Oleh
Kelompok 3
Anggota Kelompok :
1. Ahdauwsdhaiwd (nim)
2. Adbnwiadhiawd (nim)
3. Anwdianwiwfaad (nim)
4. Ossa Mauliani (121130123)
Penyusun,
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut hubungan antara budaya dan identitas nasional, budaya merupakan faktor
penting dalam membentuk identitas kolektif suatu negara atau bangsa. Identitas nasional
adalah kesadaran dan penghayatan bersama terhadap nilai-nilai, adat istiadat, bahasa,
dan simbol-simbol yang menjadi ciri khas suatu bangsa atau negara. Budaya yang
diwariskan secara turun-temurun berperan penting dalam pembentukan dan pelestarian
jati diri bangsa ini.
Museum, sebagai lembaga pelestarian dan promosi budaya, berperan penting dalam
melestarikan dan mempromosikan identitas nasional suatu negara atau bangsa. Museum
memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan memahami sejarah dan budaya suatu
negara atau bangsa secara lebih mendalam. Museum juga dapat menjadi sarana untuk
memamerkan kekayaan budaya dan seni suatu negara serta meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan budayanya.
Museum juga berperan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian
budaya bagi identitas bangsa suatu bangsa. Melalui kegiatan pendidikan dan pameran,
museum dapat memberikan informasi dan memperdalam pemahaman tentang
pentingnya melestarikan warisan budaya. Museum juga dapat memberikan inspirasi dan
semangat bagi masyarakat untuk melanjutkan komitmennya terhadap pelestarian dan
pengembangan budaya.
Di tengah percepatan perkembangan globalisasi dan modernisasi, pelestarian budaya
dan identitas bangsa menjadi semakin penting. Dalam konteks ini, sebagai tempat
koleksi budaya, museum berperan sangat penting dalam melestarikan dan
mempromosikan budaya negara serta membantu masyarakat untuk mengenal dan
menghargai jati diri bangsa. Oleh karena itu, peran museum sebagai tempat koleksi
budaya harus terus diperkuat dan didukung untuk dapat terus berperan sebagai
pemrakarsa dan pelestari budaya dan jati diri bangsa.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan kunjungan ke museum lampung adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman tentang jati diri bangsa.
2. Jelaskan koleksi museum.
3. Tunjukkan bagaimana museum dapat berkontribusi pada pelestarian
identitas nasional.
4. Memberikan penilaian dan saran untuk pengembangan museum dan
pelestarian jati diri bangsa.
1.3 Metode Penulisan
1.3.1 Pengumpulan informasi
Pengumpulan informasi mengenai museum dilakukan dengan melakukan kunjungan
langsung pada tanggal 15 Maret 2023. Setelah kami mengunjungi Museum Lampung
tersebut, kami mendapatkan beberapa benda maupun peninggalan sejarah dari Lampung
itu sendiri.
1.3.2 Pengamatan
Setelah kami masuk ke Museum Lampung, kami melihat dan melakukan pengamatan
terhadap benda-benda yang berada pada Museum Lampung tersebut, setelah melakukan
pengamatan kami juga mengambil foto bersama barang-barang yang terdapat pada
museum tersebut sebagai bukti bahwa kami telah melakukan pengamatan dari Museum
tersebut.
1.3.3. Pengolahan Informasi
Setelah kami mengambil beberapa foto, kami kemudian mencatat beberapa informasi
penting terkait dengan benda-benda yang kami ambil foto nya, kami mendapatkan
informasi melalui tulisan yang terdapat pada masing-masing benda di Museum
Lampung tersebut. Tidak hanya itu, kami juga mencari beberapa informasi melalui
media Internet
1.3.4 Analisis Data
Informasi yang terkumpul diseleksi dan dipilah sesuai dengan topik kajian. Sebuah
laporan kemudian dihasilkan berdasarkan informasi secara logis dan sistematis. Teknik
analisis data yang digunakan adalah deskriptif argumentatif dari masing-masing objek.
1.3.5. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan ditarik ketika menggunakan rumus masalah, tujuan penulisan dan
pembahasan. Kesimpulan yang ditarik mewakili tema karya dan didukung oleh saran-
saran praktis sebagai rekomendasi tambahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Lokasi Observasi
Museum Tanah Lampung atau Museum Lampung, adalah sebuah museum yang terletak
di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Ber alamat di Jalan ZA Pagar
Alam No.64 Bandar Lampung [1]. Museum ini merupakan museum pertama dan
terbesar di provinsi Lampung dan merupakan kebanggaan pemerintah provinsi
Lampung. Letak museum ini cukup strategis sebab tak jauh dari pusat kota Bandar
Lampung, yakni hanya 30 menit perjalanan.
2.2 Waktu Observasi
Pengambilan data observasi ke museum lampung pada Hari Sabtu, 12 Maret tahun
2023, pada pukul 12.15 WIB.
2.3 Hasil Observasi
1. Lava Krakatau
Cairah magma pijar Krakatau yang melel dari puncak menuju kaki
gunung hingga pesisir pantai kemudian membeku dan membentuk serta
memperluas daratan gunung Krakatau. Lava yang dimuntahkan
mencapai 21 km3
Manusia yang hidup sejak 1juta-150.000 tahun yang lalu pada masa
Paleolitik dan Masa Mesolitik. Benda budaya yang dihasilkan mencakup Kapak
Perimbas, Pahat Genggam, Proto Kapak Genggam, Kapak Penetak, Batu Inti, Serpih
Billah, Kapak Genggam, Alat Tulang dari Tanduk, dan Perhiasan Kerang.
4. Batu Bergores
Permukaan batu terdapat 5 goresan dan 1 buah lubang, digunakan untuk
kebutuhan upacara yang bersifat sacral, sebagai saran pemberian
kekuatan gaib terhadap suatu alat berupa senjata tajam dengan cara
mengasahkan alat pada batu. Ditemukan di Benteng Sari Jabung
Lampung Timur
5. Arca Megalitik Folensia
6. Arca Menhir.
Arca ditemukan di Perwakilan Sukau, Lampung Barat. Arca
digambarkan dalam posisi jongkok, mata besar melotot, hidung besar
melebar segitiga, mulut persegi terbuka, tangan kanan ditekuk melipat di
atas dada, tangan kiri disedekapkan ke atas perut. Arca berkelamin laki-
laki, alat kelamin berdiri melengkung ke kiri.
Arca tradisi megalitik merupakan personifikasi dari roh leluhur yang
memiliki kekuatan gaib. Arca berfungsi sarana meminta perlindungan
menolak semua bahaya dan pengaruh jahat dari luar
7. Lumping Batu
3.2 Saran
3.2.1 Mahasiswa
3.2.2 Masyarakat
3.2.3 Pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Lampirkan foto dengan koleksi yg ada di museum bagi yang
berkunjung secara offline)