PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1 Untuk mengetahui kehidupan masyarakat Muna pada Zaman Praksara
2. Untuk mengetahui lingkungan fisik dan geomorfologi lingkungan situs liangkabori
dan metanduno.
3. Untuk mengetahui kehidupan sosial budaya masyarakat purba yang hidup
dilingkungan Liangkabori dan Metanduno.
Manfaat
1. Untuk mendekatkan diri pada kehidupan masa purba masyarakat muna, demi
menumbuh kembangkan kecintaan generasi muda pada nilai nilai sejarah masa
lampau,untuk progres masa kini dan mendatang.
2. Mendekatkan diri pada lingkungan alam, demi meningkatkan kesadaran generasi
muda untuk mencintai lingkungan hidup.
3. Mendekatkan diri untuk memahami kehiduan sosial budaya masyarakat Muna pada
zaman dahulu, demi lestarinya nilai-nilai sosial budaya dan meminimalisir shock dan
lag cultural akibat gencarnya pengaruh negatif arus globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.3 Pembahasan
GUA LIANG KABORI merupakan sebuah gua peninggalan bersejarah
nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Liang Kabori berasal dari
bahasa suku Muna yang berarti Gua tulisan atau gua lukisan. . Hal ini
sangat tepat karena di sapanjang dinding Gua Kobori anda akan
menemukan beragam lukisan yang berjejer rapi Ada sekitar 130 lukisan
yang bisa kita lihat. Sementara METANDUNO merupakan peninggalan
bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua metanduno
berasal dari bahasa Muna yang berarti yang bertanduk, dimana lukisan
yang terdapat di gua ini kebanyakan bermotif hewan bertanduk.
Gua Liang Kobori dan gua metanduno yang berada di Desa Mabolu,
Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, adalah gua yang menjadi saksi
sejarah kehidupan suku Muna di Sultra. Gua liangkabori dapat dijangkau
dengan menempuh dua cara. Cara pertama melalui Pelabuhan Nusantara,
Kendari menuju Pelabuhan Raha di Muna. Waktu tempuh untuk rute ini
adalah 4 jam. Cara kedua bisa Anda lalui dari Bandara Walter Monginsidi,
Kendari menuju Bandara Sugimanuru lalu ke Kota Raha sebelum menuju
ke Desa Mabolu dengan lama perjalanan 1,5 jam.
Menurut peneliti, lukisan yang berada di dinding gua berasal dari
zaman prasejarah atau sekitar 4.000 tahun yang lalu. Jika diamati,
Gua Liang Kubori - Gua zaman prasejarah yang berisi coretan dinding dari
tanah liat. Menurut juru kunci gua itu, La Hada, ada 130 gambar dalam
gua itu. Ada kepercayaan, manusia yang tinggal di gua ini adalah cikal-
bakal penduduk di Pulau Muna.
Demikian pula tanda-tanda gambar yang terpampang pada dinding liang
kabori berkaitan dengan aktivitas kehidupan manusia yang menghuni
gua-gua tersebut ,yaitu:
1. Kehidupan budaya
Kelompok masyarakat yang menghuni ke-13 gugusan gua tersebut di sinyalir
memiliki budaya sekalipun masih dalam taraf yang rendah hal ini terbukti dalam
lukisan-lukisan yang terpambang dalam dinding guayang terdiri dari berbagai corak .
keaneka ragaman corak di asumsikan bahwa manusia yang menghuni gua tersebut
telah mempuanyai kebudayaan ,sebab lakisan yang ada menunjukan bahwa manusia
pada saat itu telah menuangkan perpaduan antara imajinasi , artistic deangan
kenyataan hidup yang dialaminya .kemampuan manusia untuk memperlihatkan
kreatifitas seni sesuai dengan dasar-dasar kehidupan mereka , contoh:
a. Sebagai bukti bahwa kehidupan mereka adalah berburu maka di lukiskan pada
dinding gua , terdapat jenis-jenis binatang buruan, serta alat-alat buruan seperti
mata tombak dan busur panah
b. Gambar-gambar matahari menunjukan bahwa mereka memuja dan menyembah
dewa matahari
c. Gambar-gambar manusia terpotong kepala melambangkan kegemaran bertempur
dan berperang
d. Gambar-gambar binatang buas melambangkan memuja terhadap binatang buas
( dinamisme )
(a) (b)
(a) lukisan binatang melata (b) lukisan matahari
5. Manusia pendukung kebudayaan liang kabori.
sebagai mana kebudayaan ngandong dan pacitan dapat di pastikan jeneis-jenis
manusia yang mendukung kebudayaan tersebut. Tetapi liang kabori sampai saat ini
belum terungkap jenis-jenis manusia yang menghuni situs tersebut, karena berbagai
penelitian arkeologi maupun antropologi belum menemukan bukuti-bukti seperti
tengkorak maupun alat-alat kehidupan yang di gunakan pada saat itu. Oleh sebab itu
jenis-jenis manusia yang menghuni tempat tersebut belum dapat dipastikan secara
jelas. Walaupun tidak ditemukan bukti-bukti secara antropologistetapi bukti arkeolog
dan historis memberikan keyakinan sebagai saksi sejarah bahwa pada situs liang
kabori dimasa lalu pernah ada kehidupan manusia purba.
6. Manusia yang berkembang di Muna bukan keturunan dari manusia purba liang kabori.
Dalam berbagai sumber sejarah yang di jelaska bahwa manusia purba yang
pernah hidup di Indonesia atau berbagai tempat di nusantara dapat di pastikan tidak
ada proses regenerasi atau hubungan generasi dengan manusia yang hidup di
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Makalah Kehidupan Sosial Masyarakat Muna Pada Zaman Praksara Page
12
Liang Kobori merupakan peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua
Liang Kabori berasal dari bahasa suku Muna yang berarti Gua tulis. Hal ini sangat tepat
karena di sapanjang dinding Gua Kobori ini anda akan menemukan beragam lukisan yang
berjejer rapi Ada sekitar 130 lukisan yang bisa kita lihat. Sementara Metanduno merupakan
peninggalan bersejarah nenek moyang masyarakat suku Muna. Gua Metanduno berasal dari
bahasa Muna yang berarti yang bertanduk, dimana lukisan yang terdapat di gua ini
kebanyakan bermotif hewan bertanduk.
Berdasarkan tanda-tanda gambar yang terpampang pada dinding liang kabori dan liang
metanduno berkaitan aktivitas kehidupan manusia purba pada saat itu di pastikan bahwa :
1. Manusia pada saat itu memiliki kepercayaan dinamisme ( menyembah binatang-
binatang besar) yang di dasari adanya gambar binatang melata berukuran besar dan
binatang besar lainnya . selain itu manusia pada saat itu memiliki kepercayaan
animisme(menyembah matahari) hal ini di dasarkan adanya gambar manusia yang
sedang menyembah matahari.
2. Manusia purba pada saat itu memiliki pola kehidupan berkelompok yang dipimpin
oleh ketua kelompok untuk mengatur tata kerja karena didasarkan dengan ukuran
guanya yang sangat besar yaitu berkisar antara 50 m2 hingga 300 m2.
3. Manusia purba saat itu sudah memiliki budaya tetapi masih dalam taraf yang rendah.
Hal ini terbukti adanya lukisan lukisan yang terpampang pada dinding gua yang
terdiri dari berbagai corak. Keanekaragaman corak tersebut diasumsikan bahea
manusia yang menghuni gua telah mempunyai kebudayaan, sebab lukisan yang ada
menunjukan bahwa manusia pada saat itu telah menuangkan perpaduan antara daya
imajinasi, artistic dengan kenyataan hidup yang dialaminya. Contoh :
Sebagai bukti bahwa kehidupan mereka adalah beburu, maka terdapat lukisan
pada dinding gua, jenis jenis binatang buruan serta alat alt buruan seprti
mata tombak dan busur panah.
Gambar manusia terpotong kepala, melambangkan kegemaran bertempur dan
berperang.
4. Manusia pada saat itu memiliki kebiasaan mengumpulkan makanan hal ini didasarkan
lukisan lukisan pada dinding gua kebanyakan adalah gambar orang berkuda, busur
panah, babi dan rusa.
5. Manusia purba pada saat itu bukan merupakan manusia yang berkembang di muna
pada saat ini. Hal ini didasarkan :
Nenek moyang Bangsa Indonesia yang berkembang di Indonesia berasal dari
daratan tinggi di yunani.
Berdasarkan cirri fisik manusia purba yang pernah berkembang di berbagai
tempat di indonesisa khhususnya di muna tidak memiliiki persamaan dengan
manusia yang berkembang di indonesi khususnya di muna pada saat ini.
Setelah zaman neolitikum ( zaman es ) terjadi fenomena geologis yang tidak
memungkinkan adanya suatu kehidupan sehinggga sangat mungkin manusia
3.2. SARAN
Sebaiknya pembaca dapat mengetahui atri penting dari sejarah sehingga sejarah di
Indonesia khususnya di muna dapat selalu diingat dan dapat menjadi pelajaran bagi generasi
generasi muda kedepannya untuk selalu menjaga peninggalan peninggalan sejarah yang
telah di wariskan dari nenek moyang kita.
Semoga dengan adanya makalah ini masyarakat di Indonesia khususnya di muna
berpartisipasi dalam melestarikan peninggalan peninggalan sejarah khususnya di muna
seperti liangkabori dan metanduno sehingga keasliannya dapat terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
http//kullsetia.blogspot.in/2010/11/makalah-liangkabori-muna.html.
LA OBA, DRS. 2005. MUNA DALAM LINTASAN SEJARAH prasejarah era
reformal. Sinyo M.P : RAHA
http//id.wikipedia.org/wiki/status_peninggalan_purbakala_liangkabori_dan_metandun