(Tinjauan Historis)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Humaniora (S.
Hum) Pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam
OLEH:
AISHA BALQIS
4417003
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara dengan memiliki beragam budaya dan itu berada
hampir diseluruh indonesia, dan itu termaksud kedalam benda cagar budaya(BCB),
yaitu yang berupa benda dibuat manusia dan benda yang terjadi oleh alam. Daerah di
Indonesia memiliki budaya yang berbeda. Salah satunya berada di, Kecamatan Sungai
gadang dengan jumlah yang sangat banyak yang kini dijadikan sebagai museum
terbuka. Rumah gadang ini memiliki julukan sebagai “Saribu Rumah Gadang”.
Museum terbuka ini memiliki koleksi rumah gadang yang mempunyai jarak dekat
satu dengan lainnya. Sehingga dapat dijadikan cagar budaya agar menjadikan
َو ُك اًّل َن ُق ُّص َع َل ْي َك ِم ْن َأ ْن َب ا ِء الُّر ُس ِل َم ا ُنَث ِّب ُت ِب ِه ُف َؤ اَد َك ۚ َو َج ا َء َك ِف ي َٰه ِذ ِه ا ْل َح ُّق َو َم ْو ِع َظٌة َو ِذ ْك َر ٰى ِل ْل ُم ْؤ ِم ِن يَن
Artinya: “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-
kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang
kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang
beriman”
Dari ayat diatas kita diajarkan untuk belajar dari kisah/sejarah agar menjadi
pelajaran dan peringatan untuk masa depan, agar tidak terjadi kesalahan yang sama.
Museum terbuka yang berada di kabupaten Solok Selatan ini memiliki sejarah dan
budaya yang masih terjaga hingga saat ini. Dari perkampungan adat di saribu rumah
3
gadang ini kita bisa belajar budaya masyarakat minangkabau sehingga menjadi
memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat. Oleh karena itu museum punya
visi dan misi yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pemberi pendidikan
kepada masyarakat tentang arti sebuah kekayaan budaya sebagai warisan bangsa.
Guna melaksanakan visi dan misi museum tersebut, sebuah museum harus punya
informasi yang terdiri dari penyelenggara dan pengelola dengan kewenangan masing-
gagasan melestarika museum, dapat berupa yayasan atau badan hukum lain atau
definisi menurut ICOM, yakni fungsi pelayanan untuk tujuan pendidikan, penelitian,
dan hiburan. Adapun pemanfaatan dalam konteks yang lebih luas meliputi
dengan tetap mempertahankan kelstarian (UU No. 11 tahun 2000 tentang Cagar
Budaya).2
budaya masih dalam tahap renovasi, penulis melihat banyak rumah gadang yang
1
http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/museum-di-indonesia.html diakses pada 31/03/20 jam
20:00
2
http://e-journal.uajy.ac.id/2227/3/2TA12623.pdf diakses pada 31/03/20 jam 21:32
4
direnovasi dan ada rumah gadang yang dipertahankan karena bangunan yang awet
1. Rumusan Masalah
wisata budaya?
2. Batasan Masalah
a. Batasan Temporal penelitian ini adalah 2013-2019. Alasan penulis yaitu pada
tahun 2013 peresmian saribu rumah gadang sebagai destinasi wisata budaya,
b. Batasan Spasial penelitian ini adalah Nagari Koto Baru, Kecmatan Sungai
c. Batasan Tematis penelitian ini adalah sejarah museum terbuka, yang mengkaji
2. Manfaat Penelitian
mencakup studi dan wisata untuk menambah wawasan tentang suatu ilmu
gadang.
b. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa sejarah peradaban islam dan juga
IAIN Bukittinggi.
D. Tinjauan Kepustakaan
E. Penjelasan Judul
judul penelitian ini, perlu penulis menjelaskan beberapa istilah yang di gunakan dalam
kawasan wisata kampung budaya yang menjadi distenasi wisata budaya, digunakan
sebagai wadah penambah ilmu, kesenangan, dan pendidikan bagi yang berkunjunng,
dan merupakan cagar budaya. Peneliti melihat perkembangan dari sejak tahun 2013.
6
F. Metode Penelitian
urutan fakta-fakta dalam suatu kejadian historis sebagai kesatuan proses dalam jangka
waktu tertentu atau serialisasi fakta-fakta sesuai dengan urutan kejadian yang
sesungguhnya terjadi.
1. Heuristik
relavan dengan kajian yang diteliti. Dalam penulisan ini penulis mengumpulkan
beberapa informan yaitu tetua yang tinggal di Kawasan saribu rumah gadang
Untuk sumber primer penulis dapat dari arsip-arsip kawasan saribu rumah
sekunder didapat dari wawancara, jurnal dan perpustakaan daerah Sumatera Barat
dibutukan berkaitan dengan museum maupun cagar budaya serta buku lain
yang dapat menunjang penulisan ini. Bahan itu diperoleh dari Dinas
7
Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata pemuda dan olah raga, dan
b) Wawancara
seperti pengurus Kawasan Saribu Rumah Gadang serta tetua yang tinggal di
c) Observasi
Gadang, peneliti langsung terjun kelapangan untuk mencari data yang valid.
2. Kritik sumber
keberadaan serta kompetensi sumber sebagai saluran informasi sejarah yang dicari
a. Kritik Ekstern
kertas, tulisa dan pengarang yang ditulis. Dalam kritik ekstern ini peneliti
melakukan wawancara dengan nara sumber yang bisa dijadikan sumber primer
Gadang.
3
Irhas A. Shamad, Ilmu Sejarah Perspektif Metodologis Dan Acuan Penelitian, (Jakarta:
Hayfa Press, 2003), hal 92.
8
b. Kritik Intern
terdapat dan sumber yang itu dapat dipercaya sebagai sumber informasi
sejarah yang diteliti. Sumber yang terseleksi proses diatas akan dijadikan
pembahasan.
Kritik sumber dalam penelitian ini pertama ditujukan pada keluarga yang
Rumah Gadang dari tahun tahun berdiri sampai sekarang. Setelah dilakukan
tinggal di Kawasan Saribu Rumah Gadang dari keluarga dan informan lain.
Jadi fakta bersifat (koroborasi) atau fakta keras yang telah mendapat
3. Sintesis
adalah membuat jalinan fakta tersusun dan terkait dalam satu keseluruhan
hingga membentuk rangkaian cerita sejarah yang logis. Setelah melakukan kritik
ekstern dan intern maka dilakukan sintesis dengan menggunakan titik intrepetasi
yaitu penafsiran fakta-fakta sejarah. Dalam hal ini diusahakan supaya fakta-fakta
lainnya mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga menjadi
satu kesatuan yang utuh. Sintesis pada dasarnya yaitu membuat jalinan fakta
tersusun dan terkait satu sama lain sehingga membentuk suatu jalinan cerita
sesuai dengan penelitian yang akan diangkat serta membuang informasi yang
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dalam bentuk deskripsi naratif,
bagaimana urutan fakta-fakta dalam suatu kejadian historis sebagi kesatuan proses
dalam jangka waktu tertentu atau serialisasi fakta-fakta sesuai dengan urusan kejadian
G. Sistematika Penulisan
kedalam beberapa bab, pada masing-masing bab diikuti oleh sub-sub bab sebagai berikut:
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan, penjelasan judul, metode penelitian,
Bab II menjelaskan gambaran umum Kawasan Saribu Rumah Gadang sebagai Tempat
Bab IV Menjelaskan perkembangan Kawasan Saribu Rumah Gadang dari tahun 2013