Anda di halaman 1dari 6

Situs Peninggalan Sejarah Pabrik Gula Gempolkrep

Oleh : Arga Dwi Prasetya Putra

Kelas : XII – IPS 4

No : 04

Abstraks :

pada saat ini wisata bersejarah kurang dilirik oleh kaum kaula muda seperti
bendungan Rolak Songo yang memiliki banyak historisnya. Adanya latar
belakang peninggalan Rolak Songo membuktikan bahwa betapa pentingnya
bendungan untuk pengairan dan mencegah terjadinya banjir. Tidak hanya untuk
mencegah banjir dan untuk pengairan saja, namun bendungan Rolak Songo juga
berfungsi sebagai penghubung perekonimian antara warga Sidoarjo dan juga
Mojokerto. Seingga pemerintah harus terus merawat dan melestarikan bendungan
tersebut.

Kata Kunci :

Sejarah, pabrik gula, penghubung perekonomian

Pendahuluan :

Catatan sejarah mengenai bendungan Rolak Songo masih sedikit, baik


mengenai sejarah dan peranan kawasan tersebut dalam panggung sejarah,
khususnya bendungan rolak songo yang dapat dijadikan sebagai objek wisata
sejarah dan dampaknya bagi perekonomian antara warga Sidoarjo dan Mojokerto.
Dengan adanya situs sejarah ini diharapkan warga dapat leih mengenal sejarah
yang ada di kotanya.

Rumusan masalah dalam peneletian ini yaitu: ( 1 ) Bagaimana sejarah


terbentuknya bendungan rolak songo dan tujuan dibentunya bendungan tersebut.
( 2 ) Bagaiman fungsi bendungan Rolak Songo untuk peraian. ( 3 ) Bagaimana
dampak bendungan tersebut dalam perekonomian masyarakat Mojokerto dan
sidoarjo.

Metode Penelitian :

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif Jenis


penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sumber dan jenis data
dalam penelitian ini adalah Kata-kata dan Tindakan, Sumber Tertulis, Foto, dan
data statistik (Moleong 2009:157-163) Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi dan sistem dokumentasi Analisis data yang digunakan adalah
reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Kemudian pengecekan keabsahan
data yang digunakan adalah perpanjangan keikutsertaan, Ketekunan atau keajegan
pengamatan, triangulasi, dan Expert Opinion.

Perkembangan pariwisata sejarah, khususnya bendungan Rolak Songo sebagai


tempat wisata sejarah merupakan gambaran umum dari suatu pilihan yang tepat
bagi daerah yang memiliki bangunan peninggalan jaman kolonial, dan ini tentu
saja akan menjadi potensi dari segi ekonomi yang dapat menciptakan suatu
pekerjaan sedangkan dari segi sejarah dapat dijadikan sebagai tempat bersejarah
yang wajib di jaga dan dilestarikan. Perkembangan ini diharpakan dapat
memberikan dampak positif dan dampak negatif dari tempat tersebut, sehingga
nantinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Pengertian Bendungan

Bendungan atau Empangan atau istilah pinjaman Inggris dam adalah konstruksi
yang dibangun untuk menahan tapu air menjadi waduk, danau, atau tempat
rekreasi Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalisan air ke sebuan
Pembangkit Listrik Tenaga Air Kebanyakan dam juga memakai bagian yang
disebut pintu air untuk membuang air yang da dinginkan secara bertahap atau
berkelanjutan. Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan
bendungan sebagai bangunan yang berupa tanan, bahu, beton, atau pasangan batu
yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air dapat juga dibangun
untuk menampung simbah tambang atau lumpur Bendungan (dam) dan bendung
(wei) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda Bendung (we) adalan struktur
bendungan berkepala rendah (owhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan
muka air biasanya terdapat di sungas Ar sunga yang permukaannya dinakkan akan
melimpas melatu puncak/mercu bendung (overflow) Dapat digunakan sebagai
pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak
pengilingan tradisional di negara-negara Eropa Di negara dengan sungai yang
cukup besar dan deras atrannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan
membentuk suatu sistem transportasi air Di Indonesia, bendung dapat digunakan
untuk irigasi bla misanya muka air lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.

Sejarah Terbentuknya Bendungan Rolak Songo

Salah satu bangunan besar pada masa kolonial di Mojokerto adalah Dam Rolak
Songo. Bendungan pembagi air kali Brantas itu terletak di Lengkong Mojokerto
dan karenanya dinamakan Stuwdam Lengkong. Rolak songo yang kita lihat
sekarang bukanlah bangunan yang dibuat oleh Belanda. Rencana pembuatan
bendungan itu dimulai tahun 1850 atas inisiatif Residen Surabaya. Rancangan
teknisnya dibuat oleh Insinyur C. Geil. Biaya yang disediakan oleh pemerintah
kolonial mencapai 2,6 juta Gulden. Biaya yang cukup besar untuk ukuran saat itu
diluar ongkos tenaga kerja. Memang pada dimulainya pembangunan, tenaga kerja
pribumi didapat dari wajib kerja rodi. Pengerjaan stuwdam Lengkong dimulai
pada tahun 1852 dan selesai tahun 1857. Dari dam tersebut dibuatkan pintu air
memuju ke wilayah Sidoarjo untuk mengairi sekurangnya 32 ribu hektar sawah.
Tujuan pembangunan Dam Lengkong utamanya untuk menunjang industri gula
yang mulai dibangun pada kisaran tahun 1820-an. Di Sidoarjo sendiri kemudian
berdiri 13 pabrik gula yang semuanya sangat tergantung pada air yang dialirkan
dari Dam Lengkong tersebut. Walaupun berada di wilayah administrasi
Mojokerto, Dam Lengkong dibuat bukan untuk kepentingan rakyat Mojokerto.
Meskipun demikian, tenaga kerja yang dikerahkan secara paksa banyak
didatangkan dari Mojokerto. Untuk pengerahan kerja paksa itu Bupati
Kromodjojo Adinegoro memegang peran penting. Mungkin karena jasanya dalam
pengerahan rakyatnya itulah, Kromodjojo yang nama aakinya R. Aersadan itu
mengklaim sebagai orang yang membuat Dam Rolak Songo.
Manfaat Bendungan Rolak Songo Untuk Pengairan

Manfaat yang didapat oleh rakyat Mojokerto pada saat pembangunan Dam
Lengkong pada saat jaman kolonial adalah berkurangnya banjir dari kali Brantas.
Pemerintah Kolonial buakan hanya membuat dam, ikut dibuat pula tanggul kali
Brantas. Tanggul yang lumayan tinggi itu sebagai tembok yang membuat kota
Mojokerto bebas banjir meskipun permukaan airnya sedang tinggi. Lokasi dam
saat itu tepat berada di sisi pintu air yang mengarah ke desa Mliniprowo. Di dekat
pintu air itu terdapat rumah tua yang belakangan difungsikan sebagai bengkel
kerja dam Lengkong, untuk mengurus semua pengelolaan air Kali Brantas
kemudian didirikan lembaga yang bernama Provincialen Wateestaatsdienst
Afdeling Brantas atau Dinas Pengairan Provinsi seksi Brantas. Kantor dinas
pengairan itu ada di selatan alun-alun Mojokerto. Setelah berdirinya dinas yang
ada dibawah naungan Burgerlijke Openbare Werken (BOW) atau departemen
Pekerjaan Umum maka kantor yang ada di Mliriprowo dipindahkan ke kantor
baru yang diresmikan tahun 1912 tersebut. Sebagai sebuah lembaga, Irrigatie
Afdeling Brantas dibentuk dengan payung hikum Gouvernements Besluit
tertanggal 16 Januari 1892 dengan nomor surat 21.

Manfaat Bendungan Rolak Songo Sebagai Penghubung Perekonomian.

Manfaat bendungan Rolak Songo sebagai penghubung perekonomian bagi


masyarakat Sidoarjo yang ingin menjual hasil tangkapan ikan ke Mojokerto,
maupun sebaliknya. Di jalanan sekitar bendungan, tepatnya daerah Tarik, Sebani
dan sekitarnya. kita dapat dengan mudah menemukan penjual ikan-ikan air tawar
segar. Daerah ini juga dikenal kuliner ekstrim nyambik (biawak berukuran kecil
yang tak jarang menjadi favorit warga sekitar. Meski tidak dijual secara bebas,
namun jika kita bertanya pada para penjual, pasti banyak yang mengenal atau
bahkan menjual jenis binatang reptil satu ini. Menjelang Bulan Ramadan, wisata
Bendungan Rolak Songo semakin ramai dikunjungi oleh warga, terutama bagi
mereka yang ingin menghabiskan sore hari sambil jalan-jalan dan menikmati
pemandangan Ingabuburit). Tak jarang para warga juga rela bersantai di sekitar
bendungan sampai bedug maghrib tiba, karena banyak terdapat penjaja makanan
yang menyediakan takjil gratis, sekaligus untuk berbuka puasa. Di musim liburan
atau akhir pekan, tempat ini ramai dikunjungi oleh keluarga yang ingin mengajak
anak-anak berenang. Di sebelah utara bendungan, terdapat kolam renang yang
disediakan oleh Perum Jasa Tirta dan dibuka untuk umum. Harga tiket untuk
masuk pun tidak mahal, cukup dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 15.000
untuk anak-anak, dan Rp 20.000 untuk orang dewasa. Bagi yang menginginkan
kursus untuk berenang, kolam renang jasa tirta juga menawarkan jasa pelatihan
bagi yang ingin menekuni olahraga renang.

Penutup

Berdasarkan pemaparan data, hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat


diambil kesimpulan sebagai berikut: pembangunan Rolak Songo dimulai pada
tahun 1850 yang bertujuan untuk Tujuan pembangunan Dam Lengkong utamanya
untuk menunjang industri gula yang mulai dibangun pada kisaran tahun 1820-an.
Di Sidoarjo sendiri kemudian berdiri 13 pabrik gula yang semuanya sangat
tergantung pada air yang dialirkan dari Dam Lengkong tersebut. Manfaatnya
untuk pengairan adalah mencegah terjadinya bajir disekitar daerah sungai brantas,
dan manfaat bendungan Rolak Songo sebagai penghubung perekonian antara
Sidoarjo dan Mojokerto.

Daftar Rujukan

https://www.facebook.com/2016135171946766/photos/studam-lengkong-rolak-
songobukan-dam-rolak-songo-yang-sekarang-salah-satu-
bangun/2098267667066849/

https://www.beritabaik.id/read?editorialSlug=tempat-
wisata&slug=1551152342991-lebih-dari-seabad-bendungan-rolak-songo-ini-
masih-begitu-memikat

https://id.wikipedia.org/wiki/Bendungan
Lampiran

Gb 1 : Foto oleh Arga, tanggal 2021

Gb 2 : Foto , Tanggal 2021

Anda mungkin juga menyukai