Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

“KUNJUNGAN KE MUSEUM BALANGA”

DISUSUN OLEH :

HARISWAN JUARO

JURUSAN DIII GIZI

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyusun laporan ini sesuai dengan rencana.

Saya sangat menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itulah kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Atas
perhatian dan tanggapan dari pembaca saya ucapkan terima kasih.

Palangka Raya, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN

A. PROFIL KALIMANTAN TENGAH


B. SEJARAH MUSEUM BALANGA
C. KOLEKSI DARI MUSEUM
D. MAKNA PATRIOTISME DAN NASIONALISME

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan kunjungan museum merupakan program kegiatan wajib kunjung museum


yang diajukan oleh dosen pengajar mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Kunjungan
museum ini diikuti oleh mahasiswa DIII Gizi Reguler XX Poltekkes Kemenkes Palangka Raya,
yang semuanya berjumlah 39 orang. Dipilihnya Museum Balanga karena tempat ini adalah
tempat yang tepat sebagai objek kegiatan pengamatan bagi mahasiswa dan mahasiswi karena
dapat memberi pengetahuan mengenai semua informasi yang berkaitan dengan budaya daerah
terlebih pada budaya Dayak. Dipilihnya juga objek Museum Balanga karena sebagai wahana
pelestarian budaya Dayak masa lalu yang luhur yang harus di lestarikan. Hal ini juga sangat
penting bagi mahasiswa (i) karena selain berlibur dan berwisata namun juga bisa menambah
wawasan dan pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Museum Balanga?

2. Dimana letak Museum Balanga?

3. Apa saja yang ada di Museum Balanga?

4. Apa makna Patriotisme dan Nasional dari Museum Balanga?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah Museum Balanga.

2. Untuk mengetahui letak Museum Balanga.

3. Untuk mengetahui apa saja yang ada di Museum Balanga.

4. Untuk mengetahui makna patriotism dan nasionalisme dari Museum Balanga.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Kalimantan Tengah


Provinsi Kalimantan Tengah yang akrab dengan sebutan Bumi Tambun Bungai.
Merupakan provinsi terluas nomor tiga di Indonesia (sekitar 153.364 kilometer persegi), setelah
papua dan provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan Tengah terdiri dari hutan belantara 126.200
KM2, raawa 18.115 KM2,, sungai, danau, dan genangan 4.563 KM2, tanah lainnya 4.686 KM2.
Posisinya yang berada di tengah-tengah pulau kalimantan, provinsi ini di jadikan interconnection
dengan daerah lain di pulau Kalimantan.
Secara astronomis kalimantan tengah terletak di garis khatulistiwa pada posisi 111o-
115o dan 0o-45o Lintang Utara -3o-300 Lintang Selatan. Karakteristik iklim di provinsi ini
beriklim tropis, lembab dan panas dengan klarifikasi Kopen afa. Suhu udara rata-rata 290C.
curah hujan rata-rata setahun 2.732 mm dengan rata-rata hari hujan 120 hari, klarifikasi curah
hujan Schmidt dan Ferguson adalah tipe –A(Q=14,3%) dan tipe –B (Q=33,3%) makin ke utara
curah hujan makin tinggi. Provinsi kalimantan tengah yang pada maret 2010 jumlah
penduduknya sekitar 2.528.882 jiwa ini, salah satu ciri khasnya adalah hampir seluruhnya di aliri
sungai besar dan kecil. Dengan sebelas sungai besar dan sekitar 33 sungai kecil, provinsi ini
memiliki potensi alam yang dikembangkan.

B. Profil Museum Balanga


1. Sejarah singkat.
Museum Negeri Provinsi Kalimantan Tengah “BALANGA” di resmikan pada
tanggal 26 november 1990 oleh GBPH Poeger, Dirjen Kebudayaan Depdikbud waktu itu.
Pembangunan museum ini telah di rintis sejak tahun 1973 oleh pemerintah Daerah tingkat I
Kalimantan Tengah, dengan nama Museum Balanga. Pada waktu itu fungsi museum masih
sangat terbatas dengan koleksi yang terbatas pula. Benda koleksi yang di kumpulkan pada waktu
itu kebanyakan dari jenis keramik antara lain adalah tempayan (Bahasa Dayak Ngaju = Balanga)
pada tahun 1977 Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jendral Kebudayaan Depdikbud
melakukan studi kelayakan untuk mendirikan sebuah museum negeri provinsi di Kalimantan
Tengah. Sepuluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1987 melalui surat keputusan mentri
pendidikan dan kebudayaan Nomor 0754/0/1987, pemerintah menetapkan Museum Balanga
sebagai museum negeri provinsi Kalimantan Tengah dibawah naungan Direktorat Jendral
Kebudayaan Depdikbun. Kemudian sekarang berdiri di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kalimantan Tengah.

2. Luas dan Letak.


Luas lingkungan Museum Negeri Provinsi Kalimantan Tengah menempati tanah
seluas 5 ha (100 M x 500 M). tanah tersebut merupakan tanah bantuan dari pemerintah Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah dan merupakan wujud nyata bantuan pembangunan untuk museum.
Letak bangunan atau lokasi Museum Negeri Provinsi Kalimantan Tengah “Balanga” terletak di
Jl. Tjilik Riwut Km. 2,5 Palangkaraya, Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah.
3. Fasilitas.
Museum Negeri provinsi Kalimantan Tengah “Balanga” memiliki Fasilitas sebagai berikut:
a. Pendopo seluas 300 M2
b. Auditorium san Edukator seluas 500x 64 M2
c. Admistrasi I seluas 144 M2
d. Admistrasi II seluas 3463 M2
e. Perpustakaan seluas 280 M2
f. Laboratorium seluas 120 M2
g. Kurator dan Studi Koleksi seluas 140 M2
h. Pameran tetap I 2x600 M2
i. Pameran tetap II 2x600 M2
j. Pameran temporer seluas 2x300 M2
k. Rumah dinas Kepala Museum seluas 70 M2
l. Pos jaga keamanan seluas 12 M2
m. Pool kendaraan seluas 90 M2

C. Koleksi dari Museum Balanga


1. Topeng Sababuka

Pengrajin seni yang unik dari masyarakat dayak kalimantan tengah yaitu topeng
sababuka. Topeng ini di buat untuk habukung atau babukung. Motifnya dapat berupa
wajah seram atau menakutkan, hidung panjang, mata besar, taring, atau gigi geraham,
dan lidah menjulur.

2. Mihing

Mihing merupakan alat yang digunakan untuk menangkap ikan. Adapun keunikan
dari benda ini yakni tidak memiliki umpan, namun lebih diyakini mengandalkan
kekuatan magis yang berasal dari pembuatannya. Oleh karena itu Mihing dianggap
memiliki daya pikat (karuhei) untuk mendatangkan harta kekayaan atau hewan dan
bahkan manusia.

3. Maja Misek

Maja berarti bertamu atau bertandang. Misek berarti bertanya, istilah


Maja Misek disini maksudnya adalah acara pertemuan antara keluarga si pemuda dengan
keluarga si gadis. Dalam pertemuan itu mereka mengambil kesepakatan bersama.

4. Ritual Hakumbang Auh

Ritual Hakumbang Auh merupakan tradisi masyarakat Dayak Kalimantan


Tengah untuk memperbincangkan sebelum acara adat melamar dan meminang seroang
gadis. Hakumbang Auh merupakan pembicaraan untuk menyampaikan niat laki-laki
melamar gadis atau perempuan.Keinginan tersebut disampaikan melalui orang ketiga
disertai dengan tanda bukti. Tanda bukti itu boleh berupa gucci, uang, perhiasan, dan
lain-lain. Jika pembicaraan lamaran disetujui maka tanda bukti diterima oleh keluarga
perempuan
5. Ritual Maruah Awau

Beberapa hari setelah lahir, seorang bayi mengalami penyembuhan tali pusar
(puput). Waktu itu dilaksanakan upacara Maruah Awau, tanda seorang bayi sudah bisa
dibawa keluar rumah dan dapat beradatasi dengan lingkungan.

6. Ritual Perkawinan

Biasanya dalam Pernikahan Adat akan diawali dari rumah mempelai berupa
arak-arakan menuju Lamin (Rumah Pamjang tempat acara nikah adat). Sesampai di
depan Lamin akan disambut oleh sederetan penari dan tetua suku, untuk dilakukan ritual
penyambutan memasuki lamin sebagai syarat agar acara dapat berlangsung dengan baik
dan lancar. Setelah itu mempelai akan diarak naik kedalam Balai Lamin untuk
mengikuti acara puncak ritual nikah adat. Acara Nikah adat akan dipimpin oleh para
Tetua Suku.

D. Makna Patriotisme dan Nasionalisme


Patriotisme dimaknai sebagai sifat kepahlawanan, cinta tanah air, sikap yang gagah
berani, pantang menyerah serta rela berkorban baik jiwa, raga juga harta demi untuk
kejayaan kemakmuran bangsa dan Negara.
Nasionalisme bermakna kesadaran akan semangat cinta tanah air dan memiliki rasa
kebangsaan. Nasionalisme juga bermakna persatuan dan kesatuan.
Sebagai sebuah paham, Nasionalisme bermakna menciptakan serta mempertahankan
kedaulatan suatu Negara. Nasionalisme merupakan sikap mental dan juga tingkah laku
individu pun masyarakat yang menunjukan kesetiaan atau pengabdian yang tinggi bagi
bangsa dan Negara tanpa memandang perbedaan etnis, agama, ras dan juga golongan.
Pemahaman mengenai makna nasionalisme ini terbagi atas dua yakni Nasionalisme
dalam arti sempit dan nasionalisme dalam artian luas.
Dalam artian sempit, nasionalisme bermakna rasa bangga pada bangsa sendiri secara
berlebihan yang disertai dengan padangan yang rendah terhadap bangsa lainnya.
Nasionalisme sempit ini disebut juga dengan Chauvinisme.
Dalam artian luas, nasionalisme bermakna perasaan cinta serta bangga pada tanah air
dengan tetap menghormati martabat bangsa lainnya karena meyakini dirinya adalah bagian
dari masyarakat dunia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan kunjungan seperti ke museum sangat bermanfaat bagi semua orang khususnya
mahasiswa(i) sebab:
1. Dengan adanya kegiatan kunjungan ini mahasiswa(i) dapat menambah ilmu pengetahuan.
2. Kegiatan kunjungan Menambah pengalaman
3. Dapat mengembangkan potensi, etika, estetika, dan pratika
4. Menumpukkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa

B. Saran

Dengan terselesainya laporan ini maka saya ingin menyampaikan beberapa saran yang
kiranya berguna bagi semua orang. Adapun sarannya yaitu:
1. Pada waktu melaksanakan kunjungan hendaknya mencatat hal penting yang ada di objek
2. Berhati-hati dalam kunjungan karena lokasi kunjungan adalah museum, jangan sampai
merusak barang.
3. mengikuti tata tertib museum
TANDA BUKTI KUNJUNGAN

Anda mungkin juga menyukai