Nama kelompok :
1. Agustina Eka Sari
2. Siti Mayumi Maryamah
Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa. Yang telah memberikan
Kami petunjuk, kekuatan, dan kesabaran sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Akhir kata Kami bersujud pada Allah SWT. Atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada Kami. Semoga Kami dapat
memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh untuk kebaikan. Amin-Amin Ya Rabbal
Alamin.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
A. Kesimpulan ................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan non
formal yang tersebar di Indonesia. Dimana pondok pesantren lahir
ditengah-tengah masyarakat. Setiap pondok pesantren memiliki ciri khas
yang berbeda-beda tergantung dari bagaimana tipe readershipnya dan
metode seperti apa yang diterapkan dalam pembelajarannya.
Dapat disepakati bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan
Islam tertua di Jawa. Munculnya pesantren di Jawa bersamaan dengan
kedatangan para Wali Songo yang menyebarkan Islam di daerah tersebut.
Syaikh Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh yang pertama kali
mendirikan pondok pesantren. Pola tersebut kemudian dikembangkan dan
dilanjutkan oleh para Wali yang lain. Kemudian pesantren dapat eksis
hingga saat sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pondok pesantren?
2. Apa Karakteristik pondok pesantren?
3. Bagaimana sistem pendidikan dipesantren?
4. Apa tujuan pondok pesantren?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
morfologi arab, hukum islam, tafsir Hadis, tafsir Al-Qur’an dan lain-
lain.
Dalam penjelasan lain juga dijelaskan tentang ciri-ciri pesantren
dan juga pendidikan yang ada didalamnya, maka ciri-cirinya adalah
1. Hubungan akrab antar santri dengan kiainya.
2. Adanya kepatuhan santri kepada kiai.
3. Hidup hemat dan sederhana benar-benar diterapkan dalam
lingkungan pesantren.
4. Bersifat mandiri.
5. Jiwa tolong-menolong
6. disiplin sangat dianjurkan.
7. Keprihatinan untuk mencapai tujuan mulia. Hal ini sebagai akibat
kebiasaan puasa sunat, zikir, dan i’tikaf, shalat tahajud dan lain-
lain.
C. Sistem Pendidikan di pesantren
Sistem yang ditampilkan dalam pondok pesantren mempunyai
keunikan dibandingkan dengan sistem yang diterapkan dalam lembaga
pendidikan pada umumnya, yaitu:
1. Memakai sistem tradisional, yang memiliki kebebasan penuh
dibandingkan dengan sekolah modern, sehingga terjadi hubungan 2
arah antara kiai dan santri.
2. Kehidupan dipesantren menampakkan semangat demokrasi, karena
mereka ikut serta dalam mengatasi masalah non kurikuler mereka
sendiri.
3. Sistem pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme,
persaudaraan, persamaan, rasa percaya diri, dan keberanian hidup.
Metode-metode yang digunakan dalam pendidikan pesantren
adalah wetonan, sorogan, dan hafalan. Metode wetonan merupakan
metode dimana para santri mengikuti pelajaran dengan duduk
disekeliling kiai. Santri menyimak kitab masing-masing dan mencatat
jika perlu. Metode sorogan adalah metode dimana santri menghadap
guru satu-persatu dengan membawa kitab yang dipelajari sendiri. Kiai
3
membacakan dan menerjemahkan kalimat demi kalimat, kemudian
menerangkan maksudnya. Adapun metode hafalan adalah metode
dimana santri menghafal teks atau kalimat tertentu dari kitab yang
dipelajarinya. Materi hafalan biasanya dalam bentuk syair atau
nazham. Sebagai pelengkap metode hafalan sangat efektif untuk
memelihara daya ingat (memorizing) santri terhadap materi yang
dipelajarinya, karena dapat dilakukan baik didalan maupun diluar
kelas.
Jenjang pendidikan dalam pesantren tidak dibatasi seperti dalam
lembaga-lembaga pendidikan yang memakai sistem klasikal.
Umumnya, kenaikan tingkat seorang santri ditandai dengan tamat dan
bergantinya kitab yang dipelajarinya. Apabila seorang santri telah
menguasai satu kitab atau beberapa kitab dan telah lulus ujian
(imtihan) yang diuji oleh kiainya, maka ia berpindah kekitab lain yang
lebih tinggi tingkatannya.
D. Tujuan Pendidikan di pondok pesantren
Tujuan pendidikan pesantren menurut Mastuhu adalah
menciptakan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat
atau berhikmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau
menjadi abdi masyarakat mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh
dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan
kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu
dalam rangka mengembangkan kepribadian Indonesia. Idealnya
pengembangan kepribadian yang ingin di tuju ialah kepribadian
mukhsin, bukan sekedar muslim.
Menurut keputusan hasil musyawarah/lokakarya intensifikasi
pengembangan pondok pesantren yang dilakukan di Jakarta pada
tanggal 2 s/d 6 mei 1978, tujuan umum pesantren yaitu membina
warga negara agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran-ajaran
agama islam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut. Pada segi
4
kehidupannnya serta menjadikannya sebagai orang yang berguna bagi
agama, masyarakat dan negara.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pondok pesantren yaitu lembaga pendidikan islam yang didalamnya
terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para
santri (peserta didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk
menyelenggarakan pendidikan terebut, serta didukung adanya
pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para santri.
2. ciri-ciri khusus pondok pesantren adalah isi kurikulum yang dibuat
terfokus pada ilmu-ilmu agama, misalnya ilmu sintaksis Arab,
morfologi arab,hukum islam, tafsir Hadis, tafsir Al-Qur’an dan lain-
lain.
3. Sistem pendidikan di pondok pesantren yang lazim digunakan dalam
pendidikan pesantren adalah wetonan, sorogan, dan hafalan. Tetapi
seiring dengan perkembangan zaman kini pondok pesantren banyak
yang menggunakan sistem klasikal, dimana ilmu yang dipelajari tidak
hanya agama saja, melainkan ilmu umum juga dipelajari.
4. Tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan kepribadian muslim
yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan,
berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat atau berhikmat kepada
masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau menjadi abdi
masyarakat mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian,
menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat Islam
di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu.
6
DAFTAR PUSTAKA
Arifin HM., Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta: Bumi
Aksara. 1991.
1982
Mizan. 1989.