Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TUJUAN PENDIDIKAN PESANTREN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam mata kuliah “Telaah
Pesantren”
Dosen Pengampu :
Dr. Bambang Samsul Arifin, M.Si., CSEE
Dr. Iis Salsabilah, M.Ag

Disusun oleh
Kelompok 1 : Muhammad Hasanudin 1212020161
Muhammad Zidan Kurniawan 1212020169
Mulan Nabilah Sa’diyah 1212020170

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan setiap hambanya kenikmatan sehingga kita masih berada dalam
cahaya keimanan dan mudah mudahan kita selalu berada dijalan-Nya. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw,
beserta para keluarganya, para shahabatnya, para tabi’in tabi’ut yang insyaallah
sampai kepada kita selaku umatnya. Amiin. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada Bapak Dr. Bambang Samsul Arifin, M.Si., CSEE dan Ibu Dr. Hj.
Salsabilah., M.Ag selaku Dosen pengampu pada Mata Kuliah Telaah Pesantren.

Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.

Kami berharap Makalah ini dapat menambah wawasan serta Ilmu


pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami berharap bahwa ilmu yang didapat dari
makalah ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat dipraktekkan oleh
pembaca dimasa yang akan datang.

Bandung, 09 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 2

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 2

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4

A. Pengertian Pondok Pesantren .................................................................................. 4

B. Peran Pondok Pesantren dalam Masyarakat dan Pendidikan Islam ........................ 4

C. Karakteristik dan Ciri-Ciri Pondok Pesantren......................................................... 5

D. Metode Pengajaran dan Pembelajaran di Pondok Pesantren .................................. 7

E. Tujuan Pendidikan Pesantren .................................................................................. 9

F. Integrasi Pendidikan Pesantren dengan Pendidikan Formal ................................. 11

BAB III PENUTUPAN ................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13

B. Saran ..................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pesantren telah menjadi salah satu aspek penting dalam


pembentukan karakter dan budaya masyarakat Indonesia selama berabad-
abad. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam, memiliki
tujuan-tujuan khusus yang unik dan berbeda dari sistem pendidikan sekuler
modern. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis tujuan
pendidikan pesantren dalam konteks budaya dan agama Islam di Indonesia.
Melalui pemahaman agama, budaya, dan pemberian keterampilan
praktis, pesantren berusaha menciptakan individu yang dapat berperan
sebagai pemimpin dan agen perubahan di masyarakat. Oleh karena itu,
memahami tujuan pendidikan pesantren sangat penting dalam konteks
pembangunan sosial dan budaya Indonesia.
Selain itu, pesantren juga dihadapkan pada tantangan dalam
menjawab kebutuhan masyarakat yang beragam. Masyarakat memiliki
harapan yang tinggi terhadap peran pesantren dalam mencetak individu
yang berkualitas, tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam hal
kemampuan sosial, ekonomi, dan keterampilan lainnya. Oleh karena itu,
latar belakang masalah akan membahas bagaimana pesantren dapat
menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran untuk memenuhi
berbagai tuntutan ini tanpa kehilangan identitas pendidikan agama yang
menjadi ciri khasnya.

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka dapat


diambil beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pondok pesantren?
2. Bagaimana peran pesantren dalam masyarakat dan pendidikan?
3. Apa yang menjadi karakteristik pesantren?

2
4. Apa saja ciri-ciri pesantren?
5. Bagaimana metode pengajaran dan pembelajaran di pesantren?
6. Apa yanga menjadi tujuan pendidikan di pesantren?
7. Bagaiman integrasi pendidikan pesantren dan pendidikan formal?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah yang berjudul “Tujuan


Pendidikan Pesantren” adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian pondok pesantren
2. Untuk mengetahui apa saja peran pesantren dalam masyarakat dan
pendidikan islam
3. Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh pesantren
4. Untuk mengetahui berbagai ciri-ciri pesantren
5. Untuk mengetahui metode pengajaran damn pembelajaran yang
digunakan oleh pesantren
6. Untuk memahami tujuan dari pendidikan pesantren
7. Untuk mengetahui integrasi pendidikan pesantren dengan pendidikan
formal.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pondok Pesantren

Secara etimologi pondok diturunkan dari bahasa Aran “funduq” yang


artinya ruang tidur, atau wisma. Lalu kata asal pesantren adalah dari kata
“santri”, dengan awalan ‘pe’ dan akhiran ‘an’ yang menunjukkan tempat,
sehingga artinya tempat bagi para santri. Jadi pondok pesantren adalah wisma
atau ruang tidur yang merupakan tempat tinggal bagi para santri.1
Adapun pengertian pondok pesantren modern (Khalafi), adalah lembaga
pendidikan islam yang memakai sistem berasrama dengan kyai sebagai
pengasuh dan pengajar, lalu santri sebagai murid yang mempelajari mata
pelajaran umum dan mata pelajaran agama islam secara seimbang, dengan
menggunakan sistem pengajaran modern, serta memiliki metode pengelolaan
dan pengorganisasian kegiatan dengan cara baru.2

B. Peran Pondok Pesantren dalam Masyarakat dan Pendidikan Islam

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan islam tradisional di


Indonesia yang memiliki peran penting dalam masyarakat dan pendidikan
islam. Berikut adalah peran pondok pesantren dalam masyarakat dan
pendidikan islam3:
1. Pendidikan Agama dan Keilmuan Islam
Pondok pesantren adalah tempat dimana para santri mendapatkan
pendidikan agama islam yang komperhensif. Mereka mempelajari Al-Qur’an,
Hadits, Tafsir, Aqidah, dan ilmu-ilmu lainnya. Melalui pengajaran ini, pondok

1
Dhofier, Zamaksyari, Dr. H.M.A. Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai,
LP3ES. Jakarta, 1982
2
Dhofier, Zamaksyari, Dr. H.M.A. Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai,
LP3ES. Jakarta, 1982
3
Sayyid, M. 2005. Pesantren dan Madrasah : Sekolah Islam di Asia Tenggara. Institut Studi Asia
Tenggara.

4
pesantren membantu menjaga dan mengembangkan pemahaman islam yang
benar dikalangan masyarakat muslim.4
2. Karakter dan Moral
Pondok pesantren juga memiliki peran dalam pembentukan karakter dan
moral para santrinya. Selain aspek akademis, pendidikan karakter, etika, dan
adab islam diajarkan kepada santri. Dengan pembentukan karakter dan
moral santri inilah dapat membantu menciptakan generasi muda yang
berakhlak baik, bertanggung jawab, dan berprinsip dalam menjalani
kehidupannya.
3. Pemberdayaan Masyarakat dan Simpul Budaya
Pondok pesantren sering berperan sebagai pusat dari kegiatan sosial dan
budaya di lingkungan sekitarnya. Mereka dapat mengorganisir berbagai
program yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti pelatihan keterampilan,
pelayanan kesehatan, dan kegiatan bakti sosial lainnya.
4. Menjaga keberagaman
Pondok pesantren juga sering menerima santri-santri dengan berbagai
macam latar bekang etnis dan budaya. Dengan menjaga keberagaman
tersebut, peran dari pondok pesantren berupaya untuk membantu menjaga
dan memperkuat toleransi dan keragaman di kalangan masyarakat.

C. Karakteristik dan Ciri-Ciri Pondok Pesantren

1. Karakteristik Pondok Pesantren


Pondok pesantren memiliki karakteristik yang pada umumnya
mempunyai tempat-tempat belajar yang saling berdekatan, sehingga dapat
memudahkan para santrinya untuk melangsungkan proses pembelajaran.
Diantara fasilitas yang dimiliki oleh pondok pesantren, terdapat tempat yang
disebut dengan madrasah sebagai tempat pembelajaran, asrama sebagai
tempat pondok para santri, masjid sebagai tempat ibadah dan juga sebagai
pusan belajar bagi para santri di pondok pesantren. Selain itu juga,

4
Nata, A, 2018. Tradisi Pesantren dan Perkembangan Sosial di Indonesia. Al-Jami’ah: Jurnal
Kajian Islam, 56(2). Hlm. 347-372.

5
perpustakaan sebagai fasilitas peminjaman dari berbagai buku-buku
pelajaran hingga kitab, lalu terdapat rumah yang dihuni oleh para kyai,
ustadz dan ustadzah. Dan terdapat fasilitas dapur umum yang dapat
digunakan oleh para santrinya.5
Adapun beberapa karakteristik pesantren secara umum, yakni:
a. Pondok pesantren tidak mengganakan batasan umur bagi santri-
santrinya.
b. Pondok pesantren sebagai sentral peribadatan dan pendidikan islam,
c. Pengajaran kitab-kitab islam klasik.
d. Santri sebagai peserta didik.
e. Kyai ataupun ustadz/ustadzah sebagai pemimpin dan pengajar di
pondok pesantren.
2. Ciri-Ciri Pondok Pesantren
Pondok pesantren memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya sebagai
berikut6:
a. Memiliki Kyai
Salah satu ciri dari suatu pondok pesantren adalah adanya Kyai
atau Ajengan (atau sebutan lainnya), yang menjadi tokoh utama pada
umumnya kyai atau ajengan memiliki berbagai keahlian dan kedalaman
ilmu pada bidang keislaman dan juga penguasaaan bahasa Arab yang
mumpuni baik dalam penguasaan bahasa secara gramatikal, dalam hal
nahwu maupun ilmu Shorof. Para kyai tersebut juga pada umumnya
merupakan alumni suatu pondok pesantren.
b. Terdapat santri mukim
Santri mukim adalah santri yang tinggal dengan tujuan untuk
menuntut ilmu yang menenpati fasilitas yang telah disediakan oleh
pondok pesantren yang formal ataupun informal.

5
Departemen agama RI direktorat jenderal kelembagaan agama islam, pondok pesantren dan
madrasah diniyah (Jakarta: 2003)
6
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994)

6
Namun kemenag menggaris bataskan bagi satri yang ingin
bermukim minimal 15 orang santri yang hal tersebut merupakan salah
satu syarat agar pondok pesantren mendapatkan izin operasional.
c. Asrama santri
Dengan keberadaan santri mukim yang hendak menuntut ilmu,
maka pada umumnya di setiap pondok pesantren menyediakan fasilitas
yang disebut sebagai asrama santri atau tempat tinggal para santri yang
hendak bermukim. Kamar santri juga seringkali disebut dengan nama
‘kobong’.7
d. Masjid atau Musholla
Salah satu ciri yang paling utama dari sebuah pondok pesantren
adalah dengan adanya fasilitas masjid atau musholla. Fasilitas masjid
tersebut dibangun dengan tujuan untuk dijadikan tempat sholat dan
mengaji para santri dan warga pondok pesantren. Selain masjid atau
musholla, terdapat juga pondok pesantren yang memiliki aula yang
dapat digunakan oleh warga pondok pesantren dan dapat difungsikan
sebagai tempat menimba ilmu, ataupun sholat dan mengaji para santri.
e. Kajian Kitab
Pada setiap pondok pesantren pasti memiliki kajian kitab
tersendiri, mulai dari kajian kitab Al-Qur’an, kitab kuning, ataupun
kitab putih. Kegiatan kajian kitab pada setiap pondok pesantren tentu
berbagai macam kajian yang sudah ditentukan oleh pondok pesantren.

D. Metode Pengajaran dan Pembelajaran di Pondok Pesantren

Dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran di pondok pesantren


melibatkan metode yang dirancang untuk memfasilitasi proses pendidikan
agama dan pengembangan diri santri. Metode-metode ini bertujuan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh pondok pesantren,
seperti pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama islam, karakter yang

7
https://pontren.com/2022/10/02/ciri-ciri-pondok-pesantren/

7
baik, dan penguasaan keterampilan yang praktis.8 Berikut adalah beberapa
metode yang pada umumnya digunakan oleh pesantren di Indonesia, yaitu9:
a. Sorogan
Sorogan berasal dari bahasa jawa, yaitu kata sorog yang artinya
menyodorkan kitabnya dihadapan kyai atau pembantunya (badal, asisten
kyai). Sistem sorogan ini termasuk belajar secara individual, yaitu terjadi
interaksi saling mengenal diantara seorang santri dan berhadapan dengan
seorang guru.
Pembelajaran dengan sistem sorogan biasanya diselenggarakan pada
ruang tertentu. Inti dari metode sorogan ini adalah berlangsungnya proses
pembelajaran secara langsung atau face to face antara kyai dan santri.
b. Wetonan / Bandongan
Metode wetonan atau bandongan ini merupakan metode kuliah, dimana
para santri mengikuti pembelajaran dengan duduk disekeliling kyai yang
menerangkan pelajaran, para santri menyimak kitabnya masing-masing dan
membuat catatan didalamnya sebagaimana yang disampaikan oleh kyai
tersebut. Adapun istilah wetonan dalam provinsi jawa barat disebut sebagai
bandongan.
c. Musyawarah / Bashul Masail
Metode bashul masail atau dalam istilah lain bahtsul masa’il merupakan
metode pembelajaran yang lebih mirip dengan metode diskusi atau seminar.
Pada metode ini Para santri dengan jumlah tertentu membentuk kelompok
halaqah yang dipimpin langsung oleh kyai atau ustadz, atau mungkin juga
oleh seniornya. Dalam metode bahsul masail ini bertujuan untuk membahas
atau mengkaji suatu persoalan yang telah ditentukan sebelumnya.

8
Haidar Putra Daulai, Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaruan Pendidikan Islam diIndonesia
(Cet.II; jakarta; kencana prenada media group, 2007)
9
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/metode-pembelajaran-di-pesantren-1-2/

8
E. Tujuan Pendidikan Pesantren

Pendidikan pesantren memiliki tujuan yang didasarkan pada prinsip-prinsip


islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadits. Tujuan utama pendidikan
pesantren adalah mempersiapkan anak didik atau santrinya untuk menjadi orang
alim dalam ilmu agama yang telah diajarkan oleh kyai, serta mengamalkannya
kepada masyarakat10. Tujuan pendidikan pesantren telah tertuang dalam materi
klasik yang ada dalam pesantren dalam kitab ta’lim muta’alim, yaknisemata-
mata karena kewajiban islam seperti dalam hadits, menuntut ilmu adalah
kewajiban dari setiap muslim dan muslimah, menuntut ilmu dan
mengembangkannya yang harus dilakukan secara ikhlas11.
Adapun berikut ini merupakan tujuan umum dan khusus dari pendidikan
pesantren dengan dasar hukum islam yang menguatkan12:
1. Tujuan Umum
a. Pembentukan karakter islami
Tujuan pendidikan pesantren adalah membentuk karakter islami
pada santri. Pendidikan pesantren bertujuan untuk menghasilkan individu
yang taat, berakhlak mulia, dan berpegang teguh pada ajaran islam.
b. Pengembangan kecerdasan spiritual
Pesantren berusaha mengembangkan kecerdasan spiritual santri
dengan memperdalam pemahaman tentang ajaran islam, meningkatkan, dan
memperkuat hubungan individual dengan Allah SWT.
c. Pengembangan ilmu agama
Pendidikan pesantren mengajarkan banyak sekali mata pelajaran,
dan yang menjadi fokus dalam pengajarannya adalah pada pemahaman dan
penguasaan atas ilmu agama islam, seperti tafsir, fiqih, dan akhlak.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai islam

10
Awanis, A. (2018). SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN. Cakrawala Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam Dan Studi Sosial, 2(2), 57-74.
11
Karimah, Ummah. 2018. Pondok Pesantren dan Pendidikan Relevansinya dalam Tujuan
Pendidikan. Jurnal ilmu-ilmu Al-Qur’an, Hadits, Syari’ah, dan Tarbiyah. 149.
12
M. A. Usmani, “An Introduction to Islamic Law”. 2002

9
Para santri diharapkan mampu memahami dan mengamalkan nilai-
nilai ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pergaulan
sosial, etika bisnis, dan keluarga.
b. Mempersiapkan penerus ulama dan pemimpin agama
Pesantren berfungsi sebagai tempat pembinaan calon ulama dan
pemimpin agama yang kompeten dan berkomitmen.
c. Memelihara warisan budaya islam
Pesantren juga berperan dalam memelihara dan mengembangkan
warisan budaya islam, seperti seni, sastra, dan tradisi-tradisi keislaman.
Dasar hukum islam yang mendukung tujuan pendidikan pesantren
melibatkan berbagai ayat dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW yang
menekankan pentingnya pendidikan agama dan pengambangan karakter islami13,
seperti dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surah Al-Mujadilah (58) ayat
11,
َ ْ َ َ ْ ُ َ ُ‫ه‬ َ َْ ْ ُ َ ْ َ ٰ َْ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫يايها ال ِذين امنوْٓا ِاذا ِقيل لكم تفسحوا ِفى المج ِل ِس فافسحوا يفس ِح اّٰلل لكمْۚ واِ ذا ِقيل‬

َ ُْ َ َْ َ ُ‫َ ه‬ ٰ َ َ َ ْ ْ ُ ْ ُ َ ْ َّ َ ْ ُ ْ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ ُ ‫ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ه‬
‫انشزوا فانشزوا يرف ِع اّٰلل ال ِذين امنوا ِمنكمْۙ وال ِذين اوتوا ال ِعلم درجتٍۗ واّٰلل ِبما تعملون‬

َ
١١ ‫خ ِب ْي ٌر‬

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu


“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu)
berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.”

13
Syed Muhammad Naquib al-Attas. The Concept of Education in Islam: A Framework for an
Islamic Philosophy of Education. 1980

10
F. Integrasi Pendidikan Pesantren dengan Pendidikan Formal

Pendidikan pesantren adalah sistem pendidikan Islam tradisional yang


biasanya berlangsung di lingkungan pondok pesantren. Sementara pendidikan
formal adalah sistem pendidikan yang diatur oleh pemerintah dan mencakup
tingkat pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Integrasi
antara keduanya menciptakan peluang bagi peserta didik untuk memahami
Islam secara lebih mendalam sambil memperoleh pendidikan formal yang
beragam.14

1. Tujuan integrasi:
a. Menerapkan nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menghasilkan lulusan yang komprehensif.
c. Melestarikan presantren sebagai institusi pendidikan tradisional dan
memadukannya dengan pendidikan modern.
2. Cara integrasi pendidikan pesantren dengan pendidikan formal15:
a. Pengakuan Formal pesantren
Pemerintah mengakui pesantren sebagai bagian dari sistem
pendidikan nasional. Hal ini termasuk penyesuaian kurikulum pesantren
dengan standar pendidikan formal.
b. Pendekatan Kurikulum Terpadu
Mengintegrasikan kurikulum pesantren dengan mata pelajaran
pendidikan formal, sehingga siswa dapat mengikuti kedua jenis
pendidikan dengan seimbang.
c. Pelatihan Guru pesantren
Melakukan pelatihan kepada guru pesantren agar dapat mengajar
pelajaran formal dan memahami metode pendidikan modern.
d. Monitoring dan Evaluasi

14
Abdullah, M.A. (2017). Mengintegrasikan ke dalam Pendidikan Formal di Indonesia:
Tantangan dan Peluang. Jurnal Internasional Pendidikan dan Penelitian, 5(7), 163-172
15
Suherman, A., & Suryadi, D. 2020. Integrasi Pendidikan Pesantren dengan Sistem Pendidikan
Nasional di Indonesia: Tantangan dan Solusinya. Jurnal Internasional Pendidikan Islam,4(1).
Hlm.23-40.

11
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil pembelajaran siswa
baik di pesantren maupun di sekolah formal.

Dengan integrasi antara pendidikan pesantren dan pendidikan formal,


terdapat manfaatnya, yaitu peningkatan mutu pendidikan yang memungkinkan
siswa mendapatkan pendidikan yang lebih holistik dan berkualitas, keharmonisan
antar agama dengan mendorong pemahaman antaragama dan toleransi melalui
pembelajaran islam yang mendalam, dan terakhir adalah peluang karier yang lebih
baik bagi para lulusan akan memiliki keunggulan dalam hal pemahaman agama tak
lupa juga dengan keterampilan formalnya.16

Di Indonesia, terdapat beberapa lembaga yang mengintegrasikan


pendidikan pesantren dengan pendidikan formal, seperti Pondok Pesantren Modern
Gontor.

16
Arifin, Z. 2018. Peran Pesantren dalam Integrasi Pendidikan Islam dan Formal di Indonesia.
Al-Turas, 24(7). Hl.17-32

12
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Pesantren adalah lembaga pendidikan yang memiliki peran penting


dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan, budaya,
dan karakteristik khas masyarakat Muslim. Dalam makalah ini, kami
telah membahas pengertian pesantren sebagai institusi pendidikan
Islam, peran penting pesantren dalam menyebarkan ajaran agama dan
memupuk akhlak mulia, serta karakteristik dan ciri-ciri khas pesantren
yang membedakannya dari lembaga pendidikan lainnya.
Metode pendidikan pesantren yang berpusat pada pengajaran kitab
suci Al-Quran dan Hadis, serta pendekatan pembelajaran yang
melibatkan santri secara aktif dalam kehidupan pesantren, turut
menentukan tujuan pendidikan pesantren. Tujuan utama pendidikan
pesantren adalah membentuk individu Muslim yang memiliki
pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, akhlak yang mulia,
dan keterampilan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, integrasi pendidikan pesantren dengan pendidikan formal
menjadi tantangan penting dalam konteks pendidikan modern. Integrasi
ini bertujuan untuk menghasilkan individu yang berpengetahuan luas
dan memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran Islam, sambil tetap
mampu bersaing dalam masyarakat yang semakin global. Oleh karena
itu, pesantren perlu terus mengembangkan strategi dan program
pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman tanpa kehilangan esensi
nilai-nilai keagamaan yang diwariskan.
Dengan demikian, makalah ini menegaskan bahwa pesantren
memiliki peran vital dalam pendidikan Islam di Indonesia, dan
pemahaman yang kuat tentang tujuan pendidikan pesantren serta upaya
integrasinya dengan pendidikan formal merupakan langkah yang sangat

13
penting untuk menjaga keberlanjutan dan relevansi pesantren dalam
membentuk generasi Muslim yang berkualitas.

B. Saran

Penting bagi kita untuk terus menggali pemahaman mendalam


tentang sejarah dan perkembangan pesantren agar kita dapat menghargai
nilai-nilai dan tujuan utamanya. Selanjutnya, kolaborasi antara
pesantren dan institusi pendidikan formal perlu ditingkatkan untuk
memperkaya pengalaman pendidikan para santri. Penting juga untuk
mendorong inklusi dalam pesantren, sehingga pesantren menjadi lebih
terbuka untuk semua golongan masyarakat.
Selain itu, penelitian lebih lanjut tentang dampak pendidikan
pesantren terhadap pembentukan karakter dan kontribusi sosial santri
sangat dibutuhkan. Terakhir, kesadaran akan peran penting pesantren
dalam memajukan pendidikan Indonesia harus dipromosikan secara
lebih luas agar kita dapat menghormati dan menghargai kontribusi
pesantren dalam membangun bangsa. Dengan mengimplementasikan
saran-saran ini, kita dapat mengambil langkah-langkah konkret menuju
pemahaman yang lebih baik tentang tujuan pendidikan pesantren dan
menghormati warisan budaya dan pendidikan yang berharga ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. 1980. The Concept of Education in


Islam: A Framework for an Islamic Philosophy of Education. Malaysia.
Dhofier, Zamaksyari, Dr. H.M.A.1982. Tradisi Pesantren : Studi Tentang
Pandangan Hidup Kyai, LP3ES. Jakarta.
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994)
M. A. Usmani, “An Introduction to Islamic Law”. 2002
Departemen agama RI direktorat jenderal kelembagaan agama islam,
Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah (Jakarta: 2003)
Sayyid, M. 2005. Pesantren dan Madrasah : Sekolah Islam di Asia
Tenggara. Institut Studi Asia Tenggara.
Daular, Haidar Putra, Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaruan Pendidikan
Islam diIndonesia (Cet.II; jakarta; kencana prenada media group, 2007)
Abdullah, M.A. (2017). Mengintegrasikan ke dalam Pendidikan Formal di
Indonesia: Tantangan dan Peluang. Jurnal Internasional Pendidikan dan
Penelitian, 5(7).
Nata, A, 2018. Tradisi Pesantren dan Perkembangan Sosial di Indonesia.
Al-Jami’ah: Jurnal Kajian Islam, 56(2).
Arifin, Z. 2018. Peran Pesantren dalam Integrasi Pendidikan Islam dan
Formal di Indonesia. Al-Turas, 24(7).
Karimah, Ummah. 2018. Pondok Pesantren dan Pendidikan Relevansinya
dalam Tujuan Pendidikan. Jurnal ilmu-ilmu Al-Qur’an, Hadits, Syari’ah, dan
Tarbiyah.
Awanis, A. (2018). SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN. Cakrawala
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Dan Studi Sosial, 2(2),
Suherman, A., & Suryadi, D. 2020. Integrasi Pendidikan Pesantren
dengan Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia: Tantangan dan Solusinya.
Jurnal Internasional Pendidikan Islam,4(1).
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/metode-pembelajaran-di-
pesantren-1-2/
https://pontren.com/2022/10/02/ciri-ciri-pondok-pesantren/

15

Anda mungkin juga menyukai