ARTIKEL SKRIPSI
Oleh
Dimas Faldi Jiaulhaq
NIM 170210302086
ABSTRAK
G30S/ PKI diawali dengan adanya peristiwa penculikan Letnan Jenderal
Ahmad Yani dan lima orang staf umumnya dari rumah-rumah mereka di Jakarta,
dan dibawa dengan truk ke sebidang areal perkebunan di selatan kota. Para
penculik membunuh Ahmad Yani dan dua jenderal lainnya pada saat
penangkapan berlangsung. Para penculik tersebut mengklaim pada stasiun Radio
Republik Indonesia (RRI) bahwa mereka adalah pasukan setia Presiden Sukarno
dan tujuan mereka melakukan penculikan adalah untuk melindungi Presiden dari
komplotan jendral kanan yang akan melancarkan kudeta. Mereka menyebut nama
pemimpin mereka adalah Letnan Kolonel Untung yang bertanggung jawab dalam
mengawal Presiden. Mereka menamai gerakan mereka dengan Gerakan 30
September.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah proses
terjadinya peristiwa G30 S/PKI?” Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
yaitu ingin mengkaji dan menganalisa secara mendalam tentang terjadinya
peristiwa G30 S/PKI.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sejarah
yang dipakai untuk menyusun fakta, mendeskripsikan, dan menarik kesimpulan
tentang masa lampau. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam metode sejarah
yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
Hasil dari penelitian ini ialah G30S diawali dengan adanya peristiwa
penculikan Letnan Jenderal Ahmad Yani dan lima orang staf. Tanggal 30
September 1948, kota Madiun dapat dikuasai seluruhnya. Baru pada akhir bulan
November 1948 seluruh pimpinan dan pasukan pendukung Musso tewas atau
dapat ditangkap.
ABSTRACT
The G30S / PKI began with the kidnapping of Lieutenant General Ahmad
Yani and five general staff from their homes in Jakarta, and was transported by
truck to a plantation area south of the city. The kidnappers killed Ahmad Yani and
two other generals at the time of the arrest. The kidnappers claim to Radio
Republik Indonesia (RRI) that they are the loyal troops of President Sukarno and
their intention to kidnap is to protect the President from the right-wing general
plot who will launch a coup d'état. They named their leader Lieutenant Colonel
Untung who was responsible for guarding the President. They named their
movement with the September 30th Movement.
The formulation of the problem in this research is "how is the process of G30
S / PKI occurrence?" The goal to be achieved in this research is to study and
analyze in depth about the occurrence of G30 S / PKI events.
The method used in this study is historical research used to compile facts,
describe, and draw conclusions about the past. The activities carried out in the
historical method of topic selection, heuristics, criticism, interpretation and
historiography.
The result of this research is G30S begins with the kidnapping of Lieutenant
General Ahmad Yani and five staffs. On September 30, 1948, the city of Madiun
was entirely controlled. It was not until the end of November 1948 that the entire
leadership and supporters of Musso were killed or captured.
3.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Potensi wisata yang dimiliki Situs Duplang diantaranya berupa
peninggalan megalitik yang tersebar di Situs Duplang. Peninggalan
megalitik tersebut diantaranya berupa batu kenong, menhir, kubur batu,
dolmen, batu lesung, dan gilis. Menhir merupakan salah satu peninggalan
megalitik di kabupaten Jember dan hanya terdapat di situs-situs megalitik
seperti situs Duplang. Selain potensi wisata budaya Situs Duplang juga
memiliki potensi wisata pendukung seperti, wisata alam yang belum digali
dan dimanfaatkan secara optimal.
2.
3.2 Saran
Setelah penelitian ini selesai, saran dari penulis sampaikan adalah:
1. Perjuangan Komunis dalam mencapai cita-cita politiknya tidak akan
pernah berakhir, oleh karena itu penting bagi para pembuat kebijakan dan
wakil rakyat untuk lebih meningkatkan upaya peningkatn pemahaman
ideologi bangsa,
2. Perkembangan demokrasi Indonesia memberikan kebebasan memnentukan
sesuatu, termasuk ideologi adalah hal mutlak setiap individu, akan tetapi
karena ideologi komunis tidak berurat akar dari jiwa bangsa Indonesia dan
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, sebaiknya tidak diberi
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA