Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Analisis Pondok Pesantren Darussalam Sumbersari


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepesantrenan
Dosen Pengampu: Rohmad Muzakki, M. Pd

Disusun oleh:
(Kelompok 11)

1. Elok Nur Azizah


2. Lailatul Nur Hidayah
3. Nur Afiyah

PRODI PAI
SEMESTER 3
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY’ARI
SUMBERSARI KENCONG KEPUNG KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Kepesantrenan, dengan judul :
“Analisis Pondok Pesantren Darussalam Sumbersari ”. Shalawat dan Salam
semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW yang kita harapkan
syafa'atnya kelak di Yaumul Qiyamah.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Rohmad Muzakki, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Kepesantrenan di INSITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASYARI yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. terimakasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran yang
membangun dari dosen pengampu dan teman-teman yang telah membaca makalah ini agar
bisa kami jadikan acuan supaya seiring berjalannya waktu makalah kami menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Kediri, 21 Desember 2023

Tim penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Biografi fathal qoryah Sumbersari ..............................................................….2
2. Biografi biografi pendiri pondok pesantren Darussalam Sumbersari ..........…..3
3. Lembaga dan kegiatan yang ada Di Pondok Pesantren Darussalam Sumberari.5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pondok pesantren atau yang lebih familiar disebut dengan pesantren
merupakan lembaga pendidikan Islam tertua yang lahir dan tumbuh dari kultur
Indonesia yang bersifat indegeneous.1 Tumbuh dan berkembangnya pesantren
didorong oleh permintaan dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama.
Walaupun belum diketahui secara pasti kapan pesantren ada untuk pertama
kalinya, namun dari beberapa pendapat sejarawan seperti pendapat Kohlejo dan
Bruinessen yang dikutip oleh In‟am Sulaiman mengatakan bahwa pesantren
telah ada sejak zaman wali songo.2
Pesantren sebagai lembaga yang mengiringi dakwah Islamiyah
Indonesia memiliki persepsi yang plural. Pesantren bisa dipandang sebagai
lembaga ritual, lembaga pembinaan moral, lembaga dakwah dan yang paling
popular adalah sebagai institusi pembelajaran Islam yang konjungtur dan
romantika kehidupan dalam menghadapi tantangan internal maupun eksternal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi fathal qoryah Sumbersari?
2. Bagaimana biografi pendiri pondok pesantren Darussalam Sumbersari?
3. Apa saja Lembaga dan kegiatan yang ada Di Pondok Pesantren Darussalam
Sumberari?
C. Tujuan penulisan
1. Agar pembaca mengetahui biografi fathal qoryah Sumbersari
2. Agar pembaca mengetahui biografi pendiri pondok pesantren Darussalam
Sumbersari
3. Agar pembaca mengetahui Lembaga dan kegiatan di pondok pesantren
Darussalam sumbersari

1
Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina, 1992), 25.
2
In‟am Sulaiman, Masa Depan Pesantren, Eksistensi Pesantren di Tengah Gelombang Modernisasi
(Malang:Madani, 2010), 1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Biografi Fathal Qoyah Sumbersari


Pada awal abad ke-19 tepatnya di desa Bangelan Kabupaten
Purworejo Jawa Tengah, terlahir seorang jabang bayi yang diberi nama
NUR ‘ALIMAN yang kelak akan merintis desa Sumbersari menjadi
sebuah singgasana. Beliau dibesarkan dikeluarganya yang sederhana.
Orang tua beliau tak henti-hentinya menanamkan sifat zuhud, sabra, ulet,
dan disiplin hingga akhirnya menjadikan beliau anak yang selalu tegar
dan tabah dalam menhadapi cobaan apapun.
Itu terbukti dengan partisipasi beliau dalam memperjuangkan
kemerdekaan RI yaitu bergabung dengan pasukan DIPONEGORO.
Pada tahun 1831 M disela-sela berperan memperjuangkan kemerdekaan
RI ada perundingan di Magelang Jateng, beliau pangeran diponegoro
tertangkap dan diasingkan ke Makassar hingga akhirnya beliau wafat
disana. Seketiak itu pula lascar Diponegoro tercerai berai dan tersebar
keseluruh Nusantara. Diantara prajurit beliau adalah mbah Nawawi.
Setelah menempuh perjalanan jauh maka sampailah mbah Nawawi
di desa Ringinagung Kepung Kediri, disitulah beliau mulai merintis
pondok pesantren salafy yang tetap eksis hingga sekarang dengan nama
Mahir Ar Riyadl. Dan sealnag tak begitu lama datanglah seorang
pemuda kepada mbah Nawawi, dialah Nur ‘Aliman yang dulu menjadi
muridnya. Niat kedatangan beliau adalah untuk meneruskan
pengabdiannya dan memperdalam untuk memperdalam ilmu agama.
Pada suatu hari terbesitlah dibenak pemuda gagah Nur ‘Aliman
untuk nasyrul ‘ilmi waddin. Suatu hari kyai Nur ‘Aliman berjalan jalan
mencari udara segar sekaligus mencari daerah strategis untuk berjuang,
hingga sampailah beliau di dusun Senowo yaitu kampung kecil yang
sebelahnya terdapat hutan yang terkenal rawan dan angker. Didalam
benak beliau terlintas sebuah keinginan untuk merombak hutan tersebut
menjadi lading dakwah. Setelah merasa yakin, maka niat itu beliau
sampaikan kepada gurunya (kiyai Imam Nawawi) dan alhamdulillah
beliau meridloinya.
Kemudian K. Nur ‘Aliman membuka hutan tersebut dengan modal
Bismillah. Dengan niatnya yang teguh akhirnya hutan yang terkenal
angker dan ganas itu berhasil beliau jadikan adipura kota santri yang
diberi nama Sumbersari. Konon katanya ditempat tersebut terdapat mata
air besar yang menopang kehiduan penduduk sekitar.
Pada suatu hari kiyai Nur ‘Aliman menikahi seorang janda yang
sudah mempunyai anak yang bernama Rusminah. Dulunya Rusminah
nyantri kepada mbah Jurami (Senowo) yang terkenal ampuh dan sakti.
Beberapa hari setelah pernikahan beliau diboyonglah anak dan istri
beliau ke Sumbersari. Dari pernikahan beliau dan Rusminah telah
dilahirkan putra putri yang sholih sholihah yaitu
1. Murtiatun
2. Musriatun
3. Andurrahman
Dengan bergulirnya waktu datanglah beberapa santri dari desa
sekitar untuk menimba ilmu. Beliau adalah kiyai yang disegani.
Dalam usia yang lebih lanjut, waktu demi waktu kesehatan mbah
Nur ‘Aliman mulai menurun, hingga tepatnya pada tanggal 7 syawal
datanglah kabar akan wafatnya beliau, kabar ini merupakan sebuah duka
yang mendalam bagi keluarga besar beliau.
2. Biografi Pendiri Pondok Pesantren Darussalam sumbersari
Beliau KH. Imam faqih Asy’ari adalah seorang yang berhasil dalam
hidupnya. Alim, arif dan bijaksana dalam segala langkahnya. Beliau
lahir di desa Tertek kecamatan Pare kabupaten Kediri pada hari Senin
legi tanggal 01 Januari 1917 ditegah-tenngah lingkungan alami, keluarha
yang islami, penuh dengan kesederhanaan pada kehidupan kedua orang
tua beliau. Bukan kesederhanaan karena tidak punya harta sama sekali
seperti yang kita lihat. Memang kedua orang tua beliau yang bernama H.
Asy’ari dan nyai Hj. Halimah itu selalu dalam kesederhanaan. Hal ini
beliau lakukan untuk meriyadlohi putra putrinya.
Pada hari kamis pon tanggal 01 januari 1925 M, ketika beliau
berusia delapan tahun yang dalam keadaan belum khitan beliau sudah
mulai mendalami berbagai ilmu agama. Dengan tekat yang kuat beliau
mondok ke Tebuireng, Jombang di bawah asuhan KH. Hasyim Asy’ari.
Setelah sampai kurang lebih 6 tahun lamanya beliau sudah
menamatkan kelas 5 ibtida’iyah Tebuireng. Dalam jangka waktu itu
beliau merasa dituntut untuk meneruskan mondoknya ke tempat lain.
Pondok pesantren yang beliau tuju adalah pondok pesantren Lirboyo.
Tidak begitu lama kurang lebih 7 bulan , dengan kedatangan beliau
madrasah di Lirboyo menjadi stabil dan berkembang. Bermula dari
panggilan K. Jauhari yang memberi tugas kepada beliau agar menjadi
guru di Lirboyo.
Setelah merasa cukup di Lirboyo Kediri, tepat pada hari kamis 01
Januari 1942 M beliau pulang dari Lirboyo untuk mengabdikan dirinya
di kampung halamannya. Kurang lebih 5 hari dari kepulangannya,
beliau menjalankan sunnah rosul dengan putri K Abu Amar pengasuh
pondok pesantren Miftahul ‘Ulum Jombangan. Dari pernikahan tersebut
beliau dikaruniai beberapa putra putri yaitu:
1. Nyai Hj. Saudah menikah dengan KH. Roziqin pengasuh pondok
pesantren Darun najah Bulurejo Damarwulan Kepung Kediri
2. Kh. Hudlori menikah dengan Nyai Hj. Mahmudah pengasuh pondok
pesantren Darul Falah Kapasan Kandangan Kediri
3. Nyai Hj. Fathiyah menikah dengan KH. Shiloihan pengasuh pondok
pesantren Rodlotus Salam Kebonwangi Kandangan Kediri
4. Nyai Hj. Sholihatin menikah dengan KH. Zaini Khudlori pengasuh
pondok pesantren Darul Falah Balongsari Krecek Badas Kediri
5. KH. Ahmad Zainuri menikah dengan Nyai Hj. Siti Latifah pengasuh
pondok pesantren Darussalam Sumbersari Kencong Kepung Kediri
6. Nyai Hj. Roihanah menikah dengan Kh. Asyrofi Abi Yusa’ pengasuh
pondok pesantren Darul Hidayah Sumbersari
7. Nyai Hj. Maslihah menikah dengan KH. Abi Musa Asy’ari pengasuh
pondok pesantren Darul Qur’an Sumbersari Kencong Kepung Kediri
8. Hanik Mahmudah (meninggal dunia pada usia 10 tahun)
Setelah resmi menjadi menantu KH. Abu Amar, beliau mendapat
kepercayaan penuh dari mertuanya untuk membantu pelaksanaan
Pendidikan di Jombangan. Dalam tempo waktu 4 setengah tahun
membantu di Jombangan beliau menginginkan Nasyrul ‘Ilmi Waddin
di daerah lain. Atas petunjuk dan arahan dari mertuanya dipilihlah
desa yang masih murni dan sepi dari kemajuan yaitu Sumbersari
Kencong Kepung Kediri.
Sewaktu beliau dating ke Sumbersari keadaan kampung
tersebut sangatlah sepi yang hanya didiami oleh dua keluarga yaitu
Kiyai Nur ‘Aliman dan Kiyai Iskandar serta rumah bangunan untuk
para santri. Dengan diikuti oleh 12 santri dari Jombangan pada hari
sabtu 13 maret 1948 M beliau mulai membuka madrasah untuk
melanjutkan Nasyrul ‘ilmi waddin nya. Seiring dengan perjalanan
waktu, beliau semakin dikenal warga sekitar dan akhirnya banayak
santri yang menuntut ilmu.
Setelah mengkoordinir pesantren yang syarat akan kemajuan,
kondisi fisik beliau semakin lemah. Dan beliau lebih banyak
beristirahat selama 4 tahun terakhir sebelum akhirnya beliau pulang
ke Rahmatullah. Tepatnya pada hari Ahad Pon 28 Juni 1992 M
kurang lebih pukul 03.00 dini hari dal usia 75 tahun beliau dipanggil
oleh sang maha Kuasa. 3
3. Lembaga pendidikan dan kegiatan yang ada Di Pondok Pesantren
Darussalam Sumberari
Lembaga di pondok pesantren Sumberari di bedakan menjadi
dua yaitu formal dan Non Formal.
a. Lembaga Pendidikan formal di Pondok Pesantren Darussalam
Sumbersari
1. TK Darul Athfal
2. Madrasah Ibtidaiyah Darussalamah
3. Madrasah Tsanawiyah Darussalamah (Mu’adalah)
4. Madrasah ‘Aliyah Darussalamah (Mu’adalah)
5. Institute Agama Islam Faqih Asy’ari
b. Lembaga Pendidikan Non formal di Pondok Pesantren
Darussalam Sumbersari
1. Pondok pesantren Darussalam putra induk
2. Pondok pesantren Darussalam putri induk
3. Pondok pesantren Darul Qur’an
4. Pondok pesantren Darul Hidayah
3
Keisha valeria, memory Rainzoe Mazaya 2019, Biografi KH. Imam Faqih Asy’ari, hal. 30
5. Pondok pesantren Darul Falah
6. Pondok pesantren Ma’hadussibyan
7. Pondok pesantren Tahfidhil Qur’an
8. Pondok pesantren Darul Mubtadi’in
9. Pondok pesantren Murottilil Qur’an
10. Pondok pesantren Darussalam Putri 2
c. Kegiatan di pondok pesantren Darussalam Sumbersari
1. Kegiatan harian
a. Sekolah
Sekolah putra masuk pada jam 07.30 wist , putri 07.15 wist.
Pulang pukul 12.00 wist
b. Syawir malam
Kegiatan harian tergantung masing masing unit.
2. Kegiatan mingguan
a. Kursus dakwah
b. Kursus kaligrafi
c. Kursus tata boga dan kesehatan
d. Kursus tata rias kursus Bahasa arab dan inggris
e. Qiro’at
f. Tarbiyatul mubalighoh
g. Tarbiyatul mubahitsat
3. Kegiatan bulanan
a. Pengajian kitab Hikam
4. Kegiatan tahunan
a. Ikhtitamuddurus
b. Wisuda purna 3 ‘aliyah mu’adalah
c. Tasyakuran alfiyah ibni malik
d. Haflah akhirussanah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada hari sabtu 13 maret 1948 M KH. Imam Faqih Asy’ari
mrendirikan Lembaga Pendidikan yang berada di sumbersari. Lembaga
Pendidikan tersebut dibagi menjadi formal dan non formal
Adapun Lembaga non formal:
1. Pondok pesantren Darussalam putra induk
2. Pondok pesantren Darussalam putri induk
3. Pondok pesantren Darul Qur’an
4. Pondok pesantren Darul Hidayah
5. Pondok pesantren Darul Falah
6. Pondok pesantren Ma’hadussibyan
7. Pondok pesantren Tahfidhil Qur’an
8. Pondok pesantren Darul Mubtadi’in
9. Pondok pesantren Murottilil Qur’an
10. Pondok pesantren Darussalam Putri 2
Adapun Lembaga formal :
1. TK Darul Athfal
2. Madrasah Ibtidaiyah Darussalamah
3. Madrasah Tsanawiyah Darussalamah (Mu’adalah)
4. Madrasah ‘Aliyah Darussalamah (Mu’adalah)
5. Institute Agama Islam Faqih Asy’ari
Daftar Pustaka

Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta:


Paramadina, 1992), 25.
In‟am Sulaiman, Masa Depan Pesantren, Eksistensi Pesantren di Tengah Gelombang
Modernisasi (Malang:Madani, 2010), 1
Keisha valeria, memory Rainzoe Mazaya 2019, Biografi KH. Imam Faqih Asy’ari

Anda mungkin juga menyukai