PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk
menambah dan menumpuk pengetahuan siswa. Setelah karya wisata, siswa
diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan
yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua angkatan kelas VIII SMP
Negeri 2 Kembaran. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat
melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama
menjalankan study tour selama 4 hari ( dari tanggal 18 - 21 Oktober 2017).
Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti study tour ke JAKARTA-
BANDUNG diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam laporan karya tulis ini membahas tentang beberapa objek wisata dan
objek study tour yang berada di JAKARTA-BANDUNG dan sekitarnya.
B. Tujuan
Tujuan yang hendak kami capai dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan siswa.
2. Untuk menambah pengalaman.
3. Untuk mengembangkan potensi,etika,estetika, dan pratika.
4. Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
5. Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat sehingga dapat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar
objek wisata.
1
D. Manfaat
Manfaat yang dari study tour sangat banyak antara lain;
1. Untuk menambah pengetahuan siswa.
2. Untuk menambah pengalaman.
3. Untuk mengembangkan potensi,etika,estetika, dan pratika.
4. Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
5. Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat sehingga dapat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar
objek wisata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Laporan Perjalanan
Pada tanggal 18 Oktober 2017, siswa siswi SMPN 2 Kembaran berkumpul di
lapangan SMPN 2 Kembaran untuk persiapan keberangkatan menuju ke Jakarta dalam
rangka Study Tour. Sebelum berangkat kami semua diberi pengarahan oleh KEpala
Sekolag dan Bapak/Ibu Guru selaku pendamping. Setelah kami meneima pengarahan,
kami semua melakukan doa bersama-sama semoga perjalanan kami baik berangkat
maupun pulang nanti selamat sampai tujuan tanpa ada aral maupun halangan. Sesudah
itu kami semua berangkat meninggalkan kota tercinta untuk menuju kota Bandung dan
Jakarta.
3
pembunuhan tersebut. Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung,
Jakarta Timur ini, berisikan bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S -
PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan Revolusi.
Sumur Maut
Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta
Ahmad Yani - Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan - Letjen. Anumerta M.T.
4
Haryono - Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta
Siswandono Parman - Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo
Siswomiharjo. Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang sekarang
dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang Halim
Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen Katamso Dharmakusumo dan
Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta. Selain itu,
gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma Suryani Nasution, putri dari
Jend. A.H: Nasution.
Rumah Penyiksaan
Dapur Umum
Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur
Umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat sarana
konsumsi anggota G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya berjualan
Pakaian keliling meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan
oleh para anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi
saat kembali ternyata rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda
di rumah tersebut menghilang.
5
Museum Paseban
6
C. Taman Impian Jaya Ancol
Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara.
Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan
bangsa. Senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik melalui sajian
hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan, dalam rangka
mewujudkan komunitas 'Life Re-Creation' yang menjadi kebanggaan bangsa.
Objek wisata di Ancol
Obyek wisata yang dikunjungi pada study tour ancol yaitu :
Dunia Fantasi ( Dufan )
Dunia Fantasi yang dibuka untuk umum pada 29 Agustus 1986, dan popular
dengan sebutan Dufan, merupakan theme park pertama yang dikembangkan oleh
Ancol. Dufan merupakan pusat hiburan outdoor terbesar di Indonesia yang
memanjakan pengunjung dengan Fantasi Keliling Dunia, melalui berbagai
content wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi dalam 8 kawasan.
Wahana Di Dufan Ancol Yang Paling Seru
1. Wahana Alap Alap
7
3. Wahana Bianglala
5. Wahana Halilintar
7. Wahana Hysteria
8
9. Wahana Kicir Kicir
9
15. Wahana Rajawali
10
Gelanggang Samudra ( Samudra )
2. Scorpion Pirates
3. Boto-Boto
4. Singa Laut
11
5. Cinema 4D
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu
Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk
mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan
dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada
tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum
pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas
yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional
terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum
ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir
setiap bulannya ditutup untuk umum.
12
kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme
generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara
perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk,
akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria
yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat
bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi
tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta
Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang
menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni.
Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi
rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan
tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup
buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan
pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta
arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan
angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian
dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M.
Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 -
1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17
Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama.
Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi
ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi
rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan
Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan
Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968
akibat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini
sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan
diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih
saja terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara
resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden
Republik Indonesia Soeharto.[4][5] Lokasi pembangunan monumen ini dikenal dengan
nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu
Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman
Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan
terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi pengunjung
13
yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai aktivitas
dalam taman.
Ruang Kemerdekaan
Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk
amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar di dari pintu sisi utara
dan selatan. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik
Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan
dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta
kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih,
dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.[1][8]. Di
dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional ini digunakan sebagai ruang tenang
untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi mengenang hakikat kemerdekaan dan
perjuangan bangsa Indonesia. Naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia disimpan
dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari
perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga Wijaya Kusuma yang
melambangkan keabadian, serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian. Pintu ini
terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu
ini dikenal dengan nama Gerbang Kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka
seraya memperdengarkan lagu "Padamu Negeri" diikuti kemudian oleh rekaman suara
Sukarno tengah membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945. Pada sisi selatan
terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia terbuat dari perunggu
seberat 3,5 ton dan berlapis emas. Pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi
14
berhuruf perunggu, seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan
dimuliakan Sang Saka Merah Putih, yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
1945. Akan tetapi karena kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak
dipamerkan. Sisi utara diding marmer hitam ini menampilkan kepulauan Nusantara
berlapis emas, melambangkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Semua itu
sangat indah.
E. Museum Geologi
Museum Geologi
Museum Geologi Bandung adalah sebuah museum yang sudah menjadi
bangunan bersejarah di kota Bandung, sehingga menarik minat banyak wisatawan.
Museum yang dilindungi dan dirawat oleh pemerintah ini dibangun pada tanggal 16 Mei
1928 dan sempat direnovasi dengan dana bantuan dari Jepang sehingga saat ini tetap
dalam kondiri baik sebagai tempat wisata yang layak dikunjungi di Bandung. Setelah
renovasi, Museum Geologi Bandung dibuka kembali oleh Megawati Soekarnoputri pada
tanggal 23 Agustus 2000.
Selain sering mendapatkan kunjungan wisata, Museum Geologi Bandung juga
sering kali menjadi tempat tujuan study tour sekolah-sekolah yang berlokasi di kota
Bandung dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan koleksi yang dimiliki Museum Geologi
Bandung sangat berguna untuk pendidikan serta mempunyai nilai-nilai sejarah
kehidupan dan pelestarian alam yang sangat mendidik. Koleksi yang dimiliki oleh
Museum Geologi Bandung yaitu bebatuan, fosil, dan mineral. Di tempat ini pengunjung
juga dapat mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan bencana alam, bumi,
pemanfaatan sumber daya dengan benar, cara mengolah energi, dan lain-lain.
Museum Geologi Bandung dari luar terlihat seperti gedung pada umumnya,
namun di dalamnya menyimpan banyak sekali benda menarik yang tidak dapat
ditemukan di tempat wisata lain. Museum ini dibagi menjadi 2 lantai dengan fungsi dan
koleksi yang berbeda-beda pada setiap lantai dan ruangannya. Ada apa saja di museum
yang dirancang oleh arsitek Belanda ini?
15
Lantai 1 Museum Geologi Bandung
Lantai 1 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 ruangan yang berbeda, yaitu
ruangan tengah, barat, dan timur.
Isi ruang tengah:
Animasi kegiatan geologi dan kegiatan museum dalam layar lebar
Pelayanan informasi museum
Pelayanan pendidikan dan penelitian
bebatuan Museum Geologi Bandung
Isi ruang barat:
Hipotesis terjadinya bumi
Sistem tata surya
Tatanan tektonik regional
Maket pergerakan lempeng-lempeng aktif kulit bumi
Keadaan geologi Indonesia
Fosil manusia purba
Sejarah evolusi manusia menurut teori evolusi Darwin
Berbagai jenis bebatuan: batuan beku, sedimen, dan malihan
Pemetaan sumber daya mineral di Indonesia
Berbagai jenis peralatan dan perlengkapan lapangan
Sarana pemetaan dan penelitian
Hasil akhir kegiatan, misalnya peta geologi, geofisika, geomorfologi, gunung api,
seismotektonik dan lain-lain
Pertunjukkan keadaan gunung berapi aktif di Indonesia, misalnya: Gunung
Tangkuban Perahu, Gunung Krakatau, Gunung Merapi, dan lain-lain.
Bebatuan hasil kegiatan gunung api
16
Isi ruang timur:
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup yang mendiami planet bumi
dari masa primitif sampai dengan masa modern
Fosil dinosaurus Tyrannosaurus Rex Osborn
Kumpulan tengkorak manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia
Artefak yang digunakan manusia purba, mencerminkan perkembangan kebudayaan
dari waktu ke waktu
Sejarah pembentukan Danau Bandung
Fosil ikan dan ular yang ditemukan dalam lapisan tanah Danau Bandung
Artefak yang ditemukan di pinggir Danau Bandung
Informasi proses pembentukan fosil
Informasi proses pembentukan batubara dan minyak bumi
Informasi keadaan lingkungan purba
Lantai 2 Museum Geologi Bandung
Lantai 2 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian tengah,
barat, dan timur.
Isi ruang tengah:
Maket tambang emas paling besar di dunia yang berlokasi di Irian Jaya
Bebatuan asal Papua (Irian Jaya)
Miniatur pengeboran minyak bumi
Miniatur pengeboran gas bumi
Isi ruang barat:
Ruangan untuk staf Museum Geologi Bandung
Isi ruang timur:
Informasi manfaat dan kegunaan batu mineral bagi manusia
Gambar penyebaran sumber daya mineral di Indonesia
Rekaman kegiatan eksplorasi sumber daya mineral
Rekaman kegiatan eksploitasi sumber daya mineral
Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara tradisional
Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara modern
Cara mengolah mineral dan energi
Informasi berbagai jenis bahaya geologi misalnya tanah longsor, letusan gunung api,
dan lain-lain
Informasi aspek positif geologi yang berkaitan dengan gunung api
Penjelasan cara memanfaatkan sumber daya air
Penjelasan pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumber daya alam
17
F. Museum Asia Afrika
18
beliau sering mendapat pertanyaan dari mereka tentang Gedung Merdeka dan Kota
Bandung tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Berulang kali
pembicaraan tersebut diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat
mengunjungi Kota Bandung dan Gedung Merdeka.
Terilhami oleh hal tersebut serta kehendak untuk mengabadikan Konferensi Asia
Afrika, maka lahirlah gagasan beliau untuk mendirikan Museum Konperensi Asia Afrika
di Gedung Merdeka ini. Gagasan tersebut dilontarkan dalam forum rapat Panitia
Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika (1980) yang dihadiri antara lain Direktur
Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio sebagai wakil dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata gagasan itu mendapat sambutan baik, termasuk
dari Presiden RI Soeharto. Gagasan pendirian Museum Konperensi Asia Afrika
diwujudkan oleh Joop Ave sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25 Tahun
Konferensi Asia Afrika dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar
Negeri, bekerja sama dengan Departemen Penerangan, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Pemerintah daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, dan Universitas
Padjadjaran. Perencanaan dan pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh PT. Decenta,
Bandung. Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden RI
Soeharto pada tanggal 24 April 1980 sebagai puncak peringatan 25 tahun Konferensi
Asia Afrika. GEDUNG MERDEKA (Tempat Berlangsungnya Konferensi Asia Afrika).
Tahun 1895 Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika Nomor 65 Bandung,
dibangun pertama kali pada tahun 1895 sebagai tempat berkumpulnya orang-orang
Eropa, terutama Belanda, yang tinggal di Bandung dan sekitarnya. Banyak di antara
mereka adalah pengusaha kebun teh dan opsir Belanda. Mereka mendirikan sebuah
perkumpulan yang dikenal dengan nama Societeit Concordia pada tanggal 29 Juni 1879.
Tujuannya adalah "de bevordering van gezellig verkeera". Sebagai tempat pertemuan,
sebelumnya mereka biasa berkumpul, duduk-duduk sambil minum teh, di Warung De
Vries.
Selanjutnya (1895) mereka pindah ke gedung di seberang Warung De Vries, yang
diberi nama Concordia, dengan luas tanah 7.983 meter persegi. Pada tahun tersebut
tempat ini hanya berupa bangunan sederhana, yang sebagian dindingnya terbuat dari
papan dan penerangan halamannya memakai lentera minyak tanah. Bangunan ini berada
di sudut jalan "Groote Postweg" (sekarang Jalan Asia Afrika) dan "Bragaweg" (sekarang
Jalan Braga). Sisi sebelah kanannya berdekatan dengan kali Tjikapoendoeng
(Cikapundung) yang sejuk karena banyak ditumbuhi pohon rindang. TAHUN 1921
Gedung Societeit Concordia dibangun kembali pada tahun 1921 dengan gaya arsitektur
modern (Art Deco) yang fungsional dan lebih menonjolkan struktur oleh perancang C.P.
Wolff Schoemaker. Gedung ini berubah wajah menjadi gedung pertemuan "super club"
yang paling mewah, lengkap, eksklusif, dan modern di Nusantara. Lantainya terbuat dari
19
marmer buatan Italia. Ruangan-ruangan tempat minum dan bersantai terbuat dari kayu
cikenhout. Penerangannya menggunakan lampu-lampu hias kristal. Ruangan-ruangan
dalam gedung cukup memadai untuk menampung kegiatan-kegiatan pertunjukan
kesenian. Luas seluruh tanahnya 7.500 m2.
Tahun 1940 Societeit Concordia kembali mengalami perombakan pada tahun
1940 dengan gaya arsitektur International Style dengan bantuan arsitek A.F. Aalbers.
Bangunan gaya arsitektur ini bercirikan dinding tembok plesteran dengan atap mendatar,
tampak depan bangunan terdiri dari garis dan elemen horizontal, sedangkan bagian
gedung bercorak kubistis. Pada masa pendudukan tentara Jepang (1942-1945), Gedung
Societeit Concordia berganti nama menjadi Dai Toa Kaikan dan difungsikan sebagai
pusat kebudayaan. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, gedung tersebut dijadikan markas para pemuda Indonesia di Bandung
guna menghadapi tentara Jepang yang tidak bersedia menyerahkan kekuasaannya.
Sekitar tahun 1949, sejak pemerintahan pendudukan, Gedung Societeit Concordia
diperbaiki dan difungsikan kembali sebagai Societeit Concordia, tempat pertemuan
orang-orang Eropa (termasuk juga beberapa orang Indonesia). Di gedung ini kembali
seperti biasa diselenggarakan lagi pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan
umum lainnya. TAHUN 1955 Sehubungan dengan keputusan pemerintah Indonesia
(1954) yang menetapkan Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka
Gedung Societeit Concordia terpilih sebagai tempat berlangsungnya konferensi. Hal ini
disebabkan gedung tersebut adalah gedung tempat pertemuan umum yang paling besar
dan paling megah di Bandung. Selain itu lokasinya berada di tengah-tengah kota dan
berdekatan dengan hotel terbaik, yaitu Hotel Savoy Homann dan Preanger.
Sejak awal tahun 1955, Gedung Societeit Concordia mulai dipugar untuk
disesuaikan kegunaannya sebagai tempat penyelenggaraan konferensi bertaraf
internasional. Pemugaran gedung ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi
Jawa Barat yang dipimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso. Menjelang konferensi (7 April
1955), gedung ini diganti namanya oleh Presiden Soekarno menjadi Gedung Merdeka.
Untuk informasi lebih lajut, silakan kunjungi website resmi Museum Konferensi Asia
Afrika.
G. Cibaduyut
20
Cibaduyut adalah sebuah daerah di sekiar kota Bandung bagian selatan. Daerah
ini terkenal dengan kerajinan sepatunya. Hasil produksi sepatunya biasanya dipasarkan
langsung di pinggiran jalan Cibaduyut Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu.
Sedangkan produksinya ada di gang-gang belakang jalan Cibaduyut. Untuk mencapai
kawasan industri sepatu Cibaduyut, bisa dilakukan dengan banyak cara. Kalau dari
Stasiun bisa langsung naik angkot ke Cibaduyut. Demikian juga jika dari terminal
Cicaheum maupun dapat ditempuh dengan angkut jurusan Leuwi Panjang.
Sebenarnya, Cibaduyut dekat dengan terminal Leuwi Panjang, jika dari sana
tinggal jalan kaki saja sekitar 300 meter sudah sampai kawasan Cibaduyut. Kualitas
sepatu Cibaduyut lumayan bagus, namun ada juga produk yang dijual murah di
Cibaduyut, namun produk berasal dari luar kota semisal sandal dan sepatu murah dari
Tasik maupun Ciomas Bogor.
Kawasan Cibaduyut ini lumayan padat dan parkir relative sulit serta kondisi jalan
yang tidak begitu lebar. Jadi anda mesti ekstra sabar untuk mendapatkan parkir. Oiya,
jika anda mau beli sepatu, gunakan penawaran terbaik. Sepatu yang dijual di Cibaduyut
sistemnya tawar menawar, meskipun kadang sudah di bandrol.
Mengenai puncak kunjungan, biasanya terjadi saat liburan sekolah atau hari
Sabtu-Minggu dimana orang banyak berlibur ke Bandung. Jadi pada kondisi tersebut,
jelas Cibaduyut biasanya macet.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penulisan laporan ini,penulis dapat menyimpulkan bahwa obyek-obyek
wisata di Indonesia beraneka ragam. Sebagai warga Negara yang baik, sudah
sepantasnya kita menjaganya agar tetap lestari dan wisatawan domestic maupun
mancanegara betah di Indonesia.Sehingga bias meningkatkan devisa Negara. Bukan itu
saja dari hasil observasi kami memperoleh ilmu pengetahuan yang mendalam mngenai
objek wisata di Bandung-Jakarta.
B. Saran
Penyusun dengan segala keterbatasan yang ada, menyadari bahwa laporan ini
masih sangat jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan. Akhirnya, penyusun berharap, mudah-mudahan laporan ini
bermanfaat bagi pembaca.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Ancol
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Museum Geologi
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Asia Afrika
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Lubang Buaya
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Cibaduyut
23