KARYA TULIS
Oleh:
……………………………
NIS : …………….
i
PERSETUJUAN
Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Internet bagi Perkembangan Remaja” ini
telah
Hari/Tanggal : ……………………………….
NIS/NISN : …………/……………………
Pembimbing,
Dr. Fulansyah, M, Pd
NIP 194504031981031234
ii
PENGESAHAN
Hari/Tanggal :……………………………….
NIS/NISN :…………/……………………
Penguji Pembimbing
Mengetahui
iii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
Tujuan ........................................................................................................................ 1
Manfaat ...................................................................................................................... 1
Pengertian Candi......................................................................................................... 3
Garuda ........................................................................................................ 8
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................. 12
Saran-saran ........................................................................................................... 12
Daftar Pustaka
Lampiran
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Candi Prambanan adalah salah satu candi terbesar yang ada di Indonesia dan
merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia baik sebagai
objek wisata maupun sarana keagamaan. Candi ini merupakan candi yang
bercorak Hindu sesuai dengan fakta sejarah yang ada. Candi ini terbilang cukup
unik dan menarik karena pada awalnya candi ini dibangun tidak menggunakan
semen atau perekat lainnya. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari dan
akhirnya menyusunnya dalam bentuk sebuah karya tulis.
Karya tulis ini ditulis berdasarkan hasil kunjungan ke Candi Prambanan yang
terletak di daerah Prambanan Sleman-Yogyakarta saat study tour. Dalam
penulisan karya tulis ini, penulis memiliki beberapa alasan yaitu penulis secara
langsung mengamati bentuk fisik candi Prambanan di lapangan, Mengemukakan
sebab-sebab mengapa masalah yang dipersoalkan perlu diteliti dan ditulis.
Tujuan
Karya tulis yang berjudul laporan study tour ke candi prambanan ini ditulis
bukanlah tanpa tujuan, adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Candi
Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang
berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-
dewa. Namun demikian istilah candi tidak hanya digunakan oleh masyarakat
untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa
Hindu-Buddha atau KlasikIndonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan,
gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata
“Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi
selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal
contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati. Sebuah candi tidaklah
di bangin tanpa arti, melainkan terdapat filosopi-filosopi yang menyertainya,
seperti struktur, bentuk, dan lain sebagainya. Suatu candi di masa lampau biasanya
berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang agamanya, yaitu Hindu-
Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi.
2
Lokasi Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat
ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa,
namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad
ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan
tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar
Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti
berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai
Pikatan.
Pemugaran Candi Prambanan memakan waktu yang sangat panjang, seakan tak
pernah selesai. Mulai dari awal ditemukannya hingga saat ini. Candi prambanan
merupakan tempat wisata yang memiliki fasilitas cukup lengkap. Hal inilah yang
menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Sejarah Singkat
Candi Prambanan merupakan candi hindu yang dibangun oleh raja-raja dinasti
Sanjaya pada abad IX, ditemukanya tulisan nama Pikatan pada candi ini yang
menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan kemudian
diselesaikan oleh raja Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka tahun 856 M
“Prasasti Siwargiha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukan
sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa
Timur berkaitan tidak terawatnya candi di daerah ini di tambah terjadinya gempa
bumi serta beberapa kali letusan gunung merapi menjadikan candi prambanan
runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Apalagi ditambah dengan
gempa pada tahun 2006, Usaha pemugaran pun mulai dilakukan.
Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi induk Loro Jonggrang secara
resmi dinyatakan selesai oleh Dr. Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik
Indonesia Pertama.
Komplek percandian prambanan terdiri atas bawa, latar tengah dan latar atas
(Latar Pusat) Latar bawah tak berisi apapun. Didalam latar tengah terdapat
reruntuhan candi-candi parawa. Latar pusat adalah latar terpenting diatas berdiri 6
buah candi besar dan kecil. Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang paling
berhadapan.
Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret kedua
yaitu candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Pada ujung lorong yang
memisah kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit secara keseluruhan
percandian ini terdiri atas 240 buah candi.
Deskripsi Bangunan
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar
dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan
Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang
mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2.
Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal
4
reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum
diketahui apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini.
Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang
berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga dikelilingi
pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas empat teras
berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang
terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat
baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat 60
candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas,
terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Hampir semua
candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa
hanya reruntuhannya saja.
Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan yang
dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi empat
seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pelataran
tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat sisinya
terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi selatan
yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas terdapat
sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan tinggi 4
meter. Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara
selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi
yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa,
dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi
yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana =
kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang
yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya.
Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang
berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang
berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian,
keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma,
Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu
berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara
dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling
berhadapan, yang disebut Candi Apit.
5
Candi Utama
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu,
Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam
kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama
memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk
Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Dalam filosopi hindu, Trimurti adalah tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang
Widhi, sebutan Tuhan dalam agama Hindu) dalam menciptakan, memelihara,
melebur alam beserta isinya. Trimurti terdiri dari 3 yaitu:
Apabila simbol dari ketiga dewa tesebut digabungkan, maka akan menjadi AUM
yang dibaca "OM" ( ॐ ) yang merupakan simbol suci agama Hindu. Inilah yang
menjadi dasar candi prambanan.
Candi Pendamping
Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat,
yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain
tiga candi pendamping, juga terdapat candi penjaga. Berikut akan diulas satu
persatu.
Candi Nandi
Candi ini mempunyai satu tangga masuk yang menghadap ke barat, yaitu ke
Candi Syiwa. Nandi adalah lembu suci tunggangan Dewa Syiwa. Jika
dibandingkan dengan Candi Garuda dan Candi Angsa yang berada di sebelah
6
kanan dan kirinya, Candi Nandi mempunyai bentuk yang sama, hanya ukurannya
sedikit lebih besar dan lebih tinggi. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi
sekitar 2 meter. Seperti yang terdapat di Candi Siwa, pada dinding kaki terdapat
dua motif pahatan yang letaknya berselang-seling. Yang pertama merupakan
gambar singa yang berdiri di antara dua pohon kalpataru dan yang kedua
merupakan gambar sepasang binatang yang berteduh di bawah pohon kalpataru.
Di atas pohon bertengger dua ekor burung. Gambar-gambar semacam ini terdapat
juga pada candi wahana lainnya. Candi Nandi memiliki satu ruangan dalam
tubuhnya. Tangga dan pintu masuk ke ruangan terletak di sisi barat. Dalam
ruangan terdapat Arca Lembu Nandi, kendaraan Syiwa, dalam posisi berbaring
menghadap ke barat.
Dalam ruangan tersebut terdapat juga dua arca, yaitu Arca Surya (dewa matahari)
yang sedang berdiri di atas kereta yang ditarik oleh tujuh ekor kuda dan Arca
Candra (dewa bulan) yang sedang berdiri di atas kereta yang ditarik oleh sepuluh
ekor kuda. Dinding ruangan tidak dihias dan terdapat sebuah batu yang menonjol
pada tiap sisi dinding yang berfungsi sebagai tempat meletakkan lampu minyak.
Dinding lorong di sekeliling tubuhcandi juga polos tanpa hiasan pahatan.
Candi Angsa
Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasarnya 13 m2
dan tingginya 22 m. Mungkin ruangan ini hanya di pakai untuk kandang angsa
hewan yang biasa di kendarai oleh Brahma.
Candi Garuda
Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, terdapat area kecil yang berwujud
seekor garuda diatas seekor naga, Garuda adalah kendaraan Wisnu.
Candi Apit
Candi Apit merupakan sepasang candi yang saling berhadapan. Letaknya, masing-
masing, di ujung selatan dan ujung utara lorong di antara kedua barisan candi
besar. Kedua candi ini berdenah bujur sangkar seluas 6 m2 dengan ketinggian 16
m. tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 2,5 m. Tidak terdapat selasar
di permukaan kaki candi. Masing-masing mempunyai satu tangga menuju satu-
7
satunya ruangan dalam tubuhnya. Hanya ada hal yang istimewa tentang candi ini,
ialah ketika candi ini sudah selesai di bangun kembali, kelihatan sangat indah.
Candi Kelir
Luas dasarnya 1, 55 m2 dengan tinggi 4,10 m. Candi ini tidak mempunyai tangga
masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.
Candi Sudut
Candi yang dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi ini mengalami beberapa
renovasi sejak tahun pembuatannya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini
ditinggalkan dan mulai rusak. Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918, dan
sampai sekarang belum selesai. Bangunan utama baru diselesaikan pada tahun
1953. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-
batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi
hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu,
banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya
saja. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh
UNESCO mulai tahun 1991, berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki
status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan.
Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter
(sementara United States Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2
pada skala Richter) menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini
menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan kematian pada
penduduk di sana. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi
Prambanan, khususnya Candi Brahma,beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei
2006 lalu kini sedang diperbaiki. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah
bisa memasuki zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi.
8
Etika Di Candi Prambanan
Untuk menjaga kesakralran candi prambanan maka diterapkan aturan baru. Aturan
mewajibkan seluruh pengunjung candi prambanan memakai sarung batik dan
sandal bersol karet, terutama bagi yang bercelana pendek atau rok mini. Aturan
yang berlaku baik untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik
mengenai sandal bersol karet untuk menjaga agar batu candi tidak aus karena
gesekan. Tahun ini pihak pengelola candi menggalakkan berbagai program untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan. Pihak yang menggalakkan program ini yaitu
PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Ratu Boko (PT TWCBPRB) dan
bertujuan karena candi itu sejatinya adalah tempat ibadah, maka sebagai
pengunjung kesopanan harus dijaga. Bersikaplah yang sewajarnya dan jangan
berbuat yang melanggar etika beringkah laku seperti merusak areal percandian,
mencoret candi, menaiki candi, dan lain sebagainya.
Segala informasi yang berkenaan dengan Candi Prambanan, berikut berbagai jenis
cindera mata, hingga buku-buku kepariwisataan dan potensi tujuan wisata sekitar
DIY atau Jateng, bisa wisatawan dapatkan di Pusat Penerangan Candi Prambanan.
Dan demi memudahkan wisatawan menikmati segala keindahan, disediakan
sebuah rangkaian Kereta Mini yang akan mengelilingi kawasan Taman Wisata
Candi Prambanan hingga ke Candi Sewu.
Selain itu, kawasan Taman Wisata Candi Prambanan juga memiliki Arena
Bermain Anak-Anak yang sejuk dan nyaman, dimana sering digunakan sebagai
tempat lomba burung berkicau. Masyarakat umum juga dapat memanfaatkan
Bumi Perkemahan Rama Shinta yang tersedia di dalam kawasan untuk acara-
acara pertemuan, acara keluarga, ulang tahun, perpisahan sekolah maupun resepsi
pernikahan. Sebab di Bumi Perkemahan tersedia tempat parkir, pendopo, toilet,
kamar mandi dan lapangan olahraga yang dapat dimanfaatkan. Bahkan disini juga
tersdia penyewaan tenda, pengeras suara, meja, kursi, lampu penerangan dan
acara kesenian Reog.
9
Lokasi Candi Prambanan
10
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas rahmat
dan karunianya penulis diberi kesempatan menyelesaikan pembuatan laporan
karya tulis tentang Candi Prambanan tanpa halangan suatu apapun. Yang terletak
persis di perbatasan Propinsi Jawa Tengah + 17 Km kearah timur dari kota
Yogyakarta. Daerah ini merupakan daerah yang mempunyai banyak sejarah
sehingga tidak heran banyak wisatawan asing yang ingin mengunjungi tempat-
tempat wisata di daerah Istimewa Yogyakarta terutama di candi Prambanan yang
berdiri di sebelah timur sungai Opak + 200 m sebelah utara Yogya – Solo.
Saran-Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13