Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, banyak orang menilai pelajaran sejarah merupakan hal

yang tidak penting. Mereka berpendapat bahwa sejarah itu hanyalah suatu

peristiwa yang sudah lewat. Bahkan, bayak juga yang memanfaatkan sejarah

atau cagar budaya, untuk diperjualbelikan atau ditukar hanya untuk keuntungan

semata. Salah satu faktanya adalah pencurian benda purbakala di beberapa

wilayah Indonesia yang marak terjadi akhir-akhir ini. Hal ini merupakan hal

yang sangat tidak baik dan tentu akan mengancam keberadaan benda purbakala

yang menjadi fakta penting dari sejarah peradaban pada zaman prasejarah dan

sejarah.

Jika hal ini dibiarkan, maka situs atau benda purbakala tersebut akan terancam.

Dengan hilangnya benda-benda tersebut, akan mengakibatkan generasi bangsa

Indonesia berikutnya tidak dapat mengenali jati dirinya sendiri, padahal sejarah

memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang

bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa

kebangsaan dan cinta tanah air. Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu

pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan

perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta

kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh

hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan

1
pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses

masa depan.

1.2 Rumusan Masalah

Memahami kajian permasalahan di atas maka di bawah ini akan diungkap dua

permasalahan pokok antara lain :

a. Bagaimana cara melestarikan Candi Prambanan?

b. Bagaimana langkah-langkah kepedulian masyarakat dalam

meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan?

1.3 Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui langkah-langkah menjaga dan melestarikan salah

satu Candi di indonesia yaitu Candi Prambanan.

b. Untuk mengetahui langkah-langkah kepedulian masyarakat dalam

meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan.

1.4 Batasan Masalah

a. Agar mengetahui langkah- langkah menjaga dan melestarikan salah

satu Candi di indonesia yaitu Candi Prambanan.

b. Agar mengetahui langkah-langkah kepedulian masyarakat dalam

meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan.

2
1.5 Metode Penelitian

Metode peneliti yang di gunakan oleh peneliti adalah

a. Observasi langsung.

b. Referensi melalui jurnal dan website di internet

c. Dukumentasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Candi

Bangunan kuno yg dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan

abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dahulu)

Candi Apit candi yg letaknya diapit oleh candi lain dl satu kompleks; Candi

Bentar gapura atau pintu gerbang (pura) yg bentuknya menyerupai candi yg

dibelah dua; Candi Induk candi besar yg dikelilingi sejumlah candi kecil; candi

utama dalam suatu kompleks percandian; Candi Kelir candi yg dibangun tepat

di depan gerbang masuk menuju halaman kompleks percandian; Candi

Perwosa candi kecil yg menjadi pelengkap sebuah kompleks percandian; Candi

Pewara candi kecil yg mengelilingi candi induk.

Namun demikian, istilah candi tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk

menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa

Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan,

gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari

kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga).

Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan

Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja

Anusapati.

2.2 Sejarah Candi Prambanan

4
Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, berketinggian

47 meter, dibangun pada abad 9. Letaknya berada 17 km arah timur Yogyakarta

di tepi jalan raya menuju Solo. Candi yang utama yaitu Candi Siwa (tengah),

Candi Brahma (selatan),Candi Wisnu (utara). Didepannya terletak Candi

Wahana (kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti;Candi Angkasa adalah

kendaraan Brahma (Dewa Penjaga), Candi Nandi (Kerbau) adalah kendaraan

Siwa (Dewa Perusak) dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu (Dewa

Pencipta). Pada dinding pagar langkan candi Siwa dan candi Brahma

dipahatkan relief cerita Ramayana sedangkan pada pagar langkah candi Wisnu

dipahatkan relief Krisnayana. masuk candi Siwa dari arah timur belok ke kiri

akan anda temukan relief cerita Ramayana tersebut searah jarum jam, relief

cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma.

Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons

mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya

reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar. Usaha pertama kali untuk

menyelamatkan Candi Prambanan dilakukan oleh Ijzerman pada tahun 1885

dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902

baru dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van Erp untuk candi

Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan

terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan Candi Brahma

dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan, pada tanggal 23 Desember

1953 candi Siwa selesai dipugar. Candi Brahma mulai dipugar tahun 1978 dan

diresmikan 1987. Candi Wisnu mulai dipugar tahun 1982 dan selesai tahun

5
1991. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi

perwara yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi

kelir dan 4 candi disudut / patok.

Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Dinasty) Sanjaya

pada abad ke-9. Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan

candi induk menghadap ke timur, dengan bentuk secara keseluruhan

menyerupai gunungan pada wayang kulit setinggi 47 meter. Agama Hindu

mengenal Tri Murti yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta,

Dewa Wisnu sebagai Sang Pemelihara, Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak.

Bilik utama dari candi induk ditempati Dewa Shiwa sebagai Maha Dewa

sehingga dapat disimpulkan candi Prambanan merupakan candi Shiwa. Candi

Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Loro

Jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara

yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putri Prabu Boko, yang membangun

kerajaannya diatas bukit di sebelah selatan kompleks candi Prambanan.

Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi dengan relief

Ramayana yang dapat dinikmati bilamana kita berperadaksina (berjalan

mengelilingi candi dengan pusat cansi selalu di sebelah kanan kita) melalui

lorong itu. Cerita itu berlanjut pada pagar langkan candi Brahma yang terletak

di sebelah kiri (sebelah selatan) candi induk. Sedang pada pagar langkan candi

Wishnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah utara) candi induk, terpahat

relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu

6
Kresna sebagai penjelmaan Dewa Wishnu dalam membasmi

keangkaramurkaan yang hendak melanda dunia.

Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi parung Durga,

permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai

patung Roro Jonggrang, yang menurut legenda, patung batu itu sebelumnya

adalah tubuh hidup dari putri cantik itu, yang dikutuk oleh ksatria Bandung

Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu buah

patung dalam waktu satu malam.

Candi Brahma dan candi Wishnu masing-masing memiliki satu buah bilik yang

ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan. Dihadapan ketiga candi

dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan)

ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang

ditengah ( di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang

bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa.

2.3 Langkah - Langkah Melestarikan Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah salah satu candi di indonesia, untuk itu harus kita jaga

dan lestarikan kebudayaan indonesia ini. Candi yang merupakan kebudayaan

hindu-budha ini menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Candi

Prambanan ini adalah tempat dimana dahulu asal mula terbentuknya Candi ini

begitu tragis dimana salah satu candi itu adalah patung Roro Jonggrang.

Melestarikan dan menjaga Candi ini adalah salah satu tugas kita semua.

Seringkali kita lihat ada banyak sekali pencurian terhadap candi, untuk itu

7
perlu diadakannya penjagaan agar candi-candi tidak dicuri. Perlu ditegaskan

candi-candi adalah barang purbakala zaman dahulu yang harus dilestarikan.

2.4 Langkah-langkah kepedulian masyarakat dalam meningkatkan

kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan?

Kepedulian masyarakat perlu ada sebab dengan itu para wisatawan akan

semakin banyak mengunjungi candi tersebut. Masyarakat yang tinggal di

sekitar lingkungan Candi tersebut diharapkan mampu bersosialisasi dengan

wisatawan lokal atau wisatawan luar tentang keberadaan candi tersebut dan

keunikan di candi tersebut.Dengan begitu para wisatawan akan merasa tertarik

dan merasa puas setelah mengunjungi candi tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sebagai aset dan generasi penerus bangsa,selain ,kita juga ikut bangga karena

sebagai warga negara RI Kita ikut memiliki situs bersejarah ini,kita juga harus

ikut menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dan melestarikan candi Prambanan

ini, dengan cara ini, menjaga budaya milik bangsa kita sendiri.

2. Saran-Saran

Terimakasih banyak kepada pihak pengelola candi Prambanan, atas kerja sama

yang baik sehingga tempat bersejarah seperti candi Prambanan ini terjaga dan

terawat dengan sangat baik,sehingga dapat di saksikan langsung kepada setiap

pengunjung. semoga pengelola candi selalu di beri kesehatan dan dapat selalu

bekerjasama dengan baik.

Saran buat sekolah saya sangat setuju dengan adanya study tour ini Karana

dengan ini kami mendapatkan pengalaman baru dan pembelajaran baru,dan buat 3

tahun yang akan datang semoga acara 3 tahunan ini dapat di laksnaakan kembali

9
10
DAFTAR PUSTAKA

-http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-can

di-prambanan.html?m=1

11
LAMPIRAN

12
13
14
15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai