PENDAHULUAN
untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan.
capaian dan proses sesuai dengan tujuan itu sendiri. Pendidikan selalu bertumpu
mengenai kenyataan dan kebutuhan mendesak untuk masa kini dan aspirasi serta
masyarakat tersebut. Sejalan dengan itu melalui pendidikan juga diharapkan dapat
tuntutan dari dalam maupun tuntutan dari luar yang selanjutnya melalui
pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang dipilih masa kini sebagai upaya
menjadi anggota masyarakat dan pendukung kebudayaan tertentu. Oleh karena itu
dalam UU-RI No.2 tahun 1989 pasal 1 ayat 2 ditegaskan bahwa yang
pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan UUD
maupun formal.
Kebudayaan adalah hasil cipta dan karya manusia berupa norma-norma dan nilai-
nilai kepercayaan, tingkah laku dan tehnologi yang dipelajari dan dimiliki oleh
Baik kebudayaan yang berwujud ideal atau kelakuan dan tehnologi dapat
diwujudkan melalui proses pendidikan dan Indonesia adalah negara yang besar,
diseluruh pulau Jawa, dan salah satunya adalah Candi Borobudur yang bisa kita
Borobudur sebagai world heritage (warisan budaya dunia) yang harus di lindungi
untuk anak cucu kita, dan lagi Candi Borobudur tidak dapat dipisahkan dari
terhadap kehidupan masyarakat Jawa Kuno. Contohnya bidang sosial dan religi.
Hindu-Budha secara garis besar di Jawa terbagi menjadi (1) masa Klasik Tua
di wilayah Jawa bagian tengah, baik berupa candi, arca-arca maupun sisa pondasi
candi; (2) Masa klasik Muda yang berkembang abad ke 11-15, dengan banyak
tinggalan arkeologi di wilayah Jawa bagian timur. Baik candi-candi pada masa
Relief adalah gambar dalam bentuk ukiran yang dipahat. Relief yang
dipahatkan pada candi biasanya mengandung arti atau melukiskan suatu peristiwa
atau cerita tertentu (Agus Aris Munandar, 2011: 17), dengan dikenalnya candi
adalah tempat dimana dewa dapat membuat dirinya “nampak” dengan cara
bangunan Candi tersebut mendapat pengaruh yang besar yaitu Hindu dan Budha.
Seperti halnya Candi Borobudur juga merupakan tiruan dari alam semesta
yang menurut filsafat agama Budha terdiri dari tiga bagian besar yaitu
disebabkan karena kerusakan pada Candi yang terus terjadi terutama pada
dinding-dinding relief dan batunya rusak karena pengaruh iklim. Candi Borobudur
juga pernah tertutup beberapa kali oleh abu vulkanik akibat letusan gunung
Merapi. Candi yang terletak di Kota Magelang, Jawa Tengah ini selain dijadikan
tempat wisata yang ramai dikunjungi banyak wisatawan asing maupun domestik
remaja. Mereka datang hanya untuk berlibur mencari suasana baru, padahal dalam
kunjungan liburan tersebut mereka bisa saja sekalian mendalami sejarah di balik
Candi Borobudur ini, karena dalam pemikiran mereka sudah bosan dengan
berlibur, sehingga mereka kurang tertarik untuk mengetahui lebih dalam sejarah
dan makna dari Candi Borobudur, dan hanya mengapresiasi kemegahan bentuk
B. Identifikasi Masalah
lalu dan dari selubung semak belukar di tahun 1814 oleh Raffles, “monumen” ini
terus mendapat perhatian dari semua kalangan. Sebelum dibongkar secara besar-
besaran sudah ada tidak kurang dari 500 studi mengenai satu-satunya candi yang
yang menulis tentang arsitektur ini, menggambar, memotret bentuk ukiran relief
tingkatan candi terdapat pahatan relief yang diantaranya mengandung banyak arti.
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
sebagai berikut:
D. Tujuan Penelitian
manfaat:
1. Manfaat teoritis
pendidikan yang terkandung dalam relief candi agar bisa dipelajari, dihayati,
F. Kajian Teori
1. Nilai-nilai Pendidikan
a. Nilai
diuraikan dalam dua gagasan yang saling bersebrangan. Disatu sisi, nilai
kesejahteraan dan harga. Sementara di lain hal, nilai digunakan untuk mewakili
gagasan atau makna yang abstrak dan tak terukur dengan jelas. Nilai yang abstrak
dan sulit diukur itu antara lain keadilan, kejujuran, kebebasan, kedamaian dan
persamaan.
Secara garis besar nilai dibagi dalam dua kelompok yaitu nilai-nilai nurani
adalah nilai-nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi
perilaku serta cara-cara kita memperlakukan orang lain. Linda dalam Zaim
Elmubarok (2008: 7), yang termasuk dalam nilai-nilai nurani adalah kejujuran,
keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian
dan kesesuaian. Nilai-nilai memberi adalah nilai yang perlu dipraktikan atau
diberikan yang kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan. Yang termasuk
kasih, peka, tidak egois, baik hati, ramah, adil dan murah hati . Nilai itu tidak ada
untuk berada, oleh karena itu nilai nampak pada kita seolah-olah hanya
merupakan kualitas dari pengemban nilai ini: keindahan dari suatu lukisan,
b. Pendidikan
1) Pengertian Pendidikan
kegiatan yang disengaja atas input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang
diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. Sebagai sebuah proses sengaja maka
pendidikan harus di evaluasi hasilnya untuk melihat apakah hasil yang dicapai
telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan apakah proses yang dilakukan
efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendidikan berasal dari bahasa
“again” yang berarti membimbing. Dari kata itu dapat didefinisikan secara
anak oleh orang dewasa secara sengaja agar anak menjadi dewasa. Kedewasaan
anak ditentukan oleh kebudayaan. Anak lahir dalam keadaan tidak berdaya dan
proses (verb) dan sekaligus suatu kata benda (noun). Pendidikan sebagai suatu
visi kehidupan yang hidup dalam suatu masyarakat. Pendidikan adalah suatu
proses menaburkan benih-benih budaya dan peradaban manusia yang hidup dan
dihidupi oleh nilai-nilai atau visi yang berkembang dan dikembangkan didalam
suatu masyarakat.
aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya sangat kompleks, maka tidak
sebuah batasan pun cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidkan secara
lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam
dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin
karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan
mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada 2 bentuk
kejujuran, rasa tanggung jawab dll. Dan yang kurang cocok diperbaiki misalnya
tata cara perkawinan. Disini tampak bahwa proses pewarisan budaya tidak
kegiatan yang sistematis dan sistematik terarah kepada kepribadian peserta didik.
pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah
dewasa, dan bagi mereka yang belum dewasa atas usaha sendiri.. yang terakhir
keharusan. Bagi mereka yang sudah dewasa tetap dituntut adanya pengembangan
tantangan hidup yang selalu berubah. Dalam hubungan ini dikenal pendidikan
suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga
negara yang baik dan istilah baik disini bersifat relatif , tergantung kepada tujuan
mempunyai falsafah hidup yang berbeda-beda. Bagi kita warga negara yang baik
diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga negara.
pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja
2) Tujuan pendidikan
pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki
dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Sebagai
didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik.
3) Unsur-unsur Pendidikan
c. Nilai Pendidikan
memutuskan setiap hal untuk kebutuhan belajar. Melalui persepsi nilai guru dapat
mengevaluasi siswa. Demikian pula sebaliknya, siswa dapat mengukur kadar nilai
yang disajikan guru dalam proses pembelajaran. Masyarakat juga dapat merujuk
sejumlah nilai ( benar, salah, baik, buruk, indah, tidak indah) ketika mereka
bentuk persepsi, sikap, keyakinan, dan tindakan manusia dalam pendidikan, nilai
selalu disertakan. Bahkan melalui nilai manusia dapat bersikap kritis terhadap
sebuah mata kuliah, nilai mnecakup segala sesuatu yang dianggap bermakna bagi
benar salah dll. Sastrapratedja dalam Rahmat Mulyana (2004: 119), mengartikan
pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan
bimbingan kepada peserta didik agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan dan
keindahan melalui proses pertimbnagan nilai yang tepat dan pembiasaan bertindak
konsisten.
Budaya dan tujuan Pendidikan, (Muchlas Samani dan Hariyanto, 2011: 52)
1. Religius
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
hidup dan percaya kepada Tuhan, sikap toleran dan mendalami ajaran agama.
2. Jujur
c. Jika adanya kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa yang
dilakukannya.
3. Toleransi
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Ciri-ciri
saran) orang lain, mau berbagi ilmu dan pengalaman, saling pengertian,
berjiwa besar, terbuka menerima saran dan kritik, senang menerima nasehat
4. Disiplin
ketentuan dan peraturan. Ciri-ciri orang yang selalu disiplin yaitu tepat waktu.
c. Pantang menyerah.
6. Kreatif
baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Ciri-ciri orang kreatif adalah sebagai
berikut.
depan.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
berikut.
8. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan. Ciri-ciri peduli sosial adalah sebagai
berikut.
9. TanggungJawab
sebagai berikut:
Sabar berarti tahan menghadapi cobaan, tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tabah, tidak tergesa-gesa dan bersikap tenang. Kesabaran biasanya
untuk berbuat atau kelemahan hati. Bekal kesabaran akan sangat berguna
kesabaran akan mampu berfikir dengan tenang serta merespon situasi tersebut
2. Empati
dengan orang atau kelompok lain. Reaksi dari sikap empati ini biasanya
adalah tindakan atau perkataan yang mungkin sangat mirip dengan apa yang
3. Jujur
berkata apa adanya, tidak curang dan senantiasa mengikuti peraturan yang
berlaku. Sifat jujur ini merupakan penterjemahan dari kata-kata shidiq yang
suatu kebiasaan yaitu perilaku yang dapat membedakan antara milik orang
untuk bersikap jujur. Begitu juga apabila menemukan barang milik orang
4. Adil
Adil berarti sama berat, tidak berat sebelah atau berpihak pada
kebenaran dan senantiasa mengikuti aturan yang berlaku. Adil juga dapat
5. Tanggung Jawab
perilaku atau tindakan atau segala sesuatu yang dilakukan. Orang yang
resiko yang akan terjadi dari apa yang dia ucapkan, dia lakukan atau yang dia
Karakter ikhlas berarti bersih hati, tulus hati atau melakukan sesuatu
tanpa pamrih. Ikhlas dalam bahasa Arab memiliki arti “murni”, “suci”, “tidak
menurut Islam adalah setiap kegiatan yang kita kerjakan semata-mata hanya
7. Menghargai Prestasi
lain. Menghargai hasil karya orang lain artinya menghormati hasil usaha,
ciptaan, dan pemikiran orang lain. Kita wajib menghargai dan menghormati
hasil karya orang lain, karena dengan sikap seperti itu kehidupan akan
berjalan dengan tenteram dan damai karena setiap orang akan menyadari
lain terbangun dari sifatnya yang mau memikirkan kepentingan orang lain,
memiliki pengakuan atas karya, ide serta kontribusi orang lain. Orang yang
memiliki karakter ini jauh dari sifat egois yang mementingkan kepentingan
sendiri, serta dengan tulus mengucapkan terimakasih atas jasa atau budi baik
orang lain. Sifat ini menuntun seseorang untuk senantiasa mencoba melihat
tepat, dan cepat. Kecerdasan yaitu sifat pikiran yang mencakup sejumlah
olah fisik), dan aspek afektif (berhubungan dengan olah rasa). Jenis-jenis
berikut:
a. Kecerdasan Linguistik
terlihat pada jaksa, wartawan, reporter, salesman, atau guru. Peserta didik
kata-kata, dsb.
Peserta didik seperti ini juga cenderung memiliki daya ingat yang kuat,
yang sifatnya detail. Mereka lebih cenderung lebih mudah belajar dengan cara
mendengar dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu bahasa baru, peserta
untuk bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahami.
c. Kecerdasan Interpersonal
dengan orang lain, memahami hasrat dan motivasi orang lain. Anak yang
koreografer tari.
e. Kecerdasan Intrapersonal
f. Kecerdasan Musikal
cenderung hal ini adalah nada dan irama. Mereka juga lebih mudah
dengan music.
g. Kecerdasan Visual-Spas i
secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Peserta didik ini
seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau
h. Kecerdasan Naturalis
seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan. Peserta didik dengan
aneka macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka mavcam flora fauna.
9. Peduli Sosial
terhadap sesama yaitu berbagi, membantu, dan atau mempermudah pihak lain
dalam melakukan urusannya (urusan yang benar dan baik). Kepedulian sosial
adalah minat atau ketertarikan kita untuk membantu orang lain. Lingkungan
dan lingkungan tempat kita tumbuh besar. Karena merekalah kita mendapat
nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan menjaga
sesama.
sanalah kita besar dan orang-orang yang paling sering kita temui selama
akan jadi nilai kepedulian sosial itu. Larangan-larangan seperti “Jangan buang
sampah sembarangan! Jangan suka bertengkar!” itu adalah nilai yang akan
setiap saat, ).misalnya senyum kepada orang lain hingga pihak lain merasa
nyaman adalah contoh perbuatan peduli sosial. Seorang dokter yang menyapa
pasien dengan lemah lembut penuh kasih sayang adalah peduli sosial, karena
pasien.
10. Ketangguhan
Sikap dan perilaku pantang menyerah atau tidak pernah putus asa
atau seseorang yang berada pada posisi atau daalm keadaan telah memiliki
pegangan prinsip yang kokoh dan jelas untuk mencapai tujuan karena
kuat.
2. Membangun karakter.
1. Candi
yang berlatar agama Hindu ataupun Budha. Dilihat dari etimologinya, candi
sering dikaitkan dengan candika greha yang berarti “rumah candika” yaitu nama
tersebut, Borobudur meskipun disebut Candi, sama sekali tidak berkaitan dengan
yang dikelilingi 72 stupa yang lebih kecil ukurannya yang didirikan diatas
“Candi” biasanya mengacu pada berbagai macam bentuk dan fungsi suatu
bangunan. Fungsi bangunan yang dimaksud antara lain adalah sebagai tempat
ibadah, pusat pengajaran agama, tempat menyimpan abu jenazah para raja,
tempat pemujaan atu tempat bersemayamnya para dewa, pentirtaan dan gapura
(Rusdi, 2010: 18). Walaupun fungsi dan bentuknya berbeda-beda, namun tetap
saja candi itu sendiri berkaitan erat dengan kegiatan keagamaan khususnya
agama Hindu dan Buddha pada masa lalu. Oleh karenanya pembangunan candi-
belas.
Karena agama Hindu dan Buddha berasal dari India, maka jelas
India, khusunya pada konstruksi bangunan, gaya arsitektur, hiasan dan lain
(Rusdi, 2010: 19) dan biasanya pada dinding candi terdapat bas-relief yaitu
dekorasi timbul yang dipahat mengelilingi candi dengan sebuah cerita mengenai
ajaran tertentu.
Menurut Agus Aris Munandar (2012: 118), dalam ajaran Hindu dan
Budha dikenal adanya tiga tataran dunia yang bertingkat ke atas (dalam
bangunan merupakan replika dari alam semesta yang terbagi menjadi tiga bagian
yaitu :
candi beserta lapangan sekeliling candi dimana candi tersebut berdiri, yang
hidup yang biasa kita jumpai, yaitu manusia, hewan, bahkan jin.
bangunan candi yaitu dunia tengah yang di tempati oleh orang-orang suci seperti
Resi (seorang suci atau penyair yang mendapatkan wahyu dalam ajaran agama
c. Arupadhatu /atap candi ; adalah bagian atas atau atap dari candi yang
2. Relief
terbagi menjadi (1)masa Klasik Tua yang berkembang abad ke 8-10M dengan
berupa candi maupun arca. (2)masa klasik muda yang berkembang abad ke 11-15
Masehi dengan banyak tinggalan arkeologi di wilayah Jawa bagian timur (Agus
Aris Munandar, 2012: 15). Baik candi-candi pada masa klasik tua maupun masa
terdiri dari tiga tingkatan yaitu kamadhatu, rupadhatu dan arupadhatu yang di dua
tingkat dari bawah terdapat pahatan relief. Keindahan relief-relief itu secara
tersebut.
dibaca secara runtut bila berjalan searah jarum jam. Relief cerita yang dipahatkan
pada Candi Borobudur sangatlah lengkap. Relief yaitu gambar dalam bentuk
ukiran yang dipahat. Bidang relief seluruhnya ada 1460 panel yang jika diukur
mengandung arti atau melukiskan suatu peristiwa atau cerita tertentu ( Agus Aris
Munandar, 2011: 17). Relief adalah suatu karakter bentuk permukaan atau
bidang dimana ada bagian-bagian yang timbul dan tenggelam. Relief adalah
gambar dalam bentuk ukiran yang dipahat. Relief yang dipahatkan pada candi
biasanya mengandung arti atau melukiskan suatu peristiwa atau cerita tertentu.
dari permukaan batu disekitarnya. (Gambar timbul pada candi atau sebagainya).
Relief pada candi merupakan hiasan candi yang dapat melukiskan tumbuh-
tumbuhan atau binatang dan orang-orang ataupun mahluk lainnya. Relief candi
Hindu-Budha.
dikendalikan hasrat nafsu keduniaan. Pada tingkat Kamadhatu terdapat 160 relief
dan hanya 4 panel relief di sudut tenggara yang bisa dilihat, menggambarkan
ketidak abadian laku sebab akibat, hidup berkenaan dengan kematian (karma dan
moksa) bahwa nasib ditentukan manusia sendiri. Disudut tenggara terdapat relief
berisikisah keluarga yang memiliki banyak anak dalam lukisan gaya Kerajaan
Rupadhatu yaitu badan candi yang terikat oleh bentuk materi fisik.
Tingkat Rupadhatu terdiri dari empat lorong bujur sangkar, dan dibagian luar
dari tiap-tiap lorong itu diberi pagar langkah. Diatas pagar-pagar langkah
arca-arca Budha. Di tengah-tengah dari tiap lorong pada keempat sisi bangunan
Sidharta. Kisah lalitavistara menunjukan ajaran Budha yang abadi dan universal
yakni Empat Kebenaran Utama bahwa hidup adalah penderitaan yang disebabkan
hasrat, atau menemukan kesejatian hidup dengan melalui “Jalan Delapan” dan
mensifati “Dhasa Bhumi Bodhisatva”. Seperti fisik kuat dengan makan minum,
mampu mengatur energi, hidup harmoni dengan alam, mengenal arti bahaya,
niat, bicara, perilaku, penghidupan, usaha, ingatan dan pemusatan pikiran yang
panel atas relief itu berurutan lalitavistara (Andi M. Mudhiuddin, 2009: 62-63).
sebanyak 720 buah panel bisa diikuti di tingkat Rupadhatu tiap panel dari relief
pagar langkan mulai lorong pertama hingga kedua,sebagian relief tersaji dalam
cerita fabel. Pada teras kedua sampai keempat terdapat 460 relief yang berisikan
kebijaksanaan dalam kesejatian hidup. Tembok lorong ketiga dan pagar langkan
lorong keempat misalnya cerita tokoh Budha yang akan datang yakni Maitreya,
dimana lorong keempat adalah kisah Samantanbadhara yaitu tokoh Budha paling
suatu dataran yang batas luarnya masih berbentuk bujur sangkar. Tetapi tembok
dalamnya sudah berbentuk bundar, lingkaran yang tak bermula dan tak berakhir.
Setingkat kemudian, orang akan berada ditingkat Arupadhatu. Ditingkat ini tidak
banyak dibuat namun tempat dan kajiannya berbeda. Adapun penelitian relief
yang berkaitan dengan pendidikan yang pernah dibuat adalah sebagai berikut:
dimana nantinya akan merubah tingkah laku anak yang menunjuk pada
Pengasuhan Anak.
Jawa Kuno Abad VIII-X seperti tertera pada relief Candi Borobudur.
I. Kerangka Pikir
candi yang tersebar hampir diseluruh pulau Jawa. Namun, dari sekian banyak
candi tampaknya Candi Borobudur lah yang merupakan candi terbesar diantara
sebagai World Hetirage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO. Candi Budha
ini merupakan perpaduan dua budaya yaitu bagian bawah empat persegi
berundak merupakan ciri bangunan Jawa, sementara sisi atas berbentuk stupa
India digunakan sebagai tempat menyimpan abu Sang Budha dan merupakan
simbol alam semesta. Kepaduan kultur lain terdapat disetiap pintu gerbang candi
atas kepala raksasa Kala Rau dengan mata besar, dibagian samping kanan kiri
terdapat kepala naga. Candi Borobudur mempunyai nilai-nilai lain yang jauh
lebih berharga daripada sekedar sebagai objek wisata yaitu nilai-nilai luhur
Religius Karmawibangga
Jujur
Toleransi 4 .Disiplin Rupadhatu
Kerjakeras
Kreatif lalitavistara
Mandiri
Demokratis JatakadanAvadana c.Gandyavuha
Arupadhatu
Rasa ingintahu 10.SemangatKebangsaan 11.Cinta Tanah Air 12.MenghargaiPrestasi 13.Komunikatif 14
1. Menghargai Prestasi
2.Peduli Sosial
3. Cerdas
4. Jujur
5. Ketangguhan
hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan awal penelitian. Di dalam penelitian
menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Metode ini
dipilih karena penelitian ini dilakukan pada objek yang berupa peninggalan masa
lampau. Secara umum dikenal dengan peninggalan arkeologi atau bukti sejarah
b. Kritik (sejarah), yakni menyelidiki apakah jejak-jejak itu sejati, baik bentuk
maupun isinya.
yang diperoleh.
kisah.
1. Heuristik
bahan tercetak, tertulis dan sumber lain yang relevan. Sumber-sumber ini berupa:
data sumber lisan, untuk penelitian foklor pada umumnya dilakukan wawancara
dengan dua cara yaitu wawancara terarah dan tidak terarah. Wawancara tidak
tearah adalah wawancara yang bersifat bebas, santai dan memberikan kesempatan
ditanyakan agar peneliti mendapat gambaran umum bentuk foklor yang akan
diteliti dan wawancara terarah yaitu wawancara yang sudah tersusun daftar
oleh suatu tahap persiapan berupa penentuan tema dan penentuan judul penelitian.
selanjutnya yaitu tahap perizinan ke birokrasi. Pada tahap ini peneliti mengurus
Prambanan, Candi Borobudur dan Ratu Boko, ini dilakukan karena Candi
Borobudur di naungi oleh PT tersebut dan penulis bertemu dengan bapak Putra
izin dari PT Persero Candi Prambanan, Candi Borobudur dan Ratu Boko, penulis
menemui Bapak Mura selaku Humas dari PT Persero Candi Borobudur dan dari
c. Sumber tertulis
Sumber ini berupa hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti
yaitu N.J Krom. Peristiwa yang sudah terjadi berabad-abad tidak akan dapat
diketahui lewat penuturan para pelakunya. Tinggal sisa peristiwa yang dapat
dijadikan objek untuk menggali apa yang terjadi saat itu. Untuk mendapatkan
a. Kritik Luar
Kritik yang dilakukan dari sisi luar (outentitas dari sumber), jika kritik
ekstern dilakukan terhadap sumber lisan, maka si pelaku atau penyaksi harus
diperhatikan apakah ia buta ataupun bisu, waras atau gila, pikun ataupun tidak.
sedangkan kritik ekstern itu diberlakukan sumber artifact, maka bahan yang
Dalam penelitian ini penulis mengkritik sumber lisan yaitu dengan melihat
kejiwaan informan. Sedangkan artifact dengan melihat keaslian dari relief candi
candi tersebut, untuk sumber tertulis dengan memperhatikan jenis kertas dan
b. Kritik intern
yang diberikan informan dapat dipercaya atau tidak. Caranya adalah memberi
daftar pertanyaan yang sama terhadap kepada pewaris aktif. Dengan demikian,
diperoleh fakta-fakta (Priyadi, 2011: 84). Dalam penelitian ini untuk melihat
3. Interpretasi
penafsiran. Semua fakta yang semula lepas satu sama lain dirangkai dan
karena pelaku dalam yang terlibat langsung dalam cerita relief dan dalam
dalam penelitian atau berbagai informasi yang diteliti oleh peneliti lain. Alasan
penggunaan intrepretasi deskriptif dalam penelitian ini karena semua data yang
dipakai adalah data artefaktual berupa relief Candi Borobudur dan dari usaha
nilai pendidikannya.
4. Historiografi
suatu kisah atau penyajian yang berarti. Pada tahap ini setelah data diperoleh
metodologi sejarah. Hasil penelitian ini ditulis dengan menggunakan bahasa yang
K. Pendekatan
lalu yang menggunakan benda hasil karya manusia yang dibuat untuk memenuhi
ukiran relief terdapat sebuah cerita yang bisa diambil nilai-nilai pendidikan untuk
adalah:
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
E. Manfaat
F. Kajian Teori
I. Kerangka Berfikir
J. Metode Penelitian
K. Pendekatan
L. Sistematika Penulisan
A. Relief Lalitavistara
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran