Anda di halaman 1dari 10

Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran di SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai dirancang dengan pendekatan


berbasis pada kompetensi. Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah
pendekatan yang ditekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada
peserta didik yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

B. Tujuan Study Wisata

1. Memberi pengetahuan dan pengalaman dalam dunia pendidikan.


2. Mengharapkan peserta didik agar memiliki rasa tanggung jawab, berjiwa
mandiri, dan memecahkan masalah secara praktis.
3. Menambah wawasan tentang penulisan karya ilmiah.

C. Tujuan Penulisan Laporan

1. Menghasilkan peserta didik yang mampu berimajinasi.


2. Agar peserta didik lebih mandiri.
3. Sebagai salah stu tugas yang disyaratkan untuk menempuh Ujian Sekolah (US)
dan Ujian Nasional (UN).

D. Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan karya tulis ini perlu adanya metode, yang tidak lain
diantaranya adalah :
1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu pengamatan langsung pada objek yang dikunjungi dan
diteliti.
2. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan yaitu pengumpulan data dari berbagai sumber tertulis
seperti buku dan lain-lain.
3. Metode Wawancara
Metode wawancara yaitu pengumpulan informasi yang diperoleh dari bertanya
kepada petugas di beberapa tempat yang telah dikunjungi.

1
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

E. Jadwal Kegiatan

Tabel 1. Jadwal kegiatan keberangkatan

HARI/TANGGAL WAKTU KEGIATAN

07.00 Berangkat ke Museum

Sabtu, 27 Januari 2018 10.40 Sampai di Museum

12.15 Berangkat ke Mutun

13.00 Sampai di Mutun

16.30 Berangkat ke
Ramayana

18.51 Pulang

2
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

BAB II

PEMBAHASAN

A. Museum

Gambar 1. Museum lampung

1. Sejarah Museum

Museum Negeri Lampung diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,


Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 24 September 1988.
Peresmian museum ini bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasianal yang
di pusatkan di PKOR Way Halim. Pembangunan museum ini sebenarnya telah di
mulai sekitar tahun 1975 dan peletakan batu pertama dilaksanakan pada tahun 1978.

Wujud pembangunan fasilitas gedung pameran dan kantor baru dikerjakan Pada
tahun anggaran 1978/1979, didasarkan pada keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor : 064/P/1978 tanggal 30 Maret 1978, Tentang Pengangkatan
Pimpinan dan Bendaharawan Proyek Rehabilitasi dan Perluasan Museum Lampung.

3
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

“Ruwa Jurai” yang diabadikan sebagai nama museum ini diambil dari tulisan “Sai
Bumi Ruwa Jurai” dalam logo resmi Provinsi Lampung, diresmikan penggunaannya
sejak 1 April 1990.

Memasuki era otonomi daerah, museum ini beralih status menjadi UPTD dibawah
Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

Menurut data tahun 2011, Museum Lampung “Ruwa Jurai” menyimpan sekitar 4.735
buah benda koleksi. Benda-benda koleksi ini terbagi menjadi 10 jenis, yaitu koleksi
Geologika, Biologika, Etnografika, Historika, Numismatika/Heraldika, Filologika,
Keramologika, Seni Rupa, dan Teknografika.

Koleksi yang paling banyak adalah Etnografika yang mencapai 2.079. koleksi
etnografika ini mencakup berbagai benda buatan manusia yang proses pembuatan dan
pemakaiannya menjadi ciri khas dari kebudayaan masyarakat Lampung.

Diantara koleksi-koleksi yang ditampilkan, antara lain pernak-pernik aksesoris dari


dua kelompok ada yang dominan di Lampung, yaitu Sei Bathin (Peminggir) dan
Pepadun.

2. Koleksi Benda-Benda Bersejarah

Koleksi-koleksi bersejarah yang menjadi ciri khas dari adat istiadat Provinsi
Lampung. Koleksi museum juga termasuk benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya
dimana Lampung masuk kedalam wilayah kekuasaannya. Peninggalan yang berupa
naskah kuno di atas daun lontar, arga, baju besi pengawal kerajaan, pakaian adat
berusia puluhan tahun, keramik, perhiasan kuno, dan uang benggol. Museum ini juga
menyimpan beberapa peninggalan Radin Inten yang merupakan pahlawan Lampung
dan keturunannya, seperti senjata dan lainnya. Besar koleksi museum meliputi
berbagai benda peninggalan zaman prasejara, zaman hindu-buddha atau pusat
kesenian di museum ini menggelar pagelaran musik tradisional dan tarian daerah
Lampung. Selain sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, museum
lampung juga merupakan tempat sarana pendidikan, penelitian kebudayaan rekreasi.
Peninggalan-peninggalan tersebut adalah warisan dari nenek monyang terdahulu.
Sebagai museum yang bersifat umum koleksi museum yang dikumpulkan Museum
Lampung meliputi kebudayaaan manusia dan benda-benda tinggalan sejarah
alam,untuk mengumpulkan koleksi museum di lakukan berbagaai cara yaitu:
a). Efakuasi
b). Sitaan
c). Imbalan jasa atau pembelian
d). Pertukaran dengan museum lain

4
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

e). Sumbangan atau hibah


f). Replika

Benda-benda yang ada didalam Museum Lampung antara lain :

1. Patung Binatang Khas Sumatra


Bintang-bintang tersebut antara lain :
 Hariamu Sumatra, Beruang Madu, Gajah, Elang, dll.
2. Nama-Nama Gubernur Yang Pernah Menjabat Sebagai Gubernur Lampung.
Didalam Museum juga terdapat nama-nama gubernur yang pernah
menjabat di Lampung. Nama-nama gubernur yang pernah menjabat
sebagai Gubernur Lampung antara lain :
a). Kusno Danupoyo 1964 - 1966
b). H.Zainal Abidin Pagar Alam 1966 - 1973
c). R.Sutioso 1973 - 1978
d). Yasir Yadibroto 1978 - 1988
e). Kolo Poedjono Prayoto 1988 - 1993
f). Kolo Poedjono Prayoto 1993 - 1998
g). Oemarsono 1998 - 2003
h). Tursadi Alwi 5/2/2003 - 2/6/2004
i). Sjcahroeddin Z.P 2/6/2004 - 2008
j). Syamsurya Ryacudu 2/7/2008 - 2/6/2009
k).Sjachroeddin ZP. 2/7/2009 – 2/6/2014
l). M. Ridho Ficardo 2/6/2014 – Sekarang

3. Lokasi Objek

Informasi Umum

Didirikan pada : 24 Sebtember 1988

Lokasi : Jl. ZA Pagar Alam No 64, Gedung Meneng, Lampung

Jumlah koleksi : 4.735 (2011)

Luas : 17.010 M2

Situs : museumlampung.org

5
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

4. Sarana dan Prasarana

 Gedung Pameran tetap berguna untuk menunjang fungsi kegiatan didalamnya.


 Perpustakaan Museum Lampung sebagai bahan refrensi untuk memperkaya
wawasan tentang koleksi Museum.
 Laboratorium Konsevasi tempat untuk memproses kegiatan pengawetan benda-
benda koleksi.
 Gedung koleksi tempat penyimpanan benda-benda bersejarah yang siap disajikan
diruang pameran.
 Gedung pameran khusus (tempore) untuk mengetahui kebudayaan dan
lingkungan.
 Audiotorium
 Ruang fugimasi sebagai penunjang, museum Lampung juga dilengkapi dengan
pos jaga satpam, toilet, tempat parkir, dan mushola.

6
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

B. Mutun

Gambar 2. Pantai Mutun

1. Sejarah

Pantai Mutun adalah sebuah objak wisata yang terletak dikawasan Jalan Raya Bumi
Sari Natar Gang Bima Ruko Orange Natar Lampung Selatan.
Secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Jalan Raya Bumi Sari Natar
Gang Bima Ruko Orange Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Pantai ini mulai
dikenal masyarakat Andan Jejama Tabikpun sebagai tujuan wisata sejak awal tahun
2017 dan menjadi tujuan favorit warga Tanjung Karang Pusat.
Pantai Mutun hanya berjarak 25 kilometer dari Kota Bandar Lampung yang dapat di
tempuh dengan berkendara selama 30 menit. Di dekat pantai ini terdapat pula Pulau
Tangkil, sebuah destinasi wisata pulau alami yang masih terjaga kealamiannya.
Untuk menjangkau Pulau Tangkil, disediakan perahu oleh pengelola pantai. Sejak
dikenal luas sebagai tujuan wisata alternatif di Teluk Lampung selain pantai Pulau
Pasir dan Pasir Putih, kini Pemerintah Kabupaten Pesawaran semakin serius menata

7
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

kawasan wisata diwilayahnya, termasuk salah Pantai Mutun dan Pahawang yang
dikenal sebagai lokasi Snorkling dan Diving di pesisir selatan Pesawaran.

2. Lokasi Objek

Suka Jaya Lempasing, Padang Cermin, Kabupatem Pesawaran, Lampung 35236

3. Sarana dan Prasarana


 Mushola
 Toilet
 Restorant
 Kantin
 Parkir
 Tempat santai (gubuk)
 Tempat bermain
 Taman
 Tempat permainan air

8
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis mengadakan Obserfasi, kami dapat menyimpulkan bahwa:


1. Museum Lampung dapat menjadi suatu bukti kekayaan budaya yang dimiliki
Bangsa Indonesia yang berperan sebagai objek pelestarian Budaya Lampung.
2. Dengan mengunjungi Museum Lampung kita dapat lebih menyadari keberadaan
bukti sejarah dan lebih mencintai budaya bangsa serta dapat lebih menghargai
sejarah.
3. Pantai Mutun dan Pulau Tangkil bisa jadi pilihan untuk berwisata pantai dengan
ragam pilihan olahraga air yang menantang.
4. Pantai Mutun adalah sebuah objek wisata yang terletak di Kawasan Jalan Raya
Bumi Sari Natar Gang Bima Ruko Orange Natar Lampung Selatan.

B. SARAN

Adapun saran-saran yang kami sampaikan adalah :

1. Pemerintah dan Pengelola Museum Lampung hendaknya lebih peduli dan


memberikan perawatan serta menjaga obyek –obyek bersejarah tersebut.
2. Masyarakat dan Pengunjung untuk tidak mengambil ataupun merusak obyek
bersejarah tersebut.
3. Kebersihan pantai ditingkatkan dan wahana permainan air diperbanyak supaya
lebih digemari masyarakat.
4. Kita harus mempertahankan keindahan dan kelestarian Pantai Mutun dan Pulau
Tangkil.

C. PENUTUP

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur kehadirot Allah SWT atas limpahan


Rahmat dan Hidayah-Nya, Penyusunan karya tulis ini dapat terselesaikan dengan

9
Study Wisata SMP PGRI 1 Labuhan Maringgai

baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta dalam
membantu menyelesaikan penyusunan Karya Tulis ini.
Dalam penyusunan Karya Tulis ini kami menyadari bahwa Karya Tulis ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini,
dan selanjutnya untuk perbaikan dimasa mendatang.

10

Anda mungkin juga menyukai