Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STUDI PESANTREN DAN ASWAJA


PENELITIAN PONDOK PESANTREN “AL FALAH AL MAKKY”

Dosen Pengampu : Muhammad Hilal, M. Phil

Disusun Oleh :
Nailul Muna (20188401011051)
Elma Sonia (20188401011046)
Riska Kholifatul. F. (20188401011017)

FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM AL QOLAM
MALANG
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan judul Penelitian Pondok Pesantren “Al Falah Al Makky”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita pada jalan dan agama yang
mutlak kebenarannya yaitu Agama Islam.

Penulisan makalah ini dimaksud untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Studi Pesantren dan Aswaja yang di ampu oleh Muhammad Hilal, M. Phil.
dan sekaligus sebagai wujud serta partisipasi penulis dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan.

Dengan kerendahan hati, Penulis sangat menyadari masih banyak


kekurangan dan kelemahan baik dari segi materi kajian, pendekatan maupun cara
penulisannya, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca, agar
kedepannya penulis dapat membuat makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, teman-teman mahasiswa lainnya dan juga tentunya
bermanfaat bagi penulis sendiri.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 20 Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................2

C. Tujuan .....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Hakikat Pondok Pesantren .......................................................................3

1. Pengertian Pondok Pesantren ............................................................3

2. Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren ...............................................3

3. Ciri-ciri Pondok Pesantren ................................................................4

B. Pondok Pesantren Al Falah Al Makky.....................................................6

1. Profil Pondok Pesantren Al Falah Al Makky ...................................6

2. Visi Misi Pondok Pesantren Al Falah Al Makky ..............................7

3. Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Al Makky ................7

4. Sarana dan Prasarana ........................................................................7

5. Unit Pendidikan ................................................................................8

C. Analisis Pondok Pesantren Al Falah Al Makky.....................................12

BAB III PENUTUP ..............................................................................................13

Kesimpulan ...................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Berkaitan dengan itu pendidikan yang ada di Indonesia tidak hanya di sekolah
umum, ataupun di madrasah, melainkan ada juga pondok pensantren. Tetapi
masih banyak masyarakat yang belum memehami betul tentang pondok
pesantren.
Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang
bersifat tradisional yang mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkannya
sebagai pedoman hidup keseharian. Pondok Pesantren dalam penyelenggaraan
pendidikannya berbentuk asrama yang merupakan komunitas khusus di bawah
asuhan kyai dibantu oleh ustadz yang berdomisili bersama-sama santri dengan
masjid sebagai pusat aktivitas belajar mengajar. Selain itu, unsur lain selain
masjid adalah pondok atau asrama sebagai tempat tinggal para santri dan
kehidupan bersifat kreatif, seperti satu keluarga. 1
Sebagai salah satu institusi pendidikan yang ada di dalam masyarakat dan
mempunyai peran penting dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM), maka pondok pesantren diperlukan sebuah kurikulum
pesantren bagi para santri yang sesuai dengan kebutuhan tuntutan zaman.
Menurut Nurcholish Madjid, dalam konteks pendidikan di pesantren,
istilah kurikulum tidak dikenal di dunia pesantren, terutama masa pra-
kemerdekaan, walaupun sebenarnya materi pendidikan sudah ada dan
keterampilan itu ada dan diajarkan di pesantren. Kebanyakan pesantren tidak
merumuskan dasar dan tujuan pesantren secara eksplisit dalam bentuk
kurikulum. Tujuan pendidikan pesantren ditentukan oleh kebijakan Kiai, sesuai
dengan perkembangan pesantren tersebut. 2

1
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), hal. 6.
2
Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta: Paramadina, 1997),
hal. 59.

1
Pondok pesantren Al-Falah Al-Makky merupakan salah satu pondok
pesantren yang terletak di desa Putat Lor Kecamatan Gondanglegi yang
memiliki peran yang sangat besar dalam melahirkan para santri yang memiliki
sumber daya manusia kualitas.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui sistem
pendidikan pondok pesantren Al-Falah Al-Makky dengan mengambil judul
“Penelitian Pondok Pesantren Al Falah Al Makky”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat pondok pesantren?
2. Bagaimana sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al Falah Al Makky?
3. Bagaimana hasil kajian analisis sistem pendidikan di Pondok Pesantren
Al Falah Al Makky?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan hakikat pondok pesantren.
2. Menjelaskan sistem pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Al Falah
Al Makky.
3. Mendeskripsikan analisis antara teori dan temuan lapangan di Pondok
Pesantren Al Falah Al Makky.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pondok Pesantren
1. Pengertian Pondok Pesantren
Dalam kamus besar bahas Indonesia, pesantren diartikan sebagai
asrama, tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji.
Sedangkan secara istilahpesantren adalah lembaga pendidikan Islam,
dimana para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dengan materi
pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, bertujuan untuk
menguasai ilmu agama Islam secara detail, serta mengamalkannya sebagai
pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam
kehidupan bermasyarakat.
Di Indonesia istilah kuttab lebih dikenal dengan istilah “pondok
pesantren”, yaitu suatu lembaga pendidikan islam yang didalamnya
terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri
(peserta didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk
menyelenggarakan pendidikan terebut, serta didukung adanya
pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para santri.3
2. Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren
Tujuan pendidikan pesantren menurut Mastuhu adalah menciptakan
kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan, berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat atau berhikmat
kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau menjadi abdi
masyarakat mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian,
menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat Islam di
tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu dalam rangka
mengembangkan kepribadian Indonesia. Idealnya pengembangan

3
Abdul,Mujib.Ilmu Pendidikan Islam.(Jakarta: Kencana Penada Media,2006).hal 234-235

3
kepribadian yang ingin di tuju ialah kepribadian mukhsin, bukan sekedar
muslim. 4
Sedangkan menurut M.Arifin bahwa tujuan didirikannnya pendidikan
pesantren pada dasarnya terbagi pada dua, yaitu:
a. Tujuan Khusus
Yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang ‘alim
dalam ilmu agama yang diajarkan oleh Kyai yang bersangkutan serta
mengamalkannya dalam masyarakat.
b. Tujuan Umum
Yakni membimbing anak didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi
mubaligh Islam dalam masyarakat sekitar dan melalui ilmu dan
amalnya.
ْ َّ َ َ ّ ٞ َ ٓ َ ۡ ُ ۡ ّ َ ۡ ّ ُ
�ِ ‫� َتفق ُهوا‬
ِ ‫� ف ِرق ٖة مِنهم طا�ِفة‬ ‫ِن‬
‫م‬ َ ‫آف ٗة ۚ فَلَ ۡو َ� َ� َف‬
‫ر‬
َّ َ ْ ُ َ َ ُ ۡ ُ ۡ َ َ َ َ
‫۞وما �ن ٱلمؤمِنون ِ�نفِروا ك‬
ِ
َ َ ۡ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ
١٢٢ ‫�نذ ُِروا ق ۡو َم ُه ۡم إِذا َر َج ُع ٓوا إ ِ ۡ� ِه ۡم ل َعل ُه ۡم �ذ ُرون‬ ّ
ُ ِ ‫ٱ�ِين َو‬
ِ
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. 5
3. Ciri-ciri Pondok Pesantren
Banyak teori yang menjelaskan tentang ciri-ciri pesantren dan juga
pendidikan yang ada didalamnya, salah satu teori yang menjelaskan ciri-
cirinya adalah sebagai berikut:
a. Adanya hubungan akrab antar santri dengan kiainya.

4
Sulthon Masyhud dan Khusnurdilo. Manajemen Pondok Pesantren. (Jakarta: DivaPustaka,
2003).h 92-93.
5
Q.S at-taubah ayat 122, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan
Hadits Shahih. 2011. Kementerian Agama RI. Bandung: Sygma.

4
b. Adanya kepatuhan santri kepada kiai.
c. Hidup hemat dan sederhana benar-benar diwujudkan dalam lingkungan
pesantren.
d. Kemandirian sangat terasa dipesantren.
e. Jiwa tolong-menolong dan suasana persaudaraan sangat mewarnai
pergaulan di pesantren.
f. Disiplin sangat dianjurkan.
g. Keprihatinan untuk mencapai tujuan mulia. Hal ini sebagai akibat
kebiasaan puasa sunat, zikir, dan i’tikaf, shalat tahajud dan lain-lain.
h. Pemberian ijazah, yaitu pencantuman nama dalam satu daftar rantai
pengalihan pengetahuan yang diberikan kepada santri-santri yang
berprestasi.6
Ciri-ciri diatas menggambarkan pendidikan pesantren dalam
bentuknya yang masih murni (tradisional). Adapun penampilan pendidikan
pesantren sekarang yang lebih beragam merupakan akibat dinamika dan
kemajuan zaman telah mendorong terjadinya perubahan terus-menerus,
sehingga lembaga tersebut melakukan berbagai adopsi dan adaptasi
sedemikian rupa. Tetapi pada masa sekarang ini, pondok pesantren kini
mulai menampakan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan islam yang
mumpuni, yaitu didalamnya didirikan sekolah, baik formal maupun
nonformal.
Adapun metode yang lazim digunakan dalam pendidikan pesantren
adalah wetonan, sorogan, dan hafalan. Metode wetonan merupakan metode
kuliah dimana para santri mengikuti pelajaran dengan duduk disekeliling
kiai yang menerangkan pelajaran. Santri menyimak kitab masing-masing
dan mencatat jika perlu. Metode sorogan sedikit berbeda dari metode
weronan dimana santri menghadap guru satu-persatu dengan membawa
kitab yang dipelajari sendiri. Kiai membacakan dan menerjemahkan
kalimat demi kalimat, kemudian menerangkan maksudnya, atau kiai cukup

6
Sulthon Masyhud dan Khusnurdilo. Manajemen Pondok Pesantren. (Jakarta: DivaPustaka, 2003),
hal. 93-94.

5
menunjukan cara membaca yang benar, tergantung materi yang diajukan
dan kemampuan santri.
Adapun metode hafalan berlangsung dimana santri menghafal teks
atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarinya. Materi hafalan biasanya
dalam bentuk syair atau nazham. Sebagai pelengkap metode hafalan sangat
efektif untuk memelihara daya ingat (memorizing) santri terhadap materi
yang dipelajarinya, karena dapat dilakukan baik didalan maupun diluar
kelas.
Sedangkan jenjang pendidikan dalam pesantren tidak dibatasi seperti
dalam lembaga-lembaga pendidikan yang memakai sistem klasikal.
Umumnya, kenaikan tingkat seorang santri didasarkan isi mata pelajaran
tertentu yang ditandai dengan tamat dan bergantinya kitab yang
dipelajarinya. Apabila seorang santri telah menguasai satu kitab atau
beberapa kitab dan telah lulus ujian (imtihan) yang diuji oleh kiainya, maka
ia berpindah kekitab lain yang lebih tinggi tingkatannya. Jelasnya,
penjenjangan pendidikan pesantren tidak berdasarkan usia, tetapi
berdasarkan penguasaan kitab-kitab yang telah ditetapkan dari paling
rendah sampai paling tinggi.
Mandiri sebagai bekal untuk para santri saat mereka terjun di tengah-
tengah masyarakat dengan harapan akan terlahir manusia-manusia yang
beriman dan bertakwa, penerus dan pembawa risalah Islamiyah, memiliki
kompetensi ilmiah, keahlian individu produktif, mandiri, dan berintelektual
dengan tetap menjunjung tinggi Akhlaqul Karimah.
B. Pondok Pesantren Al Falah Al Makky
1. Profil Pondok Pesantren Al Falah Al Makky
Yayasan Pondok Pesantren Al-Falah Al-Makky merupakan
pesantren kecil yang dirintis oleh Abah Kh. Ubaidillah Umar bersama
isteri beliau, Ibu Nyai Hj. Munifah Djauhari, sejak tahun 1992 M.

6
Pesantren Al-Falah Al-Makky adalah pesantren yang masih
mempertahankan metode-metode salaf (terdahulu/kuno) dalam
pembelajarannya hingga kini, dengan harapan warisan kyai-kyai terdahulu
tetap berlanjut dan lestari hingga akhir zaman.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas santri yang berdaya
saing, Pesantren Al-falah Al-Makky berusaha mewujudkan visi dan misi
untuk mencetak generasi-generasi baru, pesantren juga berkoordinasi
dengan beberapa sekolah formal terkait dan sejumlah Badan Usaha Kreatif.
2. Visi Misi Pondok Pesantren Al Falah Al Makky
Visi :
Menjadi pesantren yang unggul dengan mewujudkan keseimbangan
pengetahuan agama dan umum serta kemampuan bermasyarakat yang
berakhlaqul karimah.
Misi :
a. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan sebagai wahana spiritual santri
dalam praktek kehidupan beragama sehari-hari.
b. Mengembangkan sikap akhlaqul karimah seperti telah diteladankan
oleh Rosululloh SAW dan salafunas sholih dalam pembelajaran.
c. Memberikan pelatihan agar menjadi santri yang mempunyai skill dan
karakter yang kuat serta kepedulian sosial yang tinggi.
3. Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Al Makky
a. Abah KH. Ubaidillah dan Ibu Nyai HJ. Munifa (pendiri pondok
pesantren)
b. Gus H. Faruq dan Ning HJ. Wi’am
c. Gus H. Luqman Hakim M. Pd. Dan Ning HJ. Azizah
d. Ustadz dan ustadzah
4. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al Falah Al Makky
Ndalem pengasuh, Aula putra dan putri, Ruang kantor putra dan
putri, Gedung pesantren, Koperasi pesantren, Lapangan olahraga,
Perpustakaan, Musholla, Penyedia air minum , Ruang kunjungan, Taman
baca, WiFi area.

7
5. Unit Pendidikan Pondok Pesantren Al Falah Al Makky
Seperti pondok pesantren pada umumnya, pesantren al falah al
Makky juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pembelajaran dan
pendidikan berbasis keagamaan. Dengan memperhatikan tingkat
kemapuan dan usia peserta didik/santri yang beragam, maka disusunlah
sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik/santri,
dengan menyelenggarakan pendidikan yang berjenjang disamping
pengajian sorogan yang melibatkan santri tanpa mengenal jenjang dan usia.
Jenjang pendidikan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Roudlotut Tarbiyyatil Quran (RTQ) Taman Pendidikan Alquran,
Adalah jenjang pendidikan pra madrasah diniyah, yang mana
pembelajarannya diperuntukkan bagi anak-anak usia taman kanak-
kanak dan sekolah dasar, yang sama sekali belum mengenal huruf
hijaiyah, yang menggunakan metode pembelajaran mudah dan efektif
yaitu Metode Yanbu’a. Dengan klasifikasi sebagai berikut :
1) Jilid Pra (materi jilid pra, fasholatan, doa sehari-hari, hafalan surat
pendek, tauhid dasar, asmaul husna, menulis arab).
2) Jilid 1 (materi jilid 1, fasholatan, doa sehari-hari, hafalan surat
pendek, tauhid dasar, asmaul husna, menulis arab).
3) Jilid 2 (materi jilid 2, fasholatan, doa sehari-hari, hafalan surat
pendek, tauhid dasar, asmaul husna, menulis arab - pego).
4) Jilid 3 (materi jilid 3, fasholatan, doa sehari-hari, hafalan surat
pendek, tauhid dasar, asmaul husna, menulis arab – pego, al quran
dasar).
5) Jilid 4 (materi jilid 4, fasholatan, doa sehari-hari, hafalan surat
pendek, tauhid, asmaul husna, menulis arab-pego, al quran dasar).
6) Jilid 5 (materi jilid 5, fasholatan, doa sehari-hari, hafalan surat
pendek, tauhid dasar, asmaul husna, menulis arab-pego, al quran).
7) Finishing (al quran, ghorib, tajwid, fasholatan, doa sehari-hari,
hafalan surat pendek, tauhid, asmaul husna, menulis arab-pego,)

8
b. Pendidikan Madrasah Diniyah
1) Jenjang Awaliyah. Merupakan jenjang pendidikan dasar,
diperuntukkan bagi santri yang belum mengenal ilmu agama secara
mendasar. Kitab-kitab acuan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a) Kelas 1: (Mabadi’ul Fiqh, ‘Aqoidud Diniyah, Hadis 101,
‘Alala,,Khulasoh Nurul Yaqin, Madarijud duruus )
b) Kelas 2 : (Mabadi’ul Fiqh, ‘Aqoidud Diniyah, Hadis 101, ‘Izzul
Adab, Khulasoh Nurul Yaqin, Madarijud duruus).
c) Kelas 3: (Mabadi’ul Fiqh, ‘Aqoidud Diniyah, Arba’in Nawawi,
Akhlaqul Lilbanat, Jurumiyah, Madarijud duruus).
d) Kelas 4: (Mabadi’ul Fiqh, ‘Aqoidud Diniyah, Mukhtasor Ibnu
Abi Jamroh, Akhlaqul Lil Banat, Jurumiyah, Madarijud
Duruus).
2) Jenjang Wustho. Merupakan jenjang lanjutan, bagi santri yang
telang menguasai pendidikan dasar ilmu agama, baik berasal dari
jenjang awaliyah, maupun lembaga lain diluar pesantren, sebelum
terdaftar sebagai santri al Falah al Makky. Kitab-kitab yang
diajarkan adalah sebagai berikut:
a) Kelas 1: (Mabadi’ul Fiqh, ‘Aqoidud Diniyah, Mukhtasor Ibnu
Abi Jamroh, Taysirul Kholaq, Jurumiyah, Madarijud Duruus).
b) Kelas 2: (Mabadi’ul Fiqh, ‘Aqoidud Diniyah, Bulughul
Marom,, At Tahliyatu Wat Targhib, Jurumiyah, Madarijud
duruus).
3) Jenjang ‘Ulya. Merupakan jenjang pendidikan atas High School
bagi santri pesantren alfalah almakky, yang menjadi kelas persiapan
untuk memasuki kelas tertinggi atau kelas takhossus. Kitab-kitab
yang diajarkan adalah sebagai berikut:
a) Kelas 1: (Fathul Qorib, Nurudz dzolam, Bulughul Marom,
Adabul ‘Alim Wal Muta’allim, Jurumiyah, Madarijud Duruus).

9
b) Kelas 2 : (Fathul Qorib, Nurudz Dzolam, Bulughul Marom,
Adabul ‘Alim Wal Muta’allim, Jurumiyah, Qiroatur Rosyidah).
4) Takhosus. Merupakan kelas tertinggi di lembaga, yang mana para
santri yang mengikuti pembelajaran dikelas ini, menjadi guru bantu
dikelas-kelas pemula dan menengah. Setelah menempuh kelas
takhossus ini, secara resmi para santri menjadi Ustadz-ustadzah
yang siap diterjurnkan untuk menjadi tenaga pengajar. Kitab-kitab
yang diajarkan adalah sebagai berikut : Shohih Bukhori, Tafsir
Jalalain, ibnu aqil, durrotussaniah, qowaidul fiqhiyah, kifayatul
akhyar, tafsir ayat alahkam, mustolah hadits, sirojuttolibin, dan
lainnya. Sebagian besar kegiatan berupa Praktek mengajar
langsung, yang ditujukan sebagai ladang persiapan dan pelatihan
mental, ketika mereka nantinya benar-benar terjun sebagai tenaga
pendidik.
5) Kajian Kitab Sorogan. Kajian kitab sorogan merupakan kajian kitab
klasik yang sudah menjadi tradisi pesantren salaf semenjak
berdirinya pondok-pondok pesantren sebagai tempat menimba ilmu
agama. Demi melestarikan budaya positif dan membangun dalam
tradisi tersebut, maka di pesantren al falah al makky pun
diberlakukan pengajian kitab-kitab sorogan. Pengajian kitab
sorogan tidak mengenal jenjang kemampuan dan usia, yang mana
tujuan utama dari proses pembelajaran model ini adalah
mendapatkan petuah-petuah dan nasihat membangun dari
pengasuh/pengampu majlis. Budaya pengajian sorogan ini terbukti
ampuh untuk mengikat batin para santri dan guru/pengasuh yang
akan terus bertahan hingga kapanpun, baik semasa menjadi santri
ataupun pasca pendidikan pesantren terlaksana/alumni. Kitab-kitab
yang menjadi bahan kajian kitab sorogan adalah sebagai berikut :
Shohih Bukhori, Karya Imam Muhammad bin ismail al bukhori,
Wafat 256 H. Sullam taufiq, Sayyid Abdulloh bin Husain bin
Thohir Al ‘alawi Al Hadromi, wafat 1242 H. Sirojut

10
Tholibin,Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan Al Jampesi, wafat 1952
M. Tafsir Jalalain, Jalaluddin al mahalli, wafat 864 H/1459 M , dan
Jalaluddin As Suyuti, wafat 911 H. Kifayatul Akhyar , Imam
Taqiyudin Abi Bakar Muhammad Al Husainy ad dimasyqi, wafat
829 H. Atssimar yani’ah, karya Syeikh Nawawi al Bantani, wafat
1879 M, dan kitab-kitab lain.
6) Tahfidzul Quran. Alquran sebagai pedoman umat islam harus
dijaga keberadaannya, secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung dengan cara menjaga dan menghafal alquran itu
sendiri, dan menjaga alquran dengan tidak langsung adalah dengan
mempelajari kandungan dan melaksanakan perintah atau menjauhi
larangannya. Menjadi kewajiban umat islam melakukan kedua hal
tersebut. Pondok pesantren alfalah almakky dengan izin Allah
SWT, melalui potensi dan sumberdaya yang dimiliki, turut serta
mengambil bagian dari perjuangan menjaga kemurnian dan
kesucian alquran, dengan mengkaji isi kandungan alquran melalui
kitab-kitab dan tahapan pendidikan sebagaimana point 1-3 diatas.
Selain itu, melalui program Tahfidzul Quran, pondok pesantren
alfalah almakky ingin turut serta melestarikan alquran, hadir
bersama lembaga-lembaga tahfidzul quran terkemuka,
membumikan alquran. Program tahfidzul quran di pondok
pesantren alfalah almakky merupakan program unggulan, karena
mengadopsi berbagai metode menghafal yang telah lama dipakai
dipesantren-pesantren khusus tahfidzul quran, melalui studi
banding, tukar pendapat, maupun berguru langsung dengan
pimpinan pesantren tersebut. Program tahfidzul quran pesantren
alfalah almakky yang sudah berjalan sekitar 12 tahun hingga saat
ini masih terus berbenah untuk mencapai tujuan mulia yakni
melahirkan hafidz-hafidzah yang berkualitas. Semoga para
pembimbingnya beserta segenap keluarga pengasuh, selalu
mendapat bimbingan dan petunjuk Allah, serta dijaga dan

11
dilindungi dari segala mara bahaya,dan dapat terus memimpin dan
menjalankan amanah ini dengan baik. 7
C. Analisis Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren Al Falah Al Makky
Pondok Pesantren Al Falah Al Makky merupakan pondok pesantren
salaf. Sesuai dengan pendapat Abdul Mujib tentang definisi pesantren yaitu
suatu lembaga pendidikan islam yang didalamnya terdapat seorang kiai
(pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri (peserta didik) dengan
sarana masjid yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan terebut,
serta didukung adanya pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para
santri.
Selanjutnya dari segi ciri-ciri pondok pesantren, Pondok Pesantren Al
Falah Al Makky memiliki semua ciri pondok pesantren sekaligus sarana dan
prasarana yang telah di ungkapkan oleh Sulthon Masyhud dan Khusnurdilo.
Dari segi kurikulum pendidikan, Pondok Pesantren Al Falah Al Makky
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendukung upaya untuk
meningkatkan kualitas santri yang berdaya saing, Pesantren Al-falah Al-
Makky berusaha mewujudkan visi dan misi untuk mencetak generasi-generasi
baru, pesantren juga berkoordinasi dengan beberapa sekolah formal terkait dan
sejumlah Badan Usaha Kreatif.
Jadi, berdasarkan analisis penulis, kehadiran pondok pesantren Al Falah
Al Makky di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga
pendidikan saja, tetapi juga sebagai lembaga penyiar agama Islam. Pondok
pesantren Al Falah Al Makky memiliki banyak kelebihan dan keunikan
dibandingkan dengan lembaga pendidikan formal. Pondok pesantren Al Falah
Al Makky merupakan salah satu lembaga pendidikan di Indonesia untuk
tafaqquh fiddien, memahami manusia dalam urusan agama. Pendidikan agama
dilakukan seutuhnya dalam segala aspek kehidupan, sehingga kyai tidak hanya
mencerdaskan para santrinya tetapi juga mendidik moral dan spiritual
sebagaimana yang tertera pada visi dan misi pondok pesantren tersebut.

7
https://alfalahalmakky90.blogspot.com diakses tanggal 15 Oktober 2018 Pukul 20:13 WIB

12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pondok pesantren yaitu suatu lembaga pendidikan islam yang didalamnya
terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri
(peserta didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk
menyelenggarakan pendidikan terebut, serta didukung adanya pemondokan
atau asrama sebagai tempat tinggal para santri dengan tujuan menjadi orang
‘alim dalam ilmu agama serta membimbing anak didik agar menjadi
manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya
menjadi mubaligh Islam dalam masyarakat sekitar dan melalui ilmu dan
amalnya.
2. Yayasan Pondok Pesantren Al-Falah Al-Makky merupakan pesantren kecil
yang dirintis oleh Abah Kh. Ubaidillah Umar bersama isteri beliau, Ibu Nyai
Hj. Munifah Djauhari, sejak tahun 1992 M yang terletak di sesa Putat Lor
Kec. Gondanglegi. Pondok Pesantren Al-Falah Al-Makky juga didukung
dengan sarana dan prasarana, kurikulum serta pendidik yang mendukung
tujuan pendidikan di pondok pesantren tersebut.
3. Pondok Pesantren Al-Falah Al-Makky merupakan lembaga yang sampai
saat ini dengan dilengkapi sarana prasarana serta kurikulum pendidikan
yang di siapkan untuk mencerdaskan para santrinya tetapi juga mendidik
moral dan spiritual.

13
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Hadits
Shahih. 2011. Kementerian Agama RI. Bandung: Sygma.

Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.

Nurcholish Madjid. 1997. Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan.Jakarta:


Paramadina.

Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Penada Media.

Masyhud, Sulthon dan Khusnurdilo. 2003. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta:


DivaPustaka.

https://alfalahalmakky90.blogspot.com diakses tanggal 15 Oktober 2018 Pukul


20:13 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai