Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

KUIL SHRI MARIAMMAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

BELLINDA CLAUDYA
170406004

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KUIL SHRI
MARIAMMAN” ini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas
Mata Pelajaran Sejarah dan teori arsitektur.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan serta
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa
kekurangan, karena terbatasnya kemampuan yang saya miliki. Sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis
khususnya dan para pembaca umumnya.

Medan, November 2018

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdiri, Fungsi dan Tradisi yang dilakukan di Kuil
Shri Mariamman ......................................................................... 3
B. Ornamen pada Kuil Shri Mariamman ............................................... 4
C. Denah Kuil Shri mariamman……………………………………….. 7
D. Alkultirasi Budaya Tamil dan Budaya Melayu di Provinsi Sumatera
Utara ………………………………………………………………. . 11
E. Struktur Pengurus dan Upaya yang Dilakukan dalam Melestarikan
Kuil Shri Mariamman ........................................................................ 13
F. Hasil Wawancara ................................................................................ 14
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 10
B. Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan
agama, contohnya pada masyarakat Tamil sebagai salah satu etnis di negara Indonesia yang
menganut agama Hindu. Agama Hindu merupakan salah satu agama yang diakui di
Indonesia. Penyebaran agama Hindu pada masyarakat Tamil ke Indonesia melewati pantai
timur Sumatera dan pantai barat Sumatera Utara sebelum Masehi.
Dalam ajaran agama umat Hindu terdapat 19 para dewa dan 3 dewa khusus agama
Hindu yang disebut dengan Trimurti yakni Brahma, Wisnu, Syiwa untuk dipuja dan
disembah. Oleh karena ajaran agama menganjurkan untuk beribadah di kuil, maka
masyarakat Hindu membangun kuil sebagai tempat beribadah atau sembahyang untuk
memuja Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa). Kuil Shri Mariamman merupakan salah
satu tempat beribadah atau sembah yang tertua di kota Medan bagi masyarakat Hindu.
Pengertian dari kuil Shri Mariamman berasal dari 2 kata yaitu Shri berarti “ibu atau seorang
perempuan” dan Mariamman adalah “nama dari ibu Dewa Wisnu.” Kuil Shri Mariamman
berdiri pada tahun 1884 dengan jumlah jemaat sekitar 1000 jemaat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kuil Shri Mariamman dan apa fungsi dan tradisi yang
dilakukan di Kuil Shri Mariamman?
2. Apa saja ornamen yang terdapat di dalam Kuil Shri Mariamman?
3. Bagaimana alkultirasi budaya Tamil dan budaya Melayu di provinsi Sumatera Utara?
4. Siapa saja pengurus Kuil Shri Mariamman dan Bagaimana upaya pengurus dan
masyarakat dalam melestarikan bangunannya?

4
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan penulisa maupun para pembaca makalah ini tentang sejarah hindu dan rumah
ibadahnya, sejarah Suku Tamil di Sumatera Utara dan akulturasi budaya suku melayu dengan
suku tamil yang ada di Sumatera Utara.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdiri, Fungsi dan Tradisi yang dilakukan di Kuil Shri Mariamman
Hubungan masyarakat India dengan Sumatera Utara sudah terjalin sejak abad ke-3
Masehi. Etnis India membawa agama Hindu dan terakhir membawa agama Budha mereka
biasa datang dari India ke Barus pada bulan November dan Desember. Transportasi
perdangan di pegang oleh orang Cola.
Kedatangan orang-orang India dalam jumlah besar dan hingga sekarang menetap dan
membentuk komunitas di berbagai wilayah Sumatera Timur dan khususnya Medan terjadi
sejak pertengahan abad ke-18, yaitu sejak dibukanya industri perkebunan di tanah Deli.
Mereka ingin mengadu nasib dengan menjadi kuli perkebunan.
Pada tahun 1873 rombongan pertama orang Tamil yang datang ke Medan sebanyak
25 orang, yang kemudian meningkat menjadi 459 orang setahun setelahnya. Mereka
dipekerjakan oleh Nienhuys, seorang keturunan Belanda sebagai pengusaha perkebunan
tembakau yang dikenal sebagai tembakau Deli. Tembakau inilah yang membuat tanah Deli
menjadi termasyur di kawasan Eropa yang mana pada akhirnya dikenal sebagai “Tanah
Sejuta Dollar”. Oleh sebab itu, semakin banyak saja buruh dan tenaga-tenaga kerja yang
didatangkan dari India untuk bekerja di tanah Deli, baik sebagai buruh perkebunan, supir,
penjaga malam serta buruh-buruh bangunan atau kuli pembuat jalan serta penarik kereta
lembu.
Mereka ditempatkan di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Madras
yang letaknya di sekitar kawasan Jalan Zainul Arifin (dulu bernama Jalan Calcuta). Pada
awalnya, Kampung Madras dikenal dengan nama Kampung Kubur karena memang dulunya
adalah sebuah lokasi pekuburan yang menjadi tanah wakaf atau tanah pemberian pemerintah
Hindia Belanda bagi orang-orang India tersebut. Sebelum menjadi Kampung Madras,
kampung ini sempat dikenal sebagai Kampung Keling karena kebetulan orang-orang India
yang dimukimkan di situ banyak yang berkulit hitam atau keling.
Untuk memenuhi kebutuhan beribadah dibagunlah kuil Shri Mariamman pada tahun
1884 oleh masyarakat tamil yang ada di Kota Medan. Kuil yang diberi nama Shri
Mariamman dikarenakan Shri Mariamman digambarkan sebagai Ibu atau Dewi Pelindung.
Kuil Hindu ini terletak di Jalan Teuku Umar No. 18 Kampung Madras, Kelurahan Petisah
Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

6
Lokasi kuil tepat berada di pojok jalan yang merupakan pertemuan antara Jalan Teuku
Umar dengan Jalan Zainul Arifin dan begitu jauh dari pusat perbelanjaan SUN Plaza.
Kuil ini dibangun awalnya adalah untuk melakukan ibadah atau upacara ritual Agama
Hindu. Upacara ritual pada masyarakat Hindu Tamil terdiri dari Niscchayam, Parisam,
Thirumanam, Walai Kappu, Patinaru, Deepawali, Thai Ponggel, Thaipussam Maha
Sivarattri, Pangguni Uttiram, Tamil Varudapirappu, Navarattri Arambam, Tirukartigai dan
Maha Siwa Ratri. Pada pembagian upacara diatas yang terdapat dalam pembahasan adalah
Upacara Thai Ponggel
Sampai pada saat ini Kuil Shri Mariamman ini masih digunakan setiap harinya oleh
masyarakat beragama Hindu untuk bersembahyang. Namun sekarang, selain tempat
beribadah kuil ini kini menjadi tempat Wisata Bersejarah di Kota Medan. Kuil ini dibuka
pada jam-jam tertentu saja yaitu Pagi pukul 06.00-12.00 dan Sore pukul 16.00-20.00 Wib.
Bagi pengunjung yang ingin berkunjung harus menghormati adab dan peraturan yang
diterapkan didalam kuil Shri Mariamman ini dan tidak dipungut biaya.

B. Ornamen pada Kuil Shri Mariamman


Kuil Shri Mariaman dibagun pada tahun 1884 oleh
masyarakat Tamil yang tinggal di Medan dan di kepalai
oleh Rangga Sami Naiher yang juga sebagai donatur
untuk pembangunan Kuil ini. Kuil ini dikelilingi tembok,
dengan ketinggian 2,5 meter.
Dibagian depan pintu masuk ke Kuil terdapat Arca
Tuwarasakti dan Relif patung Dewa Siwa di atas
lambang pintu masuk. Tuwarasakti digambarkan sebagai
seorang wanita, karena merupakan penjaga dewi Shri
Mariaman yang seorang wanita juga. Mempunyai wajah
yang sangat cantik, bertangan empat yang membawa
trisula, gada dan pasa serta sikap tangan memeberi
peringatan.
Dibagian depan dinding sebelah kanan terdapat
patung yang mengambarkan pekawinan Sri Laxmi.

7
Patung yang di tengah adalah patung pendeta
yang menikahkan mereka, digambarkan memekai surban,
berkumis tebal, tipologi dari orang tamil. Dibagian depan
dinding sebelah kiri terdapat patung pernikahan Shri
Parvathi. Patung Parvathi digambarkan bertangan dua
dengan sikap tangan salah satunya, yang sebelah kiri
menampung air.
Dibagian dalam terdapat tiga buah bilik yang
memfokuskan pemujaan. Didalam ruangan tersebut
terdapat patung-patung yang masing- masing adalah Shri
Maha Wisnu, Siwa dan Brahmana. dari ketiga dewa
tersebut merupakan fokus pemujana. Di dalam kuil juga
banyak terdapat patung-patung yang menghiasi kuil dan
menambah keindahan kuil Shri Mariamman.
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu adalah Dewa
yang bergelar sebagi Shititi (pemelihara) yang bertugas
memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (
Tuhan Yang Maha Esa). Dalam filsafat Adwaita
Wedanta ia di pandang sebagai roh suci sekaligus dewa
yang tertinggi.
Menurut ajaran agama Hidu, Brahma adalah Dewa pencipta. Dalam filsafat Adwaita,
ia di pandang sebagai salah satu menifestasi dari Brahman (sebutan Tuhan dalam konsep
Hinduisme) yang bergelar sebagi dewa pencipta. Dewa Brahma sering di sebut dalam Kitab
Upanishad dan Bhagawadgita.
Layout bangunan Kuil Shri Mariamman terdiri dari :
1. Garbha Griha
Garbha Griha yang ada pada Kuil Shri Mariamman
terletak pada bagian atas bangunan dan merupakan salah satu
tempat paling suci. Garbha griha pada Kuil Shri Mariamman
sering disebut juga dengan “Vimana”. Bentuk Garbha griha pada
kuil ini semakin keatas semakin mengecil, seperti bentuk sebuah
pyramid. Pada umumnya Garbha Griha lebih sering dibangun
dalam bentuk persegi di atas teras atau landasan.

8
Tetapi untuk kuil-kuil yang dibangun bagi dewi-dewi, garbagriha berbentuk persegi panjang.
Seperti di Kuil Shri Mariamman yang di gambarkan sebagai ibu pelindung.
Garbha griha pada kuil Shri Mariamman Medan berwarna kuning keemasan dan
terdiri atas 2 tingkatan. Pada Garbha griha ini terdapat banyak ornament khas india, seperti
ornament gajah, singa dan juga berbagai macam Dewa.

2. Pelataran Depan / Mandapa


Halaman pada Kuil Shri Mariamman berbentuk
persegi dan berada pada sekeliling kuil, yang dimana biasa
disebut dengan Mandapa. Mandapa terletak tepat pada
belakang gerbang masuk utama kuil. Mandapa dikelilingi oleh
dinding-dinding dan pada dinding-dinding tersebut terdapat 2
buah pintu.

Pada dinding pembatas Mandapa terdapat ornamen dan


gambar Dewa-Dewa yang menghiasi dinding tersebut. Penutup
lantai pada Mandapa terbuat dari pavling block berwarna
merah bata. Pada Mandapa terdapat 2 buah tempat seserahan.
Salah satunya fungsi Mandapa ini,sering di lakukan upacara
upacara di dalam Mandapa,seperti tari tarian persembahan, dan
sembahyang bagi agama Hindu.

3. Gopura
Gopura atau di sebut juga dengan Gerbang, yaitu
merupakan sebuah penghubung atau jalan menuju ke dalam
Kuil. Gopura berbentuk persegi yang berada pada depan
bangunan Vimana atau Garbha Griha. Pada Kuil Shri
Mariamman hanya terdapat satu buah Gopura. Pintu gerbang
atau Gopura yang ada di Kuil Shri Mariamman Medan di
hiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat yang biasanya
dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India
Selatan atau semacam gapura.

9
Gopura yang ada di Kuil Shri Mariamman berwarna orange dengan hiasan ornamen
yang berwarna kuning dan merah. Sebelum di renovasi warna gopura di Kuil Shri
Mariamman Medan berwarna abu-abu, Pintu gerbang merupakan pintu berdaun empat. Pada
bagian bawah Gopura terdapat dua buah anak tangga yang terbuat dari ubin berwarna merah
bata.
Selain patung-patung, pemandangan ruangan utama untuk berdoa dengan lukisan
warni bunga yang ditoreh pada bagian atas pilar-pilar penyangga. Karpet hijau diperuntukkan
bagi pengunjung Kuil Shri Mariamman untuk berdoa sebelum maju mendekat ke bagian
depan, mungkin untuk melakukan doa yang lebih khusus. Hiasan berupa bunga teratai cukup
menonjol di dalam ruangan ini, sebuah ornamen yang juga ditemukan di banyak kelenteng.
Sebuah lampu kristal cantik menggantung di bawah langit-langit berdekor indah.

C. Denah Kuil Shri Mariamman


Denah pada Kuil Shri Mariamman berbentuk persegi panjang dengan ukuran
12m x 27m. Pada bagian dalam Kuil terdapat beberapa ruangan yaitu, sebuah ruang
suci sebagai tempat penyembahan yang berukuran 4m x 4m dan juga ruang suci
tambahan yang berukuran 2mx2m.
Ruang suci utama merupakan ruangan yang paling sakral dan paling suci pada kuil
ini. Terdapat beberapa patung gajah dan dewa-dewa lainnya yang menghiasi ruangan
ini. Selain itu,diletakkan juga beberapa seserahan pada depan ruang.

Gambar Denah Kuil Shri Mariamman ( Sumber


: Dokumentasi Pribadi )

10
Gambar Ruang Suci Utama ( Sumber :
Dokumentasi Pribadi )

Selain ruang suci utama, terdapat juga dua buah ruang


suci yang berukuran lebih kecil yaitu 2m x 2m.
Ruangan ini juga digunakan untuk bersembahyang.
Ruang tambahan ini terletak pada sisi kanan dan kiri
ruang suci utama. Terdapat beberapa patung dewa pada
bagian dalam ruangan ini.

Gambar Ruang Suci Tambahan (


Sumber : Dokumentasi Pribadi )

Pada denah terdapat enam buah kolom


yang saling berhadapan dan terletak pada
tengah- tengah ruangan. Ukuran kolom
tersebut yaitu 0,3m x 0,3m. Ruangan
besar yang hanya terdiri dari susunan
kolom-kolom ini biasanya di sebut
dengan Hall Berpilar.

11
Ruang penyimpanan terletak pada bagian paling belakang pada bangunan kuil, yaitu tepatnya
pada bagian belakang ruang suci tambahan. Terdapat dua buah ruang penyimpanan pada kuil
ini, yang dimana ruangan ini digunakan sebagai tempat menyimpan peralatan-peralatan yang
dibutuhkan untuk sembahyang.

Tampak Bangunan Kuil Shri Mariamman

Tampak pada Kuil Shri Mariamman mengacu pada tampak Kuil di India Selatan. Hal ini
dapat terlihat karena adanya kemiripan pada tampilan kuil Dravida yang ada di Kuil India
Selatan dengan Kuil Shri Mariamman.

12
D. Alkultirasi Budaya Tamil dan Budaya Melayu di Provinsi Sumatera Utara
Kedatangan berbagai etnis India ke pantai timur Sumatera dan pantai Barat Sumatera
Utara sudah jauh sekali sebelum Masehi, yaitu membawa agama Hindu dan terakhir
kemudian juga agama Budha terutama masa arus angin dari India ke Barus pada bulan
Nopember dan Desember. Prof. Coomalaswamy* menulis bahwa Sumatera yang mula-mula
sekali dari sejak sebelum Masehi menerima pendatang Hindu-India. Mereka membawa
aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Abad ke-V Masehi gelombang dari India Selatan membawa agama Budha ke
Sumatera dan memperkenalkan aksara Nagari yang menjadi cikal bakal aksara Melayu
Kuno, Batak dan lain-lain. Dari Prasasti Lobu Tua itu kita ketahui bagaimana eratnya
hubungan perdagangan dan budaya “benua” India dengan Sumatera. Prasasti Lobu Tua itu
berisi tentang aktivitas perdagangan kumpulan konglomerat Tamil yang dikenal dengan nama
“MUPAKAT DEWAN 1500”. Anggotanya terdiri dari berbagai sekte Brahmana, Wisnu,
Mulabhadra dan lain-lain. Memasuki abad ke-16 dari catatan Portugis misalnya orang
“Benggali” (dari Prop.Bengal), “Kling” (dari kerajaan Kalingga=Tamil) dan Gujarat ramai
sekali berdagang ke Sumatera dan kawin mengawin dengan penduduk Sumatera. Didalam
prasasti TANJORE ada ditulis negeri-negeri yang ditaklukkan Indra Coladewa-I tercatat
Kerajaan PANAI (Pannai) di Padang Lawas. Negeri itu dicatat sebagai “water in its bathing
gats” (Bah. Tamil “pannai” artinya lapangan yang diairi sungai-sungai).
Dari berbagai riwayat kerajaan Melayu di pantai timur Sumatera dan Malaya banyak
sekali menceritakan mengenai hubungan dengan India Selatan (Malabar) seperti dalam
“Hikayat Raja-Raja Pasai”, “Sejarah Melayu” dan lain-lain. Rakyat Pasai sebagian besar
keturunan dari Bengal. Raja Islam pertama mereka adalah keturunan dari Bengal. Pedagang
di Pasai banyak dari Gujarat, Kling dan Bengali. Asal dari Raja Deli (Tuanku Sri Paduka
Gocah Pahlawan), juga panglima Sultan Iskandar Muda Aceh asal dari India (1630).***
Didalam bahasa Melayu dan budaya Melayu umumnya, banyak sekali terdapat kata-kata asal
Tamil dan makanan asal Tamil.
Bahasa Tamil adalah bahagian yang terpenting dari bahasa-bahasa Dravidia. Bahasa
Tamil ini diucapkan dibeberapa kilometer di utara Madras; di dataran Ghats; dari Pulicat
sampai ke Tanjung Comorin; di Teluk Benggala dan juga dipakai di Selatan Travancore
dan didekat Trivandrum dan juga di Utara Srilangka. Sebahagian besar apa yang dulu sering
disebut “ORANG KLING” (The Klings, Klingalezen) baik sebagai buruh di Pegu, di
Malaysia, Singapura di Suriname dan di Sumatera Timur dan di Kepulauan Mauritius adalah
mereka ini.

13
Bahasa Tamil memberikan banyak pengaruh kepada Bahasa sesetempat. Hubungan
orang Tamil dengan masyarakat Melayu sudah lama sekali, lebih 1000 tahun. Bahkan banyak
orang Tamil yang keturunannya sudah Islam, menjadi Raja Melayu atau menjadi Orang
Besar Melayu seperti MANIPURINDAM yang menjadi Bendahara Kerajaan Melaka
(turunannya antara lain ialah Bendahara TUN SRI LANANG, editor “Sejarah Melayu”). Juga
nenek moyang SULTAN DELI dan SULTAN SERDANG dan beberapa dinasti Raja Pasai.
Asal India. Orang Tamil yang Islam di Malaysia disebut “Orang Mamak”. Nenek dari mantan
Perdana Menteri Malaysia, TUN DR. MAHATHIR, juga keturunan Tamil ini.

Sebagai contoh bahasa Tamil yang sudah menjadi bahagian Bahasa Melayu adalah
sebagai berikut antara lain :
1. APAM, semacam kueh dari tepung
2. ONDE (bah. Tamil “undi”)
3. UPAM (Tamil “oppam”)
4. BATIL (Tamil “pattiram”)
5. BADAI (Tamil “badai” = angin)
6. BAGAI (Tamil “bagai”)
7. BELENGGU (Tamil “wilanggu”)
8. BESI (Tamil “wesi”)
9. TALAM (Tamil “talam”)
10. TAMBI, sdr. Bungsu (Tamil “tambi”)
11. TEMBAGA (Tamil “tambigaram”)
12. TANDIL, opsir kapal (Tamil “tandal”)
13. TOLAN (handai tolan), (Tamil “tauran”)
14. TIRAI (Tamil “tirai”),
15. BERNIAGA (Tamil “veniaga”), dll.

Masyarakat Tamil Islam di Sumatera Timur banyak berkawin dengan wanita


Indonesia Islam sesetempat sehingga di Absorps (mencernakan diri) menjadi masyarakat
Melayu atau etnis Indonesia Islam lainnya di Sumatera. Banyak berasal dari Utar Pradesh,
dan dari Madras. Mesjid tua yang ada di Medan ialah Mesjid Jl. Zainul Arifin Kampung
Keling dan di Jl. Gajah di Medan.

14
E. Struktur Pengurus dan Upaya yang Dilakukan dalam Melestarikan Kuil Shri
Mariamman
1. Struktur Pengurus
Struktur Pengurus Kuil Shri Mariamman adalah sebagai berikut :
a. Nama : Pandita M. Chandra Bose, S.Sos
Jabatan : Ketua Perhimpunan Shri Mariamman
b. Nama : Dharma Silen
Jabatan : Ketua Pendeta
c. Nama : Raghuman
Jabatan : Pemain Musik
d. Nama : Khana Grain
Jabatan : Humas Pradah Sumur

2. Upaya yang dilakukan dalam Melestarikan Kuil Shri Mariamman


Upaya yang dilakukan dalam melestarikan Kuil Shri Mariamman adalah merenovasi
atau memperbaiki bagian-bagian bangunan, patung maupun alat-alat sembahyang lainnya
yang telah rusak maupun kurang menarik. Selain itu, pengurus juga membuat kotak
sumbangan sukarela pada pintu masuk kuil yang nantinya dana yang diberikan pengunjung
akan digunakan untuk perbaikan/ perawatan kuil.

15
16
F. Hasil Wawancara

Narasumber 1

Nama : Balakrisnan Pie

Profesi : Pedagang (mantan pendeta)

Umur : 77 Tahun

Tanggal Wawancara : 15 Januari 2015

1. Bagaimana sejarah berdirinya kuil ?

Kuil didirikan pada tahun 1880 oleh masyarakat etnik tamil yang dipimpin
oleh mutu kapitan. Mutu kapitan merupakan pemimpin etnik tamil yang bekerja di
perkebunan. Muttu Kapitan merupakan asli India yang berprofesi sebagai tentara dan
sebagai pemimpin komunitas Tamil yang didatangkan untuk bekerja diperkebunan
yang terdapat disekitar kota Medan. Batu yang merupakan representasi dari dewa
Maduraiwiren merupakan awal mula berdirinya kuil Shri Mariamman. Kuil berdiri
diatas tanah pemberian sultan langkat saat itu. Awalnya di tempat berdirinya kuil
merupakan tempat pemujaan kepada dewa Maduraiwiren yang arcanya di letakkan
dibawah pohon besar di sekitar tempat berdirinya kuil.

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya kuil ?

Kuil didirikan karena masyarakat etnik Tamil yang beragama Hindu


membutuhkan tempat untuk melakukan persembahan kepada dewa.

3. bagaimana keadaan kuil pada masa penjajahan Belanda, pendudukan jepang


dan era kemerdekaan?
Pada masa penjajahan belanda, kuil sering dibantu dana pembiayaan oleh
pemilik perekbunan. Setiap diadakannya perayaan Thaipussam, masyarakat etnik
Tamil diberi cuti selama dua hari oleh pemilik perkebunan yang merupakan orang
belanda. Pada masa pendudukan Jepang, kuil tidak mengalami perkembangan.
Dan pada masa kemerdekaan Indonesia,

17
kuil mengalami perkembangan karena sudah banyak etnik tamil-Hindu yang
cukup sukses dalam berdagang dan menjadi donatur untuk perenovasian kuil.

4. berapa kali perenovasian kuil dilakukan selama berdiri dan apa saja
perubahannya?
Renovasi tahun 1930 pelebaran area kuil dengan penebangan beberapa
pohon. Pembangunan pagar tahun 1960. Pembangunan bangsal tahun 1980
disusul dengan pembangunan beberapa ruang tambahan di sekitar lingkungan
kuil. pada tahun sekitar tahun 1980-an juga, dibangunnlah Watte Namaya atau
Aula yang dipelopori oleh seorang beretnis tamil bernama Sukalinggam. Dan pada
tahun 2006, dilakukan renovasi besar-besaran berupa pembuatan ornamen-
ornamen khas Tamil yang menambah keindahan kuil dan juga penambahan
bangunan seperti ruang pendeta yang dibangun di samping aula kuil. Setelah itu
tidak banyak dilakukan renovasi lagi pada kuil, pemugaran hanya dilakukan
dengan pengecatan ulang bangunan untuk menjaga keindahan kuil.

5. Apasaja benda yang sejak awal berdirinya kuil masih tetap ada hingga
sekarang?
Benda yang masih ada sejak berdirinya kuil adalah arca-arca dewa,
lonceng besar, kereta kencana, sumur tua di lingkungan kuil dan pohon-pohon
besar yang sudah ada jauh sebelum berdirinya kuil.

6. Bagaimana tatacara persembahyangan di kuil?

Dalam pelaksanaan persembahyangan, banyak makna-makna yang


tersembunyi didalamnya, seperti memercikan air secara simbolis memeiliki arti
penyucian lingkungan, menghirup air memiliki arti mensucikan diri sendiri.
Sumbu di lampu minyak melambangkan ego manusia dan minyak yang digunakan
melambangkan sisi negatif manusia. Ketika diri kita diterangi oleh ilmu
pengetahuan yang disimbolkan dengan api, sisi negatif manusia (minyak) akan
habis dan akhirnya ego manusia (sumbu) akan ikut habis. Dupa yang dibakar
melambangkan kehancuran ego dan kesombongan manusia. Dan lonceng yang
dibunyikan selama pemujaan bermaksud untuk mencegah terdengarnya suara lain
dan dilakukan untuk menangkal kekuatan jahat.

18
7. Perayaan apa saja yang biasa diadakan di kuil dan bagaimana tata cara
pelaksanaannya?
-

8. Bagaiman fungsi kuil bagi umat Hindu?

Kuil selain tempat sembahyang kepada sang yhang widhi wasa bagi umat
hindu, juga merupakan tempat berkumpul dan bertemunya umat Hindu-tamil pada
asaat berlangsungnya perayaan, kuil juga sebagai tempa pendidikan agama Hindu
bagi kaum muda mudi tamil.

9. Dewa-dewi apa saja yang terdapat di kuil ?

Dewa dan dewi utama yang menjadi fokus pemujaan di kuil ada tiga, yaitu
dewa Ganesha, dewi Shri Mariamman dan dewa Murugan. Selain itu masih
terdapat banyak arca ataupun patung lainyya yaitu arca dewa siwa, durga,
nagendren, sanispren, simem, kodikarem, munispren, idumban serta patung
tuwarasakti.

19
Narasumber 2

Nama : Ir. M. Raj Kumar Pillay

Profesi : Pedagang (ketua kepengurusan kuil)

Umur : 58 Tahun

Tanggal Wawancara : 20 Januari 2015

1. Bagaimana sejarah berdirinya kuil ?

Awal mula berdirinya kuil ketika seorang pemimpin etnik Tamil bernama
muttu kapitan mempunyai inisiatif untuk mendirikan kuil bagi masyarakat etnik
tamil beragama Hindu. Ia memutuskan untuk bertemu kepada Sultan Langkat dan
membicarakan kinginannya kepada sultan. Sultan pun setuju dengan
pembangunan kuil dan memberikan sebidang tanah yang cukup luas untuk
dijadikan tempat pembangunan kuil. sultan memberikannya sebagai hadiah
kepada etnik Tamil karena sudah bekerja keras di perekebunan. Akhirnya kuil
didirikan pada tahun 1880. Sebelumnya di tempat berdirinya kuil memang sudah
menjadi tempat para umat Hindu tamil memuja dewa Maduraiwiren yang arcanya
diletakkan di bawah pohon besar. Setelah berdinya kuil, kuil sering dikunjungi
oleh umat Hndu tamil yang tinggal disekitar Medan. Kuil sering melakukkan
perayaan thaipussamm. thaipussam diadakan setahun sekali dan berlangsung
selama dua hari berturut-turut.

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya kuil ?

Kuil dibangun karena kebutuhan masyarakat etnik Tamil-Hindu untuk


melakukan persembahyangan dan kebutuhan akan tempat untuk melaksanakan
perayaan besar dan tempat untuk berkumpulnya umat Hindu-Tamil yang bekerja
disekitar Binjai dan Langkat.

20
3. bagaimana keadaan kuil pada masa penjajahan Belanda, pendudukan jepang
dan era kemerdekaan?
Pada masa pemerintahan belanda, kuil banyak dibantu pemilik perkebunan
berupa sumbangan dana untuk melakukan perayaan besar dan pemberian cuti
selama 2 hari. Pada masa pendudukan jepang, kuil tidak mengalami perubahan
atau perkembangan dan tidak ada bantuan dana perawatan kuil. pada masa
kemerdekaan kuil menjadi sering di kunjungi dan mejadi tempat berkumpulnya
atau tempat umat Hindu Tamil melakukan musyawarah.

4. berapa kali perenovasian kuil dilakukan selama berdiri dan apa saja
perubahannya?
Kuil didirikan pada tahun 1880. Renovasi pertama dilakukan pada tahun
1931 yang dimotori oleh annamalai Kapitan yang merupakan pemuka etnik tamil
saat itu. Renovasi hanya berupa pemugaran dan menambah bentuk-bentuk dan
ornamen cirikhas etnik tamil saja. Pada tahun 1960, masyarakat etnk tamil-hindu
melakukan pembangunan pagar yang mengitari kuil. pembangunan pagar
dikarenakan semakin banyaknya bangunan toko dan rumah di sekeliling kuil dan
memasuki area kuil. pada tahun 1980 dibangunlah bangunan aula yang berfungsi
sebagai tempat melakukan acara seperti pertunjukan tari-tarian khas etnik tamil,
tempat melakukan musyawarah atau tempat melakukkan perlombaan. Renovasi
terakhir besar-besaran terjadi pada tahun 2006 yakni berupa penambahan ukiran
pada bangunan kuil, penambahan ruangan untuk pendeta, gudang dan lainnya.
Selanjutnya hanya berupa pegecatan ulang kuil saja tanpa adanya perenovasian
lagi. Bentuk kuil saat ini sudah jauh berbeda dari awal berdirinya kuil. ciri khas
yang dipertahankan atau tidak di ubah iyalah empat buah pilar yang menyangga
kuil di dalam ruangan kuil tersebut.

5. Apasaja benda yang sejak awal berdirinya kuil masih tetap ada hingga
sekarang?
Benda yang masih ada sejak awal berdirnya kuil ialah arca atau patung
dewa-dewi, lonceng besar yang terdapat didalam kuil, kereta kencana yang biasa
digunakan pada saat perayaan Tahipussam, dan sumur yang sekarang menjadi
sumber air bersih kuil. pada saat sebelum tahun 1980-an, masih banyak arsip-arsip
atau foto-foto mengenai bukti awal keberadaan kuil yang dapat dijadikan sebagai
tambahan gambaran sejarah berdirinya kuil.

21
namun dikarenakan kurangnya kesadaran untuk menjaga atau merawat
arsip-arsip tersebut, maka sudah hampir tidak ada lagi yang dapat ditemukan saat
ini.

6. Bagaimana tatacara persembahyangan di kuil?


-

7. Perayaan apa saja yang biasa diadakan di kuil dan bagaimana tata cara
pelaksanaannya?
-

8. Bagaiman fungsi kuil bagi umat Hindu?

Kuil berfungsi sebagai tempat umat hindu melakukan persembahyangan


kepada dewa-dewi yang dipuja. Selain itu, kuil juga sebagai tempat
melaksanakannya acara-acara keagamaan maupun acara kebudayaan etnik tamil.
Pada masa awal berdirinya kuil, kuil merupakan tempat pendidikan agama bagi
anak-anak etnik tamil beragama Hindu, tempat berlangsunya pernikahan,
pertunjukan budaya dan tempat dilaksanakannya musyawarah.

9. Dewa-dewi apa saja yang terdapat di kuil ?

Dewa dan dewi utama yang menjadi fokus pemujaan di kuil ada tiga, yaitu
dewa Ganesha, dewi Shri Mariamman dan dewa Murugan. Selain itu masih
terdapat banyak arca ataupun patung lainyya yaitu arca dewa siwa, durga,
nagendren, sanispren, simem, kodikarem, munispren, idumban serta patung
tuwarasakti.

22
Narasumber 3

Nama : Saminatah

Profesi : Pensiunan Pegawai Perkebunan (pemuka Tamil)

Umur : 82 Tahun

Tanggal Wawancara : 24 Januari 2015

1. Bagaimana sejarah berdirinya kuil ?

Kuil berdiri atas dasar kebutuhan uamt Hindu-Tamil untuk beribadah


kepada dewa-dewi. Sebelum berdirinya kuil, lokasi berdirinya kuil merupakan
perkebunan tembakau. Di perekbunan itu banyak etnik Tamil yang bekerja
sebagai buruh. Pemilik perkebunan yang merupakan orang belanda memberikan
tapak tanah kepada etnik tamil untuk dibangunkan sebuah kuil. pemberiannitu
dikarenakan perintah dari sultan langkat. Pemilik perkebunan biasanya selalu
memberikan libur dua hari kepada etnik Tamil apabila akan melangsungkan acara
di kuil. perkebunan juga memberikan bantuan dana perawatan atau dana bantuan
pada saat akan melaksanakan perayaan di kuil. Sebelum berdirinya kuil, banyak
pohon besar yang berdiri situ. batu yang merupakan representasi dari dewa
Maduraiwiren merupakan awal mula berdirinya kuil Shri Mariamman. Dan saat
dirikannya kuil, beberapa pohon saja yang masih dipertahankan. Kuil berdiri atas
inisiatif pemimpin etnik tamil pada saat itu atau biasa dipanggil dengan kapitan.

Kapitan tersebut berhubungan baik dengan sultan langkat. Sultan langkat


mendengarkan cerita dari kapitan tersebut dan mengerti bahwa etnik tamil-hindu
membutuhkan bangunan kuil. maka ia menghibahkan tanah untuk didirikan kuil.
kuil yang dibangun tersebut merupakan satu-satunya kuil yang ada di binjai dan
langkat pada saat itu. Maka selanjutnya kuil pun menjadi tempat berkumpulnya
seluruh etnik Tamil yang ada di sekitar perekbunan langkat dan Binjai untuk
berkumpul. Mereka berkumpul basanya pada saat pereyaan thaipussam . Banyak
diantara mereka yang mendapatkan jodoh di kuil ini pada saat itu.

23
2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya kuil ?

Berdirinya kuil dilatarbelakangi oleh kebutuhan umat Hindu tamil di


sekitar perkebunan untuk melakukan ibadah. Etnik tamil merupakan suku bangsa
yang sangat erat kaitannya dengan agama Hindu. Kehidupan mereka tidak pernah
lepas dari tradisi, budaya dan agama. Maka untuk memenuhi kebutuhan mereka
dalam melaksanakan ritual sembahyang dibangunlah kuil yang dipelopori oleh
seorang pemimpin mereka yang disebut dengan kapitan. Selain itu, latar belakang
didirikannya kuil juga sebagai salah satu media untuk menyatukan etnik tamil dan
meningkatkan tali persaudaraan mereka yang telah jauh hidup diperantauan

3. bagaimana keadaan kuil pada masa penjajahan Belanda, pendudukan jepang


dan era kemerdekaan?
Pada masa pemerintaha belanda, kuil cukup mengalami perkembangan
yang bai dikarenakan seringnya mendapatka bantuan dari pemilik perkebunan.
Pada masa pendudukan jepang, kuil tidak mengalami perkembangan. Dan pada
masa kemerdekaan indonesia, kuil sering dijaikan tempat berkumpul dan
melakukan konsilidasi mengusir jepang. Setelah merdeka, kuil semakin
berkembang dikarenakan banyak umat Hindu-Tamil yang sudah cukup sukses dan
mampu memberikan dana bantuan untuk biaya perawatan kuil dan perbaikan kuil.

4. berapa kali perenovasian kuil dilakukan selama berdiri dan apa saja
perubahannya?
Tidak terlalu ingat tahun perenovasiannya dan kapan saja dilakukan
perenovasiannya.

5. Apasaja benda yang sejak awal berdirinya kuil masih tetap ada hingga
sekarang?
Lonceng dan kereta kencana untuk mengarak patung dewa siwa pada saat
perayaan thaipussam.

6. Bagaimana tatacara persembahyangan di kuil?


-

24
7. Perayaan apa saja yang biasa diadakan di kuil dan bagaimana tata cara
pelaksanaannya?
-

8. Bagaiman fungsi kuil bagi umat Hindu?

Kuil sebagai tempat memuja tuhan. Saat dulu sering dilaksanakan upacara-
upacara keagamaan. Banyak muda-mudi yang belajar di kuil, namun saat ini kuil
kurang mampu untuk merangkuil muda-mudi agar rajin datang kekuil. kuil sering
dijadikan tempat untuk syukuran dan melakukan pernikahan. Bahkan kuil dapat
mengeluarkan surat nikah bagi yang menikah di kuil. kuil juga tempat untuk
melaksanakan pertunjukan budaya. Jadi kuil merupakan tempat mempertahankan
kebudayaan etnik tamil.

9. Dewa-dewi apa saja yang terdapat di kuil ?


-

25
Narasumber 4

Nama : Siwa Kumar

Profesi : Pendeta (antropolog/dosen)

Umur : 30 Tahun

Tanggal Wawancara : 23 Januari 2015

1. Bagaimana sejarah berdirinya kuil ?


-

2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya kuil ?


-

3. bagaimana keadaan kuil pada masa penjajahan Belanda, pendudukan jepang


dan era kemerdekaan?
-

4. berapa kali perenovasian kuil dilakukan selama berdiri dan apa saja
perubahannya?
-

5. Apasaja benda yang sejak awal berdirinya kuil masih tetap ada hingga
sekarang?
Lonceng dan kereta kencana untuk mengarak patung dewa siwa pada saat
perayaan thaipussam, arca dewa-dewi, sumur dan pohon besar dihalam kuil.

6. Bagaimana tatacara persembahyangan di kuil?

Tata cara persembahyangan di kuil Shri mariamman diawali dengan


membersihkan diri dengan mencuci tangan dan kaki ditempat yang telah
disediakan. Sebelum memasuki kuil umat diharapkan untuk membuka alas kaki
dan meletakannya diluar batas area suci kuil,

26
hal ini dilakukan karena biasanya terdapat kotoran-kotoran yang melekat pada
alas kaki yang dapat mengotori kesucian kuil. Kemudian sebelum memasuki kuil
umat terlebih dahulu memberi salam hormat dan memanjatkan puja kepada
“Idumban” yaitu senjata dari dewa murugan yang terletak di teras depan pintu
masuk kuil. Lalu memasuki kuil dengan mengangkat kaki kanan terlebih dahulu.
Setelah itu umat memberi salam kepada “Kodi Karam” yang merupakan tempat
pembuangan dosa-dosa. Karena sebelum kita menghadapkan diri kepada tuhan,
kita harus membuang segala dosa yang ada pada diri kita.Setelah memberi hormat
kepada “Kodi Karam” kemudian menghadap kepada arca Dewa Ganesha
(vinayagar) yang merupakan replika dari dewa Ganesha, lalu ke arca Dewa
Murugan dan kemudian dilanjutkan kepada arca Dewi Shri Mariamman sambil
memanjatkan doa-doa. Setelah selesai memberikan hormat dan memanjatkan doa-
doa kemudian mengambil Thirta, Cendana dan Kum (bija, wiha dan bhasma) yang
menandakan bahwa kita telah melakukan sembahyang di kuil. selanjutnya boleh
juga dilanjutkan pemanjatan doa kepada dewa-dewa lain yang terdapat di kuil.

7. Kegiatan keagamaan apa saja yang biasa dilakukan di kuil Shri Mariamman
Binjai?
kegiatan keagamaan sudah tidak banyak yang dilaksanakan di kuil shri
mariamman, kegiatan keagamaan sekarang dilaksanakan di kuil-kuil kecil seperti
kuil Siwa. Kegiatan keagamaan yang masih sering dilakukan cuma Puja Kuil
Jumat yang diadakan satu minggu sekali pada hari Jumat pukul 18.30-20.00. Puja
kuil jumat adalah prosesi pemujaan kepada dewa-dewi yang ada di kuil Shri
Mariamman. Saat ini kuil Shri Mariamman merupakan Kuil utama atau kuil besar
bagi umat Hindu di kota Medan khususnya. Kuil ini dijadikan sebagi tempat
diberlangsungkannya perayaan-perayaan besar Hindu dan sebagai wadah
berkumpulnya umat Hindu Tamil di Kota Medan.

27
8. Perayaan apa saja yang biasa diadakan di kuil dan bagaimana tata cara
pelaksanaannya?
- Perayaan yang di laksanakan tiap tahunnya di kuil Shri Mariamman
Binjai adalah thai ponggal, maha puja thaipussam, maha sivaratri, varudap
pirappu, maha adhi puja, vinayagar chaturthi, navarathri, vijaya dasami,
deepavali, khumbhabisegam, dan khartighei thibem.
Thai Ponggal adalah perayaan panen atau perayaan sebagai rasa syukur
terhadap rizki yg diberikan sang pencipta. perayaan ini umunya termasuk dalam
kebiasaan dan perayaan yang merupakaan ekspresi atas rahmat kehidupan yang
diberikan sang penciptathai ponggal diambil dari kata ponggal. Ponggal dalah
makanan khas Tamil berupa nasi yang sudah diolah dengan rempah-rampah dan
dan juga dicampur dengan susu dan gula merah. Ponggal tersebut dipersembahkan
kepada dewa Matahari dan setelah itu dibagi-bagikan

Thaipussam adalah perayaan yang ditujukan kepada dewa Murugan yang


telah mengalahkan musuh-musuhnya. Perayaan ini biasanya berlangsung sangat
meriah, penjabat pemerintahan banyak yang diundang datang ke kuil. pada
perayaan ini arca dewa murugan akan di arak berkeliling sejauh kurang lebih dua
kilometer dengan menggunakan kereta kencana yang ditarik oleh hewan lembu.
Banyak yang melakukan ritual pembayaran nazar seperti tusuk lidah ataupun
pengarakan dengan membawa kavadi, namun belakangan ini ritual pembayaran
nazar tersebut sudah jarang di lakukan.

Maha Sivarathri adalah perayaan yang di pruntukkan kepada dewa Siwa.


Banyak cerita-cerita rakyat yang mengisahkan tentanh hari maha Sivarathri ini
seperti legenda yang mengatakan bahwa pada saat itu dewa siwa menampakkan
dirinya di depan pemburu yang sabar. pada hari perayaan Sivarahtri,biasanya
umat Hindu akan menyuguhkan daun apel, air dingin dan susu kepada arca Dewa
Siwa dikarenakan semua itu merupakan hal-hal yang sangat disukai Dewa Siwa.
Dipercayai kalau hal itu dilaksanakan akan membawa keberuntungan dan
kebahagiaan terhadap kehidupan para umat. Melakukan ibadah yang tulus kepada
Dewa Siwa pada hari Sivarahtri akan membebaskan umat dari dosa dan
membebaskan umat dari siklus kelahiran dan kematian.

28
Varudap Pirappu dalah hari tahun baru etnik tamil berdasarkan kalender
panchangan yang mrupakan kalender asli Tamil. perkalenderan Tamil
(panchangan) memiliki siklus 60 tahun dan penyebutan tiap tahunnya tidak
menggunakan angka, melainkan dengan menggunakan nama-nama tertentu.
Terdapat 12 bulan dalam sistem penanggalannya dan setiap bulan memiliki nama
masing-masing. Pada saat perayaan ini, dilakukkan pemujaan kepada dewa
matahari yang telah memberikan berkatnya sehingga dapat melaksanakan
perayaan ini. Peryaan ini menjadi perayaan besar untuk semua etnik Tamil di
seluruh dunia.

Maha Adhi Puja adalah perayaan yang ditujukan kepada dewi Durga.
acara Ritual Adhi Puja dilakukan untuk membuat Dewi Durga menjadi tenang.
Dewi Durga adalah dewi yang dapat membebaskan manusia dari wabah penyakit
yang menyerang. Acara ini biasanya dapat berlangsung hingga tiga hari. Pada saat
berlangsungnya acara ini biasanya dilakukkan pemasakan bubur dari tepung beras
atau tepung gandum. makna bubur yang dibagikan bertujuan untuk Dewi Durga
agar ia menjadi tenang dan amarahnya terkendali, dan semua itu akan kembali
pada seluruh umat. Perayaan ini dilaksanakan selama tiga hari dan tiap harinya
berisikan ritual-ritual pemujaan. Pelaksanaan perayaan ini diakhiri dengan
penyembelihan hewan kambing dan dagingnya disedekahkan atau dibagi-bagikan
kepada yang membutuhkan.

Vinayagar Chaturthti adalah peryaan yang umum dilaksanakan umat


Hindu di seluruh dunia tanpa terbatas oleh sekte apapun. Perayaan ini
memperingati hari lahirnya dewa Ganesha dan dilaksanakan selama sepuluh hari.
pada hari perayaan Vinayagar Chaturthi berlangsung, masyarakat akan bersama-
sama mendirikan Pandals untuk meletakkan patung Dewa Ganesha. Pandals itu
juga dihias dengan lampu-lampu dan bunga-bunga. Patung Dewa Ganesha
tersebut dilakukan ritual pemujaan selama sepuluh hari dan pada hari ke sebelas
patung diarak berkeliling dengan dengan diikuti umat dan diiringi dengan
nyanyian serta tarian. Dan pada akhirnya patung direndam dikolam, sungai
maupun laut, ini melambangkan perjalanan Dewa Ganesha melakukan perjalanan
pulang kembali ke tempat tinggalnya dengan menghapus segala masalah yang di
alami seluruh umatnya.

29
awalnya perayaan ini cuma dirayakan oleh kalangan tertentu saja,
kemudian saat masa kemerdekaan Negara India, seorang tokoh nasionalis
mernama Tilak menjadikannya perayaan besar. Ia juga yang pertama kali
membuat praktek perendaman patung Ganesha.

Navarahtri adalah perayaan yang didedikasikan untuk para Dewi. Kata


Navarahtri mempunyai arti “sembilan malam”. Dewi Durga, Dewi Laksmi dan
Dewi Saraswati merupakan simbol dari tiga bentuk Feminim Tuhan. Perayaan
Navarahtri dilakukan dengan cara yang berbeda-beda diseluruh dunia oleh umat
Hindu. ritual akan dibagi menjadi tiga bagian, dan setiap bagian diperuntukan
memuja satu Dewi dan setiap pemujaan dilakukan selama tiga hari.

Vijaya Dashami adalah ritual yang diadakan pada hari kesepuluh perayaan
Navarahtri. dihari ke sepuluh Navarahtri setelaha selesai melakukan pemujaan,
patung Dewi Durga kemudian direndamkan dikolam atau disungai. Air
perendaman mampu dipercaya mampu menyuburkan tanaman yang disirami
dengan air tersebut.

Deepavali adalah atau Diwali adalah perayaan yang dirayakan oleh seluruh
umat Hindu untuk memperingai pulangnya Rama dan Sita ke Ayodhya dari
pengasingannya dan juga sebagai perayaan Tahun Baru umat Hindu menurut
kalender Lunar. deepavali dirayakan selama empat hari. Terdapat nama-nama
dalam penyebutan hari-hari Deepavali. Tergantung bahasa mana yang digunakan
atau tergantung etnik mana yang menyebutkan. Dalam prakteknya juga berbeda-
beda tergantung etnik mana yang melaksanakan.

Khumbabhisegam adalah ritual untuk mengembalikan atau memulhkan


kekuatan arca dewa atau dewi yang telah habis. Ritual ini dilakukan pada kuil
maupun candi Hindu. Ini juga merupakan ritual untuk pensucian kuil yang baru
dibangun atau direnovasi. Ritual ini di lakukan selama dua belas tahun sekali pada
kuil yang telah berdiri. Ritual ini dilaksanakan pada hari yang dianggap suci.

30
9. Bagaiman fungsi kuil bagi umat Hindu?

Kuil sebagai tempat memanjatkan doa kepada yang maha kuasa, tempat
melakukan pertaubatan, tempat pembayaran nazar, tempat pelaksanaan ritual
keagamaan, temapt pertunjukan kebudayaan, tempat berkumpulnya etnik tamil
dan tempat untuk mempererat tali persaudaraan etnik tamil.

10. Dewa-dewi apa saja yang terdapat di kuil ?

Dewa-dewi utama pada kuil Shri mariamman ialah dewa Ganesha, dewi
Shri Mariamman dan dewa Durugan. Selain itu terdapat juga arca siwa, durga,
nagendren, ssanisprenm simem, kodikaram, palipidem, laksmi, idemben,
munispren serta tuwarasakti.

Dewa ganesha adalah dewa yang dipuja mayoritas umat Hindu, bahkan
umat Budha juga memujanya. Dewa Ganesha dipercaya mampu menghapus
segala masalah umat yang berdoa kepadanya dan juga merupakan dewa penguasa
ilmu pengetahuan. Ciri-ciri yang nampak jelas dari dewa Ganesha adalah terlihat
dari kepalanya yang merupakan kepala seekor gajah dan badannya badan manusia
yang agak gemuk.

Dewi Shri Mariamman adalah salah satu dewi utama pada etnik Tamil. Dewi Shri
Mariamman merupakan dewi penyakit dan dewi hujan yang memiliki sifat
keibuan yang dapat melindungi etnik Tamil dimanapun berada. Ia juga merupakan
satu bentuk dengan dewi Kaliyamman

Dewa murugan adalah dewa perang yang banyak dipuja oleh kalangan
etnik Tamil. Banyak nama yang diberikan kepada dewa ini seperti Kartikeya atau
Kumara. Ia memiliki wajah yang tampan dan masih muda. Ia memiliki sebuah
senjata tombak dan menaiki seekor merak. Ia dianggap sebagai dewa Perang oleh
etnik Tamil dan juga sebagi dewa pelindung etnik Tamil.

31
BAB III
PENUTUP

i. Kesimpulan
Dari uraian-uraian di atas tergambar dengan jelas, bahwa etnik Tamil telah memiliki
kontak kebudayaan sengan suku-suku di Sumatera Utara. Mereka membawa agama Hindu ke
Sumatera Utara. Tinggalan budaya dalam bentuk bahasa, ritual, konsep atau dan lainnya. Bahwa
Sumatera juga adalah tempat tujuan migrasi etnik Tamil ketika terjadinya gelombang penaklukan
India oleh raja Aleksander Zulkarnain dan juga serangan bangsa Aria kepada bangsa Dravida yang
terdesak ke selatan India dan lari sampai ke Nusantara. Gelombang migrasi yang masif orang
Tamil ke Sumatera Utara (dahulu Sumatera Timur) terjadi ketika dibukanya tembakau Deli,
terutama yang diprakarsai oleh Nienhuys di abad ke-19. Orang Tamil dipekerjakan sebagai buruh
di pabrik-pabrik tembakau Deli bersama etnik Jawa dan Hokkian. Ini terus berlangsung sampai
datangnya masa kemerdekaan, orang Tamil menjadi warga negara Indonesia dengan berbagai
macam pekerjaannya.
Dari segi budaya, orang Tamil tetap memelihara kebudayaan yang berasal dari India,
seperti upacara kelahiran, perkawinan, kematian, bahasa dan aksara Tamil. Mereka juga tetap
menggunakan seni budaya Ind ia, termasuk di dalam bidang musik. Dengan melihat polarisasi
sosial yang seperti itu, maka dapat dikatakan bahwa etnik Tamil adalah bahagian integral dari
bangsa Indonesia. Perlu menerima mereka sebagai bahagian yang tidak terpisahkan dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

ii. Saran
Untuk mencapai harmoni, integrasi social dan pelestarian budaya perlu ditumbuhkan sikap
persatuan sosial, toleransi, menghargai perbedaan, dan bekerja bersama untuk membangun negara
bangsa tercinta ini.

1
DAFTAR PUSTAKA

Bakker, Anton (1995). Kosmologi dan Ekologi Kanisius, Yogyakarta.

Moleong, Lexy J (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosda


Karya.

Julaihi, Wahid (2013). Suatu Kajian Perbedaan Pemahaman Teori Barat dan Timur.
Yogyakarta: PT. Graha Ilmu.

Santoso, Imam (2008). Pengaruh Religi Terhadap Perkembangan Arsitektur (India, Cina,
dan Jepang). Malang : PT. Graha Ilmu.

www.wikipedia.com

www.http://ms.wikipedia.org/wiki/Kuil

www.http://www.scribd.com

www.http://tempasuci.weebly.com/

http://siwa -kumar.blogspot.com/2011/01/pluralitas -tamil-di-kota-medan.html

Anda mungkin juga menyukai