Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PROFIL IDEAL LULUSAN PESANTEREN, PELUANG DAN


TANTANGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan Islam
Dosen pengampu: Akhmad Munir, S.Pd.I. M.Pd.I

Kelompok 3:
Zulfa Nurul Maulida 222101010093
Auliatul Magfihirah 223101010001
Sayyidah Farah Nafiza 223101010004
Ahmad Fathan Maulana 223101010005
Moh. Assrof Ulil Albab 223101010006

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SHIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023
PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah menganugrerahkan rahmat beserta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang mengusung judul materi “PROFIL IDEAL
LULUSAN PESANTREN; PELUANG DAN TANTANGAN”

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Ahmad Munir,


S.Pd.I.,M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah ini yang telah banyak
memberikan bimbingan dalam penyusunan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi


Pembelajaran Pai dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu
serta informasi dan semoga bermanfaat.

Jember, 06 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4-5
1.3 Tujuan .................................................................................................................5
BAB II ...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN ............................................................................................................6
2.1 Sejarah BerdirinyaPesantren ............................................................................ 6-7
2.2 Kontribusi Pesantren........................................................................................ 7-8
2.3 Lulusan Pesantren Tradisional, Modern,dan Kombinasi ................................. 9-11
2.4 Peluang dan Tantangan Yang Dihadapi Pesantren ... Error! Bookmark not defined.
2.5 Upaya Pesantren dalam Memajukan dan Mengembangkan Pesantren ........... Error!
Bookmark not defined.
BAB III ........................................................................................................................ 15
PENUTUP ................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 15
3.2 Saran ................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu lembaga pendidikan yang berkembang di Indonesia yaitu
lembaga pendidikan pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam
tertua di Indonesia, bahkan pesantren telah ada sebelum Indonesia merdeka dan ada
sejak agama Islam masuk ke Indonesia.

Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional sudah


tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat muslim di Indonesia dan
merupakan lembaga pendidikan yang ikut serta dalam mencerdaskan dan
memberikan kontribusi yang besar bagi pendidikan agama Islam juga dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang
terdapat di Indonesia, pesantren mempunyai kekhasan yang tidak terdapat dalam
lembaga pendidikan yang lainnya. Pesantren dari awal munculnya pun sudah eksis
sebagai lembaga pendidikan Islam yang bisa bersaing dengan lembaga pendidikan
Belanda pada waktu itu. Kekhasan pesantren tersebut dapat dilihat dari sistem
pembelajarannya, dalam pesantren sejumlah orang berkomitmen untuk hidup
dilingkungan pesantren dan mengikatkan (patuh) pada gurunya atau kyainya.

Pesantren merupakan tempat untuk membina dan membimbing manusia


menjadi orang yang lebih baik dengan sistem asrama, yaitu sustu sistem dengan
para santri dan kyainya hidup bersama dalam lingkungan yang sama dengan aturan-
aturan yang telah ditetapkan. Asrama bertujuan agar pendidikan dapat berlangsung
secara optimal juga agar santri dapat hidup secara disiplin juga santri dapat
berinteraksi langsung dengan guru atau kyainya sehingga dapat memperoleh
keteladanan dari guru atau kyainya tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Jelaskan bagaiman sejarah pesantren ?
1.2.2 Apa saja kontribusi dari pesanteren ?
1.2.3 Seperti apa lulusan pesanteren tradisional, modern dan kombinasi?

4
1.2.4 Bagaiman peluang dan tantangan yang dihadapi pesantren?
1.2.5 Jelaskan upaya pesantern dalam melanjutkan dan mengembngkan
pesantren?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah pesantren.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja kontribusi pesantetren.
1.3.3 Untuk mengetahui seperti apa lulusan pesanteren modern dan
kombinasi.
1.3.4 Untuk mengetahui bagaiman peluang dsn tantangan yang dihadapi
pesantren.
1.3.5 Untuk mengetahui upaya pesantren dalam melanjudkan dan
mengembangkan.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Berdirinya Pesantren
Pada mulanya, proses terjadinya pondok pesantren sangat sederhana. Orang
yang menguasai beberapa bidang ilmu agama islam, misalnya: ilmu fiqih, ilmu
hadis, ilmu tauhid, ilmu akhlak, dan ilmu tasawuf yang bisanya dalam bentuk
penguasaan beberapa kitab klasik (kitab kuning) muali mengajarkan ilmunya di
surau-surau, majelis-majlis ta'lim, rumah guru atau masjid kepada masyarakat
sekitarnya. Lama kelamaan sang kyai semakin terkenal dan pengaruhnya semakin
luas, kemudian para santri dari berbagai daerah datang untuk berguru kepada kyai
tersebut. 1

Berbagai pendapat tentang sejarah kapan pondok pesantren mula- mula


didirikan di Indonesia ditemukan dua versi pendapat:

a. Pendapat yang menyebutkan bahwa pondok pesantren berakar pada tradisi


Islam sendiri, yaitu tradisi tarekat. Pondok pesantren mempunyai kaitan
yang erat dengan tempat pendidikan yang khas bagi kaum sufi. Pendapat ini
berdasarkan fakta bahwa penyiaran islam di Indonesia pada awalnya lebih
banyak dikenal dalam bentuk kegiatan tarekat. Dalam perkembangan
selajutnya lembaga pengajian ini tumbuh dan berkembang menjadi lembaga
pondok pesantren. 2
b. Pondok pesantren yang kita kenal sekarang ini pada mulanya merupakan
pengembil alihan dari sistem pondok pesantren yang diadakan orang-orang
hindu di Nusantara. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa jauh sebelum
datangnya Islam ke Indonesia lembaga pondok pesantren sudah ada di negri
ini. Pendirian pondok pesantren pada masa itu dimaksudkan sebagai tempat

1
Mu’awanah, “Manajemen Pesantren Mahasiswa” (Kediri: STAIN Press, 2009),16.
2
DEPAG, Pola, “Pengembangan Pondok Pesantren” ( Jakarta:Ditpekapontren Ditjen
Kelembagaan Agama Islam DEPAG, 2003), 10.

6
mengajarkan ajaran-ajaran agama hindu. Pondok pesantren di indonesia
baru diketahui keberadaan dan perkembangannya setelah abad ke-16.3

Adapun pondok pesantren yang pertama kali berdiri, menurut Sugihwaras


yang dikutip Arifin bahwa pondok pesantren didirikan pada masa-masa permulaan
datang dan masuknya Islam ke Indonesia, dimana pondok pesantren yang dianggap
paling tua terletak di Aceh. Sedang tinjaun yang lain meyebutkan bahwa yang
dianggap sebagai pendiri pertama pondok pesantren di Indonesia adalah Syekh
Maulana Malik Ibrahim yang berasal dari Gujarat, India. Pada saat itu pondok
pesantren. memiliki fungsi penting sebagai pusat pendidikan dan penyiaran agam
islam. Maulana Malik Ibrahim mendidik sejumlah santri yang ditampung dan
tinggal bersama dalam rumahnya di Gresik, Jawa Tengah. Para santri yang sudah
selesai pendidikannya kemudian pulang ke tempat asal masing-masing dan mulai
menyebarkan agama islam dan mendirikan pondok pesantren yang baru."

Tumbuhnya pondok pesantren hanyalah berfungsi sebagai alat islamisasi,


yang sekaligus memadukan unsur pendidikan, yaitu:

1. Ibadah untuk menanamkan iman.


2. Tablig untuk menyebarkan ilmu dan amal.
3. Untuk mewujudkan kegiatan kemasyarakatn dalam kehidupan sehari- hari.

Kemudian dalam perkembanganya, pasca periode para wali,


keberlangsungan kegiatan pendidikan di pondok pesantren diteruskan oleh para
ulama yang lebih dikenal dengan istilah Kyai, hingga masa sekarang.

2.2 Kontrubusi pesantren dalam pendidikan agama islam


Pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan agama Islam di Indonesia
dan negara-negara lainnya yang memiliki tradisi pesantren. Berikut beberapa
kontribusi utama pesantren dalam pendidikan agama Islam:
a. Pendidikan Tradisional

3
Ibid,. 11.

7
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional yang
mempertahankan metode pengajaran klasik. Mereka mengajarkan ilmu
agama Islam, seperti Al-Qur'an, Hadis, Fiqih, Tauhid, dan sejarah Islam.
b. Pengajaran Nilai-nilai Islam
Selain mengajarkan ajaran agama, pesantren juga mengutamakan
pembentukan karakter dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini membantu siswa untuk memahami dan menerapkan ajaran Islam
dalam praktek kehidupan sehari-hari.
c. Pembinaan Akhlak
Pesantren memperhatikan pembinaan akhlak (etika) yang baik, seperti
kesabaran, kejujuran, kerja keras, dan kepedulian sosial. Hal ini penting
dalam membentuk pribadi yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran
Islam.
d. Pengembangan Kajian Islam
Banyak pesantren yang juga menjadi pusat pengembangan kajian Islam dan
pemikiran keagamaan. Mereka mendukung pemahaman Islam yang
moderat dan toleran, serta menjadi tempat bagi para ulama dan cendekiawan
untuk berkumpul dan berdiskusi.
e. Pemberdayaan Masyarakat
Pesantren seringkali juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat lokal.
Mereka tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga memberikan
bantuan sosial, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur di sekitar
lingkungan pesantren.
f. Pelestarian Budaya Lokal
Sebagian besar pesantren juga berkontribusi dalam melestarikan budaya
lokal sambil mengintegrasikan nilai-nilai keislaman. Mereka
mempertahankan tradisi lokal dalam konteks Islam, sehingga menciptakan
keberagaman kultural yang kaya dalam masyarakat.

Pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan


pendidikan agama Islam yang holistik, tidak hanya dalam memahami teks-teks suci,
tetapi juga dalam membentuk karakter dan memberdayakan masyarakat secara luas.

8
2.3 Lulusan Pesantren Tradisional, Modern dan kombinasi keduanya.
Secara umum, pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan
Islam yang bersistem pondok atau asrama. Di dalam pondok pesantren, seorang
santri atau pelajar akan diberikan pendidikan khusus. Mulai dari mempelajari,
memahami, mendalami, menghayati, hingga mengamalkan ajaran Islam yang
benar dengan penekanan pada pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari
di masyarakat.
Sedangkan menurut peraturan Menteri Agama RI, disebutkan bahwa
pondok pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang berbasis
masyarakat, baik sebagai satuan pendidikan atau sebagai wadah
penyelenggaraan pendidikan.
Pondok pesantren merupakan sebuah warisan, dan cikal bakal dari
pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang mempunyai ciri khas dan
keunikan tersendiri. Namun seiring dengan perkembangan jaman,
ketradisionalan lembaga pendidikan di pondok pesantren mulai mengalami
banyak inovasi dan pembaharuan baik dari metode pembelajarannya maupun
dari kurikulum pendidikan yang digunakan.4
Maka tidak heran, apabila dewasa ini sering kita jumpai istilah
pondok pesantren modern pondok pesantren tradisional,dan pondok pesantren
Kombinasi.
a. Pesantren tradisional adalah pesantren yang masih mempertahankan
tradisi pesantren klasik. Kurikulum pesantren tradisional berfokus
pada kajian agama Islam, seperti Al-Qur'an, Hadits, Fiqih, Tauhid,
Akhlak, dan Tasawuf.Metode pembelajaran yang diterapkan di
pesantren tradisional umumnya terbagi menjadi beberapa metode,
diantaranya yaitu sorogan dan wetonan.
 Sorogan adalah metode pembelajaran dimana seorang santri berhadapan
dengan guru atau kyai, kemudian membaca kitab kuning dan
memberinya makna. Sementara sang kyai atau guru hanya

4
Zamakharyari Dhofier, “Tradisi Pesantren, ( Study Tentang Pandangan Hidup Kiai)”, (
Jakatta: LP3ES,1994), 33-34.

9
mendengarkan dan memberi catata, komentar atau bimbingan bila
diperlukan.
 Sedangkan wetonan adalah merode pembelajaran sebagaimana metode
ceramah dalam perkuliahan. Dimana para santri mengikuti pelajaran
dengan duduk melingkar di sekeliling kyai yang menerangkan materi
pelajaran. Setiap santri menyimak sambil memperhatikan kitabnya
masing-masing dan membuat catatan di dalamnya.
Lulusan pesantren tradisional memiliki karakteristik yang kuat dalam hal
keagamaan. Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran
agama Islam, serta memiliki keterampilan dalam membaca dan memahami
kitab-kitab kuning.5

Studi Kasus:

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Probolinggo, Jawa Timur


merupakan salah satu contoh pesantren tradisional di Indonesia. Pesantren ini
didirikan oleh KH. Kholil bin Abdul Latif pada tahun 1854. Sistem pendidikan di
pesantren ini berpusat pada kiai, dengan metode pembelajaran yang menekankan
pada hafalan dan pemahaman terhadap kitab-kitab klasik. Kurikulum di pesantren
ini hanya mencakup materi-materi keagamaan, seperti Al-Qur'an, Hadits, Fikih,
Tasawuf, dan Aqidah.

b. Pesantren modern adalah pesantren yang telah memadukan antara


unsur tradisional dan modern. Kurikulum pesantren modern tidak
hanya mencakup kajian agama Islam, tetapi juga mencakup mata
pelajaran umum, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam. metode pembelajaran yang
diterapkan di pondok pesantren modern merupakan hasil kombinasi
antara metode pembelajaran sekolah reguler dari kurikulum
kementrian pendidikan maupun agama dengan metode
pembelajaran pesantren tradisional. Di dalam pesantren modern,

5
Habib Chirzin, “Teguh Pada Nilai-Nilai Salaf Dan Ahlussunnah Wal Jama’ah”, Rubik
Wawasa dalam Jurnal Pesantren, (NO. Perdana, Oktober- Desember, 1984), 39.

10
metode pembelajaran yang diterapkan umumnya menekankan pada
penguasaan ilmu modern dan bahasa arab disamping ilmu agama.
Metode pembelajaran pondok pesantren modern yaitu:
 Metode ceramah, yaitu kiai atau ustadz menyampaikan
materi pembelajaran kepada santri secara lisan.
 Metode tanya jawab, yaitu kiai atau ustadz memberikan
pertanyaan kepada santri untuk menguji pemahaman
mereka.
 Metode diskusi, yaitu santri berdiskusi dengan kiai atau
ustadz untuk membahas suatu materi pembelajaran.
 Metode praktik, yaitu santri mempraktikkan materi
pembelajaran yang telah diberikan. 6
Lulusan pondok pesantren modern memiliki keunggulan-keunggulan
tentang pemahaman agama islam yang baik, memiliki pengetahuan yang luas
karena lulusan pondok pesantren modern juga mengikuti pendidikan formal,
sehingga mereka memiliki pengetahuan umum yang luas, mereka dapat
mengikuti perkembangan zaman dan berkontribusi secara aktif dalam
masyarakat. Dan memiliki kemampuan berbahasa arab yang baik dan memiliki
jiwa kemimpinan yang kuat.

Studi Kasus:

Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur merupakan salah satu contoh
pesantren modern di Indonesia. Pesantren ini didirikan oleh KH. Ahmad Sahal dan
KH. Zainuddin Fanani pada tahun 1926. Sistem pendidikan di pesantren ini
menggunakan sistem klasikal dan kurikulum nasional. Metode pembelajaran di

6
Karel A. Steenbrink, Pesantren, Madrasah dan Skolah; “Pendidikan Islam dalam Kurun
Modern”, ( Jakarta: LP3S, 1986). 17.

11
pesantren ini beragam, seperti ceramah, diskusi, praktikum, dan karya tulis.
Kurikulum di pesantren ini mencakup materi-materi keagamaan dan umum.

c. Pesantren kombinasi adalah pesantren yang menggabungkan antara


unsur pesantren tradisional dan modern. Kurikulum pesantren
kombinasi mencakup kajian agama Islam, mata pelajaran umum,
dan keterampilan. Metode pembelajaran yang digunakan di
pesantren kombinasi adalah metode sorogan, bandongan, wetonan,
ceramah, diskusi, dan praktikum.

Lulusan pondok pesantren kombinasi memiliki kompetensi yang mumpuni di


bidang agama dan umum. Mereka memiliki kemampuan untuk memahami dan
menerapkan ilmu agama, serta memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan
memecahkan masalah.

Lulusan pondok pesantren kombinasi memiliki peluang yang luas untuk


berkarier di berbagai bidang, baik di bidang agama, pendidikan, maupun bidang-
bidang lainnya. Mereka juga memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. 7

Studi Kasus:

Pondok Pesantren Al-Husna Kajeksan, Kudus, Jawa Tengah merupakan


salah satu contoh pesantren kombinasi di Indonesia. Pesantren ini didirikan oleh
KH. Muhammad Mahrus Aly pada tahun 1939. Sistem pendidikan di pesantren ini
menggabungkan antara metode pembelajaran yang menekankan pada hafalan dan
pemahaman terhadap kitab-kitab klasik dengan metode pembelajaran yang lebih
beragam, seperti ceramah, diskusi, praktikum, dan karya tulis. Kurikulum di
pesantren ini juga menggabungkan antara materi-materi keagamaan dan umum.

2.4 Peluang dan Tantangan Yang Dihadapi Pesantren

7
Zamkhasyari Dhofier, “Tradisi Pesantren (Studi Tentang Pandangan Kiai)”, (
Jakarta:LP3ES,1994), 28-29

12
Peluang yang dimiliki pesantren

a. Pesanteren mampu mengembangkan pendidikan agama dan


pembentukan karakteristik atau akhlak mulia para santri.
b. Pesanteren berpeluang menjadi pusat pengembangan
masyarakatdisekitarnya, menjadi agem perubahan dan pemberdayaan
masyarakat.
c. Pesanteren mendapatkan julukan dari pemerintah dalam halpendanaan
dan program-program pengembangan.

Tantangan yang dihadapi pesantren meliputi

a. Sulitnya mencari sosok pemimpin pesantren (kiai) yang


visioner,adaptif, dan krebdibel.
b. Manajemen dan SDM dipesantren yang masih terbatas, minim
pengetahuan manajemen modern dan profesionalisme.
c. Keterbatasan dukungan finansial atau dan aoprasional bagi
keberlangsungan dan pengembangan pesantren.

2.5 Upaya Pesantren dalam Memajukan dan Mengembangkan Pesantren

Upaya pesantren dalam memajukan dan mengembangkan pesantren melibatkan


beberapa langkah strategis.

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat diambil pesantren:

a. Meningkatkan mutu pendidikan: Salah satu cara upaya pesantren untuk


meningkatkan mutu pendidikan melalui kurikulum madrasah diniyah.
Dengan mengadopsi metode pengajaran yang efektif dan mengintegrasikan
sistem klasikal dan sekolah ke dalam pesantren, pesantren dapat
membangun kualitas pendidikan yang lebih tinggi.
b. Mengembangkan sumber daya manusia (SDM): Pesantren harus
menghargai dan mengembangkan potensi SDM yang ada di antara
masyarakat. Dengan mendukung pengembangan SDM, pesantren dapat
membangun generasi mendidikan yang lebih kuat dan berpengalaman.

13
c. Mengintegrasikan pendidikan agama dan keagamaan: Pesantren harus
menjadi tempat yang mengintegrasikan pendidikan agama dan keagamaan.
Dengan mengembangkan program pendidikan agama yang kuat dan
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, pesantren dapat membangun
kepribadian Islam yang lebih kuat dan berpengalaman.
d. Meningkatkan kualitas pesantren; Pesantren harus terus mengembangkan
kualitasnya untuk menjadi lembaga pendidikan yang berkesan dan menarik.
Hal ini mencakup pengembangan infrastruktur, sumber daya manusia, dan
kerjasama dengan pemerintah dan pihak lain.
e. Mengembangkan jaringan: Pesantren harus membangun jaringan dengan
lembaga pendidikan lain, baik itu pesantren, sekolah, atau lembaga
pendidikan formal[4]. Jaringan ini dapat membantu pesantren dalam
mengakses sumber daya, informasi, dan keahlian yang tidak ada di dalam
pesantren itu sendiri.
f. Mengadopsi kebijakan pemerintah: Pesantren harus terus mengadopsi
kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan pesantren dan
pendidikan[3]. Hal ini mencakup persediaan sumber daya, pengendalian
pengajaran, dan penetapan standar pendidikan.

Dengan menerapkan upaya-upaya ini, pesantren dapat berkembang dan


beradaptasi dengan tantangan zaman, serta menjadi lembaga pendidikan yang
mendukung dan mengembangkan kehidupan bangsa.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam menghadapi tantangan, lulusan pesantren perlu menerapkan
ajaran agama ke dalam kehidupan yang maju, menyesuaikan diri dengan
aturan di luar pesantren, dan mengatasi keterbatasan dalam memaksimalkan
potensi akademik, spiritual, sosial, dan emosional. Mereka juga perlu
mengembangkan kreativitas, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan
menggunakan teknologi dan informasi untuk mengembangkan diri.

Diharapkan, profil lulusan pesantren ideal dapat memberikan


kontribusi yang signifikan bagi masyarakat, bangsa, dan umat, serta mampu
menjawab kebutuhan perkembangan zaman.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, disarankan kepada pembaca untuk
bisa membaca dengan cermat apa yang telah penulis sampaikan agar
informasi yang didapatkan agar dapat memahami materi ini dengan baik.
Penulis juga tidak membatasi para pembaca untuk menggali informasi dari
sumber lain untuk melengkapi kekurangan atau letidaktepatan pembahasan
pada makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mua’awanah,” Manajemen Pesantren Mahasiswa” (Kediri: STAIN Press,2009)


Zamakhsyari Dhofier, “Tradisi Pesantren (Studi Tentang Pandangan Hidup
Kiai)”, (Jakarta: LP3ES, 1994).
Habib Chirzin. “Teguh Pada Nilai Salaf dan Ahlussunnah Wal Jama’ah” Rubik
Wawasan dalam Jurnal Pwsantren, (NO.Perdana, Oktober-Desmber,
1984).
Karel A. Steenbrink, Pesantren, Madrasah dan Sekolah; “Pendidikan Islam Dalam
Kurun Modern, ( Jakarta: LP3ES, 1986).
Nashir, H. (2013). “Manajemen Penddikan Karakter Berbasis Pesantren”.Nadwa.
Sofyan et al, (2019). “The Roles and Funcitions of Islamic Boarding Schols in
Community Deverlopment”. Madania.
Muqoyyidin (2013).” Cabaran Pengeloloa Pondok Pesanrten di Masa Depan.”
Inferensi.
Mastuhu (1994). “Dinamika Sisem Pendidikan Pesantren”.INIS.
Azra(2002),”Pradigma Baru Pendidikan Nasional Rekontruksi dan Demokrasi”.
Buku Obor.
https://www.neliti.com/publications/138000/manajemen-pendidikan-pesantren-
suatu-upaya-memajukan-tradisi
https://www.neliti.com/publications/138000/manajemen-pendidikan-pesantren-
suatu-upaya-memajukan-tradisi

16

Anda mungkin juga menyukai