terhadap benda-benda kuno di museum Lampung. Masyarakat

mengenal lebih dekat keberadaan museum Lampung dan juga kebudayaan-

kebudayaan di museum Lampung sehingga banyak dikunjungi orang-orang.


2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dalam membuat karya tulis

ini Penulis mengambil pokok :

1. Mengetahui Fungsi Museum Lampung

2. Mengetahui benda-benda kuno yang ada di Museum Lampung

3. Mengetahui adat rumah-rumah Lampung

4. Mengetahui kebudayaan-kebudayaan orang Lampung.


3

BAB II

LAPORAN HASIL STUDI WISATA

1.1 Sejarah Berdirinya Museum Lampung

Pembangunan museum Lampung telah dirintis sejak tahun 1975 oleh

Kepala Kantor Pembina Permuseuman Perwakilan Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Provinsi Lampung di Tanjung Karang , wujud

pembangunan fasilitas gedung pameran dan kantor baru dikerjakan pada

tahun 1978/1979 didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayan Nomor : 064 / P / 1978 tanggal 30 Maret 1978 tentang

pengangkatan pimpinan dan bendaharawan proyek rehabilitas perluas

Museum Lampung.

Peletakan batu pertama pembangunan museum Lampung, telah dilakukan

kepala bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan Kanwil

Depdikbud Provinsi Lampung Drs. Supangat, pada tanggal 13 Juni 1978 di

Lokasi Jalan Teuku Umar No.64 Gedong Meneng, yang sekarang menjadi

jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64 Gedong Meneng Bandar

Lampung.
4

1.2 Visi dan Misi Museum Lampung

a. Visi

Terwujudnya Museum yang berkemampuan prima dalam pelaksanaan,

perlindungan, pemeliharaan, dan pemanfaatan Benda Cagar Budaya

(BCB) untuk memantapkan jati diri masyarakat Sang Bumi Ruwai Jurai.

b. Misi

1) Peningkatan sistematisasi pelestarian dan perlindungan BCB

berdasarkan kaidah museology.

2) Pengembangan fungsionalisasi museum dalam bidang pembinaan,

penyimpanan, perawatan, pengamatan, dan pemanfaatan benda cagar

budaya.

3) Peningkatan apresiasi masyarakat dalam bidang kebudayaan.

1.3 Benda-Benda Koleksi Museum Lampung

Koleksi museum adalah semua jenis benda bukti material hasil budaya

manusia, alam dan lingkungan yang disimpan dalam museum yang

memiliki nilai Pembina dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan,

teknologi dan kebudayan. Koleksi tersebut diantaranya adalah :

1) Keris

- Keris tipe Sumatera mempunyai pamor kulit semangka

- Keris Sumatra, hulu keris terbuat dari kayu di ukir pigur manusia

- Keris Sumatra berpamor kulit semangka


5

- Bilah keris mempunyai pamor beras watah

- Bilah keris berlekuk lima dan hulu berbentuk dari gading diukir

motif kepala burung

- Bilah keris mempunyai Sembilan luk, hulu tersebut dari kayu

berukir figure manusia

2)

a) Arca Megalitik

Ditemukan pada tahun 1963 di Pugung Raharjo Lampung Timur,

diperkirakan ada sejak zaman prasejarah (zaman logam).

b) Arca Drajina Daramita

Ditemukan di Singasari Jawa Timur tahun 1963, Dewi Ilmu ini

dianggap sebagai arca perwujudan Kendedes. Diperkirakan berasal

dari abad ke 15-18 M, arca jenis ini juga ditemukan di Candi

Gumpang Jambi.

c) Arca Budha Dipankara

Merupakan bukti pertama masuknya pengaruh Budha di Indonesia,

ditemukan di bukit Sikodeng, Sulawesi Selatan tahun 1921.

3) Numismatika

Koleksi numismatika adalah mata uang atau alat tukar yang sah (token)

yang dapat menceritakan sejarah Indonesia terutama tentang bermacam-


6

macam mata uang yang beredar dari masa ke masa (urida dan koin

tradisional/zaman Kerajaan Nusantara)

4) Historika

a) Baju kurung dan tapis cukuk pinggir

Baju ini dipakai oleh wanita yang sudah menikah biasanya istri

paman mempelai.

b) Baju punggawa

Dibuat dari tenunan benang kapas berbentuk baju berlengan panjang,

bagian kerah dan depan diberi hiasan dari kerang-kerang. Dipakai

oleh punggawa pada saat mengiringi pengantin/penari untuk

menyambut tamu agung, lazim dipakai oleh masyarakat Lampung

Pesisir.

5) Heraldika

Yaitu kumpulan tanda jasa, peralatan pemerintah seperti cap dan

stempel.

6) Teknologika

Diantaranya adalah Meriam Lel yang berfungsi sebagai benda pajangan

dan hadiah.

7) Etnografika

a) Kupek
7

Terbuat dari pelepah pinang dan kayu dilengkapi dengan tali dari

kulit kayu. Digunakan untuk membawa hasil bumi dan kebun ke

rumah atau pasar, lazim digunakan di daerah Krui.

b) Benda upacara adat lampung

 Pelanangan, terdiri dari anak dan induk betina

 Nampan balak, digunakan injakan kaki dan tandu mempelai

 Bakar penutup

 Peludahan

 Tudung saji

c) Alat Pertanian Tradisional

 Bakul pengunduh lada, digunakan sebagai wadah hasil kebun

(lada dan kopi)

 Berunang, sebagai wadah untuk mengangkat hasil hutan

 Ani-ani, sebagai alat pemotong padi

 Kampak kecil, digunakan untuk membelah kayu

d) Selendang limar dan selendang dewagsa, digunakan untuk

perlengkapan upacara adat Lampung.

8) Keramologika

Salah satu koleksi ini adalah Barrau, terbuat dari tanah liat yang

digunakan sebagai wadah beras atau gabah.

9) Koleksi Seni Rupa

a) Peralatan musik tradisional


8

Musik merupakan seni penggabungan bunyi dari berbagai

instrument yang menghasilkan suara-suara yang indah. Instrument

yang dipamerkan terdiri dari Canang, Toloh, Seruling, Kulintang,

Gambus, Gendang, Harmonium, Bambu.

b) Lukisan gudang lelang (pasar ikan) tempo dulu

Bahan : Kain, cat, minyak

Karya : Abas Alibayasa

c) Beberapa peninggalan Megalitik di Lampung

 Menhir Situs Bedil (Kabupaten Tanggamus)

 Menhir Palus komplek batu mayat Pugung Raharjo Kabupaten

Lampung Timur.

 Dolmen situs batu brak (Kabupaten Lampung Timur)

10) Biologika

a) Flora dan Fauna Krakatau

Sejak letusan pada tahun 1993, flora dan fauna di kepulauan

Krakatau berubah drastis. Pada tahun 1932 tercatat sudah mencapai

206 jenis fungi, 13 jenis lumut kerak, 61 jenis petridophyta (pohon

paku) dan 257 spermotophyta (pohon biji).

b) Jenis Flora

Flora utama adalah vegetasi pantai (coartal vegetation) yang

pembiakannya disebabkan oleh angin atau serangga dan burung.

c) Jenis Fauna

 Jenis burung (40 jenis)


9

 Jenis ikan karang

 Jenis ikan penyu hijau (chelonian mydas)

 Jenis serangga, semut, kumang-kumang, lebah, jangkrik

 Fauna lainnya : biawak (varanus salvatos), tikus (rattus rottus),

kalong, ular dahan, kelabang, cacing, kepiting,dll

1.4 Tokoh-Tokoh Museum Lampung

1) Kepala Bidang Muskala (Museum Sejarah dan Kepurbakalaan)

2) Raden Intan

3) Antasari

1.5 Fasilitas yang ada di Museum Lampung

1) Ruang pameran tetap

2) Ruang pameran temporer

3) Ruang auditorium

4) Ruang perpustakaan

5) Ruang laboratorium

6) Ruang penyimpanan koleksi

7) Ruang bengkel preparasi

8) Ruang administrasi

9) Mushola

10) Toilet
10

1.6 Bangunan dan Ukuran

Luas tanah Museum Negeri Provinsi Lampung Ruwa Jurai yaitu 18.865 M2,

sedangkan luas bangunan 4.713 M2

1.7 Karyawan

Jumlah pegawai Museum Negeri Provinsi Lampung sampai saat ini adalah

berjumlah 50 orang yang terdiri dari :

1) Tenaga fungsional : 16 orang

2) Tenaga keamanan : 1 orang

3) Tenaga administrasi : 33 orang


11

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

1.1 Simpulan

Dari uraian pembahasan karya tulis ini, Penulis mengambil kesimpulan

bahwa :

1) Museum adalah tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah

agar tidak hilang dan rusak sehingga dapat dinikmati oleh berbagai

generasi penerus.

2) Museum berfungsi menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah yang

patutt mendapat perhatian umum, selain itu museum merupakan arana

efektif untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan.

1.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan :

1. Dengan mengenal benda-benda bersejarah tanamkanlah diri kita untuk

selalu menghargai benda-benda bersejarah.

2. Lestarikan dan peliharalah benda bersejarah agar tidak sampai hilang

dan rusak.
12

DAFTAR PUSTAKA

KUPT Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2016. Benda Cagar Budaya Lampung.
Museum Negeri Provinsi Lampung.

Buku Panduan Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai”. Bandar


Lampung. 1984. Album Tradisi Megalitik Indonesia.Depdikup.1996/1997.

Oki Laksito,dkk.Koleksi dan Data Pameran Lantai II Museum Negeri Provinsi


Lampung.1996/1997.
13

Anda mungkin juga menyukai