Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi dimata orang ataupun di
berbagai manca Negara. Di sana banyak berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang
sangat penting, bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-
masing.

Candi Prambanan adalah salah satu candi terbesar yang ada di Indonesia dan
merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia baik sebagai objek wisata
maupun sarana keagamaan. Candi ini merupakan candi yang bercorak Hindu sesuai dengan
fakta sejarah yang ada. Candi ini terbilang cukup unik dan menarik karena pada awalnya
candi ini dibangun tidak menggunakan semen atau perekat lainnya. Penulis merasa tertarik
untuk mempelajari dan akhirnya menyusunnya dalam bentuk sebuah karya tulis Karya tulis
ini ditulis berdasarkan hasil kunjungan ke Candi Prambanan yang terletak di daerah
Prambanan Sleman-Yogyakarta.

Seperti letusan dahsyat Gunung Merapi yang menyapu sejumlah wilayah di


Yogyakartapada tahun 2006 M sempat membuat candi-candi di Prambanan mengalami
kerusakan yang cukup parah. Tidak sedikit stupa candi yang rontok dan jatuh ke tanah akibat
letusan dahsyat itu. Dan beberapa candi tidak berdiri tegak.. Saya ingin Candi Prambanan
berdiri kokoh kembali setelah terjadi gempa dengan solusi yang ada baik dari pemerintah
maupun dari UNESCO yang ikut berperan sebagai jembatan bagi negara-negara yang ingin
membantu rehabilitasi Candi Prambanan lantaran candi ini telah menjadi bagian dari apa
yang diistilahkan sebagai World Heritage.

Banyak masyarakat Indonesia tidak memperdulikan budaya terlebih sejarah - sejarah


yang ada di Indonesia. Yang seharusnya kita ingin tahu tentang hal itu dan mencoba untuk

1
ikut melestarikan budaya tersebut sebagai wujud rasa bangga dan syukur kepada Tuhan atas
pemberiannya pada negeri ini.

Untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan bangsa Indonesia, maka perlu upaya dan
keseriusan semua pihak, baik negara maupun masyarakat, baik pemerintah maupun rakyat.
Karena ini merupakan tanggung jawab bersama. Kerja sama intensif negara-
masyarakat (state-society cooperation) ini menjadi kunci bagi kelestarian tradisi dan
kebudayaan luhur warisan leluhur bangsa Indonesia agar tak punah di kemudian hari akibat
kelengahan kita.

Salah satu efek yang akan terjadi yaitu punahnya kebudayaan bangsa dari peradaban.
Misalnya yaitu kebudayaan bangsa Indonesia dari sisi keseniannya. Apabila kesenian
Indonesia tidak dipedulikan dan tidak dilestarikan, kesenian tersebut dapat dengan mudahnya
diambil alih oleh negara lain, akan terjadi pengklaiman kebudayaan kesenian.

B. Alasan Pemilihan Judul

"Peningkatan Kepedulian Masyarakat Terhadap Candi Prambanan Guna


Pengembangan Wisata Berbasis Budaya" Kami memilih judul ini karena judul ini sesuai
dengan tujuan kami dalam karya tulis ini yakni bertujuan untuk memberi wawasan
mengenai sejarah Prambanan kepada masyarakat, juga menumbuhkan rasa kepedulian
terhadap sejarah, budaya dan cinta tanah air.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Candi Prambanan?

2. Bagaimana langkah-langkah pelestarian Candi Prambanan?

3. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk meningkatkan

kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan?

D. Tujuan Pembuatan Karya Tulis

1. Untuk mengetahui sejarah Candi Prambanan.

2
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pelestarian Candi Prambanan.

3. Untuk mengetahui upaya untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk

meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan.

E. Pembatasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan


maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan
dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Luas lingkup hanya meliputi informasi seputar sejarah Prambanan dan kepedulian

masyarakat terhadap sejarah dan budaya tersebut.

2. Informasi yang disajikan yaitu : pengertian, sejarah, dan pengetahuan tentang candi, dan

kepedulian masyarakat tentang sejarah dan budaya tersebut.

F. Metode Penelitian

Kami menggunakan metode observasi, yaitu proses pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan lalu mencatatnya dengan sistematis terhadap obyek. Oleh karena itu,
penulis menggunakan metode ini agar lebih jelas dan secara langsung dapat mengetahui
Candi Prambanan yang berada di daerah Prambanan.

G. Sistematika Penulisan

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Alasan Pemilihan Judul
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Pembuatan karya tulis
E. Pembatasan Masalah
F. Metode Penelitian
G. Sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kepedulian Masyarakat
B. Pengertian Candi
C. Pengembangan Wisata Budaya

BAB III PEMBAHASAN

A. Sejarah Candi Prambanan


B. Sejarah Candi Prambanan
C. Keunikan Candi Prambanan
D. Manfaat Dan Fungsi Candi Prambanan
E. Langkah - Langkah Melestarikan Candi Prambanan
F. Langkah-langkah kepedulian masyarakat dalam meningkatkan
kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II

LANDASAN TEORI

Gambar 1

A. Kepedulian Masyarakat

Kepedulian adalah memperlakukan orang lain dengan sopan, bertindak santun,


toleran terhadap perbedaan, tidak suka menyakiti orang lain, mau mendengar orang lain, mau
berbagi, tidak merendahkan orang lain, tidak mengambil keuntungan dari orang lain, mampu
bekerja sama, mau terlibat dalam kegiatan masyarakat, menyayangi manusia dan makhluk
lain, setia, cinta damai dalam menghadapi persoalan.

B. Pengertian Candi

Bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu
jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dahulu). Apit candi yang
letaknya diapit oleh candi lain dalam satu kompleks. Bentar gapura atau pintu gerbang (pura)
yang bentuknya menyerupai candi yang dibelah dua. Induk candi besar yang dikelilingi
sejumlah candi kecil; candi utama dalam suatu kompleks percandian. Kelir candi yang

5
dibangun tepat di depan gerbang masuk menuju halaman kompleks percandian. Perwosa
candi kecil yang menjadi pelengkap sebuah kompleks percandian. Pewara candi kecil yang
mengelilingi candi induk.

Namun demikian, istilah candi tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk
menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha
atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian atau petirtaan, gapura, dan sebagainya,
disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah
satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk
memuliakan Raja yang meninggal contohnya Candi Kidal untuk memuliakan Raja
Anusapati.

C. Pengembangan Wisata Budaya

Wisata adalah sebuah tempat rekreasi atau tempat berwisata. Objek wisata dapat
berupa objek wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau berupa objek
wisata bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.

Pariwisata berbasis budaya (Cultural Tourism) adalah jenis kegiatan pariwisata yang
memanfaatkan kebudayaan sebagai objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan. Di
destinasi wisata tersebut, wisatawan akan merasakan dan mempelajari berbagai kebudayaan
tertentu. Adanya cultural tourism dapat dimanfaatkan sebagai objek daya tarik wisatawan
yang dapat melestarikan warisan budaya.

Pariwisata budaya ibarat pisau bermata dua dalam pemanfaatan warisan budaya
sebagai objek daya tarik wisata. Di satu sisi pariwisata dapat melestarikan warisan budaya
tersebut, sedangkan di sisi lain kegiatan pariwisata akan merusak atau berdampak negatif
terhadap warisan budaya itu karena objek tersebut akan dikonsumsi oleh wisatawan (Burn
dan Holden, 1995).

Untuk menghindari dampak negatif dari pariwisata tersebut diperlukan pengelolaan


yang baik terhadap pariwisata, khususnya dalam hal ini kebudayaan. Apabila industri
pariwisata dapat dikelola dengan baik, maka pariwisata dapat menjamin kelestarian alam dan
budaya.

6
BAB III

PEMBAHASAN

Gambar 2

A. Sejarah Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, berketinggian 47


meter, dibangun pada abad 9. Letaknya berada 17 km arah timur Yogyakarta di tepi jalan
raya menuju Solo. Candi yang utama yaitu Candi Siwa (tengah), Candi Brahma
(selatan),Candi Wisnu (utara). Didepannya terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai
kendaraan Trimurti. Candi Angkasa adalah kendaraan Brahma (Dewa Penjaga), Candi Nandi
(Kerbau) adalah kendaraan Siwa (Dewa Perusak) dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu
(Dewa Pencipta).

Pada dinding pagar langkan candi Siwa dan candi Brahma dipahatkan relief cerita
Ramayana sedangkan pada pagar langkah candi Wisnu dipahatkan relief Krisnayana. Masuk

7
candi Siwa dari arah timur belok ke kiri akan anda temukan relief cerita Ramayana tersebut
searah jarum jam, relief cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma.

Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons


mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang
ditumbuhi semak belukar. Usaha pertama kali untuk menyelamatkan Candi Prambanan
dilakukan oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari
reruntuhan batu. Pada tahun 1902 baru dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh
Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap Candi
Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan candi Brahma
dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan, pada tanggal 23 Desember 1953 candi
Siwa selesai dipugar. Candi Brahma mulai dipugar tahun 1978 dan diresmikan 1987. Candi
Wisnu mulai dipugar tahun 1982 dan selesai tahun 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya
dilakukan terhadap 3 buah candi perwara yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan
Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi disudut atau patok.

Kompleks Candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Dinasty) Sanjaya pada
abad ke-9. Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan candi induk
menghadap ke timur, dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang
kulit setinggi 47 meter. Agama Hindu mengenal Tri Murti yang terdiri dari Dewa Brahma
sebagai Sang Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Sang Pemelihara, Dewa Shiwa sebagai Sang
Perusak. Bilik utama dari candi induk ditempati Dewa Shiwa sebagai Maha Dewa sehingga
dapat disimpulkan Candi Prambanan merupakan candi Shiwa. Candi Prambanan atau candi
Shiwa ini juga sering disebut sebagai Candi Roro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang
menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putri Prabu
Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit di sebelah selatan kompleks Candi
Prambanan.

Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi dengan relief Ramayana
yang dapat dinikmati bilamana kita berpradakshina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat
candi selalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada pagar langkan
candi Brahma yang terletak di sebelah kiri (sebelah selatan) candi induk. Sedang pada pagar
langkan candi Wishnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah utara) candi induk, terpahat

8
relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai
penjelmaan Dewa Wishnu dalam membasmi keangkaramurkaan yang hendak melanda dunia.

Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi parung Durga, permaisuri Dewa
Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang, yang
menurut legenda, patung batu itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari putri cantik itu, yang
dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan
seribu buah patung dalam waktu satu malam.

Candi Brahma dan candi Wishnu masing-masing memiliki satu buah bilik yang
ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan. Dihadapan ketiga candi dari Dewa
Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut.
Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang ditengah ( di depan candi Shiwa)
yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa.

1. Sejarah Candi Prambanan

Candi Prambanan terletak di Jl. Raya Solo - Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo,
Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571

2. Keunikan Candi Prambanan

1) Candi Siwa Terbesar

Candi Siwa, candi tertinggi dalam kompleks Candi Prambanan merupakan bangunan
pemujaan Siwa terbesar yang ada di Indonesia. Puncaknya menjulang sampai 47 meter.
Dugaan sejarawan, saat Prambanan dibangun pada abad ke-9, agama yang dianut Kerajaan
Medang Mataram beralih dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap Dewa Siwa.

2) Replika Gunung Mahameru

Bernama asli Siwagrha, Prambanan dirancang menyerupai rumah Siwa. Artinya meniru
bentuk dari gunung suci Mahameru, tempat dewa bersemayam. Setiap bagian dari kompleks

9
candi juga meniru pola alam semesta yang dianut oleh kosmologi Hindu. Terbagi menjadi
beberapa lapis loka, mulai dari yang kurang suci sampai yang paling suci.

3) Candi Menara Sudut Yang Paling Suci

Walaupun bukan candi utama yang menyimpan patung Mahadewa Siwa, menurut
pengelola Prambanan, Candi Menara Sudut merupakan wilayah paling suci di kompleks
Candi Prambanan.

4) Searah Jarum Jam

Kalau mau mengikuti kisah Ramayana yang menghiasi lorong-lorong candi Siwa,
kamu harus masuk dari sisi timur lalu Pradakshina. Yang disebut Pradakshina adalah jalan
memutar sesuai arah jarum jam. Lanjutan dari cerita Ramayana bisa kamu temukan di candi
Brahma yang terletak di sisi selatan.

5) Halilintar

Coba lihat puncak dari Prambanan, ada semacam mahkota, disebut puncak mastaka,

yang melambangkan intan atau halilintar.

6) Manfaat Dan Fungsi Candi Prambanan

Fungsi Candi Prambanan pada masa dahulu adalah tempat peribadatan para warga yang
beragama Hindu untuk memuliakan dewa Brahma, dewa Wishnu dan dewa Siwa. Candi ini
pertama kali di bangun oleh Rakai Pikatan sekitar tahun 850 Masehi.

Dan bangunan ini selalu direnovasi untuk disempurnakan secara berkala oleh raja-raja
Medang Mataram setelahnya. Selain itu, bangunan diperluas dengan menambah candi-candi
di sekitar candi utama sehingga terlihat megah. Setalah itu fungsi Candi Prambanan sebagai
candi agung Kerajaan Mataram dan untuk tempat digelarnya berbagai upacara kerajaan.

10
Gambar 3

B. Langkah - Langkah Melestarikan Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah salah satu candi di Indonesia, untuk itu harus kita jaga dan
lestarikan kebudayaan Indonesia ini. Candi yang merupakan kebudayaan Hindu-Budha ini
menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.

Candi Prambanan ini adalah tempat dimana dahulu asal mula terbentuknya Candi ini
begitu tragis dimana salah satu candi itu adalah patung Roro Jonggrang.

Melestarikan dan menjaga candi ini adalah salah satu tugas kita semua. Seringkali
kita lihat ada banyak sekali pencurian terhadap candi, untuk itu perlu diadakannya penjagaan
agar candi-candi tidak dicuri.

Perlu ditegaskan candi-candi adalah barang purbakala zaman dahulu yang harus
dilestarikan. Maka dari itu, saya akan mengulas cara-cara untuk menghargai peninggalan
bersejarah yang ada di Indonesia.

11
Cara untuk menghargai peninggalan bersejarah agar tetap lestari adalah:

1. Memelihara peninggalan bersejarah sebaik-baiknya.


2. Melestarikan benda bersejarah agar tidak rusak, baik oleh faktor alam atau buatan.
3. Tidak mencoret-coret benda peninggalan bersejarah.
4. Turut menjaga kebersihan dan keutuhan.
5. Wajib menaati tata tertib yang ada di setiap tempat peninggalan bersejarah.
6. Wajib menaati peraturan pemerintah dan tata tertib yang berlaku.
7. Menjaga kebersihan dan keindahan.
C. Langkah-Langkah Kepedulian Masyarakat Dalam Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan Ke Candi Prambanan

Kepedulian masyarakat perlu ada sebab dengan itu para wisatawan akan semakin
banyak mengunjungi candi tersebut. Masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan candi
tersebut diharapkan mampu bersosialisasi dengan wisatawan lokal atau wisatawan luar
tentang keberadaan candi tersebut dan keunikan di candi tersebut. Dengan begitu para
wisatawan akan merasa tertarik dan merasa puas setelah mengunjungi candi tersebut.

Menjadi penduduk sekitar yang ramah dan menyenangkan sehingga dapat dikenal
oleh wisatawan sebagai penduduk daerah candi yang ramah dan dapat membawa nama yang
baik untuk mengundang ketertarikan wisatawan datang ke candi. Kenyamanan wisatawan
tergantung pada sikap masyarakat sekitar daerah wisatawan. Ikut serta menjega kebersihan
candi juga sangat penting untuk menciptakan kenyamanan dan kesar asli di sekitar candi.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, berketinggian 47


meter, dibangun pada abad 9. Letaknya berada 17 km arah timur Yogyakarta di tepi jalan
raya menuju Solo. Candi yang utama yaitu Candi Siwa (tengah), Candi Brahma
(selatan),Candi Wisnu (utara).

Kepedulian adalah memperlakukan orang lain dengan sopan, bertindak santun,


toleran terhadap perbedaan, tidak suka menyakiti orang lain, mau mendengar orang lain, mau
berbagi, tidak merendahkan orang lain, tidak mengambil keuntungan dari orang lain, mampu
bekerja sama, mau terlibat dalam kegiatan masyarakat, menyayangi manusia dan makhluk
lain, setia, cinta damai dalam menghadapi persoalan. Dan kepedulian ini kita perlukan
sebagai upaya pelestarian terhadap candi tersebut.

Kepedulian masyarakat perlu ada sebab dengan itu para wisatawan akan semakin
banyak mengunjungi candi tersebut. Masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan candi
tersebut diharapkan mampu bersosialisasi dengan wisatawan lokal atau wisatawan luar
tentang keberadaan candi tersebut dan keunikan di candi tersebut. Dengan begitu para
wisatawan akan merasa tertarik dan merasa puas setelah mengunjungi candi tersebut.

B. Saran-Saran

Kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki rasa ingin tahu terhadap sejarah-
sejarah yang ada dalam negeri, contohnya sejarah Candi Prambanan, dengan tujuan untuk
ikut serta melestarikan sejarah dan budaya negara kita.

Kita harus menjaga dan melestarikan budaya dan sejarah dan budaya Indonesia,
dengan contoh, keingintahuan mengenai sejarah tersebut dan ikut sera melestarikan budaya
negara kita, menjaga kebersihan di sekitar candi, dan mengingatkan sesama untuk tidak
merusak candi.

13
Baiknya kita menjadi masyarakat yang bertutur kata yang baik, dengan itu kita akan
membuat orang lain senang dan nyaman kepada kita terlebih wisatawan, kemungkinan besar
mereka akan mengajak temannya untuk mengunjungi candi ini lagi, dan menjaga kebersihan
juga tidak merusak candi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Ariswara. (1993). Prambanan. Jakarta: Intermasa.


 Slamet. (2009). Macam-macam Candi Prambanan. Bandung: Erlangga.
 Sukwiati. (2009). Candi Prambanan. Jakarta: Yudhistira.
 https://www.arenawisata.co.id/
 https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/
#:~:text=Sejarah%20Candi%20Prambanan,9)%20dari%20Kerajaan%20Mataram
%20Kuno.
 https://travel.wego.com/berita/10-fakta-menarik-tentang-candi-prambanan/
#:~:text=Bernama%20asli%20Siwagrha%2C%20Prambanan%20dirancang,yang
%20dianut%20oleh%20kosmologi%20Hindu.
 https://www.arenawisata.co.id/fungsi-candi-prambanan.html

15

Anda mungkin juga menyukai