Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENGENAL JENIS PESANTREN : SALAFIYAH, KHALAFIYAH, DAN


KOMPREHENSIF
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pesantren Semester Ganjil
Tahun Akademik 2022/2023
Dosen Pengampu: Dr. H.Ahmad Qurtubi, MA

Oleh Kelompok 5
Wulan Rustiani (211250003)
Rhacita Septi Maharani (211250012)

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang dengan rahmat
dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikann makalah “Mengenal Jenis
Pesantren: Salafiyah,Khalafiyah, dan Komprehensif” tepat pada waktunya. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi


Muhammad SAW yang telah membawa kehidupan manusia dari kegelapan
menuju nur (cahaya) dan membawa dari zaman kebodohan menuju zaman yang
penuh ilmu ini dengan bekal iman,islam,ilmu,dan amal.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata


kuliah Manajemen Pesantren dan semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Serang,15 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Pesantren Salafiyah, Khalafiyah, Dan Komprehensif...........................3
B. Karakteristik Pesantren Salafiyah, Dan Khalafiyah................................................5
C. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Pesantren Salafiyah, Khalafiyah, dan
Komperehensif...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai
kekhasan tersendiri dan berbeda dengan pendidikan lainnya. Pendidikan
dipesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan
kemasyarakatan, dan pendidikan lainnya yang sejenis. Para peserta didik
pada pesantren disebut “santri” yang umumnya menetap dipesantren,
disebut dengan istilah “pondok”. Dari sinilah timbul istilah “Pondok
Pesantren”.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional di Indonesia


merupakan asset pendidikan genuine bangsa Indonesia yang mampu
bertahan hidup di tengah terpaan angin modernitas. Kemampuan ini tentu
saja bukan sesuatu yang kebetulan, tapi pesantren memang memiliki
elemen-elemen sub-kultur yang unik dan khas, baik pada supra maupun
infra strukturnya.

Pesantren adalah benteng moral dan aqidah masyarakat yang tak bisa
tergantikan. Menurut M. Arifin pesantren adalah suatu lembaga
pendidikan agama Islam tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan
sistem komplek asrama dimana santri menerima pendidikan agama
melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya dibawah
kedaulatan leadership seorang atau beberapa orang kyai dengan ciri-ciri
khas yang bersifat karismatik serta independen dalam segalah hal. Demi
kewajiban untuk menuntut ilmu santri menyesuaikan diri terhadap segalah
aktifitas, budaya dan kebiasaan yang ada dipesantren. Sebagaimana
penyesuaian diri menurut Syamsu Yusuf diartikan sebagai suatu proses
yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam
rangka memenuhi berbagai kebutuhannya, serta mengatasi ketegangan,
frustasi dan konflik. Ada beberapa jenis pesantren yang ada yaitu

1
Salafiyah,khalafiyah dan komprehensif dimakalah ini kita akan membahas
tentang pesantren jenis tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pesantren Salafiyah, Khalafiyah, dan
Komprehensif?
2. Apa karakteristik dari pesantren Salafiyah, Khalafiyah?
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada pesantren Salafiyah,
Khalafiyah, dan Komprehensif ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pesantren Salafiyah, Khalafiyah, dan
Komprehensif !
2. Untuk mengetahui karakteristik pesantren Salafiyah, Khalafiyah !
3. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang ada pada pesantren
Salafiyah, Khalafiyah, dan Komprehensif !

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pesantren Salafiyah, Khalafiyah, Dan Komprehensif


1. Pesantren Salafiyah (Tradisional)
Pesantren tradisional (salafiyah) yaitu pesantren yang masih tetap
mempertahankan bentuk aslinya dengan semata-mata mengajarka kitab
yang ditulis oleh ulama abad ke 15 M dengan menggunakan Bahasa Arab.
Pola pengajaranya dengan menggunakan sistem “halaqah", artinya diskusi
untuk memahami isi kitab bukan untuk mempertanyakan kemungkinan
benar salahnya yang diajarkan oleh kitab, tetapi untuk memahami apa
maksud yang diajarkan oleh kitab. Santri yakin bahwa kyai tidak akan
mengajarkan hal-hal yang salah, dan mereka yakin bahwa isi kitab yang
dipelajari benar.
Kurikulumnya tergantung sepenuhnya kepada para kyai pengasuh
pondoknya. Santrinya ada yang menetap didalam pondok (santri mukim),
dan santri yang tidak menetap di dalam pondok (santri kalong). Sedangkan
model pengajarannya yang lazim diterapkan yaitu sistem sorogan yang
dipakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa
mengenalkan pengajaran umum. Disamping sistem sorogan juga
menerapkan sistem bandongan. Contoh dari pesantren salaf antara lain
adalah Pesantren Lirboyo dan Pesantren Ploso di Kediri, Pesantren Tremas
di Pacitan, Pesantren Maslahul Huda di Pati, Pesantren An-Nur di Sewon
Bantul, Pesantren Mukhtajul Mukhtaj di Mojo tengah Wonosobo.
Pesantren salaf pada umumnya dikenal dengan pesantren yang tidak
menyelenggarakan Pendidikan formal semacam madrasah atau sekolah.
Dalam pondok pesantren salaf peran seorang kiyai atau ulama sangat
dominan, kiyai menjadi sumber referensi utama dalam system
pembelajaran santri-santrinya.

2. Pesantren Modern (Khalafiyah)

3
Pesantren Modern (Khalafiyah) yaitu pondok pesantren yang
berusaha mengintegrasikan secara penuh sistem klasikal dan sekolah
kedalam pondok pesantren. Pengajian kitab-kitab klasik tidak lagi
menonjol, bahkan ada yang hanya sekedar pelengkap, tetapi berubah
menjadi mata pelajaran atau bidang studi. Perkembangan ini sangat
menarik untuk diamati sebab hal ini akan mempengatuhi keseluruhan
sistem tradisi pesantren, baik sistem kemasyarakatan, agama, dan
pandangan hidup. Homogenitas kultural dan keagamaan akan semakin
menurun dengan keanekaragaman dan kompleksitas perkembangan
masyarakat. Indonesia modern. Namun demikian hal yang lebih menarik
lagi ialah kelihatannya para kyai telah siap menghadapi perkembangan
jaman.1
Meskipun kurikulum Pesantren Modern (Khalafiyah) memasukkan
pengetahuan umum di pondok pesantren, pesanten yang
menyelenggarakan tipe sekolah-sekolah umum seperti : MI/SD,
MTS/SMP, MA/SMA/SMK, akan tetapi tetap dikaitkan dengan ajaran
agama. Sebagai contoh ilmu sosial dan politik, pelajaran ini selalu
dikaitkan dengan ajaran agama.

3. Pondok Pesantren Komprehensif


Pondok pesantren komprehensif yaitu pondok pesantren yang
menggabungkan sistem pendidikan dan pengajaran antara yang tradisional
dan yang modern. Artinya di dalamnya diterapkan pendidikan dan
pengajaran kitab kuning dengan metode sorogan, bandongan dan wetonan,
namun secara reguler sistem persekolahan terus dikembangkan. Lebih jauh
daripada itu pendidikan masyarakat pun menjadi garapannya, kebesaran
pesantren dengan akan terwujud bersamaan dengan meningkat-nya
kapasitas pengelola pesantren dan jangkauan programnya di masyarakat.

1
Dhofier, Op.Cit.,hal 44

4
Karakter pesantren yang demikian inilah yang dapat dipakai untuk
memahami watak pesantren sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat.2

B. Karakteristik Pesantren Salafiyah, Dan Khalafiyah


Pondok pesantren salafiyah :
a. umumya mengkaji kitab-kitab kuning dengan sistem pengajian
tradisional seperti sorogan, wetonan, dan bandongan
b. Tidak memiliki aturan tetap atau baku dalam tatanan disiplin
kesehariannya
c. Hukuman maupun sanksi sosial yang diberikan kepada santri yang
melanggar aturan bersifat non-fisikal seperti dihukum mengaji,
menyapu ataupun mengepel, dan lain-lain.
d. Para santri pada kesehariannya selalu memakai sarung, peci, dan baju
koko
e. Memiliki amaliyah khas yaitu shalat tarawih 20 rakaat plus 3 rakaat
witir pada bulan Ramadan, pada shalat shubuh membaca Qunut,
adanya tahlil pada tiap malam Jum’at, peringatan Maulid Nabi,
peringatan Isra’ Mi’raj, dan semacamnya
f. Penerimaan santri tidak melalui system
g. enguasai kitab kuning atau literatur klasik Islam dalam bahasa Arab
dalam berbagai disiplin ilmu agama.
h. Menguasai ilmu gramatika bahasa Arab atau Nahwu, Sharaf, balaghah
(maany, bayan, badi’), dan mantiq secara mendalam karena ilmu-ilmu
tersebut dipelajari serius dan menempati porsi cukup besar dalam
kurikulum pesantren salaf di samping fikih madzhab Syafi’i.
i. Dalam memahami kitab bahasa Arab santri salaf memakai sistem
makna gandul dan makna terjemahan bebas sekaligus.

Pondok pesantren Khalafiyah :

2
M.D. NafiȂ, Praktis Pembelajaran Pesantren, (Yogyakarta: Instite For
Training and Development Amherst, MA Forum Pesantren dan Yayasan Selasih, 2007),
hal 17.

5
a. Pondok pesantren modern cenderung lebih disiplin, tertib dan lebih
agresif
b. Pondok pesantren modern hampir sama dengan sistem militer yang
mana para santri senior mendominasi
c. Penggunaan bahasa asing yang lebih ditekankan dalam kegiatan
sehari-hari
d. Sistem pendaftaran yang dilakukan yaitu dengan menggunakan sistem
seleksi, oleh karena itu tidak semua pendaftar bisa diterima di pondok
pesantren modern
e. Budget atau biaya masuk pondok pesantren pada umumnya lebih
tinggi dari pesantren salafiyah
f. Terdapat sistem daftar ulang setiap tahun, sama halnya dengan sistem
administrasi di sekolah
g. Secara finansial lebih tercukupi karena biaya relatif tinggi dibanding
salaf
h. Kelengkapan fasilitas yang jauh lebih mewah
i. Pintar berbahasa Arab percakapan tapi kurang dalam kemampuan
penguasaan literatur kitab kuning karya para ulama salaf.
j. Kemampuan membaca kitab gundul kurang.3

C. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Pesantren Salafiyah, Khalafiyah, dan


Komperehensif
Metode belajar mengajar di pesantren salaf terbagi menjadi dua yaitu
metode sorogan-wetonan/ sorogan-bandongan dan metode klasikal.
Metode sorogan (talaqqi) adalah sistem belajar mengajar di mana santri
membaca kitab yang dikaji di depan ustadz atau kyai. Sedangkan sistem
wetonan/ bandongan (halaqah) adalah kyai membaca kitab yang dikaji
sedang santri menyimak, mendengarkan dan memberi ma'na (terjemah
lafadz-perlafadz beserta posisi lafadz dari segi i'rab) pada kitab tersebut.
Metode sorogan dan wetonan/ bandongan merupakan metode klasik dan
3
Masyhud, Sulthon, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka,
2005.hlm. 125

6
paling tradisional yang ada sejak pertama kali lembaga pesantren didirikan
dan masih tetap eksis dan dipakai sampai saat ini. Adapun metode klasikal
adalah metode sistem kelas yang tidak berbeda dengan sistem modern.
Hanya saja bidang studi yang diajarkan mayoritas adalah keilmuan agama.
Dalam pengajian kitab kuning menggunakan pemakaian aksara Jawi/
Pegon/ Pego, dan juga memakai sistem ma'na gundul dan ma'na
terjemahan bebas sekaligus (murad).
Metode belajar mengajar di pesantren Khalafiyah dengan
memasukkan pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah yang
dikembangkan secara klasik. Menggunakan metode sistem klasikal
(madrasah), kurikulum mata pelajaran umum dan ketrampilan yang
dipadukan dengan agama. Dalam kehidupannya, santri disesuaikan dengan
program pendidikan nasional/pendidikan formal. Ijazah diperlukan untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Lulusan pesantren khalaf
biasanya diharapkan mampu menjadi cendekiawan muslim yang
bermanfaat bagi agama, masyarakat dan negara. Fasilitas sarana dan
prasarana lebih diseuaikan dengan kebutuhan santri agar KBM berjalan
lancar dan memperhatikan kesehatan. Jenjang pendidikan dibatasi dengan
waktu dan usia.
Metode belajar mengajar di pesantren Komprehensif merupakan
sistem pendidikan dan pengajaran gabungan antara tradisional dan yang
modern. Pondok pesantren ini sebagaimana pondok pesantren modern,
hanya saja lembaga pendidikannya lebih lengkap. Terutama dalam bidang
ketrampilan dan benar-benar memperhatikan kualitasnya tetapi tidak
menggeser cirri khusus kepesantrenannya yang masih relevan dengan
kebutuhan masyarakat dan zaman. dengan mengajarkan kitab kuning, juga
mengajarkan mata pelajaran umum, selain menggunakan metode
bandongan/ sorogan, hafalan namun juga menggunakan metode
pembelajaran yang modern seperti diskusi, ceramah, presentasi yang lebih
dikembangkan . Memiliki keilmuan dari kitab-kitab kuning dan mencari
penghidupan dari pemerintahan. Alumni santri boleh kembali ke daerah

7
asal untuk melakukan pembaharuan kehidupan, sehingga daerah tersebut
menjadi maju. Fasilitas sarana prasarana disesuaikan dengan kebutuhan
Jenjang pendidikan dibatasi oleh waktu minimal, tetapi memberikan
kesempatan bagi yang proses belajarnya kurang standar.4
.

DAFTAR PUSTAKA

4
Halim, dkk, Manajemen Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005.
Hlm 154

8
Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS
Dhofier, Zamakhsari.1994 Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup
Kyai. Jakarta:LP3ES.
Bakhtiar, W. 1990. Laporan Penelitian Perkembangan Pesantren di Jawa Barat.
Bandung: Balai Penelitian IAIN Sunan Gunung Jati
Nafi, M.D.2007. Praktis Pembelajaran Pesantren. sYogyakarta: Instite For
Training and Development Amherst, MA Forum Pesantren dan Yayasan
Selasih
Sulthon, Masyhud .2005. Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka
Halim, dkk, 2005. Manajemen Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren

Anda mungkin juga menyukai