Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH CANDI SUMUR

NAMA KELOMPOK:
Rahardian Nugrha (192022000165)
Andi Kodani (192022000167)
Mohammad Faiz Fachruddin (192022000168)
M. Datar Tafakur Dharma Putra (192022000170)
Ahyat Halimi (192022000171)
Erfina Monica Putri (192022000173)
Firda Auliya’ul Qisti (192022000174)
Panjarisa Dian Rosa Istanti (192022000175)
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah ini bisa kami selesaikan dengan waktu yang telah
ditentukan. Tak lupa salawat beserta salam kami curahkan kepada junjungan kita
semua Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat sampai kita selaku
umatnya.
Kami ucapkan terima kasih khususnya kepada dosen mata kuliah
Komunikasi Joko Susilo M. M.Hum yang telah memberikan tugas ini sehingga
kami bisa memperoleh pengetahuan baru tentang “Sejarah Candi Sumur”. Terima
kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
karena banyak sekali kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisan. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... 1
Daftar Isi .............................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan.............................................................................. 3
1. Latar Belakang .............................................................................................4
2. Rumusan Masalah ........................................................................................4
3. Tujuan Penulisan ..........................................................................................4
4. Manfaat Penulisan ........................................................................................5
5. Metode Penelitian.........................................................................................5
Bab II Pembahasan ............................................................................. 6
1. Waktu Dididrikan .........................................................................................6
2. Asal-usul Candi Sumur ................................................................................6
3. Arsitektur Candi Sumur ...............................................................................7
4. Fungsi Candi Sumur.....................................................................................7
Bab III Penutupan............................................................................... 8
1. Kesimpulan ..................................................................................................8
2. Saran .............................................................................................................8
Lampiran ............................................................................................. 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Candi merupakan sebuah bangunan peninggalan kerajaan Hindu-


Budha yang digunakan untuk memuja pada dewa-dewi atau untuk
memuliakan Budha. Candi sumur merupakan salah satu peninggalan
kerajaan Majapahit. Candi Sumur terletak di desa Candi Pari kecamatan
Porong Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Candi Sumur juga di
kelilingi oleh pemukiman penduduk desa Candi Pari. Kurang lebih 50 m
dari candi sumur juga terdapat candi yang bernama candi pari. Candi sumur
dan candi pari juga mempunyai hubungan keterkaitan dalam sejarah.
Candi sumur menjadi tempat ibadah bagi penganut agama Hindu
dan Budha. Dulunya tempat ini tidak dikelilingi oleh pemukiman, namun
karena adanya bencana lumpur lapindo di porong, maka warga yang terkena
dampak banyak yang mengungsi ke daerah lain, salah satunya ke dearah
desa candi pari.
Dari uraian latar belakang masalah seperti diatas, maka untuk penulisan
karya ilmiah ini penulis membuat judul “sejarah berdirinya candi Sumur”

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam penulisan


karya ilmiah ini, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan seperti
berikut:
a. Bagaimana sejarah singkat waktu berdirinya candi sumur?
b. Bagaimana Asal-usul candi sumur?
c. Bagaimana arsitektur candi sumur?
d. Apa fungsi candi sumur?

3. Tujuan Penulisan

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk:


a. Mengetahui sejarah waktu berdirinya candi sumur
b. Mengetahui asal-usul candi sumur
c. Mengetahui arsitektur candi sumur
d. Mengetahui fungsi candi sumur
e. Mengetahui etika saat di candi sumur

3
4. Manfaat Penulisan

sesudah merumuskan masalah, akan diketahui manfaatnya dari


penulisan ini, adapun manfaatnya adalah:
a. Dapat mengetahui sejarah berdirinya candi sumur
b. Dapat melestarikan kebudayaan yang sudah diwariskan oleh nenek
moyang
c. Menambah pengetahuan tentang sejarah zaman dahulu
d. Dapat menenambah wawasan tentang candi sumur

5. Metode Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini menggunakan beberapa metode penulisan


antara lain:

1. Metode wawancara

Metode ini berupa metode tanya jawab antara dua orang atau
lebih secara langsung untuk mendapatkan suatu informasi untuk
masalah yang akan diteliti. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan
metode wawancara dengan seorang pemandu candi sumur yaitu
Mbah Karsono yang berusia 80 tahun dan telah menjadi pemandu
semalama 50 tahun sebagai nara sumbernya.

2. Metode Observasi

Metode ini berupa metode pengumpulan data melalui sebuah


pengamatan yang diteliti secara langsung. Untuk hal ini penulis
melakukan observasi langsung ke candi sumur sebagai objek
penelitian.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Waktu didirikan
Candi Sumur dibangun pada masa yang sama dengan candi sumur
yaitu pada saat pemerintahan kerajaan Majapahit yaitu pada tahun 1371
Masehi. Candi Sumur ditemukan pada 16 Oktober 1906. Candi ini didirikan
untuk memperingati hilangnya sepasang suami istri yang samgat berjasa
bagi Kerajaan Majapahit yang bernama Joko Pandeglang dan istrinya Nyai
Lara Walang Angin.

2. Asal-usul Candi Sumur

Asal-usul candi sumur dan candi pari memiliki keterkaitan yang


sama. Pada saat kerajaan Majapahit mengalami paceklik (masa sulit).
Banyak tumbuhan yang gagal panen dan banyak petani yang jatuh sakit.
Lumbung padi dalam keraton yang biasanya penuh menjadi kosong, karena
luasnya sawah yang terkena penyakit dan gagal panen. Prabu Brawijaya
mendengar bahwa di Kedung Soko ada seorang yang arif yang memiliki
banyak padi. Ia memerintahkan Patihnya untuk meminta penyerahan padi
dan dibawakan perahu lewat sungai arah tengara Kedung Soko. Akhirnya
Jaka Walang Tinunu bersedia untuk menyerahkan padinya kepada utusan
sang Prabu, dan padi padi tersebut diangkut ke tebing sungai dan selanjutnya
dimuatkan pada perahu-perahu itu. Banyaknya perahu yang disiapkan untuk
mengangkut padi masih tetap saja belum dapat mengangkut semua
persediaan padi yang disediakan di tebing, sehingga tempat tersebut
dinamakan desa Pamotan. Kemudian Sang Prabu mengutus untuk
memanggil Jaka Pandelegan beserta isterinya dengan maksud akan
dinaikkan pangkat derajatnya. Namun ketika Patih datang menyampaikan
perintah raja Jaka Pandegelegan menolak undangan tersebut. Lalu saat patih
menangkap dan membawa paksa Jaka Pandelegan. Ia menyembunyikan diri
di tengah tengah tumpukan padi pada penangan itu dan Jaka Pandelegan
menghilang tanpa bekas. Setelah menghilangnya sang suami, Nyai Loro
Walang Angin yang membawa kendi berpapasan dengan patih disuatu
tempat dan meminta izin untuk hendak mengisi kendi disebelah barat daya
penangan itu. Saat tiba disebelah timur Sumur, maka hilanglah istri Jaka
Pandelegan. Sang Prabu Brawijaya mengeluarkan perintah mendirikan dua
buah candi untuk mengenang peristiwa hilangnya suami isteri itu. Maka
didirikanlah dua buah candi sebagai penanda hilangnya sepasang suami istri

5
tersebut.Candi Pari sebagai penanda hilangnya Jaka Pandelegan, sedangkan
candi yang satunya didirikan ditempat dimana bekas Nyai Loro Walang
Angin menghilang dengan diberi nama Candi Sumur. Kedua candi itu baru
dibangun pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk kira-kira pada
tahun 1371 Masehi.

3. Arsitektur Candi Sumur

Candi Sumur berdenah bujur sangkar dengan ukuran 8 m x 8 m dan


memiliki tinggi 10 meter. Candi Sumur menghadap ke barat dan menempati
lahan seluas 315 m dan perada pada ketinggian 4,42 mdpl. Seperti Candi
Pari, Candi Sumur bisa dibilang agak utuh. Kaki, badan dan atap candi
masih ada. Sayangnya, badan dan atap candi ini tinggal separuh. Agar tidak
roboh, badan dan atap candi yang separuh ini disangga oleh tiang besi
berlapis semen.
Bilik candi yang seharusnya berisi yoni dan lingga tampak kosong, yang ada
hanya sebuah sumur sedalam kurang lebih 3 meter. Adanya sumur yang
telah mengering ini merupakan asal muasal nama Candi Sumur. Saat
melongok ke dalam sumuran candi, ada beberapa uang logam yang
dilemparkan kedalam sumur.
Candi ini pernah dipugar pada tahun 1999 sampai 2003 oleh Proyek
Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Trowulan Jawa Timur.
Hasil pemugaran pada tahun itulah yang menghasilkan bentuk candi seperti
sekarang. Candi ini pernah dipugar pada tahun 1999 sampai 2003 oleh
Proyek Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Trowulan Jawa
Timur.Candi Sumur diduga masih merupakan satu komplek dengan Candi
Pari. Candi Sumur dibangun pada periode yang sama dan merupakan
peninggalan Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Raja Hayam Wuruk.

4. Fungsi Candi Sumur

Candi Sumur di bangun untuk mengenang hilangnya seorang istri


dari Joko Pandeglang yaitu Nyai Loro Walang Angin. Fungsi candi sumur
pada jaman kerajaan Majapahit untuk bersuci sebelum pergi ke candi pari.
Dan Candi Sumur pada saat ini masih di gunakan sebagai tempat sembayang
warga yang beragama hindu serta terkadang juga di gunakan untuk upacara
agama hindu. Terkadang ada orang yang akan mempunyai hajatan
melakukan pemujaan terlebih dahulu dicandi sumur. Dan juga caandi sumur
sekarang difungsikan untuk tempat wisata dan untuk objek pengetahuan.

6
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Candi Sumur terletak di dusun candi pari wetan, desa candi pari,
kecamatan porong, kabupaten sidoarjo. Candi Sumur didirikan pada tahun
1371 M atau 1293 S. Candi tersebut Candi Sumur karena untuk
memperingati hilangnya Jaka Pandelegan dan Nyai Loro Walang Sangit
yang menghilang mukso. Jaka Pandelegan yang menghilang mukso di
lumbung padi yang sekarang disebut Candi Pari. Sedangkan, istrinya Nyai
Loro Walang Sangit menghilang disekitar sumur yang sekarang disebut
Candi Sumur.

2. Saran

Kita sebagai manusia harus menjaga dan melestarikan barbagai


bangunan bersejarah yang salah satunya adalah Candi Sumur yang
merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Dan harus
Adatindakan tegas dari pemerintah kepada orang-orang yang berpengaruh
buruk terhadap kelestarian Candi Sumur.

7
Lampiran

8
9

Anda mungkin juga menyukai